Sebelumnya perkenalkan, gue adalah Juan mahasiswa tingkat akhir salah satu kampus swasta.. Kota yang gue tinggali ini berada di Jawa Barat, tetapi kota tersebut menggunakan bahasa jawa pada mayoritas masyarakat nya..
Gue memiliki tinggi 168 cm dan berat badan 75 kg (sedikit gemuk hehe)
Cerita ini adalah kisah sekitar 2 tahun lalu ketika gue baru naik ke tingkat dua (semester 3). Pada semester 3 ini, gue akhirnya diizinkan untuk ngekos..
Penasaran dengan kehidupan nya tinggal di kosan? Yuk ikuti terus kisah nya, Update tiap hari gess..
beri like dan vote nya ya 🙏🏻🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14
Entah setan dari mana, tiba-tiba gue tarik badan Sindy lalu langsung mencium bibir dia.. Dia awalnya kaget tapi dia membalas dengan melumat bibir gue.. Gue yang sadar akan lumatan dia, langsung gue akhiri karena ini lagi di warung..
Benar saja tiba-tiba bu Minah muncul lagi melangkah ke arah warung..
"Untung gue langsung mengakhiri ciuman itu" pikir gue.
"Udah yaa aku balik ke Kosan.. Buuu aku balik ke kosan dulu yaaa" ucap gue ke Sindy dan ke bu Minah
"Nggih maasss.. Matur suwun yo udah nemenin Sindy" sahut bu Minah
"Iyaa kak.. Makasii" ucap Sindy sambil tersenyum lebar
Akhirnya gue melangkahkan kaki ke kosan..
"Anjiiinggg.. Gue lakuin apa tadi.. Kok malah berani banget nyium Sindy.. Bangsattt ah" teriak gue dalam hati
Sesampainya di kosan, gue nimbrung dengan para penghuni kosan yang sedang ngobrol seperti biasa.. Dan tak lama setelah gue dateng, Michelle juga dateng lalu langsung duduk di samping gue tanpa masuk ke kamar dulu..
"Sana ganti baju dulu gih" perintah gue ke Misel
"Ntar aja sekalian tidur gantinya" jawab dia sambil menyenderkan bahu nya ke bahu gue
Para penghuni kosan pun sudah tidak heran dengan perilaku gue dan Misel, malah mereka mengira gue udah berpacaran dengan Misel.. Gue menanggapi nya dengan santai aja kalo ada pertanyaan-pertanyaan tentang gue dan Misel..
Hingga malam pun semakin larut, akhirnya kami semua kembali ke kamar karena masih punya aktivitas untuk besok..
...----------------...
Setelah curhatan Misel hari itu, kami berdua jadi makin dekat malah seperti orang pacaran..
Kami berdua juga jadi sering jalan bareng karena dia selalu mengajak gue. Gue pun tentu curhat ke mba Sera tentang kedekatan dan perasaan gue ke Misel.
Mba Sera mendengarkan semua curhatan gue dan sedikit-sedikit memberi nasihat dan masukan untuk hubungan gue kedepannya.
Sungguh, gue merasakan sosok kakak banget dari mba Sera, walaupun mba Sera kadang suka manja dan ngeselin, tapi gue tetap merasa punya kakak perempuan hehe begitupun mba Sera merasakan hal yang sama terhadap gue.
Gue seneng banget pokoknya di kosan itu karena bisa bertemu dengan orang orang yang bisa mengisi dan membuat hidup gue jadi lebih berwarna.
Sampai suatu saat..
Sabtu 20.00
Gue lagi dengerin lagu sambil rebahan di kasur karena baru selesai membuat konten untuk menyambung kehidupan gue dan baru selesai di upload juga..
"Kamu di kamar?" tiba-tiba ada chat wa masuk dari mba Sera
"Nggih ndoro (iya nyonya)" balas gue
Semenit kemudian dia masuk ke kamar gue lalu menutup pintunya sekalian juga dia kunci, karena kunci kamar gue selalu menggantung di pintu kalau gue ada di kamar.
Dia langsung menindih dan memeluk gue dari atas.
"Eh kenapa?" tanya gue heran dengan tingkah laku dia
"Gapapa kok" jawab dia yg masih nemplok diatas badan gue
"Hmm mau curhat lagi?" tebak gue.
"Engga Juan sayaaaanggg" jawabnya
"Dih aneh banget dah haha" ucap gue sambil mengusap-usap kepala dia yg berada di leher gue itu
"Kamu gak malam mingguan bareng Misel?" tanya mba Sera.
"Enggak, dia malmingan sama temen-temen nya" jawab gue
"Awas loh dia selingkuh hahaha"
"Biarin lah.. Kan ada mba Sera disini" jawab gue sekenanya.
"Lah.. Apa hubungannya sama aku bambaaang?" tanya dia heran sambil mengangkat kepalanya hingga menghadap ke gue
"Ya emang gada... Siapa juga yang bilang ada hubungannya? Hahaha" canda gue
"Diiihhh kampret ngeseliiinnn.. Hayo loh rasain.. Rasain!!.." ucap mba Sera yang kesal karena sudah terjebak candaan gue, lalu tangan dia menghujani badan gue dengan cubitan bertubi-tubi.
"Hahaha.. Aduh.. Aduh.. Ampun mba hahaha.. Udah ih sakiiitt"
"Biariiiinn wleee" ucapnya lalu kembali memeluk gue dan membenamkan muka nya di leher gue
Gue balas pelukan itu sekalian mengelus-elus juga punggung nya. Terasa tali bh di punggung mba Sera yang bikin adik kecil gue terpanggil untuk bangun.
Gue cium kepala dia dengan penuh rasa sayang sebagai seorang adik.
Tak menyangka, reaksi mba Sera malah mengangkat kepala dan badan bagian atas nya lalu kedua tangan nya digunakan untuk bertumpu.. Kini muka dia berada tepat diatas muka gue.
Dia menatap gue dengan mata yang penuh arti sambil tersenyum. Makin lama muka dia makin dekat, terasa hembusan nafas kita berdua bertemu karena jarak muka kita ini hanya beberapa senti aja. Kini dia bertumpu menggunakan kedua siku nya.
"Sayang ya cuma bisa jadi kakak adik" ucap mba Sera lirih dengan mata sayu.
"Tapi ini udah lebih dari cukup kok buat aku" lanjut ucapannya
Gue yang ingin menjawab perkataan nya langsung diserang oleh ciuman mesra mba Sera. Gue juga balas ciuman itu tentunya. Kini ciuman kita berubah menjadi lumatan, lumatan yang lembut hingga menjadi lumatan yang menuntut. Nafas mba Sera kian memburu.
Gue yang tau akan hal itu, langsung berinisiatif menjulurkan lidah. Lidah kami berdua beradu, disambut olehnya dengan penuh gairah.
Makin lama kita berdua makin bernafsu atas French Kiss yang sedang kita lakukan itu.
Gue dengar desahan-desahan kecil dari mulutnya ketika kita saling bercumbu.
Gue yang mendengar itu, refleks tangan gue meraih bukit kenyalnya. Tapi karena posisi yang susah, akhirnya gue putuskan untuk menuju bongkahan daging belakang.
Oh iya.. Mba Sera saat ini sedang menggunakan rok selutut yang longgar, sedangkan bagian atasnya menggunakan kaus tipis yang longgar juga. Kalo gue hanya menggunakan celana kolor dan kaus oblong juga seperti biasa hehehe.
Gue singkap rok nya keatas sehingga menunjukkan bongkahan daging kenyal yang masih tertutupi. Gue langsung meremas-remas nya dengan lembut dan itu membuat si joni makin ngaceng tentunya..
Mba Sera yang menerima perlakuan gue itu, kini ciuman dia makin liar dan makin sering mendesah kecil..
Ada sekitar 15 menit kami bercumbu dengan mesra. Tak lupa juga beberapa kali kita berdua istirahat untuk saling mengambil nafas. Tapi selama istirahat itu, mba Sera seakan tak ingin melepaskan gue dan ingin segera melanjutkan percumbuan kita..
Akhirnya kami mengakhiri percumbuan panjang kita berdua itu. Lalu mba Sera bangun dan duduk diantara selangkangan gue.
"Hmmm pantes dari tadi tuh kaya ada yang ngeganjel gitu, aku kira apaan eh ternyata ini hehehe" ucapnya sambil membelai Joni yang udah terlihat jelas karena hanya menggunakan celana kolor.
Gue yang mendengar ucapan dia itu langsung duduk hingga kami berhadapan. Muka dia kelihatan udah yah gitu lah wkwk, gue hanya senyum aja membalas tatapannya..
"Abis, mba Sera seksi banget sih.. Yakali aku ga ngac°ng" bisik gue di telinga kiri mba Sera
"iiihhh adik aku nakal yaaa" ucapnya manja