Menikah politik dengan seorang Kaisar yang sangat bejat, membuat sosok Mattias Glory Lattish memutuskan untuk mengkudeta suaminya sendiri dan membebaskan rakyat dari kemiskinan yang mengakibatkan mereka putus asa di setiap hembusan nafas mereka.
Namun semuanya tak seperti yang dibayangkan Glory, tak semudah kata yang diucapkan. Semuanya sungguh sulit, karena kuasa Kaisar yang bersifat mutlak, membuat Glory harus melihat bagaimana darah mengalir tanpa henti dari orang-orang yang membelanya.
Berbagai percobaan pembunuhan dan siksaan berat terus dilalui Glory, membuat semangatnya terkadang luntur dan ingin menyerah. Bahkan membuat tekadnya yang berkobar melemah, dan menjadikannya sebagai sosok Permaisuri yang hancur.
Namun sebuah kabar menggetarkan Kekaisaran, saat sang Kakak Kaisar yang merupakan 'takdir Riyue' kembali dari wilayah Utara Kekaisaran. Akankah rencana Glory berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rzone, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Pasar Gelap
Malam yang ditunggu akhirnya tiba, suasana yang begitu sunyi di sekitaran Istana terasa saat matahari perlahan tenggelam. Glory juga sudah mempersiapkan banyak hal agar dia dapat keluar malam itu.
“Yang Mulia, malam ini saya mendapat kabar bila Yang Mulia Kaisar akan menemui anda.” Ucap seorang pelayan Glory, yang baru saja merapikan bekas makan malam.
“Benarkah? Bukankah dia sibuk dengan segala urusannya?” Tanya lagi Glory yang merasa kesal, kenapa pria itu mau datang? Sedangkan dia saja mau pergi dari situ secepatnya.
“Benar Yang Mulia, beliau merasa bersalah karena telah memperlakukan anda dengan sangat buruk.” Ucap Pelayan Glory lagi, Glory sedikit memicingkan matanya.
Menyesal? Seorang Alfaso dapat menyesal? Mungkinkah akan ada drama lagi kedepannya. Glory belum siap menghadapi drama lagi kedepannya, dia juga harus segera menemui Mythic untuk mendiskusikan semua hal yang terjadi.
“Baiklah, namun malam ini aku mau istirahat saja.” Glory menegaskan, bila dia tak ingin menemui siapapun malam itu.
“Baik Yang Mulia, saya akan berusaha menyampaikannya dengan baik.” Glory mengangguk, dia memperhatikan pelayan itu yang sujud dan kembali bangkit hingga akhirnya keluar dari dalam kamar Glory.
“Bisa bahaya bila misalkan dia menerobos masuk nanti, haaa! Merepotkan sekali!” Gerutu lagi Glory, dia akhirnya menggunakan kemampuannya dalam membuat ilusi di kamar itu. Berkat batu sihir cahaya bulan sebelumnya, Glory akhirnya berdiri di bawa cahaya bulan. Dia mengangkat bayangannya dan menjadikan bayangan itu menyerupai dirinya.
Glory memperhatikan bagaimana bayangan itu dapat melakukan apapun sesuai dengan perintah dari dalam otak Glory, Glory berganti pakaian dan mengenakan jubah hitam setelah dirasa suasana sudah menjadi aman.
Glory meloncat dari jendela kamarnya dan melesat bagaikan angin, menghancurkan hukum gravitasi yang ada. Dia terbang di bawah cahaya bulan yang besar dan akhirnya sampai di titik di mana tempat yang tampak begitu menyeramkan.
Klang!
Terdengar suara aneh dari sudut lorong jalan di tempat itu, jalanan kecil yang saat ini di tapaki Glory memang cukup aneh. Glory memejamkan matanya dan melihat sekeliling, ternyata semua yang dilihatnya hanyalah ilusi belaka.
Kenyataannya, tempat tersebut sangatlah ramai. Glory menundukkan wajahnya menutupi dirinya sendiri dengan jubah besar yang dia kenakan. Hingga aura yang tak asing mulai terasa dekat dan kini berada di hadapannya.
“Kak?” Bisik Glory, aura ungu yang sangat pekat serta sosok yang pasti akan dikenali Glory meski dengan menutup mata itu terkekeh samar.
“Apa kabar?” Tanya Mythic memeluk adiknya itu dengan sangat sayang, dia merindukan sosok Glory yang nakal dan suka membuat onar. Bahkan dia merindukan saat-saat dimana Glory terus berada di Istana, menjadi Putri tidur yang begitu cantik.
“Saya baik Kak,” Ucap Glory menahan haru, dulu saat pertemuan terakhirnya dengan Mythic. Sosok tersebut masih berstatus sebagai seorang bujangan yang sangat acuh. Namun saat ini, status keduanya sudah berbuah.
“Syukurlah, aku mendengar banyak hal tentangmu. Ayo ikut aku, dan ceritakan apa saja yang sudah terjadi padamu.” Ajak Mythic, keduanya memasuki sebuah ruangan yang sangat mewah. Sebuah aula lelang yang megah, pikir Glory.
“Ini adalah pasar gelap yang ada di Kekaisaran Riyue, jangan cemaskan apapun. Di tempat itu adalah wilayah yang kebal hukum dan dilindungi oleh Dark Dragon.” Ucap Mythic memperingatkan, Glory mengangguk dan mengikuti langkah sang Kakak menuju ke arah ruangan VVIP.
Setelah sampai di ruangan tersebut, Glory menceritakan segala hal yang telah dia lalui, begitupun dengan Mythic yang juga diam-diam tengah mencari Kaelus ke seluruh daerah di wilayah Utara.
“Lalu apa pendapatmu tentang Kaisar Riyue itu?” Tanya Mythic yang juga mulai faham akan apa yang di rasakan Glory.
“Aku sungguh aneh melihat tingkahnya Kak, dia terkadang tampak begitu baik dan bertanggung jawab seperti layaknya seorang Kaisar, namun ada kalanya dia justru kehilangan akal sehatnya seolah tengah diracuni pikirannya.” Tambah Glory yang merasa aneh dengan semua sikap Kaisar Riyue selama ini.
“Apakah mungkin bila seandainya dia memiliki dua kepribadian?” Tanya lagi Glory, di mana di zaman moderen ada seseorang yang memiliki dua kepribadian berbeda dan keduanya terkesan bertolak belakang.
“Ini cukup sulit untuk diambil kesimpulannya, saat masih kecil Kaisar Riyue sangatlah mencintai Ibu kandungnya hingga rela melakukan apapun untuk menyenangkannya. Namun setelahnya, dia justru menghancurkan Istana ibunya sendiri dan mengasingkannya hingga membuat Ibu yang amat dia cintai pun akhirnya meninggal dalam pengasingan.” Mythic juga merasakan adanya sesuatu yang aneh dengan Kaisar tersebut, dan mungkin saja masih ada sesuatu yang tidak diketahui oleh Glory dan Mythic mengenai konspirasi yang ada di dalam Istana Riyue.
“Aku akan mencari tahu dulu kebenaran sesungguhnya,” Gumam Mythic yang kini mulai merasa waspada.
“Aku curiga pada seseorang di Istana, namanya Oskandor Luella.” Bisik lagi Glory, Mythic menganggukkan kepalanya. Dia juga merasa curiga dengan sosok pria itu sejak menyelidiki tentang konspirasi Istana Kekaisaran.
“Aku pasti akan menyelidikinya dengan sangat baik, ah ngomong-ngomong mengenai penyelidikan. Aku sudah menemukan titik terang tentang keberadaan Kaelus.” Ucap Mythic, Glory mengangguk dan perasaannya sudah tak enak sejak memasuki ruangan tersebut.
“Apa Kakak belum menemukannya?” Tanya Glory lagi, awalnya dia berharap bila kedatangan sang Kakak akan bersama dengan Mythic.
“Maafkan aku Glory, namun sepertinya apa yang kau rasakan mengenai kehadiran Kalus itu tidak salah. Aku menemukan kelopak bunga Arstante di daerah pegunungan di wilayah Utara. Dan jejak kaki seorang pria,” Ucap Mythic, sosok yang memiliki bunga Arstante hanyalah Kaelus di dunia ini. Jadi tidak mungkin bila ada sosok lain lagi.
“Bunga Arstante? Bukankah bunga itu hanya akan gugur bila sudah mendengar sumpah cinta?” Tanya Glory bingung, Mythic terkekeh melihat wajah syok pada Glory.
“Apa kamu cemburu?” Ledek Mythic dengan senyuman di sudut bibirnya, Glory langsung cemberut dan memalingkan wajahnya dengan cepat.
“Hahah, adikku cemburu ya?” Kekeh lagi Mythic saking senangnya, memang benar adanya bila bunga Arstante hanya akan berguguran setelah mendengar sumpah cinta.
“Kamu putuskan saja sumpah darah yang sudah terjadi antara kalian bila dia menikah dengan orang lain, berani sekali dia mengkhianati adikku!” Gertak Mythic dengan sedikit drama yang di buat-buat.
“Aku juga sudah menikah!” Kesal Glory yang sudah mulai gerah akan arah pembicaraan itu.
Seandainya benar bila Kaelus telah melakukan sumpah cinta pada seseorang, maka apa yang akan terjadi pada Glory?
Glory merenung, kepalanya yang mungil tengah memikirkan banyak hal sekaligus. Namun hal itu membuat sang Kakak begitu ingin menggodanya dan beberapa kali berhasil membuat Glory kesal.
Lelang diadakan, sedangkan itu tatapan tajam dari seorang terus tertuju pada Glory dari sudut sebuah ruangan di tempat tersebut.
kami masih menunggu kelanjutan ceritanya. semangat ya 💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
kami tunggu updatenya
semangat