sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"ayo mas kita makan, aku sudah sediakan makanan untuk kamu". Ajak Aruna ketika Dirga sudah selesai mandi.
Dengan hati yang senang pria itu langsung merangkul pinggang sang istri dan berjalan bersama menuju kemeja makan.
"kamu yang masak semua ini sayang ?". Tanyanya dengan senyum cerah, karena melihat hidangan yang begitu lezat tertata diatas meja makan.
"nggak lah mas, kamu tahu sendiri kan aku nggak pandai masak. Semua ini aku beli direstoran". Jawab Aruna santai kemudian duduk dan mengambil piring mengisi makanan untuk dirinya sendiri.
Arga dibuat tercengang akan jawaban sang istri yang sungguh diluar nalarnya. padahal dia sudah senang jika istrinya memang memasak tapi ternyata kenyataan tak sesuai ekspektasi nya.
pria itu mental sekeliling, bahkan piring kotor masih saja berserakan di wastafel. Mungkin saja piring itu sudah berumur atau tidak berulat.
"kamu tidak mengambilkan aku sayang ?". Tanyanya masih dengan suara lembut, dia mencoba menurunkan egonya dan meredam emosinya agar tidak meledak.
"kalau mas Dirga mau makan tinggal ambil saja. Jangan apa-apa harus diambilkan. Aku tuh lapar mas jadi tidak ada waktu untuk melayani kamu lagi". kesalnya denga terus melanjutkan makan nya.
lagi-lagi pria itu terus menghela nafas, entah kenapa disaat seperti ini dia teringat kembali dengan mantan istrinya yang setiap saat selalu melayaninya dengan baik walaupun responnya terhadap Ayumi begitu datar.
karena sudah koar Dirga langsung mengambil piring dan mengisi nya dengan makanan yang cukup banyak.
"cobalah untuk belajar memasak Aruna, atau tidak ikutlah kursus aku ingin merasakan juga masakan mu". ucap Dirga disela makan nya.
Wanita itu terlihat kesal dan langsung menghentikan makannya, suara dentingan sendok begitu keras mengenai meja.
"aku tidak pernah akan melakukan pekerjaan rumah mas, jadi Jagan pernah berharap akan merasakan masakan ku. Rencananya juga aku ingin bekerja". Balas Aruna menatap Dirga.
"kerja ? Untuk apa kamu bekerja, aku masih sanggup untuk menafkahi mu".
"kamu kira aku nggak bosen apa dirumah terus, apalagi sendirian. Kamu pulang jika sudah sore atau kadang tengah maka karena lembur. Aku bosan tahu mas nggak ada teman ngobrol sama sekali". jawab Aruna dengan wajah sedih.
Dirga terdiam sesaat, jika Aruna bekerja terus siapa yang mengurus rumah mereka, tidak bekerja saja rumah seberantakan begini apalagi jika istrinya bekerja mungkin rumah mereka akan berhantu. Da juga dia tidak ingin kecantikan sang istri di nikmati oleh orang lain maka dari itu dia melarang keras istrinya untuk bekerja.
"kalau aku kerja kita bisa menyewa pembantu mas, kita bisa patungan untuk membayarnya". Lanjutnya lagi berusaha membujuk Dirga.
"kalau aku nggak ijinin ?". Tanya Dirga.
"kenapa sih mas, aku juga nggak selingkuh kok dan selalu setia sama kamu. Aku hanya ingin bekerja agar ekonomi kita tidak terus menerus seperti ini. Aku ingin membantumu kamu mas agar tidak terlalu terbebani". Jawab Aruna langsung menyudahi makan nya, sejujurnya dia merasa kecewa jika Dirga harus melarang nya.
pria itu langsung bangkit dari duduknya dan memeluk sang istri yang tampak begitu sedih, walaupun Aruna sering melawannya sekarang tapi dia tetap mencintai wanita itu.
"maaf kan aku sayang karena belum bisa membahagiakan kamu setelah kita menikah". ucapnya mengelus pucuk kepala sang istri dia begitu merasa bersalah karena tidak dapat membahagiakan orang yang dicintainya.
"jadi boleh mas aku bekerja ?".
"nanti aku pikirkan dulu yah. Kamu sabar dulu". Jawabnya membuat Aruna hanya mengangguk pasrah saja.
Setelah makan akhirnya mereka segera masuk kedalam kamar layaknya sepasang pengantin baru mereka melakukan hubungan suami istri bahkan menghabiskan beberapa ronde hingga Aruna kini suda tertidur pulas.
Ting
suara pesan notifikasi masuk kedalam ponsel Dirga. pria itu segera meraih ponselnya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya saat tengah malam.
[otak mu sudah koslet ga ? Kok bisa wanita speak bidadari kayak Ayumi kamu lepas sih dan malah nikah sama Aruna lagi].
pesan itu berasal dari teman nya yang memang sudah mengenal nya.
[kamu nggak kapok pernah diselingkuhi Aruna ? Selingkuh itu penyakit ga. Jangan pernah macam-macam dan jangan pernah menyesal karena melepaskan Ayumi demi menikah dengan Aruna].
Dulu, memang Aruna pernah selingkuh darinya ketika awal-awal dia menikahi Ayumi. Tapi Aruna sudah menjelaskan jika dia kalut dan sedih karena Dirga menikah dengan wanita yang telah dijodohkan nya membuatnya terpaksa selingkuh karena dia butuh pelarian saat itu.
tapi semuanya sudah berlalu dan Dirga memakluminya apalagi mereka saling mencintai jadi mengira jika Aruna memang hanya membutuhkan pelarian.
[apa maksud mu Wulan, semuanya sudah berlalu dan Aruna sudah menjelaskan semuanya jika dia hanya butuh pelarian saja].
[terserah kamu kah ga, aku cuma mengingatkan saja. Orang bucin memang sudah dinasehatin. Semoga langgeng sampe kakek nenek].
Dirga menoleh kearah Aruna yang sedang tertidur pulas dibawah selimut, pria itu mencoba menghilangkan prasangka buruk yang sudah memasuki pikiran nya, dia selalu berdoa jika rumah tangganya kali ini sampai maut memisahkan.
Bersambung....
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/