Wife Number 1

Dominic membaringkan tubuh Shazia di ranjang. Shazia menggerakkan sedikit badannya, tampak Dominic mengunci pintu kamar mereka. Dominic berbalik dengan senyum menawan nya, entah mengapa, tampaknya Shazia terhipnotis akan itu, hingga dia tidak sadar bahwa Dominic sudah di depannya.

"Apa?" Tanya Shazia.

"Kau mau apa? Kenapa tersenyum seperti itu?" Tanya Shazia kembali, tapi Dominic belum menjawab, senyumannya semakin lebar.

"Euggh!" Shazia langsung m3l3nguh karena Dominic menyapu daun telinganya dan memberikan gigitan kecil disana.

"Kau jadi vampir ya!" Ucapan Shazia membuat Dominic langsung tertawa. Apalagi melihat istrinya itu yang langsung menjauhkan tubuhnya dari nya.

"Vampir? Kalau begitu aku pastinya tampan kan?" Dominic mulai terjun ke ranjang dan itu membuat Shazia jadi panik.

"Eh! Apa yang kau lakukan! Tetap disana!"

"Kenapa? Kau ikut aku tadi. Kau juga sudah ku gendong, kenapa kau menurut?" Ujar Dominic.

"Karena kau memanggil ku!"

"Benar, jadi menurut lah....."

"Menjauh! Kau tampak aneh!" Tubuh Shazia langsung meremang, dia menjadi ketakutan sendiri melihat ekspresi Dominic yang seperti serigala itu.

"Oh ayolah istriku. Kau mengatai suamimu?"

"Kau seperti serigala!" Jelas Shazia.

"Dan kau kelinci kecil nya!"

"Aghhh! Dom!" Shazia kalah gesit dan tubuhnya langsung tenggelam dalam dekapan Dominic. Dia tampak meronta-ronta, tapi tentu saja tidak bisa lepas dari dekapan erat itu.

"Kelinci ini harus diberi hukuman. Beraninya kau berteriak di telinga ku, hmmmm."

"Ahhh, Dom! Lepaskan, hahaha. Sudah, ahhh, a-ku merasa ge-li!" Jelas Shazia yang memohon, karena Dom menggelitik tubuhnya.

"Ulangi lagi? Hmmm?"

"Hahaha, dom!" Keduanya berguling-guling di ranjang besar itu, selimut yang menutupi tubuh Shazia entah pergi kemana. Suara tawa bercampur geli itu juga mulai sirna. Digantikan dengan aksi tatap menatap.

Dominic menyelami manik hitam itu, yang begitu kontras dengan warna kulitnya. Belum lagi hidung yang tajam kalah mancung sepertinya, hanya beda ukuran. 'Kenapa.... Kenapa aku merasa kau berbeda... Tatapan mu menjadi hangat dan tingkah ku menjadi lebih bewarna. Hatiku kembali berdebar.'

'Tampan... Dia sungguh seperti dewa timur tengah. Sangat maskulin, lihatlah wajahnya, dan juga postur tubuhnya yang tegap dan macho. Uhh, dan jangan lupakan tan skin nya itu. Jika terkena air dan keringat pasti lebih berkilau sperti mentega. Wanita macam apa yang menyia-nyiakan nya.'

Dominic mendekatkan wajahnya pada wajah Shazia. Hal itu membuat Shazia spontan memejamkan matanya. Tapi setelahnya dinanti beberapa saat, tidak terjadi apa-apa. Justru wajah menjengkelkan Dominic yang terbit.

"Kau menantikan apa? Hmmm? Kelinci nakal!" Merasa dikerjai balik, Shazia langsung mengigit dada bidang itu yang membuat Dominic langsung menjerit.

"Aaaaaaa! Shazia!" Dominic meringis sang tertelungkup di ranjang.

"Rasakan itu!" Kesal Shazia, bagaimanapun otaknya sudah berpikir ke arah sana, tapi Dominic mengerjainya, atau mungkin...... Langkah Shazia terhenti di depan cermin kamar mandi.

"Karena surat perceraian itu? Apakah Dominic sungguh-sungguh?"

"Aku sudah menyetujui nya. Apakah pernikahan ini akan berakhir? Lalu bagaimana dengan eyang? Meksipun aku tidak masalah, tapi bagaimana dengan perasaan rapuh eyang? Apakah usahaku masih kurang?" Shazia menggeleng sambil menyalakan kran di wastafel.

"Tidak! Kalaupun harus berpisah! Tidak disini! Dan terlebih ulat keket itu harus pergi dari sini! Dia adalah hama yang harus di basmi! Menyebalkan! Rasanya aku ingin mengucek-ngucek wajahnya!" Geram Shazia berekspresi di depan cermin.

"Tunggu....." Shazia mengambil napas dan mengeluarkan nya.

"Itu bukan cara wanita berkelas Shazia... Bukan! Menghadapi ulat keket itu tidak perlu dengan menggunakan tangan ku. Ya, tidak perlu... Aku harus lebih fokus selama disini.... Ya, itu adalah tujuan ku sekarang, selama tiga hari disini.... Setidaknya aku bisa menyirami bunga Dominic yang sudah layu, pasti ada perubahan kan? Lagipula, ingat semboyan nya! Istri selalu yang pertama!"

"Shazia! Kenapa lama sekali! Buka pintunya! Aku juga mau ke kamar mandi!" Terdengar suara Dominic dari balik pintu.

"Benar Shazia... Kita laksanakan misi lagi! Lebih bagus kalau sampai ke tahap ranjang, meksipun aku belum terbiasa dengan tatapan serigala gurun itu."

********************

Manik Dominic terbuka dan diiringi dengan tangannya yang m3rab@-r@ba seolah mencari sesuatu.

"Kemana dia?" Dominic langsung bangkit setelah kembali tidak melihat keberadaan istrinya di ranjang.

Dia langsung memeriksa kamar mandi, tapi tidak menemukan istrinya, mencoba keluar.... Tapi, suara air menghentikan langkahnya. Dia mengaktifkan pendengaran nya, suara itu terdengar dari balkon. Sontak, Dominic langsung membuka pintu balkon. Dan dia menemukan istrinya sedang berenang bak putri duyung di sana.

Manik serigalanya langsung membesar ketika melihat keadaan Shazia di kolam renang. Yang membuat bagian selatan nya langsung bereaksi, ditambah pagi hari.

"Sh11t!"

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏

Hayoo..... Apakah misi Shazia berhasil? Tim yang mana reader?