WARNING *** BIJAKLAH DALAM MEMBACA⚠️ ⚠️
Emile adalah seorang mahasiswi yang terpaksa harus menyudahi kuliahnya karena alasan ekonomi dan juga adik kesayangannya yang tengah sakit. Dia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan membiayai pengobatan adiknya yang tak ramah di kantong. Dalam pertemuan yang tak di sengaja dengan bosnya di sebuah bar membuat hidupnya berubah drastis. Ia terjebak dalam sebuah perjanjian kontrak dengan Harry Andreson.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amarah Harry
Pagi ini Emile buru-buru ke rumah sakit. Dia tidak ingin pengobatan adiknya di tunda. Sampai di rumah sakit, emile langsung menuju ke resepsionis dan menanyakan berapa biaya pengobatan adiknya.
"Terimakasih pembayaran sudah lunas. Pasien atas nama Zifa sudah di jadwal oleh dokter Ken ya nona. Nona bisa langsung ke ruangan pasien " kata resepsionis dengan ramahnya
Dan benar saja disana sudah ada dokter Ken dan beberapa Suster lainnya. Sebelum di mulai, Emile memberi semangat pada Zifa terlebih dahulu.
Emile menunggu prosesnya sampai selesai dan tak henti-hentinya berdoa. Sungguh dia sangat takut jika harus kehilangan adiknya karena adiknya adalah satu-satunya keluarga yang dia punya saat ini.
Di apartemen, Harry tengah bersama dengan seseorang wanita yang tengah duduk di pangkuannya. Dia adalah Alysha kekasih Harry yang merupakan model papan atas.
Mereka tengah bercumbu layaknya suami istri bahkan bisa di katakan Alysha sudah tidak memakai sehelai benangpun.
Karena suasana sudah memanas Harry langsung menggendong Alysha ke kamarnya dan melakukan hubungan layaknya suami istri. Sudah sangat lama Alysha tidak merasakan kenikmatan bersama kekasihnya itu karena terlalu sibuk dengan karirnya.
"Ahhh sayang aku sangat merindukanmu." Ucap Alysha dengan suara yang di buat sesexy mungkin.
"Diamlah dan nikmatilah. Tubuhmu sangat nikmat sayang." Ucap Harry dengan terus memaju mundurkan pinggulnya yang membuat Alysha menjerit kenikmatan.
Setelah beberapa kali pelepasan, kini mereka sama-sama terbaring lemas di ranjang dengan Alysha yang berada di atas tubuh Harry.
"Dua hari lagi aku ada pemotretan di Paris." Ucap Alysha dengan menatap mata Harry yang tengah tertutup.
"Tidak bisakah kau lebih lama disini." Kata Harry dengan membuka matanya.
"Kau tahu bukan untuk menjadi seperti sekarang ini tidaklah mudah jadi aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dua hari ini aku ingin menghabiskan waktu bersamamu." Ucap Alysha.
"Aku tau itu." Kata Harry dengan suara yang terdengar kurang suka dengan jawab kekasihnya itu.
"Jangan marah sayang. Aku berjanji setelah pemotretan di Paris selesai aku akan mengambil cuti agar bisa bersamamu lagi " ucap Alysha dengan mencium bibir Harry.
Bagi Harry, hubungannya sekarang hanyalah sebuah kesenangan saja untuk bermain-main karena semakin kesini banyak kejanggalan yang di temukan Harry dari kekasihnya itu.
Beberapa bulan yang lalu Harry sudah menyuruh orang untuk mencari tahu kegiatan apa saja yang di lakukan Alysha sampai tidak ada waktu sedikitpun untuknya dan dia menemukan fakta jika Alysha berselingkuh darinya, namun untuk saat ini Harry masih diam saja karena ingin mencari lebih dalam lagi agar bisa secepatnya lepas dari Alysha.
Dulunya Harry jatuh cinta dengan Alysha karena kepolosan dan sifat baik Alysha. Namun semenjak Alysha sangat berambisi menjadi seorang model ternama, barulah Harry mengerti sifat aslinya bagaimana. Dan sekarang rasa cintanya pada Alysha sudah tidak ada sama sekali. Harry hanya menjadikan Alysha teman tidur seperti yang dia lakukan pada wanita lain di luar sana .
Ya, Harry mencari pelampiasan dengan cara bersenang-senang bersama wanita wanita cantik yang dia beli semalam di club. Harry sangat terkenal di kalangan wanita club karena pesona dan kharismanya membuat siapa saja ingin memilikinya apalagi ketika mereka tahu bagaimana permainan Harry di ranjang.
Banyak wanita yang menawarkan tubuhnya pada Harry secara cuma-cuma namun, Harry memiliki standar tersendiri untuk wanita yang akan menemani tidur.
Saat sedang bercumbu mesra, ponsel Alysha berbunyi yang membuat Harry langsung menghentikan aktivitasnya.
"Siapa?" Tanya Harry dengan raut wajah dinginnya.
"A ah i itu manager ku menelpon. Aku akan mengangkatnya dulu." Kata Alysha dengan gugupnya kemudian keluar kamar.
Harry pun langsung mengeluarkan rokoknya dan menyesapnya sambil duduk di ranjang. Dia tahu siapa yang menelpon kekasihnya namun Harry memilih untuk menahan amarahnya.
Alysha kembali ke kamarnya dan langsung memakai pakaian lengkap membuat Harry menatapnya dengan datar karena sudah tahu apa yang terjadi.
"Sayang maaf aku harus pergi karena ada rekan kerjaku dari Amerika yang datang kesini jadi aku harus menemuinya." Kata Alysha dengan mengecup bibir Harry singkat sebelum akhirnya pergi.
Harry membuang putung rokoknya dan menginjaknya dengan keras. Diam-diam di membuntuti kekasihnya. Alysha menuju ke hotel bintang lima yang membuat Harry semakin emosi namun masih dia tahan.
"Kau masih tidak tahu malu. Cih menjijikkan." Ucap Harry
Di basemen, rupanya Alysha sudah di tunggu seorang pria yang ternyata adalah orang yang menjadi penghancur hubungannya dengan Harry.
"Apakah kau sudah lama?" Tanya Alysha pada Reynad seorang direktur yang menaungi Alysha.
"Tidak terlalu. Apakah kau masih berhubungan dengan kekasihmu?" Tanya Reynad dengan nada tidak sukanya.
"Aku akan meninggalkannya setelah aku mendapatkan semua hartanya. Kau tahu bukan dia sangat mencintai ku jadi aku yakin dia aka dengan mudah memberikan semua hartanya padaku. Kau tenang saja secepatnya aku akan meninggalkannya." Jawab Alysha dengan tersenyum.
Harry yang mendengar pun mengepalkan tangannya kuat-kuat karena tidak menyangka jika kekasihnya memiliki pemikiran licik seperti itu. Dia bergegas keluar dari basemen sebelum amarahnya meledak disana.
Harry pergi ke kantornya yang membuat semua karyawan terkejut karena tidak menyangka jika bosnya akan datang.
"Tuan anda kesini." Kata Daniel yang juga terkejut.
"Buatkan aku kopi dan jangan banyak bertanya." Kata Harry yang membuat Daniel paham jika bosnya itu dalam keadaan yang tidak baik.
Tak berselang lama Reyhan datang dengan membawa nampan berisi kopi. Ia meletakkan kopinya di meja kerja Harry yang membuat pria itu kembali tersulut emosi.
"Byuuuiiiihhhh kopi apa ini!!! Apa kau tidak bisa membuat kopi. Aku bilang jangan terlalu manis tapi kau menuangkan dua kilo gula pasir ke dalamnya." Kata Harry dengan membanting cangkirnya yang membuat Reyhan gemetaran bukan main.
"Tuan apa yang terjadi?" Tanya Daniel dengan panik ketika mendengar suara pecahan kaca dari dalam ruangan bosnya.
"Panggil gadis tak kompeten itu kesini." Teriak Harry yang membuat Daniel bingung namun dia langsung bisa mencerna siapa yang di maksud oleh bosnya.
"Maaf tuan..." Ucap Reyhan dengan menundukkan kepalanya dan berlalu keluar.
"Suruh rekanmu yang kemarin membuat masalah dengan tuan harry untuk membuatkan kopi." Kata Daniel ketika sudah berada di luar ruangan.
"Emile yang tuan maksud?" Tanya Reyhan.
"Aku tidak tahu mungkin saja memang dia." Jawab Daniel.
"Tapi hari ini Emile libur tuan dan besok baru berangkat." Ujar Reyhan.
"Tidak ada alasan suruh dia datang kesini sekarang juga atau kita semua akan melihat singa memangsa buruannya." Kata Daniel yang membuat Reyhan langsung berlari dengan menghubungi Emile.
"Sialll Emile kemana kau...." Ucap Reyhan dengan terus berusaha menghubungi ponsel Emile.
"Rey kau kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Viona ketik melihat raut wajah panik Reyhan.
"Entahlah jelas-jelas aku sudah memasukkan sedikit gula kedalam kopinya tapi tuan Harry bilang kemanisan dan mengatakan jika aku memberinya dua kilo gula, bukankah itu sangat tidak masuk akal. Coba kau hubungi Emile, sedari tadi aku menghubunginya tidak bisa." Kata Reyhan
Viona hanya mengangguk saja dan akhirnya setelah beberapa lama, Emile berhasil di hubungi dan gadis itu bergegas menuju kantor.