NovelToon NovelToon
Akselia Ananta

Akselia Ananta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:957
Nilai: 5
Nama Author: syizha

Wanita kuat dengan segala deritanya tapi dibalik itu semua ada pria yang selalu menemani dan mendukung di balik nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syizha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

segelincir kenangan

Dua minggu setelah insiden serangan di desa itu, keadaan mulai tenang. Desa yang sebelumnya diserang kini sudah mulai pulih, berkat bantuan Akselia dan timnya. Namun, Akselia tahu bahwa perjuangan mereka tidak hanya soal melawan kelompok pendukung Elysium. Dunia yang mereka coba bangun memerlukan lebih dari sekadar keberanian—mereka membutuhkan visi dan kepercayaan yang terus dijaga.

Malam itu, Akselia duduk di ruang rapat kecil dengan Mikael, Reina, dan beberapa anggota tim lainnya. Peta dunia terhampar di atas meja, dengan tanda-tanda kecil yang menunjukkan desa-desa yang telah mereka jangkau.

“Bagaimana kita menjaga momentum ini?” tanya Reina, mengaduk secangkir kopi yang mulai dingin.

“Kita harus mulai memikirkan langkah jangka panjang,” kata Mikael. “Bukan hanya tentang menghubungkan desa-desa ini, tapi juga menciptakan sistem yang membuat mereka bisa saling mendukung tanpa campur tangan kita.”

Akselia mengangguk, matanya terpaku pada peta. “Kita tidak bisa menjadi pengganti Elysium. Jika kita terlalu terlibat, kita hanya menciptakan sistem baru yang pada akhirnya akan jatuh ke lubang yang sama. Tapi kita juga tidak bisa meninggalkan mereka tanpa arah.”

“Kau berpikir tentang apa, Akselia?” tanya Mikael, penasaran.

Dia terdiam sejenak, kemudian menjawab, “Kita butuh sebuah jaringan. Bukan jaringan kekuasaan, tapi jaringan kerja sama. Sebuah sistem yang memungkinkan desa-desa ini saling bertukar informasi, sumber daya, dan dukungan tanpa ada pihak yang mengontrol segalanya.”

Mikael tersenyum tipis. “Itu ide besar. Tapi bagaimana kita memulainya?”

Akselia memandangnya, dan untuk pertama kalinya malam itu, ada cahaya optimisme di matanya. “Dengan kepercayaan. Kita mulai dari desa-desa yang sudah mendukung kita. Kita ajak mereka membangun sistem ini bersama. Kita tunjukkan bahwa ini adalah milik mereka, bukan milik kita.”

---

Pagi berikutnya, Akselia dan Mikael memutuskan untuk mengunjungi salah satu desa yang paling aktif dalam mendukung perjuangan mereka. Desa itu terletak di tepi sungai besar, dengan ladang-ladang luas yang mulai menghijau setelah musim kemarau panjang.

Di sana, mereka bertemu dengan Lira, wanita muda yang sebelumnya berbicara dalam rekaman mereka. Kali ini, Lira tampak lebih percaya diri. Dia bahkan mengajak mereka ke rumah kecilnya yang sederhana namun hangat.

“Kami sudah mulai menanam kembali,” kata Lira, menunjukkan ladang di belakang rumahnya. “Dengan bantuan kalian, kami bisa mendapatkan benih dan alat-alat yang sebelumnya tidak pernah kami miliki.”

Akselia tersenyum, melihat bagaimana perubahan kecil bisa membawa dampak besar. “Kau dan penduduk desa ini sudah melakukan pekerjaan luar biasa, Lira. Ini adalah bukti bahwa kalian tidak butuh sistem lama untuk bertahan.”

Lira tersipu, tetapi senyumnya lebar. “Kami hanya butuh keberanian untuk memulai, dan kalian memberikan itu pada kami.”

Saat mereka berjalan kembali ke pusat desa, Mikael mendekati Akselia. “Kau tahu, aku merasa ini lebih dari sekadar pekerjaan bagimu,” katanya pelan.

Akselia meliriknya. “Apa maksudmu?”

“Kau tidak hanya ingin membangun dunia yang lebih baik. Kau juga seperti mencoba menemukan sesuatu untuk dirimu sendiri. Mungkin sebuah... penebusan?”

Akselia terdiam. Kata-kata Mikael menyentuh sesuatu yang selama ini dia coba abaikan. Mungkin benar, dia berjuang bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk dirinya sendiri—untuk membuktikan bahwa dia mampu menghadapi bayang-bayang masa lalunya.

“Semua orang punya alasan untuk berjuang, Mikael,” katanya akhirnya. “Aku hanya mencoba melakukan yang terbaik dengan apa yang aku punya.”

Mikael mengangguk, tetapi dia tahu ada sesuatu yang masih disembunyikan Akselia.

---

Malam harinya, saat mereka kembali ke markas, Mikael menemukan Akselia duduk sendirian di ruang perpustakaan kecil yang jarang digunakan. Di depannya tergeletak sebuah buku tua, halaman-halamannya penuh catatan tangan.

“Apa itu?” tanya Mikael, masuk tanpa permisi.

Akselia menutup buku itu dengan cepat, seolah-olah menyembunyikan sesuatu. “Hanya buku lama,” jawabnya singkat.

Mikael mengernyit. “Buku lama yang cukup penting hingga membuatmu duduk di sini sampai larut malam?”

Akselia mendesah. Dia tahu tidak ada gunanya berbohong pada Mikael. “Ini buku ayahku,” akhirnya dia mengaku. “Dia adalah salah satu pendiri sistem Elysium.”

Mikael tertegun. “Apa?”

“Dia percaya bahwa sistem itu akan membawa kedamaian dan stabilitas,” lanjut Akselia, suaranya bergetar. “Tapi aku melihat sendiri bagaimana itu menghancurkan banyak orang. Termasuk keluargaku.”

Mikael mendekat, duduk di kursi di seberangnya. “Kau tidak pernah menceritakan ini sebelumnya.”

“Karena aku tidak ingin dikenal sebagai anak seorang pendiri Elysium,” kata Akselia, menunduk. “Aku ingin dikenal sebagai seseorang yang mencoba memperbaiki kesalahan itu.”

Mikael menatapnya dengan penuh empati. “Itu bukan kesalahanmu, Akselia. Kau bukan ayahmu. Apa yang kau lakukan sekarang adalah bukti bahwa kau berbeda.”

Akselia terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu. Untuk pertama kalinya, dia merasa beban yang selama ini dia pikul sedikit berkurang.

Mikael tersenyum lembut. “Dan jika aku boleh menambahkan, kau tidak perlu memperbaiki semuanya sendirian. Aku ada di sini, dan aku akan selalu ada di sini.”

Akselia merasa sesuatu yang hangat di dadanya, sesuatu yang jarang dia rasakan. Dia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang, tetapi untuk pertama kalinya, dia tidak merasa sendirian.

“Terima kasih, Mikael,” katanya pelan, namun tulus.

Dan malam itu, di ruang perpustakaan kecil yang sepi, Akselia merasa bahwa dia telah menemukan bukan hanya sekutu, tetapi seseorang yang benar-benar memahami dirinya.

1
Dậu nè Phèo ơi
What a ride! cerita yang sempurna buat menghibur diri di akhir pekan👏.
acc_.xm
Masih nunggu update chapter selanjutnya dengan harap-harap cemas. Update secepatnya ya thor!
zucarita salada 💖
Gemesin banget! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!