S1 dan S2
Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.
Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.
Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?
Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 : Tuan Tua Kembali
Bai Xingxing sampai di Kediaman Bai saat hari sudah hampir gelap. Saat masuk ke dalam, dia melihat jika tempat itu sudah dihias sedemikian rupa untuk menyabut Tuan Tua Bai. Saat melewati ruang pertemuan, ada beberapa orang yang berjaga di depan pintu masuk, sepertinya mereka pengawal kakek Bai Xingxing.
Apa pria tua itu sudah kembali?
Bai Xingxing menatap Xiao Bai yang tertidur pulas di pelukannya. Dia memutuskan untuk memasukkan Xiao Bai ke dalam ruang Fangjian sebelum masuk ke dalam ruang pertemuan dan mendapati keluarga Bai sudah berkumpul di ruangan itu. Ternyata Tuan Tua memang sudah kembali.
Saat melihat Bai Xingxing melangkah masuk, semua orang menoleh padanya.
Nyonya Lu segera menghampiri Bai Xingxing dan menunjukkan sikapnya yang sok baik, "Xing'er, ayah mertua sudah kembali. Kau dari mana saja? Ayah mertua mencarimu, tapi pelayanmu bilang kau sedang pergi keluar."
Nyonya Lu berbalik dan menatap Tuan Tua dengan pandangan memohon, "Ayah mertua, tolong jangan salahkan Xing'er. Dia masih kecil dan belum begitu mengerti."
Jika dilihat, Nyonya Lu seakan melindungi dan membela Bai Xingxing. Namun sebenarnya, itu menunjukkan jika Bai Xingxing adalah orang yang tidak mengerti etika dan bukan cucu yang baik.
"Tenang saja Xing'er, bibi sudah menghukum pelayanmu yang tidak becus itu!"
Bai Yu menyeringai puas. Mereka memang sengaja memberi pelajaran pada pelayan Bai Xingxing sebagai balasan karena sudah membuat pelayan Bai Yu tewas dan berani mengambil Paviliun Megui darinya.
Bai Xingxing yang mendengar hal itu merasa marah! Dia tidak terima jika pelayannya disakiti!
Dasar rubah tua tidak tahu malu! Aku sudah tidak bisa memberikan kesabaranku untukmu! Tunggu saja setelah ini! Lihat, bagaimana aku akan membuatmu menderita!
Sementara itu, Tuan Tua hanya berdiri diam dan tidak menanggapi ocehan menantunya. Sejak Bai Xingxing masuk, Tuan Tua hanya memperhatikan Bai Xingxing. Pria tua itu sangat terkejut saat melihat penampilan Bai Xingxing yang berubah.
Tuan Tua yang memang sejak awal kedatangannya mencari Bai Xingxing, bergegas menghampiri cucu kesayangannya.
"Xing'er, cucuku.."
Tuan Tua memegang tangan Bai Xingxing dan mengamati tubuh gadis itu yang sudah tidak gemuk lagi.
"Xing'er, ada apa dengan tubuhmu? Apa kau sakit?" Tanya pria tua itu dengan suara lembut disertai tatapan penuh kekhawatiran.
Bai Xingxing yang merasakan kelembutan dari Tuan Tua tidak bisa tidak tersentuh. Dia bisa merasakan perasaan rindu yang muncul dihatinya. Sepertinya perasaan rindu itu milik Bai Xingxing asli.
Pemilik asli tubuh ini ternyata merindukan kakeknya..
Tuan Tua yang melihat Bai Xingxing terdiam merasa takut dan cemas. Dia takut cucunya marah dan benci padanya. Tuan Tua merasa bersalah karena jarang menghabiskan waktu dengan cucu kesayangannya.
Tidak ada emosi dalam suara Bai Xingxing ketika dia menyapa pria tua itu, "Kakek.."
Tua Tua mengelus rambut panjang Bai Xingxing, "Maafkan kakek karena jarang menjengukmu. Bagaimana kabarmu? Paman dan bibimu merawatmu dengan baik, bukan?"
Nyonya Lu dan kedua putrinya merasa khawatir. Mereka takut Bai Xingxing akan bercerita pada Tuan Tua tentang dia yang diasingkan.
"Ayah mertua tenang saja. Xing'er baik-baik saja di sini. Benarkan Xing'er?" Nyonya Lu berusaha menghalangi Bai Xingxing berbicara macam-macam.
Bai Xingxing hanya mecibir, "Cih.." Namun dia tidak akan mengekspos bibinya, dia akan mengikuti sandiwara rubah tua itu. "Aku baik-baik saja kakek. Paman dan bibi merawatku dengan baik. Kedua adik sepupu juga sering bermain dan menemaniku." Ujar Bai Xingxing sambil tersenyum.
Tua Tua merasa lega saat mengetahui cucu kesayangannya baik-baik saja. Tuan Tua mengeluarkan sesuatu dari balik pakaiannya, "Xing'er, gunakan koin emas ini untuk membeli sesuatu yang kau sukai. Sebentar lagi lelang tahunan akan dimulai, akan ada banyak barang bagus yang mungkin kau sukai. Jadi, gunakan koin emas ini untuk menawar sesuatu di pelelangan itu."
Tuan Tua ingin memanjakan cucunya yang sudah lama dia tinggalkan karena kesibukannya di pemerintahan.
Bai Xingxing tentu saja tidak menolak. Dia menerima sekantung penuh koin emas dari kakeknya dengan senang hati. Dia memang membutuhkan uang untuk mengikuti lelang itu.
"Terimakasih kakek." Ucap Bai Xingxing sambil tersenyum lebar.
Tuan Tua mengangguk dengan senang, "Tentu, tentu cucuku yang baik."
Ternyata pria tua ini sangat murah hati. Pemilik tubuh ini biasanya hanya mendapat satu koin emas setiap bulannya. Rubah tua itu benar-benar kikir!
Di sisi lain, kedua sepupu Bai Xingxing merasa iri. Mereka tidak pernah memiliki banyak uang. Mereka hanya akan mendapat tiga koin emas setiap bulannya. Meskipun mereka mendapat jatah uang lebih banyak daripada Bai Xingxing setiap bulannya, namun tetap tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sekantung koin emas itu. Sekantung penuh koin emas setidaknya berisi 200 koin emas.
Bai Xingxing tiba-tiba teringat dengan Xu Luo. Dia belum tahu bagaimana kondisi pelayannya itu. Dia harus segera kembali k Paviliun Megui.
Bai Xingxing menatap kakeknya, "Kakek pasti lelah setelah perjalanan, sebaiknya kakek beristirahat."
"Cucuku sangat pengertian. Baiklah, kakek akan kembali ke Paviliun Yue." Ucap Tuan Tua.
Paviliun Yue merupakan tempat tinggal Tuan Tua. Tempat itu berada di bagian selatan Kediaman Bai. Merupakan Paviliun utama dan yang terbaik di antara Paviliun lain yang ada di Kediaman Bai.
Saat Tuan Tua sudah pergi dan tidak terlihat lagi, Nyonya Lu segera mendekati Bai Xingxing. "Xing'er, uang yang diberikan oleh ayah mertua sepertinya cukup banyak. Bisakah.."
Bai Xingxing segera memotong, "Maaf bibi, uang ini akan aku gunakan untuk pergi ke acara lelang, seperti yang kakek katakan. Lagipula, ini dari kakek, aku tidak berani memberikannya ke sembarangan orang."
Nyonya Lu memasang senyum kaku, "A-ah.. Xing'er benar. Kau harus menggunakan uang itu dengan baik."
Sembarangan orang? Apa gadis sialann ini menganggapku sebagai orang luar?
Bai Xingxing memahami niat bibinya yang ingin mendapatkan separuh dari uang yang diberikan kakeknya. Jika itu Bai Xingxing asli, dia pasti akan langsung memberikan separuh uangnya, sayang sekali semuanya tidak akan lagi sama.
Kau ingin mengambil keuntungan dariku? Cobalah jika bisa!
Bai Xingxing tidak ingin lama-lama meladeni rubah tua itu, jadi dia segera pergi dan kembali ke Paviliun Megui untuk melihat keadaan Xu Luo.
...----------------...
Paviliun Megui.
Begitu Bai Xingxing masuk, dia mendapati pelayannya tergeletak di lantai tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka cambukan. Bai Xingxing segera mengangkat tubuh pelayan itu dan membaringkannya di tempat tidur.
Bai Xingxing mengepalkan tangannya, "Rubah tua itu benar-benar tanpa ampun! Setelah ini, jangan salahkan aku karena bersikap kejam padamu!"
Melihat kondisi Xu Luo yang memprihatinkan, Bai Xingxing segera memberinya pil penyembuh. Setelah pelayan itu menelan pilnya, secara perlahan luka-luka bekas cambukan menghilang satu persatu. Luka dalamnya secara perlahan juga akan sembuh. Pelayan itu hanya perlu istirahat sebentar untuk pulih kembali.
"Untung saja ada pil penyembuh. Jika tidak, pelayan ini pasti tidak akan tertolong dengan luka cambukan separah itu!"
Tidak lama setelah itu, Xu Luo mulai mengerjapkan matanya perlahan dan akhirnya sadar. Tiba-tiba, Xu Luo yang baru saja tersadar menegakkan tubuhnya dan berniat turun dari tempat tidur saat menyadari dirinya berada di tempat tidur majikannya.
Bai Xingxing yang melihatnya merasa geli, "Tenanglah, duduklah dengan benar. Kau baru saja tersadar."
Xu Luo memegang kepalanya yang terasa pusing, "Nona, apa yang terjadi?"
"Rubah tua itu mencambukmu berapa kali?" Tanya Bai Xingxing serius.
Xu Luo tiba-tiba mengingat apa yang sudah terjadi padanya. Pagi itu, Nyonya Lu mendatangi Paviliun Megui. Mengetahui Bai Xingxing sedang pergi, Nyonya Lu memanfaatkan kesempatan itu untuk memberi pelajaran pada Bai Xingxing dengan mencambuk pelayannya dengan kejam!
Xu Luo menunduk dan tidak berani menjawab.
Bai Xingxing menghela nafas, "Hahh.. Baiklah kalau kau tidak mau mengatakannya."
Bai Xingxing mengeluarkan sesuatu dari lengan bajunya, "Xu Luo, bibiku punya kebiasaan minum sup gingseng setiap malam, bukan?"
Xu Luo segera mendongak, "Benar Nona."
Dengan seringai misterius, Bai Xingxing memberikan botol yang berisi pil obat kepada pelayannya. "Pergilah ke dapur dan masukkan pil ini ke dalam sup gingseng yang akan diberikan pada rubah tua itu."
Xu Luo menerima botol itu, "Ini apa Nona?"
"Anggap saja pil obat ini sebagai ganti rugi atas perlakuan rubah tua itu kepadaku selama bertahun-tahun, hingga aku berubah menjadi babi gemuk penuh lemak!" Jelas Bai Xingxing dengan suara dingin.
"Sekarang, dia harus merasakan bagaimana rasanya menjadi babi gemuk!" Lanjutnya dengan seringai mengerikan.
Xu Luo bergidik ngeri saat melihat majikannya yang menakutkan, "Baik Nona."
Secara diam-diam, Xu Luo memasukkan pil penggemuk itu ke dalam sup gingseng yang telah disiapkan untuk Nyonya Lu.