Figo derlangga tidak pernah tertarik dengan wanita manapun, laki laki itu hanya tertarik dengan James, asisten laki laki pribadinya.
Keadaan seketika berubah drastis ketika Figo bertemu dengan maid baru dirumah miliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Apart
"Ini card lock milikmu. Jika kau ingin masuk, pakailah ini. Kau bisa menggunakannya, kan?" John menyerahkan card lock kepada Shearen.
Shearen mengangguk. "Apakah kau yakin aku akan tinggal di sini?"
"Tinggallah di sini untuk sementara waktu. Apartemen ini sudah lama tidak ditempati. Aku sangat yakin kau akan aman tinggal di sini," ucap John.
"Terima kasih banyak. Aku tidak tahu harus memberimu apa. Kau sangat baik padaku."
"Jangan pernah membukakan pintu kepada orang yang tidak kau kenal," pesan John.
"Di lantai bawah ada sebuah bar. Jika ada orang yang hendak melakukan sesuatu padamu, telepon saja aku."
"Berjanjilah padaku, kau tidak akan memberi tahu Figo kalau aku berada di sini," pinta Shearen sambil menunjukkan jari kelingkingnya.
"Aku berjanji," ucap John, menyambut kelingking Shearen.
"Aku akan pergi. Tuan Figo pasti sudah menungguku," ucap John, lalu bergegas pergi.
---
"Di mana John?"
"Makanlah dulu. Kau ingin bekerja dengan perut kosong?" Mona menarik tangan putranya, memaksa Figo duduk.
"Tuan ingin makan lauk apa?" Elena bertanya dengan nada menggoda.
"DI MANA JOHN?!" bentak Figo, suaranya menggema di ruang makan.
"Saya di sini, Tuan." John muncul dengan napas sedikit tersengal.
Figo berdiri, menatap John dengan sinis. "Dari mana saja? Apa kau tidak melihat jam? Para investor sudah menungguku di kantor," ucapnya dengan nada ketus.
John mengambil tas Figo tanpa banyak bicara dan segera mengikutinya ke mobil.
---
Di kantor, Figo masuk ke ruangannya. James sudah menunggu di sofa dengan senyum yang terlalu akrab.
"Sayang, sudah lama aku tidak melihatmu datang ke kantor. Aku sangat merindukanmu," ucap James dengan nada manja.
"Di mana file presentasinya? Serahkan padaku," potong Figo dingin, mengabaikan kata-kata James.
"Kau marah padaku?" tanya James, mencoba memeluk Figo.
Figo mendorong James dengan kasar. "John, bawa laki-laki ini keluar dari ruanganku."
John segera mendekat, memegang bahu James, dan membawanya keluar.
Setelah kembali, John menyerahkan berkas pada Figo. "Tuan, dokumen Anda sudah siap."
"John, apa kau menyimpan file CCTV rumah?" tanya Figo tiba-tiba.
John mengernyit. "Tumben sekali Tuan menanyakan soal itu."
"Katakan, di mana letak file CCTV rumah."
Tanpa banyak bicara, John mengeluarkan flashdisk dari sakunya, menancapkannya ke laptop Figo.
Figo mengusap dahinya, matanya terpaku pada layar. Rekaman CCTV menampilkan dapur yang hanya diisi oleh Adeline dan Elena, dua maid yang sibuk bekerja, serta Valerie yang tengah bersantai di ruang tamu bersama Mona.
"Di mana Shearen?" gumam Figo.
"Apa kau melihat Shearen tadi pagi?"
"A-aku tidak melihatnya," jawab John ragu.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan soal itu? Bukankah tadi pagi kau baru menemuinya?"
"Ya, semalam aku tidur dengannya. Setelah itu, aku bersiap-siap, tapi aku tidak melihatnya di rumah."
"Kau yakin tidak melihatnya di taman?"
"Aku sudah memeriksa sudut taman. Tidak ada siapa pun di sana."
"Aku akan pulang. Aku mengkhawatirkannya."
Richi tiba-tiba masuk ke ruangan. "Selamat siang, Tuan Figo. Ruangan meeting sudah siap."
John menatap Figo dengan cemas. "Tuan, berhentilah terobsesi dengan Shearen. Kembalilah fokus pada hidup Anda sebelum ada wanita itu. Kau harus meeting hari ini."
---
"Apakah kau orang baru yang menempati apartemen ini, Nona?" seorang wanita paruh baya bertanya kepada Shearen.
"Iya. Siapa namamu?"
"Aku Sila. Aku bekerja di sini sebagai cleaning service. Aku akan membersihkan tempat ini kapan pun dibutuhkan," jawab Sila dengan ramah.
"Apakah tempat ini selalu dibersihkan?"
"Tentu saja. Aku selalu menjaganya tetap bersih."
"Apa ada orang yang menempati apartemen ini sebelumnya?"
"Untuk saat ini, tidak ada. Tempat ini sudah lama kosong. Namun, jika Tuan Axel datang, dia akan tinggal di sini."
"Siapakah Tuan Axel?"
"Dia adik Tuan Figo. Mereka saudara kandung. Tapi Tuan Axel tinggal di LA. Sudah lama dia tidak kembali ke sini."
"Jadi, jika dia kembali, dia akan datang ke apartemen ini?"
"Ya, biasanya dia hanya tinggal sebentar untuk urusan penting, lalu kembali ke LA."
"Apakah kau yakin?"
"Aku sangat yakin. Apartemen ini sudah kosong selama lebih dari tiga tahun," jawab Sila.