Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Syarat-syarat lagi
“Tunggu, sebelum kau tidur, aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu.”
Hans membuang handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut itu di atas nakas.
“Apa?”
“Apa boleh aku kembali bekerja.”
“Kau ingin kembali bekerja?”
Lianne menganggukkan kepala beberapa kali. “Ya. Aku ingin kembali bekerja di Hotel. Apakah kau mengizinkan nya?”
“Tidak,” jawab Hans mendudukkan diri pada tepi ranjang.
“Kenapa tidak?”
“Jika kau menghilang, bagaimana? Aku akan repot mencari mu.”
“Aku bukan anak kecil.”
“Tapi kau tetap seorang anak kecil di mataku,”
“Cih, itu menurut mu saja. Tapi Aku mohon izinkanlah aku kembali bekerja.” pinta Lianne
“Tidak, jika kau—”
“Mau sejauh mana pun aku pergi, kau tetap bisa menemukan ku,” potong Lianne terdengar malas. “Tapi aku mohon izinkan aku kembali bekerja, aku sangat bosan jika berada di rumah terus menerus.
“Baiklah.”
“Be—”
“Tapi kau harus memenuhi syarat-syarat ku,” ucap Hans menaikkan alis menatap sang istri.
“Syarat? Syarat ap—tidak-tidak, aku tidak menyetujui syarat itu, sebaiknya kau istirahat saja, aku ingin pergi sebentar ke taman kaca.” Lianne terkekeh pelan lalu berlari keluar dari kamar tersebut. Ia sudah tahu maksud dari perkataan Hans barusan.
...▪️◾◼️◾▪️...
“Apa kau sudah gila? Aku tidak mungkin menghancurkan rumah tangga Kak Hans. Dia sudah punya is—”
“Ikuti saja, rencana ku akan berhasil.”
Lianne yang hendak menonton televisi di ruang keluarga langsung menghentikan langkah nya mendengar suara Nyonya Sandra yang berbicara dengan seseorang dari balik handphone milik nya.
Wanita cantik berambut panjang itu mulai berjalan ke arah dapur untuk mendengar lebih jelas percakapan mereka.
“Kau benar-benar gila, Kak Hans mempunyai istri, bukan kah aku sudah bilang kepada mu kalau aku—”
“Renca ! Apa kau tidak ingin menikah dengan Hans ? Dan kau merelakan nya begitu saja pada wanita miskin itu?” potong Nyonya Sandra.
“Itu dulu, sekarang aku tidak menginginkan nya lagi, aku sudah mempunyai tunangan—”
“Untuk apa tunangan mu itu? Apa dia kaya raya seperti Hans ? Apa dia mempunyai berbagai cabang perusahaan seperti Hans ? Ini peluang bagus agar kau bisa menikah dengan Hans—”
“Maaf, aku tidak mau menjalankan rencana itu lagi,”
Bip!
“Sial! Berani-beraninya dia.” Nyonya Sandra menatap layar handphone nya marah saat Renca mematikan panggilan sepihak itu.
Lianne segera pergi meninggalkan dapur itu dengan mengendap-endap agar tidak ada yang melihat nya.
“Apa yang kau lihat?”
Lianne terkejut mendengar suara seseorang mengalun pada telinga kanan nya, wanita berkulit putih itu lantas menoleh menatap pelaku yang berdiri bersedakap dada di belakang seraya menyandarkan tubuh nya pada dinding.
“Kau mengejutkan ku!” Lianne memukul lengan kekar Hans pelan, lalu menoleh ke dalam dapur kembali melihat Nyonya Sandra berjalan untuk keluar dari sana. "Oh, tidak. Dia akan segera keluar dari sana, sebaiknya kita pergi agar dia tidak mengetahui keberadaan kau dan aku disini.”
“Siapa?” tanya Hans hendak menoleh ke arah dapur, tetapi Lianne sudah lebih dulu menarik tangan nya menaiki anak tangga dengan sedikit berlari.
“Sekarang kita pergi dulu dari sana,” ujar Lianne terus berlari menuju kamar mereka. Setelah sampai disana, Lianne membuka pintu kamar itu dan menutup nya kembali. “Aku ingin mengatakan sesuatu, tentang Ibumu ... ah, bukan. Maksud ku tentang wanita itu.” ujar Lianne menduduki tepi ranjang, begitu juga dengan Hans.
