Aku benar benar menjadi gadis gila karena mencintai laki laki sampai termehek mehek meski dia doyan nenteng cewek, dia adalah arnav tetangga sebelah rumahku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s.tari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
"Kamu dapat kuenya dari mana ar ?" Tanyaku saat kami duduk duduk dipinggir kolam. Sementara anak anak yang lain ada yang live, ada yang foto foto dan ada yang main gitar juga nyanyi nyanyi.
"Rahasialah hon" jawabnya senyum
"Nih" katanya lagi menyodorkan sebuah bingkisan kecil lengkap dengan vitanya.
"Apa ini ?"
"Buka saja"
Lagi lagi aku takjub dengan hadiah yang dia berikan sebuah kalung Heart cauple love yang sangat indah.
"Woow ada dua ar ?"
"Iya ini satu yang putih untukmu dan yang hitam untukku, Pakai terus ya hon. Sampai nanti kalaung ini bisa kita wariskan pada anak anak kita kelak."
"Ihhhh manisnya" kataku senyum padanya.
"Sini kupakaikan"
Arnav memakaikan kalungnya, lalu akupun sebaliknya memakaikan kalungnya juga.
"Sudah, Ayo nyanyi dengan anak anak" ajaknya menarik pelan tanganku.
Jadilah kami nyanyi nyanyi sambil main gitar dipinggir kolam hampir sampai subuh dan Kami kembali ke penginapan sekitar pukul empat dini hari.
Sampai penginapan tidak ada lagi yang bercanda semua pada tepar dan langsung tidur lalu terbangun lagi sekitar jam sembilan pagi.
Pagi ini arnav dan Edo pergi keliling mencari sarapan untuk kami, sementara yang lain sibuk dengan ponsel masing masing.
"Kenapa kalian lama, aku rasanya hampir pingsan kelaparan. ?" Tanya Vika saat arnav dan Edo sampai
"Rumah makan muslim disini lumayan jauh vik" jawab Edo.
"Ayo ayo makan, ikannya sama semua ini. Sama sama ayam sambal biar cepat" kata Edo.
Selesai makan kami putuskan untuk main jetski.
"Ayo hon berdua" ajak arnav.
Jadilah kami main jetski berdua. Lalu Edo dan aida juga berdua, sementara Arini dengan Yasir dan Vika dengan Doni, sementara Bagas dengan Toni, kalau Yuli katanya tidak berani karena takut tenggelam.
Selesai main jetski kamu putuskan untuk traveling dulu sebelum pulang, rute pertama kami menuju bukit holbung. Disini pemandangannya sangat indah dengan view langsung ke arah danau, namun kami disini hanya sebentar karena masih harus ke sebea bea juga, dan iya disini pemandangannya tidak kalah indah juga pokoknya tidak bisa kugambarkan dengan kata kata dan yang terakhir kami singgah di jembatan Tano ponggol karena jalan pulang kami putuskan lewat darat saja bukan menyeberang seperti kemarin.
"Nanti kita petik strawberry dulu ya" usul aida saat kami singgah sebentar dipinggir jalan.
"Boleh juga tuh sekalian petik jeruk juga ya soalnya aku mau live" kata Yuli dan mendapat sorakan dari anak anak yang lain.
Sesuai rencana kami tadi, kami singgah memetik strawberry dan jeruk untuk dibawa pulang.
Sampai rumah sekitar jam dua belas malam, arnav dan Bagas mengantar anak anak langsung kerumahnya masing masing.
"Hon ini Kunci mobil" katanya
"Makasih ya Ar untuk hari ini"
"Sama sama hon, sudah sana masuk langsung istirahat ya karena besok mau sekolah kan"
Aku mengangguk lalu masuk rumah, mama sengaja memberiku satu kunci rumah biar aku bisa masuk kapanpun tanpa harus pusing perkara rumah terkunci.
*********
Pagi hari seperti biasa kami kembali lagi bersekolah, kali ini aku benar benar harus pokus belajar karena akan ada ujian kelulusan.
Hal ini membuat komunikasi ku dengan arnav berkurang. Meskipun dia tetap selalu datang kerumah namun jarang bertemu denganku karena aku belajar di kamar. Meski kadang dia resek juga " belajar bersama kenapa sih hon"
Begitu katanya, namun aku tidak mau karena aku yakin kalau kami belajar bersama pasti tidak fokus.
"Akhirnya ujiannya lewat juga"
Kata arnav saat kami pulang bersama dihari terakhir ujian.
"Iya, tapi entah bagaimana hasilnya" jawabku.
"Ke plaza yuk hon"
"Capek ar, pulang saja ya"
Dia akhirnya mengangguk, ku akui memang arnav selalu saja menuruti kemauanku.
Sampai di rumah aku langsung masuk kamar karena benar benar mengantuk.
Sementara arnav malah langsung keluar lagi setelah mengantar Liana pulang tanpa mengganti seragam lebih dulu dia langsung pergi karena Edo mengirim pesan kalau Bagas dan sisi dipergoki warga di kosannya sisi.
"Bagaimana do ?" Tanya arnav setelah dia sampai dilokasi.
"Mereka dibawa ke rumah pak RT" jawab Edo
"Kenapa tidak kalian temani ?"
"Untuk apa ditemani, dia sendiri kan yang cari masalah" jawab Yasir.
"Kita belum tau cerita sebenarnya seperti apa, jadi ayo kita kesana" ajak arnav pada yang lain.
Sampai di rumah pak RT, sudah ramai orang ternyata. Sementara Bagas dan sisi duduk dengan menundukkan kepala.
"Maaf pak ini teman saya, sebenarnya apa yang terjadi ? Kenapa teman kami dituduh berzina ?"tanya arnav pada apak RT. "Arnav" desis Bagas hampir tidak kedengaran.
"Saya memang tidak ada di tempat pas kejadian, tapi warga menyaksikan mereka berpelukan" jawab pak RT setempat.
"Kalau hanya berpelukan kenapa sampai dibawa ramai ramai begini pak ?" Kata arnav lagi.
"Masalahnya si mbak nya tidak pakai baju mas"
"Astaga" jawab arnav mengusap wajahnya dengan kasar.
"Gas ada apa sih ini ? Kita baru ujian loh" Tanya arnav pada Bagas.
"Bro ini kesalahpaman, aku dan sisi tidak ngapa ngapain. Ini fitnah ar"
"Kalau kami fitnah kenapa mbaknya diam saja dari tadi tidak membela diri sedikitpun, lagian mba mba ini sering di datangi laki laki berbeda beda tiap waktu. Kami tidak mau wilayah kami ada perempuan ani Ani bisa bisa nanti suami kami kepincut lagi" teriak salah satu emak emak yang hadir.
Arnav bigung dia memijat pelipisnya karena tidak tau harus bagaimana
"Pak RT, aku yakin teman kami ini tidak melakukan seperti yang dituduhkan. Kami masih sekolah jadi tolong pak RT bebaskan dia." Bujuk arnav
Pak RT menarik nafas pelan lalu bertanya pada sisi.
"Mba, apa sebenarnya yang terjadi sampai kalian diteriaki berzina oleh warga." Tanya pak RT lagi.
"Sudahlah pak RT nikahkan saja mereka, sampai kapan pun mereka tidak akan mengaku" teriak emak emak.
"Si tolong jawab jujur kalau kamu yang chat aku agar datang karena kamu butuh pertolongan, dan kamu terpeleset saat keluar dari kamar mandi di depanku makanya jadi seperti berpelukan tapi sebenarnya aku menolongmu agar tidak jatuh"kata Bagas putus asa
"Maafkan kami pak RT" jawab sisi menangis.
"Si apa maksudmu ? Kamu juga ikut memitnahku, apa kamu sengaja menjebakku si ?"
"Gas apa maksudmu, bukankah kamu menyusulku ke kamar mandi ?"
"Si kamu apa apaan sih ?"
"Kamu yang apa apaan gas ? Kenapa kamu tidak mengaku saja ?" Cecar sisi.
"Aku harus mengakui apa si ?"
"Sebenarnya siapa yang berbohong diantara kalian ?" Tanya pak RT dengan suara keras.
"Pak saya difitnah perempuan ini" bela Bagas.
"Sebaiknya kalian dinikahkan Saja" jawab pak RT lagi.
Duarrrr......