NovelToon NovelToon
Dikira Ojol Ternyata Intel

Dikira Ojol Ternyata Intel

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pilips

Terpaksa menikah karena persoalan resleting yang tersangkut pada rambut seorang gadis bernama Laras ketika Polisi Intel itu sedang melaksanakan tugas mengejar pengedar narkoba. Polisi Intel itu menyembunyikan identitasnya dari sang Istri, ia mengaku sebagai seorang Ojol. Karena gagal menyelesaikan tugasnya. Aliando Putra Perdana hendak dipindah tugaskan ke Papua.
Tanpa Ali sadari, ia sengaja dikirim ke sana oleh sang Ayah demi menghindari fitnah kejam dari oknum polisi yang menyalahgunakan kekuasan. Ada mafia dalam institusi kepolisian. Ternyata, kasus narkoba berhubungan erat dengan perdagangan manusia yang dilakukan oleh oknum polisi di tempat Aliando bertugas.
Ingat! Bukan cerita komedi, bukan pula dark romance. Selamat menikmati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pilips, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hangatnya Pelukan Suamiku

Dua keluarga berkumpul. Untuk pertama kalinya, Ali bertemu dengan adik sepupu Prasetyo.

Kening Ali benar-benar terlipat melihat Prass saat ini. Apa motivasinya menyembunyikan jika adik sepupunya yang akan bertunangan dengan Baskara?

“Bella …, mama sama papa kamu kapan baliknya, sayang?” tanya Maminya Bass.

“Um, seminggu lagi, Tante,” jawab Bella kemudian menoleh ke Baskara. Perempuan seputih susu itu membersihkan ujung mulut calon suaminya dengan lembut. “Ada sisa kue.”

“Oh,” Baskara nampak begitu malu.

“Ekhm, jadi, Prass …, ini adik sepupu kamu?” tanya Ali tanpa memutuskan kontak matanya ke muka Prasetyo.

“Iya.” Sambil Prass terus mengiris stik daging yang ada di hadapannya.

“Bukannya kamu gak suka makan daging domba?” tanya Ali lagi. Begitu aneh tingkah laku Prass malam ini.

“Eung, kalian, kenal?” tanya Bella melirik Prass dan Ali secara bergantian.

“Iya,” jawab Prass singkat. Terlihat kalau ia kesulitan menelan stik daging domba tersebut.

“Kita sahabat,” ungkap Aliando cepat-cepat, “tapi aneh, ya. Kenapa gak bilang dulu sama aku kalau kamu mau tunangan sama adik aku?” pertanyaan itu dilemparkan untuk Bella.

Perempuan anggun itu tersenyum dan menggeleng, tidak tahu mau menjawab apa. Karena Bella adalah perempuan pemalu, ke dua tangannya saling meremas di bawah meja.

Baskara yang sadar akan hal itu, sontak menautkan jari-jari kekasihnya erat. “Kamu capek? Mau balik duluan?”

Bella senyum lagi dan Bass menangkap itu sebagai tanda ‘iya’. Jadi, pada akhirnya, Baskara dan Bella pulang duluan.

Sisa ke dua orang tua angkat Ali, Prass, dan Laras yang ada di meja makan.

“Kamu kok diem aja sih?” beo Ali pada Prass.

Prass melempar senyum kikuk kepada ke dua orang tua Baskara kemudian menjawab Ali dengan tenang, “namanya juga kejutan.”

“Heh, kejutan? Biar apa coba?”

“Ya, biar kamu kaget, gitu.”

“Tiba-tiba banget ngejodohin, heran.”

“Ya Bellanya suka dan Baskara udah cinta, mau gimana, hayooo?”

Ali mengusap mulutnya. Ia kurang nafsu makan saat ini. Ia menoleh pada Laras. “Mau pudingnya, sayang?”

“Mau, Mas.”

“Udah berani ya manggil sayang?” ledek Prass mencoba menyembunyikan rencananya.

Padahal, sejak kepergian Baskara dan Bella, ia sudah meminta Andra untuk mencelakakan ke dua orang itu. sehingga, perhatian Ali tentang menangkap penjahat di polres tempat mereka bekerja akan teralihkan.

Pak Abraham dan istrinya merasa senang dengan sikap terbuka yang ditunjukkan Aliando. Selama ini, mereka khawatir karena Ali tidak pernah membawa satu perempuan pun datang ke rumah untuk dikenalkan.

“Kalau begitu, Papa dan Mama balik duluan aja, ya.” Kata Pak Abraham.

Ketiga anak muda itu setuju saja. Pada akhirnya, di meja makan, bertahan sisa tiga orang.

“Serius deh, Prass. Kenapa gak beritahu ke aku dulu?”

“Emang kenapa sih, Al?”

“Ya aneh aja. Aku yang notabene sahabatmu gak pernah dikenalin ama Bella.”

“Oh, jadi kamu tertarik ama Bella?”

Mendengar ucapan Prass, air muka Ali seketika berubah tidak senang. Ia melirik Laras yang makan sambil menunduk. Tidak ingin jika istri mungilnya salah paham.

“Prass, asal kamu tahu. Selama aku hidup, cuma Laras yang bisa buat aku jatuh cinta duluan.” Ali dengan tegas berdiri dan meraih tangan istrinya. “Yuk, pulang.”

“Tapi …, makanannya ….”

“Gak apa. Kalau kamu mau, kita bisa beli makanan enak di perjalanan pulang.”

“Loh, ‘kok.” Prass ikut berdiri dan berusaha menahan perginya pasutri tersebut namun Ali sudah kesal saja dan berlalu meninggalkan Prass.

“Anjiss lo,” ucap Prass serius ketika Ali dan Laras menghilang dari pandangannya. “Lihat aja entar, Laras bakalan gue rebut.

***

Ramai suasana malam di kota. Ketika itu, Aliando menghentikan mobilnya di depan jajanan Alun-alun kota.

Ya, Larasnya suka sekali makan seblak dan berbagai macam jajanan pinggir jalan. Ali turun sendiri dan memesan dua porsi seblak.

Mereka makan di dalam mobil, membuka kaca jendela sehingga asap mengepul dapat berterbangan ke luar sana.

Slruppp!

Nyam!

Laras makan sangat lahap dan lepas. Beda ketika mereka makan di restoran bintang lima tadi.

“Enakan mana? Makan seblak atau stik daging domba?”

“Ya seblak dong, Mas wkwk.”

Senang sekali rasanya melihat istrinya bahagia. Ali segera membuka botol air minum dan mengarahkannya ke mulut Laras. “Minum dulu, nanti kesedak. Makannya pelan-pelan aja. Nanti Mas nungguin, ‘kok. Kalau mau tambah, bilang, ya?”

“Oke.” Laras memajukan kepalanya, minum dengan dituangkan pelan oleh Aliando. Hatinya amat senang diperlakukan dengan baik dan teratur oleh polisi intel tersebut.

Cara bicara suaminya pun mulai lepas dan santai. Tidak kaku lagi dan Laras suka akan hal itu.

“Habis ini baiknya main ke mana, ya?” tanya Ali bersemangat.

“Ummm …, lihat pesta kembang api aja, gimana, Mas?”

“Dimana?”

Karena Aliando jarang sekali keluar bermalam minggu. Ia selalu sibuk bekerja. Bahkan, ini pengalaman pertamanya akan pergi melihat pesta kembang api bersama seorang wanita. Terlebih lagi, bersama istrinya sendiri.

“Serius, Mas Al, gak tahu?” beo Laras dengan mata berkedip-kedip lucu.

“Mas gak tahu, sayang. Selama hidup Mas, di isi dengan kerja. Sama sekali gak ada waktu pacaran.”

“Kenapa?” Laras penasaran sekarang.

“Karena gak ada yang bisa buat perasaan ini bergerak. Cuma kamu yang bisa. Ajaib.”

Ketika mendengar pengakuan yang agak alay dari suaminya. Laras mengulum senyumnya. Saat wajah Laras memerah, Ali selalu suka dengan pemandangan itu. Jauh lebih indah berkali lipat ketimbang pesta kembang api.

Makanan mereka sudah habis dan Ali baru selesai membayar. Ketika ia melihat gulali, ia segera membelikan untuk Laras.

Pintu mobil tertutup dan Ali menyerahkan permen kapas warna-warni tersebut. “Nih.”

“Laras udah gede loh, Mas. Mana udah di bobol pulak,” kata wanita itu selepas mungkin. Tak ada malu, tak ada beban.

Ali yang mendengarnya justru menjadi malu setengah mati. Seolah ia mendapatkan peran sedang menggroming anak di bawah umur. Karena kikuk, Ali segera mencetek kunci mobil bmw-nya.

Mesin mobil berbunyi dan mereka segera menuju ke tempat pesta kembang api. Hanya butuh sekitar sepuluh menit dan mereka memberhentikan mobil di dekat sungai.

Dalam hati Ali, ia memuju tempat ini. Baginya, cukup romantis, bersih, dan lumayan terprivasi. Sebab, jarak kursi antara pengunjung berjauh-jauhan pun banyak pohon rindang yang menjadi pelindung.

“Kita di mobil aja, ya, Mas,” pinta Laras.

“Loh, kenapa? Kamu dingin? Nanti Mas peluk.”

Mulut semerah cerinya Laras jadi manyun. “Anu …, temen kampus Laras sering main di sini. Nanti …, ketemu, hehe. Males nyapanya.”

“Oh.” Ali lalu mengacak-acak puncak kepala istri mungilnya. “Jadi malu ketahuan habis nikah dadakan, iya?”

“Ih, bukaaaan.”

“Terus?”

“Nanti banyak yang naksir,” ujar Laras, nada suaranya kian mengecil, pipinya jadi blushing.

Pokoknya malam ini sepertinya, pak polisi tersebut merasa sangat bahagia. Lantas, ia kembali mengingatkan permintaan Laras sewaktu di rumah.

“Jadi kelonnya?”

“Eh?”

Ke duanya jadi salah tingkah di dalam mobill. Namun, karena Aliando adalah laki-laki sejati, ia mengambil inisiatif untuk merangkul tubuh Laras masuk ke dalam pelukannya.

“Gimana kalau sambil di kelon terus lihat kembang api, seru pasti,” ujar Ali dengan suara berat dan pelannya. Membuat gendang telinga Laras menjadi geli-geli enak.

“Ya udah, ayo kelon.”

Kini, Laras mengusakkan hidung mungilnya ke ceruk leher sang Suami. Makin erat ia memeluk dan sebelah tangan nakalnya menusuk pelan perut kotak-kotak yang selalu Laras dambakan diam-diam.

Hangat melingkupi tubuh Laras. Begitu nyamannya ia berada dalam pelukan suami polisinya. Tangan Ali menepuk pelan bahu dan mengelus kepala hingga ke ujung rambut wangi dan halus milik Laras. Sesekali ia mengecup kening istrinya dengan lembut.

Pesta kembang api pun dimulai. Laras segera memperbaiki posisinya untuk melihat dengan jelas kembang api tersebut.

“Mas ….”

“Ya?”

“Kita gak pernah foto berdua,” kata wanita itu pelan dengan mata berbinar terang.

Aliando langsung mengeluarkan ponselnya. Ketika kembang api semakin bersahut-sahutan. Ia segera mengambil gambar berdua dengan istrinya sehingga percikan warna kembang api memberikan sentuhan indah akan hasil selfi mereka.

Ketika ia melihat wajah istrinya semakin berseri, Ali dengan sigap mengambil gambar lagi. Namun, kali ini, ia mengecup bibir istrinya.

Mata Laras melebar namun ia membiarkan suaminya melakukan hal itu. Foto selfie yang kelewat manis. Laras bisa kelebihan gula malam ini.

“I love you, Laras ….”

1
Arindarast
KERENN POOOLLL
Eka Fitriani
bagus ceritanya
widya widya
Bagus dan menghibur kok thor.. Fighting
pilips: terimakasih kak
total 1 replies
sulvie
gak mungkin lah rambut Laras bau besi berkata 😭
sulvie
masyaallah cita cita yang mulia 😅
pilips: tabarakallah
total 1 replies
Ahmad Dwifebrian
luar biasa
pilips
kasi bingangnya dong kak 🫶🏻
Anonymous
Resiko pekerjaan Jo . Semoga kamu lebih kuat Jo
widya widya
lanjutt Thor.. seru
pilips: up tiap hari kak, pantengin yaaa..
total 1 replies
widya widya
Ceritanya seru dan kocak.
widya widya
Seru dan kocak.
pilips
Karya pertamaku di Noveltoon
Rian Moontero
bukan cerita komedi,,tpi bikin aq ketawa🤣🤣🤸🤸
pilips: jangan lupa mingkem kak
total 1 replies
yanah~
mampir kak 🤗
pilips: makasih kak
total 1 replies
Alucard
Jalan ceritanya memukau!
pilips: novel ini up tiap hari kak, makasih atas komentarnya
total 1 replies
Risa Koizumi
Masuk ke dalam cerita banget.
pilips: sip kak, lanjutkan. novelnya up tiap hari
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!