Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Aku Membenci Paman
Seperti yang dikatakan Riki, hari ini Alea dan kakaknya itu akan tampil dimuka umum sebagai pemilik perusahaan Global Pratama yang memiliki beberapa hotel, resort dan tempat wisata.
Sebelum ke perusahaan, Alea meminta Riki untuk mengantarkannya menemui Sugeng yang sekarang berada di tahanan polisi.
"Mau apa kamu menemui dia?" tanya Riki yang tidak setuju dengan permintaan Alea.
"Lea punya satu pertanyaan yang harus dia jawab sebelum Lea merubah status Lea sebagai pewaris Global Pratama." jawab Alea.
Mengikuti keinginan Alea, Riki mengantarkan adiknya itu bertemu Sugeng. Mereka harus menunggu karena masih ada orang lain yang sedang menemui Sugeng.
"Siapa yang sedang menemui paman menurut Kakak?" tanya Alea penasaran.
"Kita lihat saja nanti, siapa mereka." jawab Riki yang malas menduga-duga orang yang menemui Sugeng.
Lima belas menit berlalu, kedua orang yang menemui Sugeng keluar dari tempat kunjungan untuk mereka yang ditahan di kepolisian.
"Kamu, apa mau mu menemui papi."
Mendengar pertanyaan itu Alea hanya menanggapinya dengan senyum. Seperti yang terlintas dalam pikirannya orang yang menemui Sugeng adalah Hana dan ibunya.
"Kamu sudah membuat aku di pecat dari kantor, sekarang kamu dan anak angkat itu merebut perusahaan milik keluargaku." ucap Hana lagi, dia kesal karena Alea menanggapi pertanyaannya hanya dengan tersenyum.
"Cih, kamu memang orang miskin yang ingin cepat menjadi kaya."
"Jaga mulut mu." bentak Riki tidak sudi adiknya terus di hina dan dipojokkan oleh wanita yang tidak punya malu.
Tidak menghiraukan bentakan Riki, Hana terus melemparkan kata-kata yang menyudutkan Alea.
"Ayo Kak." ajak Alea pada Riki untuk segera masuk, tidak perlu menanggapi orang yang tidak tahu apa-apa tapi seakan dia tahu segalanya.
"Hei, aku masih bicara denganmu." tahan Hana langkah Alea, dia segera berdiri dihadapan Alea dan Riki.
"Untuk apa kamu menemui papi?" ulang Hana pertanyaannya.
"Aku ingin menemui paman ku, apa aku salah?" tanya Alea.
"Dia bukan paman mu, jangan mengarang cerita." bantah Hana ucapan Alea.
"Kalau begitu, dia juga bukan papi mu. Ingat kamu hanya anak tiri Hana." ucap Alea untuk mengingatkan Hana siapa dirinya.
"Kamu berani menantangku Alea!" ucap Hana sambil mengepalkan kedua tangannya menahan marah pada Alea yang mengungkap statusnya sebagai anak tiri Sugeng.
"Aku tidak akan diam, jangan harap kamu bisa melangsungkan pernikahan kamu dengan Bagas. Dan jangan harap kamu bisa menikmati harta milik keluargaku." ucap Hana mengancam Alea sambil berlalu dari hadapan Alea dan Riki yang hanya bisa menarik nafas panjang melihat kelakuan wanita selingkuhan Radit itu.
"Wanita gila." ucap Riki sambil menggelengkan kepalanya.
Alea terkekeh mendengar ucapan yang Riki lontarkan. "Begitulah orang yang tidak siap hidup susah, selalu mencari cara bagaimana dia tetap hidup enak tanpa bersusah payah." sahut Alea ucapan Riki.
Sugeng memasang wajah kecewa begitu melihat Alea dan Riki yang mengunjunginya.
"Bagaimana kabar paman?" sapa Alea pada Sugeng.
"Kamu anak kecil yang tidak tahu apa-apa Alea. Kamu hanya di manfaatkan oleh anak angkat ayahmu itu." ucap Sugeng.
Bukan menjawab sapaan Alea yang menanyakan kabarnya, Sugeng justru menuduh Riki yang bukan-bukan. Alea dan Riki sepakat untuk tidak memberitahu orang-orang jika Riki sebenarnya kakak kandung Alea. Hanya Bagas orang yang tahu dan melihat bukti sah yang di miliki ayah Alea. Wajar jika Sugeng masih mengira Riki adalah kakak angkat Alea yang diadopsi ayahnya di panti asuhan.
"Aku bukan anak kecil lagi paman." jawab Alea sambil tersenyum, senyum kebencian pada laki-laki yang harusnya dia hormati.
"Aku tahu banyak hal tentang paman, tapi paman tidak tahu banyak hal tentang aku." lanjut Alea ucapannya.
Sugeng menatap tidak percaya pada Alea, selama ini dia mengira keponakannya ini lemah, tapi ternyata dia salah. Sugeng pikir dengan menghancurkan rumah tangga Alea, dia bisa menghancurkan hidup keponakannya.
Sugeng salah, dia justru menggalih lubang kuburnya sendiri dengan mengusik kebahagiaan Alea. Bahkan apa yang dia lakukan membuka kotak pandora untuk kemenangan Alea dan Riki.
Sugeng menyesal tidak menculik Alea seperti yang dia lakukan pada Riki. Harusnya dia menyingkirkan semua pewaris Global Pratama sehingga tidak menyulitkannya seperti sekarang.
"Aku ini keponakan yang baik paman. Jangan takut aku menghancurkan hidup paman, aku bukan orang seperti itu." ucap Alea.
"Apa yang kamu inginkan?" tanya Sugeng yang mengerti maksud ucapan Alea.
Alea terkekeh, " Pamanku memang hebat dalam mengartikan ucapan seseorang." jawabnya.
"Dimana ibu?" tanya Alea setelah diam sesaat.
"Lea, apa maksud kamu?" tanya Riki tidak mengerti.
"Ibu masih hidup Kak, paman menyembunyikan ibu di suatu tempat." jawab Alea.
Mendengar jawaban Alea, Riki mengepalkan tangannya menahan marah. Jika bukan di kantor polisi sudah dapat dipastikan Riki akan menghabisi laki-laki yang ada dihadapanya ini. Dia sungguh sangat membenci pamannya.
"Selama ini paman masih menggunakan tanda tangan ibu untuk menjalankan perusahaan, tanpa itu dia tidak bisa mengambil alih kekuasaan sepenuhnya." jelas Alea.
"Katakan dimana ibu, atau aku akan menuntut paman atas pembunuhan terhadap ayah."
"Lea apa ini? Mengapa kamu tidak pernah mengatakannya pada kakak?" tanya Riki yang kembali terkejut dengan pernyataan Alea. Dia tidak tahu hal ini, Riki tidak menyangka Alea memiliki informasi lebih banyak dari pada dirinya.
Flash back
Sudah lama Ratna tidak menghubungi Alea setelah mereka berhasil menangkap basah Boy dan Hana. Hari ini, tiba-tiba saja Ratna meminta waktu untuk bertemu. Ratna bahkan memaksa Alea tanpa boleh menolak, dia ingin siang ini juga Alea harus mengetahui sesuatu yang penting untuk Alea.
Disinilah sekarang Alea berada, ditempat yang ditetapkan Ratna untuk mereka bertemu.
"Terimakasih kamu sudah mau datang Lea." ucap Ratna begitu dia membukakan pintu kamar hotel tempat Ratna menunggu Alea.
"Mbak mengapa kita seperti orang yang takut di ketahui oleh orang lain untuk bertemu?" tanya Alea begitu sudah masuk dan duduk di kursi yang ada di kamar hotel tersebut. Bahkan Ratna meminta Alea untuk tidak menggunakan mobil pribadi ketempat ini.
"Memang seperti itu, Mbak tidak ingin ada yang tahu kita bertemu apa lagi ayah Mbak dan orang-orang suruhannya." jawab Ratna.
"Apa hubungan ayah Mbak Ratna dengan hal penting yang akan Mbak Ratna sampaikan?" tanya Alea tidak mengerti.
"Ayah Mbak adalah pamanmu, Alea." ucap Ratna memberi tahu.
"Kita?"
"Kita saudara sepupu Alea, dan kita tidak pernah tahu selama ini." jawab Ratna.
"Mbak baru tahu kemarin, Lea. Karena itu Mbak ingin kamu juga harus tahu."
Ratna pulang ke kediaman ayahnya untuk mengambil sesuatu miliknya yang masih tertinggal disana. Tidak ada yang tahu kehadiran Ratna di rumah itu kecuali asisten rumah tangga yang juga orang kepercayaan Ratna untuk memata-matai Hana dan ibunya.
Ratna yang sudah selesai dengan keperluanya keluar dari kamar pribadinya. Samar-samar Ratna mendengar orang yang sedang berbincang di ruang kerja ayahnya. Ternyata ayahnya sedang berbincang dengan Susi ibu tirinya. Ingin tahu apa yang dibahas sang ayah, Ratna memasang telinga untuk mendengarkan.
"Keponakanmu itu selalu saja membuat hidup putriku berantakan, bagaimanapun kamu harus membatalkan pernikahan Alea dan Bagas. Lalu kita paksa Helen untuk menikahkan anaknya dengan Hana."
"Sabar sayang, tanpa kamu minta aku sudah menjalankan apa yang kamu inginkan. Alea tidak akan bisa menikah dengan Bagas, karena aku satu-satunya orang yang bisa menjadi wali nikahnya."
"Begitulah ceritanya Alea, mengapa Mbak akhirnya tahu kita bersaudara." jelas Ratna mengakhiri ceritanya.
"Tapi bukan itu inti dari pertemuan kita." ucap Ratna lagi.
"Ada hal yang jauh lebih penting Alea. Karena itu, Mbak tidak ingin orang-orang ayah tahu pertemuan kita."
"Hal penting apa Mbak?" tanya Alea penasaran.
"Ibu mu masih hidup, Alea." ucap Ratna memberi tahu.
"Mbak Ratna tidak menjual mimpi kepada Lea, kan?" tanya Alea tidak percaya.
"Alea, Mbak orang yang ada di pihak kamu. Kita sama-sama kehilangan ibu kita, Alea." tegas Ratna untuk meyakinkan sepupunya.
"Ibu mu dan ibu Mbak diasingkan oleh ayah di suatu tempat yang Mbak juga tidak tahu dimana."
"Mbak yakin ibuku masih hidup?" tanya Alea.
"Tiga tahun yang lalu kami masih tinggal bersama." jawab Ratna.
"Maksud Mbak Ratna selama ini ibu...."
"Mbak tinggal bersama ibu mu dan ibu Mbak. Tapi setelah ayah menikahkan Mbak dengan Boy, Mbak tidak bisa bertemu mereka lagi." jelas Ratna.
Alea hanya bisa duduk terdiam di kursi yang sejak tadi dia duduki. Apa yang disampaikan Ratna sungguh membuat Alea semakin membenci pamanya.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...