Pernikahan mereka dan hubungan mereka hancur karena kesalahpahaman. Setelah mengetahui penyamaran masing-masing. Kesalahpahaman itu akhirnya terbongkar. Bagaimana cara Kalix mengobati luka menyakitkan di hati Callista dimasa lalu?
Jangan lupa baca cerita author tanpa diskip ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Beberapa hari ini Chaterine hidup dengan keputusasaan. Ia merasa pikirannya akhir-akhir buntu setiap kali mencerna masalah kehidupan yang baru-baru ini dia hadapi.
Semua masalah datang secepat kilat hingga membuatnya kesulitan mencerna apa yang sedang Ia hadapi.
Catherine menatap lurus keluar jendela. Ia melihat beberapa perawat dan pasien berlalu lalang di halaman rumah sakit.
Ceklek
Seorang pria masih ke dalam kamar rawat Chaterine bersama seorang dokter. "Aku tidak mau bercerai meskipun kau memaksaku bercerai!" ujar Chaterine tanpa mengalihkan pandanganya dari jendela transparan di hadapannya.
Chaterine akhirnya sadar saat merasakan sentuhan dingin dari tangan seseorang.
"Mohon maaf, Nona. Saya hanya ingin memeriksa kondisi Anda."
Dokter itu hanya tersenyum kikuk saat bertemu pandang dengan tatapan tajam Chaterine. Ia memeriksa kondisi Catherine dan luka jahitan di perutnya.
"Keadaan Anda sudah pulih sepenuhnya. Hanya saja dalam waktu dekat Anda belum diperbolehkan angkat beban berat pasca operasi sesar beberapa hari yang lalu." nasehat dokter itu tersenyum tipis.
"Setelah infus Anda habis, Anda sudah diperbolehkan pulang." lanjutnya sebelum keluar dari kamar rawat Chaterine.
"Aku akan tetap kekeh dengan ucapan ku sebelumnya! Aku tidak mau bercerai!" tegas Chaterine saat bertemu pandang dengan tatapan datar Kalix.
"Aku akan memiskinkan kedua orang tuamu jika kau tidak mau bercerai! Aku tidak pernah main-main dengan ancaman ku!" balas Kalix menatap sinis.
"Kau benar-benar gila, Kalix! Setelah memisahkan ku dengan kedua anakku, kau juga berniat menghancurkan perusahaan kedua orang tuaku! Kau benar-benar gila!"
"Apa yang ku lakukan hari ini tidak sebanding dengan apa yang kau lakukan 3 tahun yang lalu! Aku tidak pernah membunuh siapapun! Tapi kau sudah membunuh seseorang yang tulus mencintai mu!"
Catherine diam membisu dan tidak bisa berkata-kata mendengar perkataan Kalix.
"Kenapa kau diam! Apa kau merasa bersalah?" sarkas Kalix dengan rahang mengeras.
"Kau pembunuh, Catherine! Kau telah membunuh saudara ku!" teriak Kalix dengan emosi.
"Stop! Berhenti Kalix! Berhenti menuduhku sebagai seorang pembunuh! Aku tidak membunuh siapapun! Felix meninggal karena bunuh diri dan kemauannya sendiri mengakhiri hidupnya!" teriak Catherine menutup kedua telinganya.
Kalix melangkah kearah Catherine dan mencengkram dagu wanita itu dengan kasar.
"Sampai kapanpun kau akan terbayang-bayang dengan kematian saudaraku Chaterine! Kau harus membayarnya seumur hidupmu!"
Hiks
Hiks
Hiks
"Aku akan memberimu tambahan waktu untuk menandatangani surat perceraian ini! Ini terakhir kalinya aku berbaik hati padamu!"
Kalix melepaskan cengkeramannya dan meletakkan dokumen itu di atas pangkuan Catherine.
"Kalix! Bisakah aku bertemu dengan kedua anak kita? Sejak aku bangun pasca melahirkan mereka. Aku belum pernah lagi melihat wajah mereka. Bahkan aku belum pernah menyusui mereka." pinta Catherine dengan suara bergetar. Mata hitam itu terlihat berair dan ingin keluar dari tempatnya.
Langkah Kalix terhenti saat mendengar perkataan wanita yang akan segera menjadi mantan istrinya.
"Penyesalan terbesar ku adalah mengakui mu sebagai ibu dari kedua anakku! Aku tidak akan pernah mengijinkan mu bertemu dengan mereka!"
"Tapi kau tidak bisa mengelak dari kenyataan ini Kalix! Mereka berdua adalah anakku! Darah dagingku! Aku yang melahirkan mereka! Sejauh apapun kau memisahkan kami! Ikatan batin diantara kami akan tetap ada!"
"Aku akan memberikan mereka Ibu baru yang lebih baik darimu, Catherine! Camkan itu!" balas Kalix tidak mau kalah argumen dengan Catherine.
Tubuh Catherine bergetar mendengar perkataan Kalix. Catherine seakan tidak rela jika kedua anaknya memanggil wanita lain sebagai ibu.
"Jika saja dari awal aku tahu kau bukanlah Felix. Aku tidak akan menikah denganmu! Karena sejak dulu sampai sekarang aku hanya mencintai Felix! Buka kau kalix!"lirih Catherine berusaha menahan emosinya.
Entah mengapa ucapan Catherine membuat darah Kalix tiba-tiba mendidih.
Ceklek
Tiba-tiba Charlotte masuk ke dalam kamar rawat Catherine. Ia melangkah mendekati Kalix dan merangkul lengan pria itu dengan wajah angkuh di depan Catherine.
"Ka-kalian--"
"Kami akan segera menikah dan aku akan menjadi ibu baru untuk kedua anak Kalix. Aku sudah menunggu pernikahan ini sejak lama." sela Charlotte dengan wajah tenang.
Hiks
Hiks
Hiks
"Kalix! Kau--"
Catherine merasa dadanya sesak mengetahui kenyataan itu. Catherine menepuk-nepuk dadanya menghilangkan rasa sesak yang terasa menghimpit dadanya.
Keduanya langsung pergi dari sana meninggalkan Catherine seorang diri. Mereka sama sekali tidak peduli dengan rasa sakit wanita itu.