QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.
dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.
adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.
setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. mengembalikan
"mas kenapa akhir-akhir ini aku selalu ngerasa kalau anak-anak kita nutupin sesuatu dari kita ya?" nyonya Sarah.
Tuan Dimas terdiam karena dia juga merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh istrinya, tuan Dimas selalu merasa kalau anak-anaknya sedang menutupi sesuatu, sesuatu yang sangat besar yang mungkin tidak akan pernah mereka kira.
"mungkin itu hanya perasaan kamu saja sayang, anak-anak kita sudah dewasa dan mereka pasti memiliki masalah sendiri, tidak apa-apa memiliki sedikit kesalahpahaman di antara saudara." tuan Dimas, tuan Dimas tidak mau nyonya Sarah justru kepikiran dengan masalah anak-anak mereka.
"huhh ...., mas aku hanya takut, kita hanya memiliki dua orang anak perempuan, tapi aku selalu merasa seperti ada tembok di antara mereka berdua. Mas aku takut terjadi masalah di antara anak kita, masalah yang tidak akan pernah bisa mereka ceritakan kepada kita."
"sayang jangan terlalu khawatir semuanya akan baik-baik saja, sudah jangan terlalu dipikirkan, ayo cepat tidur ...,"
Nyonya Sarah terdiam, perasaan seorang ibu terkadang-kadang tidak pernah meleset, nyonya Sarah selalu merasa kalau kedua putrinya aneh, meskipun di masa lalu mereka juga dekat, dan terlihat penuh kasih sayang.
Tapi nyonya Sarah selalu merasa ada yang salah, entah itu sikap Nara ataupun Lana dia selalu merasa ada yang berbeda dari kedua putrinya, tapi nyonya Sarah sama sekali tidak bisa memahami apa yang salah.
"sayang tidur ...,"
"emm ...,"
Keesokan paginya Nara pergi ke sekolah dengan menggunakan motor, tapi di tengah jalan di di hentikan oleh beberapa orang, bukan preman seperti beberapa hari yang lalu, tapi hari ini dia dihentikan oleh sekumpulan siswa-siswa dari sekolah lain.
di kehidupan masa lalu Nara tidak pernah berurusan dengan siswa-siswa dari sekolah lain, dan dia cenderung menjaga jarak dari siapapun, karena dulu pusat perhatiannya hanyalah Lana seorang.
"mau apa kalian ..?" tanya Nara sambil melepaskan helmnya.
Salah satu siswa maju dan menatap Nara dari atas sampai bawah, tatapannya terlihat tak senonoh bahkan sambil menjilati bibirnya sendiri," Lo yang namanya Nara ?"
Nara mengangkat sebelah alisnya tak menanggapi sama sekali, siswa tersebut merasa kesal melihat sikap sombong Nara.
"kalau kalian nggak ada urusan minggir gue mau lewat!" tekan Nara.
"behh ..., galak juga nih cewek bos ..," ujar salah satu siswa.
"siapa yang bayar kalian Lana ....," Nara dengan nada sinis.
Beberapa Siswa itu cukup terkejut karena Nara mengetahui orang yang membayar mereka, beberapa hari yang lalu Lana memang menghubungi mereka, dan meminta bantuan dari mereka, sebenarnya mereka tidak terlalu dekat dengan Lana tapi karena wajah Lana yang cantik dan sedikit godaan yang diberikan mereka akhirnya setuju untuk membantu Lana.
Nara tersenyum sinis ternyata tebakannya benar, sepertinya adiknya itu benar-benar sudah kehilangan kesabaran dan tidak lagi mau bermain peran dengannya, benar-benar sangat disayangkan pikir Nara.
"apa yang Lana tawarkan ke kalian, uang, selangkangan, atau materi?" Nara dengan sinis berkata, setelah terlahir kembali Nara terkadang memikirkan apa yang Lana kasih kepada orang-orang yang dia suruh untuk mencelakainya, uang ? Nara tahu betul sebanyak apa uang bulanan yang dikasih orang tua mereka kepada lana.
Siswa-siswa itu dibuat kembali terkejut dengan perkataan Nara yang tepat sasaran, Lana memang menjanjikan dua hal kepada mereka, pertama uang dan kedua kehangatan.
melihat paras cantik Lana mereka setuju, tapi Lana menjelaskan kalau kakaknya pengecut, tapi kenapa yang mereka lihat sangat berbeda, apa Lana berbohong?
"cihh ...., ternyata dia pakai cara menjijikkan, hehehe ....," Nara tertawa sinis, menatap 5 orang siswa-siswa dari sekolah lain yang ada di depannya," gue kasih kalian kesempatan untuk pilih, pertama lakukan apa yang Lana minta, tapi gue gak jamin keselamatan tulang kalian patah atau lumpuh itu tergantung. Kedua ikuti perintah gue .....,"
"kenapa kita harus ngikutin perintah dari Lo!" kesal salah satu siswa.
"gak mau?"
seorang pria maju dan menahan salah satu temannya yang mulai kehilangan kesabaran," oke ...,"
"bos ...,"
"diam! gue setuju tapi apa bayarannya,"
Nara tersenyum karena Lana dulu juga menghancurkan harga diri, tertawa di atas kesengsaraan nya maka dia juga akan melakukan hal yang sama.
"cukup bilang aja ke Lana kalau tugas kalian selesai, minta apa yang udah dia janjikan, rekam dan kirim ke gue. gue bukan orang yang mudah ingkar janji, setelah gue dapet videonya gue bakal bayar 2 kali lipat dari harga yang ditawarkan Lana."
siswa-siswa itu berpikir, tapi ada seorang siswa yang masih tidak setuju, sepertinya siswa tersebut memendam perasaan terhadap lana.
Nara hanya merasa miris, pria dengan otak cinta seperti itu pasti sangat mudah dimanfaatkan oleh Lana. Tapi Nara tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan rencananya, Nara tidak keberatan mengotori tangannya sendiri untuk menyingkirkan orang-orang yang berani menghalangi jalan balas dendamnya.
"gue setuju ...," ujar siswa yang menjadi ketua dari ke 4 orang itu.
"tapi bos ..,"
"diam gue bilang!" marah siswa tersebut pada anggota nya .
"bagus ...," Nara kembali memakai helmnya dan segera pergi.
"bos kenapa lo setuju sih, kita kan di sini mau bantuin Lana, ..," ujar siswa yang sejak tadi merasa tidak setuju.
"diam Riko udah berapa kali gue bilang sama lo, Lana itu bukan cewek baik-baik, Lo gak liat dia aja berani ngelakuin hal kayak gitu ke kakaknya sendiri. lo malah dengan begonya suka sama cewek kayak gitu, lo mau dimanfaatin dia sampai lo mati hah! " ujar siswa yang menjadi bos tersebut, kita panggil saja namanya Deni.
Riko terdiam, meskipun dia tahu Lana bukan wanita baik-baik, tapi dulu Lana pernah menolongnya sehingga dia jatuh cinta padanya.
" tapi ..,"
"udah lo diem aja nggak usah bantah terus, gue tau apa yang gak Lo tau, Lo gak liat Lana aja udah berani bohong sama kita. dia bilang kakaknya pengecut tapi lo nggak lihat tadi kayak gimana kakaknya."
"Kita aja belum ngapa-ngapain dia ..," gumam Riko.
"g*blok...., kalau kakak Lana pengecut harusnya tadi dia ketakutan pas lihat kita, tapi apa? dia malah sempat negosiasi sama kita gunain otak lo buat mikir ..," kesal Deni.
Riko terdiam, tapi dia masih belum setuju.