NovelToon NovelToon
Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Flight Attendant, Take Me Fly Captain

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isma Wati

Delia adalah seorang pramugari di sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Hingga suatu ketika Delia dijadwalkan terbang bersama seorang pilot tampan idola para wanita, menggantikan rekannya yang berhalangan masuk, dan bertemu dengan seorang pilot tampan, yang digandrungi banyak pramugari.

Delia pikir kapten Abian adalah Captain ramah dan baik, nyatanya Captain itu sangat menyebalkan untuknya, membuat Delia begitu membenci pilot itu.

"Aku bersumpah, walau didunia ini laki-laki tersisa hanya dia, aku tak sudi jika harus berjodoh dengan laki-laki bermulut sambal sepertinya," gerutu Delia.

Namun Delia seperti termakan omongannya sendiri, dia yang tak sengaja bertemu mama Abian, dan wanita itu menjodohkan mereka berdua, Delia pun jatuh cinta pada pesona sang pilot.

Hingga saat Abian datang dan melamar Delia. Terungkap jika kematian ayahnya ada hubungannya dengan Abian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Lawan

Tubuh Delia yang kecil langsung tenggelam di dalam pelukan Abian, keduanya sama-sama memejamkan mata, meresapi aroma tubuh masing-masing yang menjadi candu bagi mereka, saling melepaskan rindu.

"Kenapa tidak menunggu ku?" Abian berucap lirih, "Aku khawatir Delia, saat tau kamu naik travel, aku tadi menjemputmu," ucap Abian lagi "Aku sudah mendapatkan semua buktinya, kalau bukan aku pelakunya."

Delia membeku, secepat ini Abian bisa menemukan semua buktinya?. Delia yang awalnya akan marah kini kembali luluh, sebesar itukah cinta Abian padanya?. Jika Abian terus saja melakukan hal-hal yang membuatnya luluh, tidak mungkin jika Delia akan menarik lagi kata-katanya yang hanya akan fokus pada pekerjaan.

"Kamu mau liat buktinya Delia," Abian segera membuka ponselnya, menunjukkan bukti rekaman suara Attaya.

"Tidak, aku hanya ingin bertanya, apa waktu di Subang kamu menabrak seseorang, Attaya?"

Attaya terkesiap, dari mana Abian tahu jika dia telah menabrak orang?. Attaya terlihat gelagapan "A-aku, waktu itu mereka yang salah, bukan aku," walau secara tidak langsung Attaya mengakuinya.

"Attaya, kamu tahu orang yang kamu tabrak itu meninggal di tempat?"

"Itu sudah lama Bi, kenapa?, apa mereka minta ganti rugi?kamu tinggal kasih uang saja, pasti beres kan masalahnya?"

Delia terdiam, dia tak tahu harus melakukan apa, yang pasti, pelaku itu orang terdekat Abian.

Setelah memperdengarkan itu pada Delia, Abian kemudian menunjukkan rekaman kamera pengawas yang dia ambil dari ruko di sekitar lokasi kejadian, tanpa menimang, Abian memperlihatkan itu pada Delia.

Disana, Delia melihat dengan jelas, mobil yang dikendarai Attaya menabrak motor ayahnya dari belakang cukup kuat, di video itu memperlihatkan tubuh Dania yang terpental, dan ayah Delia yang tertimpa badan motor, melihat itu membuat tubuh Delia bergetar, kedua tangan Delia meremas pinggiran piama yang ia kenakan. Hatinya terasa sangat sakit, melihat tubuh kurus sang ayah seperti meminta pertolongan, namun tak ada yang menolong. Dan Delia seperti diperlihatkan saat-saat ayahnya menghembusan nafas terakhirnya.

Delia tak sanggup lagi melihat itu, tubuhnya limbung, Delia hampir saja terhuyung, beruntung Abian bisa cepat membaca kondisi, dan menangkap bahu Delia.

"Delia!!" Abian dibuat begitu khawatir, dia merasa bersalah telah menunjukkan video itu pada Delia.

"Kamu jahat Abian" Delia memukuli tubuh Abian dengan sisa tenaganya, tubuhnya lemas bagai tak teraliri darah setelah melihat kejadian itu.

"Maafkan aku Delia," Abian mengeratkan pelukanya, Abian tak berpikir jika menunjukkan video itu akan membuat Delia terluka, yang dipikiran Abian adalah dia ingin memberi tahu Delia, jika didalam mobil itu hanya ada Attaya.

Sedang didalam, Voni yang merasa Delia terlalu lama akhirnya memutuskan menyusul Delia keluar. Saat membuka pintu Voni dibuat terkejut melihat Delia menangis dalam pelukan Abian.

"Capt! ada apa?"

"Voni, buka pintunya," perintah Abian, dia segera membawa Delia dan membaringkan Delia di tempat tidur. Voni dengan sigap mengambilkan air putih lalu memberikannya pada Delia.

Delia masih terdiam, pandanganya kosong kedepan, dia begitu merasakan perih, bayangan ayahnya yang seperti meminta tolong membuat hatinya pilu, pasti ayahnya merasakan sakit sekali saat itu. Abian tak tega melihat keadaan Delia saat ini, ini semua salahnya, jika saja dia tidak menunjukkan video itu, semua ini tidak akan terjadi.

Abian ikut naik ke tempat tidur, mencoba membuat Delia tenang.

"Jika kamu mau, aku akan memenjarakan Attaya, dia berhak mendapatkan ganjaran atas perbuatannya, semua bukti sudah aku kumpulkan."

Pikiran Delia saat ini benar-benar kosong, ia tak tahu harus mengambil keputusan apa?.

"Sebaiknya kamu pulang Abian, bukannya besok kamu sudah harus flight, kamu harus cukup istirahat, banyak nyawa yang bergantung padamu." Hanya itu yang bisa Delia ucapkan, karena mengingat cerita Abian tadi, laki-laki itu sepertinya belum istirahat sama sekali.

"Aku besok bisa ambil cuti lagi, asal aku bisa menemani kamu."

"Ada Voni Abian, aku tidak sendiri, pulanglah," usir Delia.

"Kamu marah padaku?"

"Nggak, tapi sebaiknya kamu pulang sekarang, aku juga mau istirahat."

Abian tak membantah lagi, ada baiknya memang jika dia pulang, hanya saja, Abian masih bingung, harus jujur atau menutupi ini dari mamanya.

"Baik, aku pulang, kamu jaga diri baik-baik, kabari aku jika kamu butuh apa-apa. Aku nggak mau calon istri aku sakit," bisik Abian, ia lalu mengecup kening Delia lama.

"Ehem, maaf ada orang disini," sengaja Voni mengganggu Abian, sebab dia masih kesal karena telah dikerjai pilotnya itu pagi-pagi buta.

"Aku titip Delia ya, Von," ucap Abian saat dia sudah keluar pintu.

"Delia bukan barang Capt, yang bisa dititipin," jawab Voni ketus.

"Saya ngomong baik-baik loh. Kok kamu jawabnya ngegas?"

"Saya juga jawabnya baik-baik loh Capt, Captain saja yang sensian," sungut Voni.

Abian tertawa, dia puas sekali bisa mengerjai dua orangsekaligus "Sepertinya Rendy cocok kalau berjodoh sama kamu. Tenang Voni, aku akan membantumu untuk dekat sama Rendy, asal tuh anak nggak ganggu milikku lagi."

Voni menatap bengis pada Abian, tak Voni sangka Abian yang selama ini terkenal dingin dan jutek, ternyata banyak bicara seperti wartawan gosip. Mulut Voni sudah terbuka untuk menjawab ucapan Abian, harus kembali terkatup sebab Abian segera menutup pintu itu, membuat Voni menggeram kesal.

"Dasar ya, ya ampun Del, pikir-pikir lagi deh kalo kamu sama Captain Abian, bener dulu yang kamu bilang, kalo Captain Abian bermulut sambal, ya ampun lebih pedes dari mulut tetangga kompleks deh," dumel Voni lalu dia ikut duduk disebelah Delia.

Voni banyak menginterogasi Delia, membuat Delia tak dapat lagi menutupi masalahnya dengan Abian, dan Voni menjadi tau jika ayah Delia meninggal karena kecelakaan, dan pelakunya adalah Attaya, mantan kekasih Abian.

"Dunia berasa selebar daun pete ya Von, kalau dipikir-pikir?"

Voni mengangguk "Bener, ya ampun, untung Captain Abian cepat cari bukti ya, jadi kamu nggak salah paham. Pantas Captain Rendy kalah cepat, emang segercep ini sih Captain Abian" kekesalan Voni pada Abian berganti kagum "Nggak nyangka juga, kalo Attaya bisa memiliki sifat iblis begitu. Ya Tuhan, kok bisa ya dia tega, nggak bertanggung jawab begitu?"

"Tapi jujur Von, aku masih sedikit ragu untuk melanjutkan hubungan dengan Abian, dia laki-laki baik, dibalik sifat juteknya, itu karena dia membentengi diri dari lawan jenis yang suka caper sama dia, aku belum siap jika harus melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, terlebih usia ku masih terlalu muda,"

"Sebenarnya usia nggak jadi masalah sih Del, asal kamu udah siap. Semua tergantung sama kata hati kamu, coba minta waktu sama keluarga Captain Abian, pasti mereka akan mengerti, asal diantara kalian berdua siap menghadapi badai yang mungkin aja datang disaat kalian dalam tahap pengenalan diri masing-masing"

Delia menarik nafas, benar kata Voni, pasti ada saja badai yang datang, disinilah kekuatan mereka diuji, apa mereka mampu melewatinya atau tidak.

* * *

Delia dan Abian kembali dalam penerbangan yang berbeda, Abian tak bisa menjemput Delia karena dia terbang lebih awal, sedang Delia dia ada penerbangan siang. Sangat lega buat Delia sebenarnya, karena untuk sementara waktu dia ingin menghindar terlebih dahulu dari Abian ataupun keluarganya.

Saat keluar dari lift, Delia bertemu dengan Attaya, sebuah kebetulan yang tak sengaja ini di manfaatkan oleh Attaya.

"Kamu pramugari yang kerja bareng Abian kan?" Attaya bersedekap, menghadang langkah Delia.

"Maaf saya tidak mengenal anda, jadi saya rasa saya tidak ada hak untuk menjawab pertanyaan anda."

"Sombong sekali kamu, kamu pikir kamu siapa hah?, kamu hanya orang ketiga antara hubungan aku dan Abian."

Delia sungguh malas menanggapi Attaya, dia kembali menarik kopernya menuju lobby dan mengabaikan Attaya, karena sudah ada supir kantor yang sudah menunggunya. Namun Attaya tak akan membiarkan Delia lolos begitu saja, dia menarik rambut Delia yang sudah disanggul rapi ala pramugari. Hal itu sudah pasti membuat Delia marah.

"What the hell, how are you doing crazy girl??" Delia yang marah dan tak terima langsung melayangkan hand bagnya ke pipi Attaya, membuat wajah Attaya miring kekiri dan sedikit merasakan pening yang cukup dahsyat. "Jangan kira aku diam aku tidak bisa berbuat kasar nona, anda terlalu arogan."

Attaya juga tak terima, dia hendak melayangkan tamparan pada Delia, namu langsung dihadang oleh koper Delia, membuat Attaya limbung, sudah pasti Attaya kalah karena dia memakai heels, belum lagi dia tidak membawa peralatan berat seperti Delia.

"Jangan membuang waktuku, aku tidak punya kepentingan dengan anda, jika memang kamu masih memiliki hubungan dengan Abian, lebih baik selesaikan denganya, jangan membuat orang lain terlibat dalam masalah kalian," nyalang Delia, sungguh apa yang dilakukan Attaya sangat mencoreng profesinya, dan tindakan Attaya sangat kekanak-kanakan.

"Jangan pura-pura bodoh, dasar pramugari licik, kamu pura-pura polos ternyata kamu perebut kekasih orang," Attaya yang merasakan kakinya seperti terkilir sangat kesusahan untuk menjangkau Delia, dia pikir Delia wanita yang mudah digertak, nyatanya dia salah.

"Terserah apa katamu, yang pasti aku bukan pelakor. Dan satu lagi, hubungan ku dengan Abian direstiu oleh mamanya, tidak seperti kamu, mungkin saja mama Amanda tahu tentang topeng kamu yang sebenarnya." Sengaja Delia memanas-manasi, dia tak ingin terlihat lemah di depan orang lain.

Delia segera pergi meninggalkan Attaya yang masih merasakan kesakitan di pergelangan kakinya, namun langkahnya terhenti saat Attaya mengatakan jika Abian terlibat dalam penabrakan ayahnya enam bulan lalu.

Delia tak lagi peduli, dia terus melangkah meninggal Attaya, karena dia sudah terlambat, belum lagi dia harus kembali membenarkan tatanan rambutnya yang rusak akibat Attaya.

"Lihatlah Abian, pantas dulu sikapmu begitu menyebalkan, karena tertular virus zombie wanita itu," kesal Delia.

1
Puspita Sari
disini emang gw setuju sama abian.... si Delia sama abian bisa tegas tapi giliran sama Daniel nolak aja ga bisa aneh juga makanya sebaik baiknya cewek harus pny ketegasan donk hadehhh
Nurhayati Nia
Alhamdulillah pada akhirnya kalian bahagia bersama keluarga kalian para captain 😍😍😍
Nurhayati Nia
ampunnn dasar keluarga gokill bikin ngakak terus mereka yaa okehhh lanjuttttt
Nurhayati Nia
ihhhh moduss ci captain mah 😃😃😃
Soleh Soleh
apa yang nabrak Attaya ya KRNA pke mobil abian
Nurhayati Nia
😅😅😅😅 ampunnn c mamahhh
vexana🤗
harusnya mas ponawasch yg jd captainnya hahhaha
emak e Rainnathan
kok Abian itu persis aku,,,nek lagi mangkel banget mesti ngunek ke asssu /Facepalm//Facepalm/

kata yg sll membuat org terdekat ngakak ketika umpatan itu keluar
emak e Rainnathan
Luar biasa
Yuliana Purnomo
iihh,, penasaran di smbunyikan dimn denisa,, thor
Yuliana Purnomo
heemm,, menyesal gak?? menceraikan istri disaat hamil,, walaupun tak cinta
Yuliana Purnomo
eehh papa Abian memang top 👍
Yuliana Purnomo
sedih nya 🥲🥲
Yuliana Purnomo
cemburu nya Abian kelewatan,, sampe curiga an bgt ke Daniel
Yuliana Purnomo
ngarep danisa
Nani Haryati
🤭😂😂😂😂
Yuliana Purnomo
😄☺☺😄
Yuliana Purnomo
hremrmmmmm akhir nya jebol gawang
Yuliana Purnomo
Rendy emang somplak
Yuliana Purnomo
hahah hahaha,,, zonk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!