Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Fito pada Bryan
Fito heran Laras belum juga pulang ke rumah. Sementara kedua orang tuanya tetap santai, seperti tidak ada kekhawatiran pada Laras.
"Mommy sebenarnya Laras kemana sih? "tanya Bryan.
"Laras bertemu dengan pacarnya di depan minimarket, terus mungkin karena sudah sehati makanya mereka tidak bisa pisah maunya menempel terus. Jadi dengan senang hati pastinya Laras mau diajak menginap di apartemen pacarnya itu "jawab Gracia.
"Mom, mommy nggak tau pacarnya itu siapa?"
"Mommy jangan percaya aja dong mom. Come on!"
"Kita nggak tau apa yang akan terjadi sama Laras diluar sana, atau mungkin Celia punya anak buah untuk mencelakai Laras "kata Fito.
"Fito, justru karena mommy dan daddy sangat mengenal sekali pacarnya Laras itu, makanya kita mengizinkan "kata Tjandra.
"Oke fine, kasih tau Fito siapa orangnya?"
"Laras itu belum satu bulan tinggal di kota ini m, gimana mungkin dia punya pacar yang mommy dan daddy bilang sangat mengenalnya. Sementara mommy dan daddy juga jarang sekali ke Surabaya"
"Ini beneran aneh menurut Fito"
"Kita jangan langsung percaya sama orang sembarangan, walaupun dia orang terkaya se- Indonesia Raya sekalipun"
"Kita nggak bisa mom - dad, kepercayaan itu nggak bisa diukur dari hanya melihat seberapa kayanya dia "kata Fito.
"Tapi mau bagaimana lagi, mommy dan daddy setuju - setuju saja. Bahkan kalau mereka mau menikah sekalipun kita merestuinya "kata Gracia.
"Fito nggak setuju mom, cepat atau lambat Fito akan cari orang itu! "kata Fito meninggalkan kedua orang tuanya di ruang tamu.
"Fito kalau kamu mengetahui siapa pacarnya Laras, pasti kamu tidak bisa mengelak lagi selain hanya bisa diam seribu bahasa"
"Asal kamu tahu Fito pacarnya Laras sebenarnya adalah bos sekaligus pemilik perusahaan tempat kamu bekerja "kata Gracia.
"Sudahlah sayang, kita biarkan saja drama ini berlanjut. Sepertinya seru juga ide Laras untuk menjahili kakaknya"
"Aku yakin idenya Laras tidak akan berjalan dengan sukses "kata Tjandra.
"Aku juga berpikir begitu, tapi kita lihat saja nanti. Seambisius apa cara Bryan untuk meluluhkan hati orang-orang yang dicintai Laras, supaya dia tetap bisa bersama dengan Laras "kata Gracia.
Selesai sudah nasi goreng ala couple romantis Laras dan Bryan. Saat ini mereka sedang bersiap menyantapnya.
"Hem, dari aroma nasi gorengnya enak banget baby. Menggugah selera makan jadi buru-buru mau makannya deh "kata Bryan.
"Ya udah kakak makan dulu aja, awas hati-hati masih panas nanti lidahnya terbakar!"kata Laras.
"Baby, kan kita makannya cuma berdua. Terus kenapa siapin tiga piring "tanya Bryan.
"Piring satu ini buat pak Sandy, siapa tau dia belum makan. Aku cari pak Sandy dulu ya di depan! "jawab Laras.
"Kamu baik banget baby, bisa-bisanya kamu menjerat aku bukan hanya dengan keimutanmu tapi juga kepedulian terhadap orang disekitar kamu. Kamu hebat baby! "kata Bryan dalam hati.
"Nggak usah baby, pak Sandynya aku telpon aja. Biar dia sendiri ngambil nasinya "kata Bryan.
"Oh yaudah deh, buruan telpon kak nanti nasinya keburu dingin terus rasa nikmatnya itu berkurang "kata Laras.
"Iya baby "kaya Bryan sambil tersenyum.
Bryan lalu menelpon pak Sandy.
"Pak, bisa tolong kesini sebentar!"
"Laras mau kasih sesuatu buat bapak "kata Bryan.
"Baik tuan muda Bryan, saya akan segera kesana "kata Sandy.
"Oh iya pak, sama bawa titipan aku tadi ya kesini. Soalnya besok Laras kuliah, semua perlengkapan kuliahnya sudah dibawa ya pak? "tanya Bryan.
"Loh kenapa kak Bryan ngomongin tentang kuliah gue sama pak Sandy? "kata Laras dalam hati.
"Sudah tuan muda Bryan "jawab Sandy.
"Okey, bapak kalau gitu buruan cepat kesini "kata Bryan sambil mematikan telepon.
"Baik tuan muda Bryan! "kata Sandy
Tak begitu lama setelah Bryan menelponnya Sandy sudah menemui Bryan dan Laras.
"Pak Sandy udah datang, ini nasi goreng seafood ala chef Bryan. Bapak duduk dulu terus cobain, enak banget loh! "kata Laras.
"Ini beneran tuan muda Bryan yang memasaknya ya nona Laras? "tanya Sandy.
"Yaps, emangnya kenapa pak Sandy nggak percaya? "tanya Laras balik.
"Pak Sandy sudah selesai kan? "tanya Bryan sambil menatap tajam Sandy.
"Ah iya, ini nona tasnya di dalamnya ada buku sama perlengkapan kuliah besok. Handphone nona Laras juga ada disini. Kalau begitu saya permisi, terimakasih makanannya nona Laras dan tuan muda Bryan "kata Sandy sambil menyerahkan tasnya Laras dan sama sekali tidak berani menatap Bryan.
Setelah itu Sandy pergi meninggalkan Laras dan Bryan.
"Lah, kok pak Sandy cepet banget perginya?"
"Ini pasti gara-gara kak Bryan? "kata Laras sambil menyipitkan matanya ke arah Bryan.
"Apa sih baby, kenapa jadi aku?"
"Aku nggak berbuat apa-apa loh! "kata Bryan seolah merasa tidak bersalah.
"Emang, tapi tatapan mata kak Bryan sama pak Sandy tuh, serem tau nggak bikin bulu kuduk merinding aja "kata Laras.
"Tatapan aku tuh emang kayak gitu baby, biasa aja kok "kata Bryan.
"Oh iya, ini kenapa semua perlengkapan kuliah aku dibawa kesini?"
"Ceritanya kak Bryan ngajakin aku nginep lagi nih di apartemen? "tanya Laras.
"He... He... He... Iya baby, nggak papa dong kan jarang-jarang kamu nginep di apartemen aku "kata Bryan sambil tertawa menunjukkan gigi putihnya.
"Jarang apanya, aku udah dua kali ya nginep di apartemennya kakak "kata Laras.
"Tapi yang pertama aku nggak tau baby, kan akunya sakit "kata Bryan.
"Ya... Ya... Ya... terserah kakak deh "kata Laras.
Saat Sandy mengambil barang milik Laras di rumahnya ternyata Fito telah mengetahui. Ia tidak sengaja melihat Sandy berbincang dengan Gracia dan Tjandra.
"Setau gue pak Sandy bodyguard pribadinya pak Bryan, tapi ada urusan apa dia kesini ketemuan sama mommy dan daddy?"
"Dan tadi kalau gue nggak salah liat, mommy serahin tasnya Laras sama pak Sandy"
"Apa jangan-jangan Laras nginep lagi ya di rumah tante Camelia?"
"Atau mungkin Laras punya hubungan sama pak Bryan?"
"Dari foto yang dikirim Celia kemarin, walaupun di foto dari belakang memang tampak seperti pak Bryan sih"
"Tapi....."
"Ah, gue nggak boleh percaya lagi sama Celia, manusia berhati busuk itu sepertinya memang iri dari dulu dengan Laras"
"Makanya dia gunakan segala cara untuk merusak kebahagiaan Laras"
"Lebih baik, aku cari tau sendiri"
"Lagian mommy dan daddy kenapa juga nggak bilang yang sejujurnya sama gue kalau Laras di rumah tante Camelia atau Laras punya hubungan sama pak Bryan"
"Ini sih bener-bener membingungkan buat gue"
"Mendingan untuk membuktikan kebenarannya gimana kalau besok gue bawa Laras ke kantor?"