Wanita Cadar Tanpa Mahkota

Wanita Cadar Tanpa Mahkota

Flashback

Bayangan itu masih terus saja menghantui nya dalam mimpi.Bahkan setiap malam ia harus mandi keringat kala mengalami mimpi buruk itu.Dunia Azizah berubah saat peristiwa itu terjadi,Azizah selalu berusaha untuk tegar,meskipun kadang ia sering merasa rapuh.

Azizah sudah berusaha untuk merubah semua nya menjadi normal kembali,membawa dirinya ke titik kenyamanan yang sebelumnya ia rasakan.Namun,wajah samar pria itu yang sempat di ingat oleh Azizah tatkala terus menganggu pikiran nya.

Dua tahun yang lalu. . .

Azizah yang baru saja kembali melihat pengumuman kelulusan nya di kantor polisi terdekat,bersama dengan teman-teman.Dia berpisah dengan yang lain di persimpangan jalan,karena untuk sampai ke rumah,Azizah harus melewati jalan yang mungkin sedikit jauh dari jalan aspal,hanya mengandalkan jalan kaki saja.

Keluarga Azizah bukan lah keluarga yang begitu mampu.Namun, Azizah bisa membuat ke dua orang tua nya bangga,saat Azizah berhasil mendapat 'kan beasiswa untuk berkuliah di ibu kota Jakarta.Azizah mendapatkan beasiswa calon mahasiswa dengan kelulusan terbaik tingkat Sekolah Menengah Atas.

Jedder..Jedder ..Suara petir yang menggelegar,beberapa kali Azizah menutup telinga nya,saat mendengar suara petir tersebut.Azizah yang memakai kemeja putih dan juga rok hitam serta hijab putih,membuat ia memilih untuk berteduh.Dia tidak dapat menerobos hujan yang begitu lebat.Azizah berhenti di depan sebuah kios yang sudah lama tidak di gunakan untuk berjualan lagi,kios itu terlihat kotor dan juga sedikit seram karena sudah lama di tinggal oleh pemilik nya.

Beberapa kali Azizah menyeka wajah nya yang basah karena hujan,lalu ia berdiri di depan kios itu,sembari kedua tangan nya melipat di dada,merasakan dingin nya angin yang berhembus bersamaan dengan turun nya hujan.

Di tempat lain. . .

Beberapa pria - pria dewasa yang baru saja merayakan kelulusan mereka di kampung itu.

"Satria,Aku tidak menyangka keluarga mu,memiliki rumah di kampung ini,Kita bisa menggunakan tempat ini sepuas nya tanpa harus menyewa hotel jika main ke kampung seperti ini!"Ujar Bara,teman kuliah Satria yang seangkatan,dan juga merayakan kelulusan mereka.

"Tentu dong,Papa Gue 'kan gila bisnis,ada uang sedikit pasti investasi,lalu beli tanah bangun rumah,bangun resort,dan juga mereka mau bangun supermarket di kampung ini dua tahun ke depan,masih mencari lokasi yang strategis,agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari "Ungkap Satria,mengambil sebotol minuman wine di tangan Bara.

"Kenapa dengan kampung ini?kenapa tidak memilih tempat lain di kota?"Tanya Aldo,yang juga teman seangkatan Satria.

"Di kota sudah banyak yang begituan,di kampung seperti ini masih kurang,dan rencana nya,supermarket itu di lengkapi dengan pasar sayur dan ikan,pokok nya lengkap,yang jelas harga itu murah meriah,Papa Gue suka beramal!"Ha..Ha...Terdengar gelak tawa Satria di dalam rumah minimalis dengan dekorasi tahun jaman dulu.Di era tahun 90an rumah milik keluarga Satria yang paling kaya di tempat itu.

"Eeh,tunggu,itu minuman Gue,kadar al-kohol nya tinggi Lo nggak akan bisa minum!"Bara masih berusaha mencegah Satria agar tidak meminum itu.Bara tahu betul kalau Satria tidak terlalu kuat untuk meminum minuman beral-kohol.Apalagi sejenis spirytus Rektyfikowany kadar nya hampir 90%.

Gluk.. Gluk..Gluk.. "Aaaah,Mantaaaap!"Teriak Satria yang,seketika tumbang ke sofa.

"Ah,Parah Lo,baru minum satu botol udah teler,dan Lo nggak dengerin Gue sih!"Bara dan Aldo lanjut menghabiskan minuman yang tersisa.Sementara,Satria masih meratapi dirinya dengan kesadaran yang menurun.

Dua puluh menit berlalu,Aldo dan Bara tepar di lantai,ke dua nya tidak sadarkan diri,entah berapa botol sudah menghabiskan minuman itu.

Drrt...Drrt..Ponsel Satria bergetar,ia berusaha meraih nya.Saat Satria melihat panggilan itu dari Orang tuanya,Satria kaget,karena Satria tahu,papa nya itu tidak akan mengizinkan Satria mabuk-mabukan.

"Hallo,Tuan Besar.Ada yang bisa saya bantu?"Jawab Satria,dalam keadaan yang mabuk,mencoba menggoda Papa nya.

"Satria,Kamu mabuk?"Teriak seorang wanita di seberang sana,Satria segera tersadar lalu duduk di sofa.

"Mama,enggak,Satria hanya minum sedikit,ada apa Ma?"

"Papa mu masuk rumah sakit,pulang lah segera, ia sejak tadi menanyakan mu!"

"Baik,Satria akan segera kembali!"

Tanpa berpikir panjang,Satria memutuskan panggilan nya dengan Astuti Alamsyah,istri dari pengusaha sukses di kota yang bernama Adipurna Alamsyah.

"Bro,Gue harus pergi dulu ya,Lo pada pulang sendiri saja,bawa mobil 'kan?"Satria memakai jaket kulit hitam milik nya,tidak ada tanggapan dari Bara atau Aldo.Satria bergegas pergi meninggalkan mereka dalam keadaan teler.

Setelah menyalakan mobil nya,Satria melihat hujan yang masih turun begitu deras.Satria berusaha menerobos hujan tersebut,agar segera sampai ke tempat itu.

"Sial,kadar al-kohol belum hilang,kepala Gue pusing,badan Gue panas!"Satria mencoba membuka jaket nya,lalu menaikan suhu AC mobil,tapi masih membuat tubuh nya panas.Satria bukan lah pria yang kuat minum pada umum nya,tubuh Satria memiliki lemah akan hal itu,bahkan jika Satria sempat minum ia tidak bisa mengontrol diri nya.

Ckiitt..Ckiitt...Suara ban mobil yang mengikis aspal,terdengar begitu nyaring.Satria tidak dapat menyetir mobil nya dengan benar,bahkan ia tidak dapat melihat jalan dengan benar,pandangan Satria kabur,kepala nya ikut berputar.

Braak!

"Astagfirullah"Azizah memegang dada nya yang terkejut,sebuah mobil mewah berwarna merah menabrak pohon yang ada di depan nya.

Melihat mobil itu mengeluarkan asap dari depan,Azizah sebagai manusia yang peduli terhadap sekitarnya pun,datang untuk melihat.

Tok..Tok..

"Mas..Kamu tidak apa-apa?"Tanya Azizah mengetuk kaca mobil Satria."Mas"Panggil Azizah lagi,dengan sopan.Melihat tidak ada jawaban,dan mobil sudah berbau bensin,Azizah mencoba membuka pintu mobil,dan benar saja itu tidak terkunci.

Satria masih sadar,ia segera turun dari dalam mobil,

"Mas,Kamu tidak apa-apa?Tanya Azizah dengan lembut,saat Satria sudah berdiri di depan pintu mobil,Satria melihat ke arah Azizah,dengan wajah nya yang di basahi hujan,dan kemeja putih yang di kenakan Azizah terlihat transparan sehingga membuat Satria membulat 'kan mata nya.

"Mas!"Azizah melambaikan tangan nya ke depan Satria yang terdiam,pria itu terus saja memandang wajah cantik Azizah,ia seperti primadona desa itu,sangat cantik,bahkan kecantikan nya itu,alami dan raut wajah nya begitu lembut.

"Sini Kamu!"Satria menarik paksa tangan Azizah,dan membuka pintu mobil bagian belakang.

Bugh!

Satria mendorong tubuh Azizah ke dalam mobil,membuat Azizah ketakutan setengah mati.

"Mas,apa yang mau kamu lakukan,sadar mas,Kamu kenapa,Saya hanya menolong Kamu,jangan lakukan itu kepada Saya!"Teriak Azizah memohon kepada Satria,agar diri nya di lepaskan saat ia melihat,Satria dengan netra yang memerah,wajah yang di basahi hujan,Azizah dapat melihat pria itu melihat dengan me-sum ibarat kucing mendapatkan daging segar.

"Tidak mas,lepaskan Saya,tolong jangan lakukan itu kepada saya!"Teriak Azizah,namun Satria tidak menggubris nya.

"Tidaaaakkk!"

Terdengar suara teriakan Azizah di tengah-tengah hujan deras itu,Azizah dapat melihat begitu kejam dan buas nya pria itu mencabik-cabik tubuh nya,merenggut kesucian nya yang paling berharga.Bahkan Azizah di sakiti secara fisik dan juga mental.

Beberapa menit berlalu terjadi mobil yang bergoyang,dengan brutal atas kesadisan yang di lakukan oleh Satria terhadap Azizah.

Tubuh Satria melemah dan terjatuh ke atas tubuh Azizah yang masih berada di bawah nya.

Dengan sisa tenaga,Azizah berusaha untuk bangkit,dan pergi meninggalkan mobil Satria dalam keadaan tubuh yang penuh luka.Diantara ke dua pa-ha Azizah mengalir darah segar,akibat sobekan yang begitu parah,terasa perih dan pilu hati Azizah,ia berjalan di tengah hujan tanpa beralas kaki.

Azizah terus saja menangis,di sepanjang jalan menuju rumah,tiba di depan rumah,darah tak lagi mengalir dengan tubuh yang basah kuyup,Azizah melangkah masuk ke dalam kamar nya.Mengetahui Azizah sudah pulang Sunarsih sang ibu Azizah datang untuk melihat anaknya.

"Azizah,Kamu kah itu nak yang baru pulang?"Teriak ibu dari luar kamar.

"Iya,Azizah mandi dulu Bu"Jawab Azizah dengan suara yang serak.Sunarsih kembali ke dapur ingin menyiapkan makan malam.

Sementara Azizah di dalam kamar mandi,meratapi nasib nya,ia merasa kotor dan bahkan jijik dengan tubuh nya itu.Azizah tidak bisa berhenti untuk menangis.

Apalagi bekas di seluruh tubuhnya menjadi saksi bisu atas kejahatan yang di lakukan oleh Satria.Azizah menutup mulut nya agar suara tangisan nya tidak terdengar oleh sang ibu,netra nya kian memerah menangis begitu tersedu-sedu.

Mulai hari itu,Azizah memutuskan untuk memakai cadar,menyembunyikan wajah penuh luka dan kesedihan itu dari semua orang,Azizah menutupi diri nya dengan sempurna.Belajar menerima apa yang telah terjadi,membuat Azizah menjadi wanita yang begitu kuat dan tegar.

Favorit dulu yuk,mana tau jodoh ✌️

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

nyimak ya thoor

2024-03-26

0

nenk 'yLa

nenk 'yLa

ksian skali nasib mu azizah.. paras cantik mu berbanding trbalik dgn khidupan mu

2023-03-05

1

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

br baca dah bikin nyesek

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Flashback
2 Dua tahun kemudian
3 Semesta
4 Pagi
5 Hujan
6 Sore
7 makam malam
8 Pesantren Al-kitab
9 Memaafkan
10 Pernikahan
11 Kesedihan Azizah
12 Rahasia masa lalu
13 Lamaran ke dua
14 Sah
15 Malam
16 Rumah
17 Kamar
18 Ruang Ceo
19 Ruang Direktur
20 Malam
21 kamar
22 Pergi
23 Desain?
24 Kafe
25 Man-di
26 Pagi
27 Pekerjaan
28 Kantor
29 Kembali ke kantor
30 Rumah
31 Satria
32 Azizah
33 Rumah sakit
34 Alex
35 Kantor Polisi
36 Satu Hari kemudian
37 Pandangan
38 Pagi
39 Ruang Kerja
40 Satu Minggu berlalu
41 Liburan
42 Bali
43 Pantai
44 Malam
45 Panik
46 Amarah Satria
47 Astuti
48 Bella
49 Kantor Purna
50 Polisi
51 Rumah Sakit
52 Desa Gelap
53 Pelakor kenak mental
54 Baby
55 Rumah sakit Purna
56 Tiga hari kemudian
57 Tidur
58 Toko Roti
59 Aldo
60 Ketakutan Satria
61 Bar
62 Kantor Purna
63 Rumah Bella
64 Rumah Andara
65 Ruang Operasi
66 Mela
67 Ketahuan
68 Bara
69 Putri
70 NY.Keluarga Xander
71 Rencana
72 Bara-Kejora
73 Satu Minggu kemudian
74 FlashBack
75 Terbongkar
76 Kemarahan Satria.
77 Kejahatan Bella
78 Kecelakaan
79 Satu Minggu berlalu
80 Hari Berikut nya
81 Hasil
82 Gudang
83 Malam
84 Cerai
85 Satu Bulan Telah berlalu
86 Azizah
87 Rumah
88 Kondangan
89 Taman
90 Di kerjai
91 Rumah sakit
92 Kabar baik dan buruk
93 Dua hari Kemudian
94 Meja makan
95 Berjalan dengan lancar
96 Pagi
97 Satu Minggu telah berlalu
98 Kantor
99 Kejora Di culik
100 Di kerjain
101 Dua bulan kemudian
102 Rumah Purna
103 Sandrina
104 Ketahuan
105 Rencana
106 Kondisi Azizah
107 Rumah sakit
108 Pov Satria
109 Thailand
110 Sebulan Kemudian
111 Rumah Sakit
112 Kolam Renang
113 kepulangan Satria
114 Dua bulan kemudian
115 Baby Raka
116 meeting
117 Baby Arkana
118 Mall
119 Pernikahan Bara
120 Di kerjain
121 Tiba di rumah
122 lima tahun kemudian
123 RakaArkana
124 Waktu yang berlalu
125 Kediaman keluarga Abah Adam
126 Si kembar Hilang?
127 Tumbuh Besar
128 Pameran Lukisan
129 Satu Minggu berlalu
130 Lamaran Zuhra
131 Thailand
132 Pov Arkana
133 Bukan Cinta monyet Biasa
134 Makan siang bersama
135 Kelulusan
136 Beberapa bulan kemudian
137 Raka dan Divia
138 Tiga tahun kemudian
139 Keluarga kecil
140 Kehidupan mereka
141 Keluarga Aldo
142 Dua tahun kemudian
143 Hari yang paling menyakitkan
144 The End
145 Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146 Terikat pernikahan keluarga
147 My Devil Man Promo Novel Baru
148 Raka Arkana
149 Mafia Bucin Novel Baru
150 Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151 My Bos Misofobia
152 Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153 Pengasuh keempat Tuan muda Somplak
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Flashback
2
Dua tahun kemudian
3
Semesta
4
Pagi
5
Hujan
6
Sore
7
makam malam
8
Pesantren Al-kitab
9
Memaafkan
10
Pernikahan
11
Kesedihan Azizah
12
Rahasia masa lalu
13
Lamaran ke dua
14
Sah
15
Malam
16
Rumah
17
Kamar
18
Ruang Ceo
19
Ruang Direktur
20
Malam
21
kamar
22
Pergi
23
Desain?
24
Kafe
25
Man-di
26
Pagi
27
Pekerjaan
28
Kantor
29
Kembali ke kantor
30
Rumah
31
Satria
32
Azizah
33
Rumah sakit
34
Alex
35
Kantor Polisi
36
Satu Hari kemudian
37
Pandangan
38
Pagi
39
Ruang Kerja
40
Satu Minggu berlalu
41
Liburan
42
Bali
43
Pantai
44
Malam
45
Panik
46
Amarah Satria
47
Astuti
48
Bella
49
Kantor Purna
50
Polisi
51
Rumah Sakit
52
Desa Gelap
53
Pelakor kenak mental
54
Baby
55
Rumah sakit Purna
56
Tiga hari kemudian
57
Tidur
58
Toko Roti
59
Aldo
60
Ketakutan Satria
61
Bar
62
Kantor Purna
63
Rumah Bella
64
Rumah Andara
65
Ruang Operasi
66
Mela
67
Ketahuan
68
Bara
69
Putri
70
NY.Keluarga Xander
71
Rencana
72
Bara-Kejora
73
Satu Minggu kemudian
74
FlashBack
75
Terbongkar
76
Kemarahan Satria.
77
Kejahatan Bella
78
Kecelakaan
79
Satu Minggu berlalu
80
Hari Berikut nya
81
Hasil
82
Gudang
83
Malam
84
Cerai
85
Satu Bulan Telah berlalu
86
Azizah
87
Rumah
88
Kondangan
89
Taman
90
Di kerjai
91
Rumah sakit
92
Kabar baik dan buruk
93
Dua hari Kemudian
94
Meja makan
95
Berjalan dengan lancar
96
Pagi
97
Satu Minggu telah berlalu
98
Kantor
99
Kejora Di culik
100
Di kerjain
101
Dua bulan kemudian
102
Rumah Purna
103
Sandrina
104
Ketahuan
105
Rencana
106
Kondisi Azizah
107
Rumah sakit
108
Pov Satria
109
Thailand
110
Sebulan Kemudian
111
Rumah Sakit
112
Kolam Renang
113
kepulangan Satria
114
Dua bulan kemudian
115
Baby Raka
116
meeting
117
Baby Arkana
118
Mall
119
Pernikahan Bara
120
Di kerjain
121
Tiba di rumah
122
lima tahun kemudian
123
RakaArkana
124
Waktu yang berlalu
125
Kediaman keluarga Abah Adam
126
Si kembar Hilang?
127
Tumbuh Besar
128
Pameran Lukisan
129
Satu Minggu berlalu
130
Lamaran Zuhra
131
Thailand
132
Pov Arkana
133
Bukan Cinta monyet Biasa
134
Makan siang bersama
135
Kelulusan
136
Beberapa bulan kemudian
137
Raka dan Divia
138
Tiga tahun kemudian
139
Keluarga kecil
140
Kehidupan mereka
141
Keluarga Aldo
142
Dua tahun kemudian
143
Hari yang paling menyakitkan
144
The End
145
Tasbih Cinta Promo Novel Baru
146
Terikat pernikahan keluarga
147
My Devil Man Promo Novel Baru
148
Raka Arkana
149
Mafia Bucin Novel Baru
150
Wanita cadar Milik Tuan Mafia
151
My Bos Misofobia
152
Wanita cadar Destiny with Mas Duda
153
Pengasuh keempat Tuan muda Somplak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!