Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantor Polisi
Astuti mengepalkan tangannya begitu juga Satria,Astuti tidak ingin melakukan hal yang memalukan itu.Namun,Perusahaan dan rumah sakit sangat berarti untuk mereka.
"Mas"Bisik Maryam,sembari mencengkram kuat lengan suami nya,Alex melirik,ia sudah tahu jawaban dari panggilan sang istri.
"Caston,ayo kita pergi,seperti nya mereka tidak berniat untuk meminta maaf!"Tukas Alex,yang membawa Maryam pergi dari sana.
"Tunggu!"Seru Satria,melepaskan tangan ibunya,lalu mendekat ke arah Alex.
"Demi menghormati seorang ibu,biarkan saya saja yang berlutut dan meminta maaf di depan Anda!"Ujar Satria,Alex melirik Maryam yang terus-terusan menyuruh Alex untuk menghentikan perbuatan nya itu.
"Umi..."Panggil Azizah yang berdiri sedikit jauh dari mereka,Maryam menoleh ke arah sumber suara,saat mendengar ada seseorang yang memanggil namanya.
"Azizah,Anakku!"Meskipun dalam keadaan perut nya sakit,Maryam melepaskan tangan Alex,dan berjalan menghampiri Azizah yang berdiri tak jauh dari Astuti.
Ke dua wanita bercadar itu,berpelukan melepaskan kerinduan yang sudah lama tidak bertemu,setelah pernikahan Al dan Ge.
"Apa yang membawa mu kemari,sedang apa kamu disini sayang?"Tanya Maryam lembut,Azizah melirik Satria,saat ini Astuti juga menatap ke dua wanita itu,dengan membulatkan mata nya.
'Mereka saling kenal?'Batin Astuti dengan posisi mata yang masih mekar bak bunga matahari antara percaya dan terkejut sudah berkumpul menjadi satu.
"Aku kemari,bersama dengan suami ku Umi"Kembali melirik ke arah Satria,
"Dia..."Maryam ikut melihat ke arah Satria,Azizah mengangguk nya,lalu menatap Astuti yang berada di belakang mereka.
"Ini mertua mu?"Azizah kembali mengangguk nya"Astagfirullah,sayang"Maryam kembali memeluk Azizah,wanita yang dulu sangat ia kagumi,kebaikan nya dan kelembutan nya.
"Nyonya maaf,jadwal penerbangan kita hampir tiba,kita hanya memiliki waktu satu jam lagi disini.Kita punya jadwal lain di NY!"Ujar Caston,memberitahu Maryam.
"Sayang,jika Umi kembali kesini,Umi akan mencari mu,kita akan memiliki banyak waktu untuk mengobrol,maafkan Umi,yang harus pergi sekarang!"Maryam memegang tangan Azizah.
"Umi,titip salam untuk semua nya"
"Tentu,akan Umi sampaikan,Umi ingin tahu banyak tentang pernikahan mu,tapi Umi tidak punya banyak waktu!"
"Azizah baik-baik saja Umi!"
"Apa yang terjadi?"Tanya Alex,yang merangkul pinggang sang istri.
"Mas,ingat ini Azizah,teman Ning Aisyah,yang tinggal di pesantren Al-kitab!"Pungkas Maryam,Alex mengangguk nya.
"Azizah,senang bertemu dengan mu"
"Terimakasih Papa Alex!"
"Ayo,Caston kita kembali!"Alex mengajak Caston untuk pergi,setelah Maryam berpamitan dengan Azizah.
Satria dan Astuti,menatap Alex yang pergi,begitu juga dengan Azizah.
Ceklek !
Alex membuka pintu mobil untuk Maryam,lalu melihat ke arah Satria.
"Satria,kemari lah!"Panggil Alex lagi,Satria segera menghampiri Alex,di depan mobil nya.
"Iya Tuan"
"Kirim proposal itu kepada saya,nanti akan saya tanda tangan !"
"Baik Tuan,terimakasih.Maaf atas segala kejadian hari ini,kami benar-benar meminta maaf!"Ucap Satria dengan tulus,
"Tidak masalah,semua akan baik-baik saja!"Sembari menepuk pelan bahu Satria.
"Jaga istri mu,dia wanita Solehah,yang harus kamu lindungi dan cintai,jika aku memiliki anak laki-laki lain,mungkin Azizah sudah ku jadikan menantu,kamu beruntung menikahi nya!"Lanjut Alex,Satria tersenyum kecut,ia tidak tahu hanya menanggapi seperti apa ucapan Alex.
Alex segera masuk ke dalam mobil,Astuti menghampiri Satria,begitu juga dengan Azizah.
"Apa yang di katakan oleh Tuan Alex ?"Tanya Astuti begitu tiba disana.
"Dia menyetujui kerjasama nya dengan kita,dan rumah sakit mama tidak jadi di tutup"
"Oh syukur lah!"Ucap Astuti sembari memegang dada nya.
"Ini semua berkat Azizah!"Sambung Satria yang melirik ke arah istri nya.Azizah hanya diam saja.
"Dia"Ucap Astuti sembari menunjuk kearah Azizah,
"Dia hanya diam saja,tidak melakukan apapun,bahkan ia tidak memohon kepada mereka,apa yang dia lakukan,dia tidak melakukan apapun!"Tukas Astuti penuh emosi.
"Ma,cukup.Sudah banyak masalah yang terjadi hari ini,sudah cukup ma!"Satria segera mengajak istrinya untuk pulang,Astuti membawa mobil nya yang lain,sehingga pulang dengan mobil yang berbeda.
Tiba di dalam mobil,Satria tidak banyak bertanya,namun ia terus saja memikirkan ucapan dari Alex,jika istri nya itu istimewa.
"Mas,maaf aku tidak membantu kalian dalam menghadapi masalah,tapi benar aku tidak tahu apa-apa!"Ujar Azizah kemudian,
"Ini bukan salah mu,mama saja yang selalu bersikap sombong kepada orang,mungkin ini pelajaran untuk mama agar sedikit bersikap baik kepada orang lain,termasuk kamu!"Azizah terdiam mendengar pernyataan sang suami,ia tidak menjawab ataupun membantah.
"Azizah!"Panggil Satria,kemudian setelah diam beberapa saat.
"Iya mas"Azizah melirik ke arah Satria,
"Apa kamu tertekan dengan pernikahan ini?apalagi dengan sikap mama yang tidak pernah baik kepada mu!"
Sebelum menjawab lebih dulu Azizah tersenyum kepada Satria,membuat pria itu menaikan alis nya.
"Apa pertanyaan ku salah?"Lanjut Satria.
"Tidak,pertanyaan mas tidak salah.Hanya saja apa yang harus ku katakan,sedangkan Aku tidak punya jawaban dari pertanyaan itu!"Azizah kembali menatap fokus ke depan,
"Pernah enggak terpikir oleh mu untuk mengakhiri hubungan ini?"
"Heeemm,aku..."Azizah tidak melanjutkan ucapan nya,mengakhiri pernikahan berarti bercerai,kata-kata itu sangat di benci oleh Allah,jadi Azizah tidak ingin mengakhiri nya.Namun,Azizah malah melirik ke arah Satria.
"Bagaimana dengan mas,apa pernah mas berpikir untuk mengakhiri pernikahan ini?"Tanya Azizah kemudian,justru membuat Satria mengerutkan dahi nya,bagaimana tidak pertanyaan Satria di balas dengan pertanyaan oleh Azizah.
"Pernah!"Sahut Satria,memang dia berniat menceraikan Azizah di usia pernikahan mereka satu tahun,itu rencana nya dulu,tapi tidak tahu sekarang bagaimana hati Satria terhadap Azizah.
Mendengar jawaban dari Satria,membuat dada Azizah sesak,ia seketika menyentuh dada nya itu,ia merasakan akan sulit untuk bernafas setelah mendengar ucapan dari sang suami.
Drrt...Drrt...Drrt...
Ucapan Satria terputus oleh getaran ponsel,ia segera melihat nya,dan benar saja itu Aldo yang menelpon Satria.
Bara dan Aldo.
Satria yang sedang menyetir segera memasang earphone di telinga nya.
"Iya Do!"Setelah panggilan terhubung,
[Sat,aku ke kantor mu,tapi kata Anita kamu ke kantor polisi apa yang terjadi?]
"Tidak ada apa-apa,hanya masalah Nyonya Purna saja!"Ujar Satria yang sudah terbiasa memanggil orang tua nya dengan sebutan Nyonya dan Tuan.
[Sat,aku menunggu hasil desain itu,tinggal satu hari lagi,beberapa hari ke depan akan ada rapat di kantor ku!]Satria melirik ke arah Azizah,
"Aku akan bertanya kepada Azizah,setelah memastikan itu akan siap,aku segera menghubungi mu!"
[Baiklah]
Panggilan terputus,Satria melirik ke arah yang hanya diam saja sejak dari tadi.