Ini adalah novel romansa. Yang menceritakan karier dan cinta. Mengisahkan cinta yang bahagia tentang meraka yang jatuh, gagal, bangkit lagi, dan tumbuh bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellaetrix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
H-3
Askara
Saat ini kami akan mengadakan siraman. Siraman akan di laksanakan pada pukul 10.00 sampai selesai. Besok akad nikah akan di laksanakan di rumah mempelai wanita. Akad nikah akan di laksanakan jam 09:00 setelah itu hanya acara keluarga saja, dan kerabat kerabat dari keluarga ku dan viola saja. Jam 13:00 akan ada walimatul ursy, kata mama ayah dan ke dua mertuaku ini sebagai bentuk wujud rasa syukur kepada Allah SWT serta merupakan bentuk pengumuman kepada khalayak ramai atas terjadinya sebuah pernikahan. Agar tidak ada simpang siur tentang hubungan kami nantinya. Jadi resepsi akan di laksanakan pada jam 17:00 sampai selesai ke keesokan harinya.
Aku sudah mengenakan baju untuk siraman dan viola mungkin juga sudah selesai. Mama dan ayah menjemputku di kamar sebelah milik viola. Kami belum di perbolehkan berada di dalam kamar yang sama. Aku dan viola sama sama keluar dari dalam kamar, cantik sekali, itu lah saat ku lihat dia mengenakan baju dan dan bunga melati di kepala dan bahunya. Kami di tuntun dan di iringi oleh sanak saudara menuju ke tempat siraman. Kami duduk bersebelahan di tempat yang sudah di sediakan. Setelah siap acara akan di awali dengan do'a bersama yang akan di pimpin oleh tokoh setempat. Kemudian, acara siraman pun di mulai. Di mulai dari ayah lalu mamah dan di ikuti oleh orang orang yang di tetuakan di keluarga. Begitupun proses acara siraman viola tak jauh berbeda dariku. Lalu MUA kami juga melakukan siraman kepada kami berdua. Dan terakhir adalah tokoh yang memimpin ritual ini. Pada siraman terakhir aku dan viola di keramasi dengan beberapa *piranti* atau *ubarampe*, yaitu *landha merang*, *santen kanil, air asam*. Lalu kami juga di luluri dengan *konyoh* , lalu di siram air lagi hingga bersih. Acara berikutnya adalah do'a bersama dan di tutup dengan penyiraman air kendi yang telah di siapkan kepada kami berdua.
Aku baru tau makna filosofi acara siraman ini. Ayah menjelaskan dengan detail sebelum proses ini di jalankan, kami berbicara di malam sebelum acara.
"Kenapa harus ada ritual siraman yah sebelum akad nikah di laksanakan?"
"Di masyarakat Jawa sebelum melakukan akad nikah harus melaksanakan proses acara siraman, kami percaya bahwa siraman tidak hanya membersihkan raga saja, lebih dari itu siraman juga untuk membersihkan jiwa kedua calon pengantin. Tujuan dari siraman itu sendiri adalah untuk memohon berkat dan Rahmat Tuhan agar ke dua mempelai di bersihkan dari segala keburukan. Dengan siraman juga, ke dua calon pengantin juga di harapkan mendapatkan tuntunan selama mengarungi bahtera rumah tangga. Siraman juga di maknai simbolik bahwa pengantin bertekad untuk berprilaku, bertindak, dan bertutur kata yang bersih dan baik selama menjadi suami istri"
"Lalu kenapa harus ada bunga dan lain semacamnya"
"Kamu sangat penasaran rupanya?"
"Iya yah, jadi tolong di jelaskan agar nanti saat ska sudah punya anak dan akan menikah ska bisa jelaskan jika anak ska nanti bertanya"
"Baiklah, Air siraman di sebut juga dengan banyu peritosari, air ini pun tak sembarang berasal dari air yang kamu dapatkan, air ini harus dari 7 sumber air yang berbeda. Air yang berasal dari 7 tempat berbeda ini melambangkan hidup untuk saling menolong. Tujuh dalam bahasa Jawa adalah Pitu, yang kemudian dimaknai dengan saling pitulungan atau saling tolong menolong. Lalu ada juga kembang setaman, kembang setaman yang biasa di gunakan ini adalah mawar, melati, dan kenanga. Ketiga bunga ini merupakan bunga yang terkenal harum baunya. Maksud dari penggunaan bunga ini adalah agar keluarga yang di bina senantiasa harum. Harum bagi masyarakat Jawa bermakna di berkahi, di restui, sehingga keluarga yang di bina tidak menemukan rintangan yang besar. Apakah kamu juga ingin tau kenapa hanya bunga ini yang di pakai?"
"Kalau ayah ingin menjelaskannya juga ska gak masalah, ska akan dengarkan dengan seksama"
"Makna dari bunga bunga ini berbeda beda. Bunga melati melambangkan ketulusan yang luar biasa. Bunga melati di maknai dengan rasa melas saka jero ati atau kasih sayang dari dalam hati. Bunga mawar juga memiliki makna yaitu mawi-arsa yang artinya memiliki kehendak atau niat. Bahwa pengantin harus memiliki ketulusan niat dalam membina rumah tangga. Sedang kan bunga kenanga di maknai dengan kata keneng-a atau gapailah. Maknanya calon pengantin di harapkan bisa menggapai keluhuran budi para pendahulu"
"Lalu apakah masih ada lagi yang harus ska tahu tentang makna makna filosofi siraman ini yah?"
"Kapan kapan saja ayah akan lanjutkan tentang makna filosofi siraman ini, yang jelas apa yang di lakukan saat acara siraman memiliki makna filosofi yang mendalam, dan harapan kebaikan bagi kedua calon pengantin"
"Terima kasih yah sudah menjelaskan kepada ska, ska akan cerita kan juga kepada anak anak ska nanti"
"Ya sudah kamu istirahat, besok kita harus ke rumah vio pagi pagi sekali"
"Iya yah, ska mohon ijin menggunakan mobil sendiri, ska harus ke Jakarta setelah acara siraman selesai, ini klien besar ska, jadi ska harus handle kerjaan ini sendiri yah"
"Tapi ska, tak baik pergi jauh jauh sebelum pernikahan selesai, pamali"
"Tapi yah, ini kerjaan penting bagi ska, ayah bantu do'a agar semuanya baik baik saja. Tolong percaya sama ska"
"Baiklah kalau seperti itu, jangan lupa minta izin juga kepada mama dan kedua mertuamu juga vio"
"Iya yah".
Acara siraman sudah selesai di laksanakan, akupun berpamitan untuk berangkat ke Jakarta. Rupanya viola sedang menerima telpon dari seseorang.
"Ska ijin sebentar ke jakarta ma pah, mohon doanya semoga lancar dan selamat"
"Hati hati di jalan nak, semoga di mudahkan segala urusannya"
"Terima kasih ma, ska pamit dulu"
Setelah berpamitan dengan keluarga, ku hampiri viola yang sedang menerima telpon
"Sayang "
Dia menurunkan ponsel dari telinga nya, tapi ada yang aneh dari ekspresi wajah nya
"Iy iya, kamu sejak kapan di sini?" Kenapa dia tiba tiba gugup ada apa ini?
" Enggak aku baru tadi di sini"
"Ohh, kamu udah mau berangkat?"
" Iya ini mau pamitan dulu sama kamu"
Viola memeluk ku
"Hati hati dijalan, semoga kerjaan kamu lancar"
" Terima kasih, aku berangkat dulu ya"
Dia melepaskan pelukannya dari ku. Dan tersenyum sambil mengacungkan kepalanya.
Kenapa perasaan ku seperti ini, seperti ada yang di sembunyikan oleh viola. Ahh sudah lah aku tak ingin berfikir macam macam, mungkin ini hanya lah perasaan ku saja. Akupun pergi ke jakarta.
*Mohon maaf untuk penjelasan tentang acara siraman, kalau salah mohon koreksinya dan akan segera saya perbaiki. Saya mengambil dari beberapa sumber yang saya baca, terimakasih*