Sovia dan Angga baru menikah beberapa Minggu, ayah Angga kemudian menikah dengan seorang wanita yang usianya sana seperti Angga. pernikahan Sovia di penuhi kebahagiaan, namun setahun setelah itu tiba-tiba banyak kejadian yang mencurigakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semudah itu.
Hari ini Angga dan Sofia menginap di rumah Adi, seperti yang diinginkan oleh Adi, dia ingin melihat Putra dan menantunya berada di rumahnya. Malam itu suasana benar-benar sangat menyenangkan bagi Adi, pria itu menata putranya yang sudah berada di satu ruangan dengannya.
"Angga, sapa ibumu dong." pinta Adi.
"Aku sudah melihatnya Ayah, mau apa lagi." jawab Adi dengan nada yang terdengar begitu kaku dan tidak menyenangkan. Sofia yang mendengar itu dia langsung menyenggol lengan suaminya, setelah itu dia mencoba untuk mencairkan suasana yang sedikit terlihat tegang itu.
"Perkenalkan Bu, namaku adalah Sofia, istri dari mas Angga." Sofia mencoba untuk memperkenalkan dirinya kepada ibu sambung suaminya itu.
Inggrid menatap Angga dengan tatapan mata yang begitu tajam, pria yang seumuran dengannya itu terlihat sedikit dingin dan menunjukkan ketidaksukaan kepada dirinya dengan terang-terangan.
"aku tahu kamu belum bisa menerima aku Angga, tentu saja mungkin kamu berpikiran kalau aku ini hanyalah wanita yang akan memanfaatkan ayahmu. tapi kamu tenang saja aku tidak akan melakukan hal itu, aku pasti akan menjaga ayahmu dengan baik. benarkan sayang." ucap Inggrid yang kemudian tersenyum kepada Adi.
"Kamu dengar sendiri kan Angga, aku pasti akan menjadi Ayah yang lebih baik lagi, apalagi sekarang aku sudah mempunyai pendamping hidup yang baru. Jadi kamu tenang saja istri yang baru Ayah nikahi ini akan menjaga Ayah seumur hidup." tegas Adi.
Angga tidak ingin menjawab ataupun berusaha mengiyakan perkataan ayahnya, dia masih tidak terima ketika ayahnya menggantikan posisi almarhum ibunya. apalagi posisi itu digantikan dengan seorang wanita yang lebih muda dari ibunya bahkan seusia dengannya. Angga tidak ingin bersuara sama sekali, Dia kemudian mengambil makanan setelah itu melahapnya. Setelah selesai makan dia bergegas mengajak Sofia kembali ke kamarnya, Angga ingin segera kembali ke rumah mereka dan tidak ingin bersama dengan wanita yang baru dinikahi oleh ayahnya itu.
"Kenapa kamu bicara seperti itu mas? tidak pantas kamu mengatakan hal itu apalagi di depan ayah." ucap Sofia yang kemudian duduk di samping Angga yang sudah duduk di atas ranjang.
"Aku tidak bisa memungkiri apa yang ada di hatiku sayang, aku benar-benar tidak menyukai wanita itu." jawab Angga yang kemudian.
"Walaupun seperti itu Kamu tidak bisa menunjukkan terang-terangan seperti itu mas, tolong hargai ayah."
Setelah hari itu Angga jarang sekali mau datang ke tempat Adi, Angga lebih fokus kepada pekerjaannya dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada Sofia. Tak terasa satu bulan sudah berlalu, karena merasa Angga jarang mau ke rumah hal itu membuat Adi mengunjungi putranya, dia datang ke rumah Angga bersama dengan Inggrid.
Inggrid menatap rumah sederhana yang ditempati oleh Angga wanita itu tiba-tiba tersenyum dia menatap rumah sederhana yang sangat berbeda dengan rumah mewah yang dia tempati.
"Aku akan mengambil seluruh harta kekayaan pria tua ini, akan aku buat seluruh harta miliknya menjadi milikku." gumam Inggrid dalam hati.
"Ayo masuk sayang." ajak Adi. pria itu memasuki rumah putranya dan sang menantu.
Sofia yang berada di gudang samping dia masih disibukkan dengan pekerjaan yang dia geluti hampir 1 tahun ini. Sofia begitu telaten menekuni semua pekerjaan yang membuatnya nyaman tersebut, walaupun sudah menikah hampir 1 tahun dan belum dikaruniai keturunan namun Sofia selalu berdoa untuk kebaikannya dan sang suami.
"Sofia." panggil Adi pria itu mendatangi Sofia di gudang samping rumah.
"Ayah." jawab Sofia. Dia sedikit terkejut saat melihat ayah mertuanya sudah ada di rumahnya. Dia tidak datang sendiri melainkan bersama dengan Inggrid. Sofia menatap mertua barunya itu.
"Suamimu belum pulang ya?" tanya Adi.
"Belum Ayah." jawab Sofia.
"Ini ayah bawakan makanan untukmu." kata Adi yang kemudian memberikan beberapa plastik makanan. "Oh ya, di mana pekerja mu itu? apakah dia sudah pulang?" tanya Adi.
"Oh ya ayah, dia sudah pulang. Tadi dia bilang sakit kepala." jawab Sofia.
Inggrid menata gudang kecil yang ada di sebelah rumah Sofia, dia menatapnya seolah tatapan mata itu penuh dengan ejekan. "Apa pekerjaanmu, Sofia?" tanya Inggrid.
"Saya jualan pakaian online Bu." jawab Sofia.
"Kenapa kamu tidak ke kantor? kenapa mengerjakan pekerjaan seperti ini?" tanya Inggrid yang masih menatap beberapa pakaian yang bertumpuk di lantai.
"Aku tidak diperbolehkan mas Angga bekerja di perusahaan Bu, katanya lebih baik aku bekerja di rumah saja." jawab Sofia.
Inggrid menganggukkan kepalanya sembari memainkan bibirnya, wanita itu menunjukkan sikap sedikit tidak menyenangkan juga terlihat sekali kalau tatapan mata itu penuh dengan penghinaan.
"Sudah sudah tidak usah mengatakan apapun, lebih baik kamu potong kuenya setelah itu buatkan ayah kopi." pinta Adi.
Sekitar 20 menit kemudian Angga sudah pulang dari tempat kerjanya, pria itu masuk ke dalam rumah dengan tubuh yang begitu lelah. "Sayang." panggil Angga. Tidak ada sahutan dari Sofia, hal itu membuat Angga berjalan masuk menuju kamarnya. "Sayang, kamu di mana?" panggil Angga kembali
"Apa, kamu mencari siapa?" tanya Inggrid.
Seketika Angga terkejut saat melihat wajah ibu tirinya ada di rumahnya. "Apa yang kamu lakukan di rumahku?" tanya Angga dengan nada yang begitu ketus.
"Tentu saja aku kemari karena aku diajak oleh ayahmu untuk menjenguk mu dan istrimu." jawab Inggrid.
*Bersambung*