NovelToon NovelToon
Hati Yang Kau Sakiti

Hati Yang Kau Sakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Fanfic / Nikahkontrak / Poligami / Balas Dendam
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: mom's chaby

"Kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota" peribahasa ini tidak tepat bagi seorang Arini, karena baginya yang benar adalah "kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu mertua" kalimat inilah yang cocok untuk menggambarkan kehidupan rumah tangga Arini, yang harus hancur akibat keegoisan mertuanya.
Tidak semua mertua itu jahat, hanya saja mungkin Arini kurang beruntung, karena mendapatkan mertua yang kurang baik.

*Note: Cerita ini tidak bermaksud menyudutkan atau menjelekan siapapun. Tidak semua ibu mertua itu jahat, dan tidak semua menantu itu baik. Harap bijak menanggapi ataupun mengomentari cerita ini ya guys☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom's chaby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIMA

Apa ibu menyindir saya?. Maafkan saya bu, saya benar-benar tidak sengaja dan tidak bermaksud memecahkan perabotan ibu. Atau kalau perlu saya akan menggantinya.

Kalimat itu yang ingin Arini katakan saat itu pada bu Ratih. Tapi tidak, ia tak berani mengatakannya secara langsung, karena takut dianggap tidak sopan atau kurang ajar. Arini yang polos hanya bisa mengatakannya dalam hati, dia tak pernah membalas ataupun membela dirinya. Walau sering merasa sakit hati, Arini selalu diam tak melawan.

Tak lama kemudian bu Ratih pergi dari sana sambil menggerutu. Arini sempat melihat lirikan tajam bu Ratih padanya sebelum ia (bu Ratih) pergi, membuat Arini semakin tak enak hati dan yakin kalau apa yang dikatakan oleh ibu mertuanya itu memang ditujukan kepadanya.

"Rujaknya masih ada Rin. Yuk kita makan lagi." Ajak Alfian pada Arini.

Arini menggelengkan kepala pelan seraya memaksakan senyumnya ke arah Alfian

"Mas aja. Saya sudah kenyang." Jawab Arini.

Tadinya dia memang sangat menikmati rujak itu, tapi sekarang dia sudah sangat tidak berselera. Apa yang baru saja terjadi juga ucapan bu Ratih benar-benar telah merubah suasana.

Arini menatap pada Alfian yang nampak sangat menikmati rujak itu. "Apa mas Alfian tidak merasa kalau ucapan ibu tadi terdengar seperti sebuah sindiran untuk Aku?. " Tanyanya dalam hati.

Arini mencoba meyakinkan dirinya kalau mungkin saja apa yang diucapkan bu Ratih bukan untuk menyindirnya. Tapi tetap saja hati kecilnya mengatakan kalau ibu mertuanya itu memang menyindirnya, membuat hatinya sangat sakit. Matanya sudah berkaca-kaca dari tadi, tapi dia tahan semampunya karena tak ingin ketahuan oleh Alfian.

"Rin." Panggil Alfian. Arini tidak menyahuti

"Rin!! Rin! " Panggil Alfian lagi seraya melambai-lambaikan tangan tepat dihadapan wajah Arini.

"Eh.....i-iya mas." Sahut Arini nampak kaget.

"Kamu ngelamun?." Tanya Alfian

"Enggak kok mas." Jawab Arini.

"Jangan bohong!! Buktinya dari tadi mas panggil kamu diam aja. Lagi mikirin apa sih?."

"Ga ada." Jawab Arini. "Oh iya, jam berapa sekarang?." Tanya balik Arini.

"Jam dua." Jawab Alfian.

Arini bergegas mengambil beras dan mencucinya, lalu memasukannya kedalam penanak nasi.

"Kok tumben udah masak jam segini?." Tanya Alfian, Arini tersenyum samar, sembari menyalakan kompor.

Memang, Arini biasanya mulai memasak setelah sholat ashar, tapi kali ini ia sengaja memasak lebih awal karena kejadian tadi.

"Mas! Malam ini kita nginep di rumah ibu yuk! Ajaknya pada Alfian, dan ia langsung mengiyakan, membuat Arini senang.

"Kalau gitu mas mandi dulu, dan kamu cepetan masaknya." Kata Alfian.

"Iya mas." Balas Arini tersenyum.

Arini menyelesaikan acara masaknya dengan cepat, karena ingin segera pergi dari rumah mertuanya itu walau hanya untuk sementara.

....

Singkat cerita Arini pun selesai dengan masakannya, karena kebetulan saat itu dia hanya membuat satu menu masakan untuk pak Hardiman yang sangat menyukai krecek teri. Sedangkan masakan lainya, dia hanya tinggal menghangatkan saja.

Setelah itu Arini mandi, dan sholat ashar. Sementara suaminya meminta ijin pada bu Ratih untuk menginap di rumah ibunya Arini. Walau dalam hati merasa keberatan, bu Ratih tetap mengijinkan.

...

Hampir satu minggu Arini menginap di rumah bu Dasima (ibunya), belum ada tanda-tanda dia akan kembali ke rumah mertuanya, dan anehnya Alfian juga tidak pernah sekalipun mengajaknya pulang, membuat Arini penasaran dan bertanya.

"Mas, kamu betah disini?." Tanyanya.

"Kenapa gitu nanyanya?." Jawab sekaligus tanya Alfian.

"Enggak kenapa-kenapa, cuma nanya aja, soalnya kamu nggak ngajak aku pulang ke rumah ibu ." Jelas Arini.

Alfian mengulas senyum tipis lalu berkata: "kalau aku boleh jujur, aku lebih senang kita tinggal disini."

Mendengar jawaban suaminya, kening Arini sedikit mengerut " Kenapa?." Tanyanya.

"Beda." Jawab Alfian.

"Beda?. Apanya yang beda?." Tanya Arini penasaran.

"Sikap kamu." Jawab Alfian sambil tersenyum. " Disini kamu lebih hangat, lebih ceria, lebih banyak bicara dan lebih sering tersenyum, beda banget pokoknya." Sambung Alfian.

Arini sedikit terhenyak mendengar jawaban Alfian, karena tak menyangka sama sekali suaminya berpikir seperti itu.

"Kamu betah disini?." Tanya Alfian seraya meletakan tangannya di pipi Arini.

Pertanyaan macam apa itu?. ini rumah orangtuaku sendiri. Walau rumah ini tidak sebagus rumah mertuaku, tentu saja aku sangat betah disini. Batin Arini.

Melihat istrinya diam, Alfian tahu dan mengerti, istrinya itu pasti ingin tinggal di rumah bu Dasima. Selama ini Alfian sebenarnya selalu memperhatikan bagaimana sikap bu Ratih pada istrinya.

Mendengar ucapan bu Ratih saat kejadian mangkok pecah seminggu yang lalu, Alfian pun merasa ibunya itu seperti menyindir istrinya, tapi dia tidak bisa berkata atau berbuat apa-apa saat itu, karena dia pun tidak tahu apa ibunya itu benar-benar menyindir istrinya atau bukan.

Alfian merasa serba salah, disatu sisi istri, dan disisi lain, ibunya.

Alfian merasa kasihan pada Arini yang selalu mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga di rumah orang tuanya. Oleh karena itu, dia mengajak Arini untuk tinggal dirumah bu Dasima. Mungkin ini adalah jalan keluar yang lebih baik. Pikir Alfian.

.

.

.

Bersambung🌻

1
Soraya
update lagi ya thor
Soraya
nikmati aja pilihanmu alfian
boma
kalo boleh kasihlah arini jodoh yg tampan dan kaya raya
boma
alfian cowo paling bodoh sedunia,kasih karma yg pedih buat sandra thor,dan bikin bangkrut semua usaha keluarganya
aca
gmna enak kan dpet spek istri kek jalang gatel g tau malu/Curse//Curse/
Soraya
menyesal lah kmu alvian
Soraya
ternyata Sandra jalang
Soraya
makan pilihanmu Alfian
aca
kapok dapet istri spek jalang/Curse//Curse//Curse/ karma mu
aca
tolol krja lah buat anak jangan mikir sakit ati terus
aca
semangat arini
Soraya
sabar ya Arini jgn dengerin gosip orang orang
Soraya
bu Ratih gak nyadar ya
范妮·廉姆
yu mampir BCM ka
follow me ya thx all
Soraya
hadiah buat usahanya Arini semoga sukses dan lancar ya
Soraya
updatenya ya thor
Soraya
bagus Arini kmu harus merubah penampilan kmu turutin nasihat bu Ami
Soraya
othor klo ga ngerubah karakter Arini ku stop dulu bca nya
Soraya
thor knp sih karakter Arini kmu buat bodoh
Soraya
Arini km harus kuat tunjukkan klo bisa hidup tanpa alfian jgn mlh terpuruk yang ada mereka mlh merendahkanmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!