"pangeran nicolas dijatuhi hukuman pengasingan dari kerajaan vampir selama 100 tahun" ucap sang raja.
"tunggu kita masih belum mempunyai bukti kuat bahwa dia pelakunya" leon sang ahli waris ikut berbicara.
"semua bukti mengarah padanya, kita harus mengambil keputusan" jawab sang raja.
"tidak apa saya akan pergi, saya permisi" ucap nicolas yang berlutut di hadapan raja, kemudian berdiri dan pergi dari kerjaan vampir.
ia masuk ke dunia manusia, perjalanan apakah yang menunggunya disana?
sungguh cinta beda makhluk sangat menyesakkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon intan maggie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Seminggu berlalu lagi. Aku sekarang berada di pinggiran hutan mengawasi aurora tanpa diketahuinya.
aurora sedang lari di tempat kemudian push up lalu bangun, lari di tempat push up lagi, begitu seterusnya hingga cukup lama, dia berlatih sangat keras. Setelah itu dia istirahat sebentar, membuka buku yang berisi cara bela diri.
Dia belajar sangat cepat, dia bahkan sudah hafal beberapa gerakan dari buku itu, padahal aku baru menyuruhnya seminggu yang lalu. Tak heran, bahkan pagi-pagi buta dia sudah keluar kamar, dan pulang di tengah malam.
Aku terbang ke arahnya, kemudian menyerangnya mengikuti tempo gerakan nya.
"Cukup bagus" ucap ku setelah berhenti bertarung dengannya.
"Kau belajar sangat cepat aurora" tambah ku.
"Terima kasih guru" jawabnya sedikit menundukkan badan.
"Aku akan mengajari mu ilmu sihir memperkuat tubuh untuk digunakan bersama ilmu bela diri mu, pelajari dan latihlah bersamaan dengan ilmu bela dirimu" ucap ku mendekat ke hadapannya.
"Baik guru" jawab aurora.
"Bersiaplah" ucap ku, dia mengambil posisi duduk bersila di atas tanah, aku juga duduk di hadapannya, dia memejamkan matanya.
"Ingat dan latih baik-baik" ucap ku sambil menyentuh keningnya dengan satu jari telunjuk ku.
"Terima kasih banyak guru" ucapnya selesai aku memberikan ilmu ku itu.
"Aku senang kamu berlatih sangat keras aurora, tapi ingat juga kesehatan mu, jangan sampai sakit" ucap ku.
"Iya, guru tenang saja" jawab aurora.
"Kalau begitu, aku pamit dulu" ucap ku kemudian terbang bersama angin.
Aku pergi ke kamar di penginapan, sepi, aurora sedang berlatih, putri lenora sedang bekerja, ia bahkan sangat menyenangi pekerjaannya sekarang.
Aku membaca buku Sihir lagi, buku ini cukup sulit untuk ku pelajari, sudah seminggu aku mempelajari nya, aku belum memahami isinya apalagi menerapkannya.
Aku berkeliling kota sebentar untuk menenangkan pikiran ku terlebih dahulu.
"Hey apa kalian dengar, penyihir yang kuat sedang dikumpulkan" ucap seseorang di suatu perkumpulan, mereka terlihat seperti penyihir.
Kebetulan ada toko buah di dekat mereka, aku mendekat ke toko buah itu berpura-pura memilih buah.
"Ya, apakah mereka akan menyerang negeri vampir?" Tanya salah satu lainnya.
"Mungkin saja, apalagi setelah mendengar kematian salah satu penyihir terkuat delta" suara dari orang lainnya.
"Aku juga mendengar nya, penyihir itu hilang tanpa jejak, kemungkinan vampir tingkat tinggi pelakunya" sahut yang lainnya.
"Oh ya aku harus pulang sekarang, aku duluan ya" sahut seseorang, membuat semua nya juga bubar, mereka pamit satu persatu.
Aku berjalan ke hutan, Sampai di hutan, aku terbang sampai hutan dekat danau mermaid, ya dimana salah satu gerbang negeri vampir berada, aku berharap akan ada vampir lain bertemu diri ku untuk menyampaikan informasi ini.
Aku melatih sihir ku di hutan hingga malam sambil merasakan jika ada vampir lainnya.
Saat tengah malam aku merasakan keberadaan vampir lainnya, aku mengejarnya dan menutup jalannya, aku berhenti di depannya.
"Pangeran nikolas, kenapa kau menutup jalan ku?" tanyanya setelah kembali menjadi vampir yang tadi terbang sebagai kabut, syukurlah aku bahkan langsung menemui salah satu jenderal negeri vampir.
"Drake, aku ingin meminta tolong padamu untuk menyampaikan informasi ini ke kerajaan" jawab ku.
"Informasi apa?" Tanya drake.
"Para penyihir sedang mengumpulkan kekuatan untuk menyerang negeri vampir, aku tidak tau kapan mereka akan menyerang, tapi kalian harus menyiapkan diri" aku memberi tahu.
"Kau tau dari mana pangeran?" Tanya drake.
"Tak sengaja dengar pembicaraan kumpulan penyihir di kota" jawab ku.
"Kenapa mereka ingin menyerang?" Tanya drake.
"Penyihir delta yang menyerang negeri vampir 300 tahun telah hilang, mereka mengira dia telah dibunuh oleh vampir" jawab ku.
"Penyihir yang hampir memusnahkan bangsa vampir 300 tahun lalu telah mati, bukankah ini berita bagus? Itu artinya salah satu ancaman kita telah tiada" jawab drake.
"Ya, tapi kita tidak tau apakah ada penyihir kuat lain dalam penyerangan kali ini" jawab ku.
"Omong-omong siapa yang membunuh penyihir itu?" Tanya drake.
"Aku, maaf telah membuat masalah lagi untuk kalian, lagi pula dia menjebak ku, karena itu aku membunuhnya" jawab ku jujur.
"Kau bisa membunuh dia seorang diri pangeran?" Tanya drake.
"Tidak, aku dibantu yang lain" jawab ku.
"Siapa?" Tanya drake.
"Tidak penting, sekarang tolong sampaikan berita ini secepatnya" balas ku.
"Akan aku sampaikan pangeran" jawab drake.
"Tapi sebelum itu, kamu mau kemana tadi?" Tanya ku.
"Mau berburu" jawab drake.
"Tidak perlu" jawab ku.
"Kenapa?" Tanya drake.
Aku langsung menyerap cahaya bulan.
"Boleh aku menyentuh mu sebentar?" Tanya ku.
"Ya" jawab drake.
Aku menyentuh diafragmanya dengan tangan kanan ku dan menyalurkan energi sihir ku padanya hingga memenuhi jiwanya.
"Entah mengapa aku merasa lebih kuat pangeran" ucap drake setelah aku selesai.
"Berjanjilah padaku, gunakan kekuatan mu ini untuk melindungi negeri vampir" pinta ku.
"Dengan segala hormat akan ku lakukan pangeran, itu adalah tugas saya" jawab drake dengan tangan kiri di jantungnya, dan sedikit menunduk, ia berjanji padaku.
"kembali lah sampaikan informasi tadi, dan jangan beritahu soal ini kepada siapa pun" balas ku.
"Baiklah, aku pamit" balasnya kemudian terbang berbalik ke gerbang negeri vampir.
Aku terbang menuju penginapan.
Aurora dan putri lenora sudah terlelap, pintu telah terkunci, mereka sudah paham jika aku keluar masuk melalui jendela.
aku mengunci jendela dari dalam, kemudian keluar lagi melalui ventilasi udara diatas jendela, aku masuk ke hutan menjadikan diriku kelelawar dan menggantung di sebuah ranting pohon, aku tidur disaat kelelawar lain mencari makan.