NovelToon NovelToon
Tobatnya Sang Ketua Mafia

Tobatnya Sang Ketua Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Max Stewart, yang merupakan ketua mafia tidak menyangka, jika niatnya bersembunyi dari kejaran musuh justru membuatnya dipaksa menikah dengan wanita asing malam itu juga.

"Saya cuma punya ini," kata Max, seraya melepaskan cincin dari jarinya yang besar. Kedua mata Arumi terbelalak ketika tau jenis perhiasan yang di jadikan mahar untuknya.

Akankah, Max meninggalkan dunia gelapnya setelah jatuh cinta pada Arumi yang selalu ia sebut wanita ninja itu?
Akankah, Arumi mempertahankan rumah tangganya setelah tau identitas, Max yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mafia 21

"Argh! Kau menindih tanganku, Rum!" Tiba-tiba, Max berteriak membuyarkan momentum romantis bak drama Korea itu.

"Maaf." Arumi berkata pelan seraya merapikan kerudungnya yang kusut.

"Keterlaluan," decak Max, menatap Arumi dengan pandangan sulit di mengerti.

"Kenapa marah? Mas juga yang menarik Arum dengan kencang. Sudah tau tangannya sakit," protes Arumi, mulai berani. Rasanya kesal sekali dengan suaminya ini yang banyak tuntutan tapi malah menyalahkan.

Mendengar jawaban berani dari istrinya, Max membulatkan kedua matanya. Ingin marah sesuai dengan tabiatnya tapi tidak bisa. Arumi, walaupun hanya kelihatan dua matanya saja sudah mampu membuat, Max mati gaya. Sorot mata Arumi yang lain, seakan membius seorang Max.

"Sial! Aku benci sisi lemah ini!" umpatnya dalam hati.

Max, hari ini memanggil Dave. Pria itu selama beberapa hari ini sibuk membersihkan jejak Arumi. Max telah memerintahkan padanya agar tak ada secuil pun data yang bocor mengenai Arumi dan hubungan keduanya. Max juga membuat Dave memastikan beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di kampung itu. Termasuk, memantau keadaan Mustafa, paman Arumi.

Mungkin dari luar, Max terlihat acuh kepada Mustafa. Akan tetapi, sebenarnya pria itu telah menyiapkan segala keperluan Mustafa termasuk keselamatannya. Oliver bukan musuh sembarangan untuknya. Klan Wolf gang adalah saingan paling berbahaya bagi black hawk.

Mereka masih ada hubungan silsilah dari sang ibu yang merupakan penghianat. Max, sangat marah jika mengingat kenyataan ini. Kematian sang ibu di tangannya tidaklah mengakhiri semuanya.

Sejak saat itu, Max membenci wanita dan komitmen bersama mereka.

Siapa sangka dirinya justru kini terjebak dengan mahluk yang paling di hindarinya. Terkungkung dalam komitmen yang tidak pernah ingin dia lakukan selama hidup. Persetan dengan keturunan! Max, sama sekali tidak berpikir dan mau memikirkannya.

Baginya, dia harus tetap menjaga dirinya agar selamat untuk tetap hidup. Karena itulah, dia harus menjadi yang terkuat. Max tidak tau, bahwa yang menggenggam nyawanya adalah sebuah zat yang tidak dia ketahui bentuk dan bahkan rupanya. Bahkan namanya saja, Max tidak tau.

Max bahkan tidak tau apa itu takdir yang selalu di sebutkan oleh, Arumi. Hal yang membuat wanita itu bertahan dengannya. Meskipun, Arumi tau jika tetap bersamanya maka dia akan selalu berada dalam bahaya.

*

*

Siang ini, Dave berdiri dengan tegak di hadapan, Max yang masih bersandar di atas brangkarnya. Lesatan timah panas yang menembus bahunya ternyata mempengaruhi beberapa syaraf hingga ke jemarinya.

Hal itu, menyebabkan Max merasa menjadi manusia paling lemah sedunia. Hingga dirinya harus bergantung dengan bantuan dari Arumi. Wanita bercadar yang terpaksa di nikahinya.

"Bagaimana keadaan, Anne?" Wanita itu yang pertama kali di tanyakan oleh, Max. Sehingga, Arumi yang sedang menyiapkan makan siang untuk suaminya itu menoleh dan memasang telinganya.

"Semua baik-baik saja, Ketua. Anne hampir kehilangan banyak darah kalau saja pada saat itu, Nona Arumi tidak menutup lukanya," jelas Dave, melirik sekilas ke arah Arumi yang pura-pura sibuk padahal menguping itu.

"Baguslah. Siapkan kepulanganku sore ini. Aku sudah tidak betah di sini, Dave!" titah Max, dengan mimik wajah serius.

"Lalu bagaimana dengan operasinya?" tanya Dave, heran. Bukankah, ketuanya ini sudah di jadwalkan untuk segera menjalani tindakan operasi syaraf? Kenapa malah minta pulang?

"Aku tidak perlu menjalaninya. Profesor Dannis akan segera menemukan obatnya. Atau, kepalanya akan ku ledakkan dengan revolver!" tegas, Max dengan aura yang dingin.

Max, tidak peduli apa kata dokter nanti. Dia tidak mau di operasi. Max, justru memerintahkan pada ahli ilmuwan di markasnya itu agar segera memberikannya obat mujarab yang manjur. Mereka pun langsung bekerja keras dalam ancaman selama beberapa hari ini.

"Mas, makan dulu," tawar Arumi yang sudah menyiapkan buah potong, serta makan siang untuk suaminya di dalam tempat makan persegi. Sesuai permintaan, Max dia memasaknya sendiri untuk pria itu.

Max, memerintahkan Dave untuk pergi. Ia takkan membiarkan orang lain walaupun anak buahnya sendiri melihat ketidakberdayaannya saat ini. Bahkan untuk makan saja, Max harus mendapatkannya dari tangan orang lain.

"Tapi, masih ada yang ingin saya bicarakan, ketua. Saya janji tidak akan mengganggu acara makan siang anda," kukuh Dave. Dia tidak mau pergi begitu saja dan melewatkan kesempatan untuk tau bagaimana perlakuan sang ketua dan juga sikapnya ketika di depan wanita. Ah, kenapa kepo sekali kau Dave!

"Ku bilang pergi, Dave! Atau kau ingin memanfaatkan kelemahan ku untuk membangkang!" sentak Max, marah. Dave hanya menelan ludahnya. Meskipun sedang tidak berdaya, aura sang ketua tetap saja membinasakan nyalinya.

"Mas." Arumi menyentuh punggung tangan suaminya dengan tatapan yang penuh arti. Anehnya, Max langsung diam dan mengalihkan pandangannya dari Dave.

"Omo!! Semudah itu! Ketua langsung diam hanya dengan sebuah sentuhan?" batin Dave, bingung setengah hidup. Dia memilih keluar saja. Daripada mencari cara untuk membuang nyawanya sia-sia. Mungkin, saat ini keberuntungan masih berpihak padanya. Tetapi, siapa yang tau tak ada lain kali untuknya.

"Silakan, pergi dulu. Anda bisa bicarakan apapun masalah nanti setelah, suami saya makan siang," kata Arumi mencoba mengusir Dave yang masih bergeming.

"Baik." Dave menunduk kemudian berlalu. Max tau, kalau ada hal sangat penting yang hendak di sampaikan oleh orang kepercayaannya itu. Namun, benar kata Arumi bahwa dirinya harus mengesampingkan apapun urusannya dulu saat ini dan fokus mengembalikan kondisi hingga fit seperti sedia kala lagi.

Max sadar, keadaan terlampau lemah. Dia bahkan tak mampu mengangkat sendok. Bagaimana dengan senjata api? Sungguh masa yang nahas bagi ketua Mafia yang hebat dengan kekejaman sepertinya.

Setelah Dave keluar barulah, Arumi membuka niqobnya. Tapi untuk jaga-jaga dirinya tetap memakai Khimar.

"Baca doa makan dulu ya, Mas," kata Arumi membuat Max yang sudah membuka mulutnya kembali merapatkannya lagi.

"Apa itu doa? Cepatlah aku sudah lapar!" protes Max, dengan raut wajah yang mulai kesal. Arumi seperti sedang mengerjainya.

"Mas pasti tidak pernah baca doa ya. Kalau begitu, ikuti Arum." Arumi pun mulai melafadzkan doa makan secara perlahan dan memaksa agar, Max mengikuti arahannya.

"Ayo, Mas. Jangan sampai apa yang kamu makan ini tidak masuk ke perutmu melainkan ke lambungnya setan. Naudzubillah kan," ucap Arumi lagi menyemangati suaminya yang malas-malasan itu.

"Kenapa banyak sekali aturannya! Aku mau kembali lagi saja seperti awal!" sentak Max.

Arumi diam sebentar, lalu tersenyum. Max, seketika merasakan desiran aneh di dadanya ketika melihat senyum manis Arumi yang di lempar ke arahnya.

"Aturan di buat, untuk memandu bukan? Manusia yang hidup tanpa aturan sama sama hidup tanpa panduan. Kita bisa saja tersesat," kata Arumi pelan dan lembut. Anggap saja pria di hadapannya ini adalah muridnya yang tidak tau apa-apa.

"Aku cuma mau makan, Rum!" seru Max, yang sudah kelaparan.

"Ya udah, baca doanya dulu."

"Bis apa tadi!" Max menggaruk-garuk kepalanya frustrasi.

"Bismillah, Mas."

1
Salomy Leonora Nortje Ohello
bagus ceritanya.
Sri Wahyuni
best
ngabdul salah
Lumayan
Salomy Leonora Nortje Ohello
goblok
Wulhan Agustyna Ismail
kalau benar wanita ular itu menikah dgn max, aku kabur thour dan tidak jadi baca habis karyamu ini 😒
Dhafitha Fitha Fitha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ia di pangkas sampai hbis
Ryan Jacob
semangat Thor
Sri Widyawati
Kecewa
Sri Widyawati
Buruk
Dhafitha Fitha Fitha
pinjem kantong Doraemon aja
Dhafitha Fitha Fitha
bis Tayo max 🤭🤭🤣ya bismillahirrahmanirrahim lah max
Dhafitha Fitha Fitha
lah situ yg slah situ juga yg berteriak
Dhafitha Fitha Fitha
astaghfirullah sungguh ter-la -lu
Dhafitha Fitha Fitha
modus mu Max
Dhafitha Fitha Fitha
max hbis ni kau GK bklan bisa jauh dri Arumi
Dhafitha Fitha Fitha
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dhafitha Fitha Fitha
eh emang boleh ya ada ada ja mafia satu ni
Ryan Jacob
semangat Thor nulisnya
Yurika23
keren Thor ..wlpn ada beberapa yg musti di teliti lagi...tp btw...bagus sy suka ceritanya ..
#ayu.kurniaa_
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!