Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 - Kesalahan Aluna
Aluna yang baru saja selesai membersihkan diri duduk di depan meja rias nya, melihat diri nya yang begitu menyedihkan dari pantulan cermin.
Rehan yang baru saja menyelesaikan kerjaan nya masuk ke dalam kamar dan menghampiri Aluna yang tampak melamun hingga tak menyadari ke hadiran pria itu. Rehan pun terheran melihat Aluna yang tak melamun.
"Apa yang kau pikirkan?." Tanya Rehan. membuat Aluna terkejut dan menoleh.
"Tuan."
"Ada apa?." Tanya Aluna.
"Kau tak menjawab pertanyaan ku." Ucap Rehan lagi.
Aluna menatap Rehan, tiba-tiba ada gejolak ingin memberontak Alana pada Rehan. Rehan seolah tak perduli pada nya, tak memikirkan perasaan nya sama sekali, dan hanya ingin pertanyaan nya di jawab sesegera mungkin.
"Tidak apa-apa." Balas Aluna untuk mengakhiri dan menghindari diri nya yang ingin memaki.
"Kata kan, apa yang kau pikirkan." Rehan menahan tangan Aluna, dan akhir membuat Aluna tak lagi mampu menahan diri.
"Lepaskan!, Tolong jangan seperti ini pada saya Tuan, saya juga manusia yang punya hati, tolong jangan memaksa saya mengatakan apa yang sedang tak ingin saya kata kan, saya tahu anda memiliki kekuasaan atas diri saya, karena saya wanita yang jadi alat tukar anda dengan ayah saya, tapi tolong beri saya sedikit kelonggaran, saya sedang tak ingin di ganggu" Ucap Aluna dengan keras, dengan sorotan mata yang berkaca-kaca.
Rehan yang melihat dan mendengar apa yang di ucapkan Aluna pun melepaskan tangan nya. Rehan lalu berjalan pergi tanpa mengatakan apa pun, dengan Ekpresi kesal pada pada Aluna.
Aluna pun kembali duduk di kursi, ia menangis, setelah memaki, Aluna merasa bersalah, ia bukan ingin memarahi Rehan, hanya saja ia sedang ia marah, ia kecewa karena keadaan seolah tak baik pada diri nya, ia pun kelepasan, meluapkan emosi yang ia pendam selama ini pada Rehan.
•••
Keesokan harinya.
Aluna terbangun dan mendapati diri nya tidur sendiri, tak ada Rehan, entah laki-laki itu tidur dimana malam ini.
Kembali mengingat kondisi pikiran yang tak stabil, membuat nya memarahi Rehan, kini Aluna sangat menyesal sudah melakukan itu, susah payah ia mendapatkan kepercayaan Rehan atas diri nya, mendapatkan sisi baik Rehan, kini malah seolah di buat hancur oleh diri Aluna sendiri.
"Bodoh, bodoh, bodoh, apa yang kau lakukan."Ucap aluna kesal pada diri nya yang tak bisa menahan diri.
Aluna lalu keluar dari kamar dan terkejut saat melihat di meja makan Rehan sedang duduk sarapan bersama dengan Bu Rose.
"kenapa dia disini?." Batin Aluna.
"Aluna, sudah jam berapa ini, kau baru bangun, kamu seharus nya bangun lebih pagi membantu suami mu bersiap untuk ke kantor."Ucap Bu rose.
Rehan yang sedang menikmati makanan mendengar ibu nya mengatakan seperti itu pun menoleh dan melihat Aluna menatap diri nya pula, namun dengan datar segera Rehan mengalihkan pandangan nya pada Aluna.
"Non, Non Aluna mau bibi siapkan sarapan nya sekarang?." Tanya Bi Ani.
"Gak usah dulu bi, Aku mau mandi dulu."Jawab Aluna.
Setelah selesai mandi dan keluar dari kamar, berpapasan dengan Rehan yang baru menyelesaikan sarapan nya dan akan berangkat. kedua nya saling berhadapan, saling melihat sejenak, saat tangan Aluna akan mencoba memperbaiki dasi Rehan, Rehan dengan cepat memegangi dasi nya sendiri sebelum Aluna sempat menyentuh nya, lalu ia berjalan pergi tanpa mengatakan apa pun.
melihat sikap Rehan yang tiba-tiba cuek pada nya, ia pun menjadi agak sedih, sementara Bu Rose yang melihat semua nya malah tersenyum senang.
ya ampuunnn
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?