FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#10
Belle baru tersadar bahwa ponselnya hilang ketika sudah ada di apartemennya.
"Oh God, bagaimana bisa aku begitu ceroboh, menyebalkan," kesal Belle.
Belle langsung mandi dan beristirahat setelah datang dari New York. Dia lumayan capek meskipun jarak Kanada dan New York tak terlalu jauh jika naik pesawat terbang.
Tubuhnya lelah dan seketika dia langsung tertidur setelah mandi.
Keesokan harinya, Belle masih mendapat izin cuti. Dia membeli ponsel baru dengan nomer yang baru pula. Dia kehilangan banyak hal penting di ponsel itu.
Karena Belle lupa dengan kata sandi emailnya. Alhasil dia membuat email baru dan mengabari pihak universitas bahwa dia mengganti semua kontaknya.
Ada rasa kecewa di hati Belle. Itu artinya dia tak bisa menghubungi Bryan lagi.
"Huuuffffttt,.. Itu artinya kami memang tidak boleh bertemu lagi, oke no problem, lanjutkan hidupmu Belle, semangaaat," gumam Belle pada dirinya sendiri.
Belle menjalani hari harinya seperti biasa. Dia menyibukkan dirinya di universitas atau di perpustakaan.
Hidupnya hanya berputar disana. Bahkan Belle masih enggan jika ada teman kerjanya yang mengajak Belle ke club malam. Dia menghindari hal hal semacam itu.
Beberapa malam ini, Belle selalu memikirkan Bryan. Adakalanya dirinya sangat ingin bercinta dengan Bryan dan dia benar benar menahannya dengan sekuat tenaga.
"Seharusnya aku tak melakukan hal ini sejak awal," Belle memegang kepalanya yang pusing memikirkan hasratnya yang tak terlampiaskan.
Dia tak ingin mencari laki laki lain. Dan cukup dengan Bryan saja pengalaman bercintanya dilakukan.
Dia masih cukup waras untuk tak melakukan sek*s bebas. Belle benar benar menyibukkan dirinya agar lupa dengan sentuhan Bryan.
8 bulan berlalu.
Bryan tak pernah mendapat pesan lagi dari Belle. Bryan menjalani hidupnya seperti biasa.
Bedanya, sekarang Bryan sudah tak berhubungan dengan wanita lain semenjak dirinya bertemu Belle.
Meskipun hubungannya dengan Belle mustahil untuk dilanjutkan.
Sang mommy mulai menjodohkannya dengan beberapa gadis cantik, anak dari teman temannya.
Bryan dikenalkan dengan gadis bernama Alice. Gadis cantik dan lembut yang baik hati. Tak ada cela di dalam dirinya. Dan Bryan untuk sementara hanya menganggapnya sebagai teman saja meskipun Aoice sudah sangat menyukai Bryan.
Tetapi mommynya juga tak terlalu merongrongnya untuk segera menikah karena kedua kakak kembarnya telah menikah dan memiliki anak.
Bryan saat ini sedang makan siang bersama beberapa temannya.
"Bryan, bagaimana kabarmu, lama tak bertemu", kata Casey, seorang model yang pernah menjadi kekasih Bryan.
Bryan hanya tersenyum samar tanpa menjawab pertanyaan Cathy.
"Nanti malam ulang tahunku, datanglah ke club, aku menunggumu," kata Cathy.
"Aku tidak bisa janji, akan kuusahakan," kata Bryan.
"Thanks Bryan, bye," Cathy mencium pipi Bryan dengan cepat dan pergi dari sana.
"Dia masih mengharapkanmu Bryan, mengapa kau tidak kembali padanya, she's perfect," kata salah Brad.
"Tidak, aku masih malas berhubungan," jawab Bryan.
"Oh my, come on dude, apa ini karena Belle? Apa karena kau masih penasaran padanya?" tanya Brad.
"Aku bahkan sudah melupakannya Brad. Dia benar benar hilang ditelan bumi, aku tak bisa melacaknya sama sekali, ponselnya tidak aktif, dan ada ribuan nama Belle di bandara New York, oh God," kata Bryan.
Allan tertawa.
Bryan kemudian menghabiskan makan siangnya dan kembali ke perusahaan.
Bryan akan mengunjungi kedua orang tuanya yang sekarang berada di Kanada. Sang daddy mengajaknya untuk menemaninya ke sebuah universitas.
Sang Daddy memberikan beasiswa yang besar di universitas itu dan dia harus hadir.
Keluarga Bryan memang aktif dalam kegiatan amal termasuk memberikan beasiswa di banyak universitas di beberapa negara.
Dan perusahaan Bryan juga akhirnya ikut serta memberikan program beasiswa untuk universitas itu. Bahkan mereka memberikan kesempatan magang di perusahaan Bryan dan keluarga besar Robert.
"Bryan, kau berangkat jam berapa nak?" tanya Seren, sang mommy dari seberang telepon.
"Sore ini mom," jawab Bryan di ponselnya.
"Baiklah, hati hati ya," kata Seren lembut.
"Ya mom, i love you," kata Bryan lalu menutup teleponnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YA ❤❤❤