NovelToon NovelToon
ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Fantasi Wanita / Transmigrasi Copyman
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Kisah Odelia sang putri duyung terpaksa memindahkan jiwanya pada tubuh seorang wanita terdampar di tepi pantai, kerena situasi berbahaya sebab ia di buru oleh tunangan serta pasukan duyung atas kejahatan yang ia tidak lakukan.

Di sisi lain wanita terdampar dan hampir mati mengalami hal yang pilu di sebabkan oleh tunangannya.

Akankah Odelia mendapatkan kembali tubuh duyungnya untuk membalaskan dendamnya serta orang yang telah merebut kebahagian tubuh yang ia ditempati atau Odelia memilih menjalani hidup bersama orang yang mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34

Seorang pelayan pria dengan tampilan yang elegan berdiri di samping pintu masuk.

“Silahkan, Nona” pelayan itu menyambut Odelia.

Melihat pelayan itu, Odelia menyerahkan undangan padanya.

“Silahkan, ikuti saya Nona” setelah membaca udangan itu, pelayan mengantarkan Odelia menuju meja yang telah di pesan.

Nuansa yang elegan memenuhi restoran, meja-meja bundar dengan lilin indah menghiasinya terdapat beberapa orang di lantai satu tengah menikmati makan malam mereka. Mengikuti pelayan itu menaiki anak tangga menuju lantai dua restoran, tidak jauh berbeda dengan lantai satu hanya lebih sedikit meja di sini dengan penyekat di antara meja.

Terlihat seorang pria dengan setelan elegan berwarna hitam duduk di meja seorang diri menikmati gelas wine di tanganya, pelayan itu mengantar Odelia menuju meja Tuan Harvey.

“Selamat malam, Catherine”

“Senang melihat mu benar-benar datang untuk makan malam ini” Tuan Harvey melihat kedatangan Odelia segera bangkit meletakkan gelas di tanganya dan menyambut hangat Odelia.

“Selamat malam, Tuan Emerson” Odelia menyapanya, kemudian di bantu duduk oleh pelayan itu dan pergi meninggalkan mereka. Beberapa saat kemudian seorang pelayan muda lainya datang menghampiri meja mereka untuk memberikan daftar menu, Tuan Harvey telah memesan hidangan untuk makan malam ini, namun ia tetap menanyakan pendapat Odelia jika ingin merubahnya, Odelia mengikuti saran Tuan Harvey.

“Aku benar-benar tidak menyangka kamu akan tumbuh secantik ini” di tengah makan malam mereka Tuan Harvey memuji kecantikan Odelia.

“Terimakasih, Tuan” Odelia tersenyum tipis dan melanjutkan makan malamnya dengan obrolan ringan di antara keduanya. Setelah menyelesaikan makan malam mereka, seorang pelayan membawa gelas wine untuk Odelia dan menuangkannya.

“Catherine, setelah kedatangan kami di kota ini”

“Kami menerima kabar mengenai perpisahan pertunangan mu dengan Calix”

“Di dalam hati ku, aku benar-benar menyesal mendengar hal ini” Tuan Harvey terlihat tulus dengan perkataanya.

“Tidak apa Tuan, Calix menemukan cinta sejatinya” Odelia meminum wine dengan tenang.

“Kamu tidak menyesalinya?” Tuan Harvey bertanya dengan hati-hati.

“Sejujurnya aku tidak memahami mengapa Calix melakukan ini, namun Tuan tau”

“Seseorang yang telah bertemu dengan wanita yang sangat ia sukai, pasti ingin selalu bersamanya”

“Jadi apa yang bisa ku lakukan? Walaupun kami bersama karena terikat pertunangan”

“Itu bagaikan memegang pisau di antara kami dan bersiap menusuk satu sama lain” Odelia berpura-pura sedih menjelaskan pada Tuan Harvey.

“Sangat di sayangkan” Tuan Harvey tidak menyangka Odelia akan mengatakan hal ini, di ingatanya Catherine gadis kecil yang manis dan pendiam dia akan mengikuti kemana pun Calix pergi.

Odelia mengamati bagaimana wajah Tuan Harvey setelah mendengar hal ini.

“Catherine, entah bagaimana kami ingin mengatakanya”

“Terimalah ini” Tuan Harvey meletakan sebuah kotak kayu terlihat indah dengan ukiran di atasnya.

Odelia membuak kotak kayu itu, terdapat berbagai jenis perhiasan di dalamnya bahkan terdapat beberapa perhiasan dengan mutiara putih yang tentu saja tidak dapat di miliki oleh warga biasa.

“Maaf, Tuan Emerson. Jika ini berhubungan dengan perpisahan ku dan Calix”

“Aku tidak dapat menerimanya” Odelia mendorong kembali kotak pada Tuan Harvey.

“Bukan seperti itu” Tuan Harvey tidak menyangka Odelia akan menolaknya secara langsung.

“Ini merupakan tanda terimakasih kami telah menyelamat ayah ku”

“Kami telah mendengarnya” Tuan Harvey segara mencari alasan lain dan ia mengingat cerita ayahnya, mendorong kembali kotak pada Odelia.

“Baiklah, jika demikian” mendengar itu Odelia menerima kotak perhiasan ini.

“Ah.. lihat, kalian masih di sini rupanya” suara seorang wanita dewasa menghampiri meja Odelia dan Tuan Harvey.

“Catherine, maafkan istri ku ia terlambat” Tuan Harvey melirik Cora.

“Aku hanya menunggu putra ku tersayang” di belakang Cora, Calix muncul dari tangga dan menghampiri mereka.

“Selamat malam, Lady Emerson” Odelia berdiri dan menyapa Cora.

“Dia telah menerima perhiasan itu kan, untuk apa kalian masih berbicara di sini” Cora melirik kotak di samping piring Odelia.

“Perhatikan cara bicara mu” Tuan Harvey melirik istrinya dan memberi peringatan.

“Aku berbicara apa adanya, sejujurnya aku sangat senang setelah mendengar kabar perpisahan kalian” Cora menyilangkan kedua tangan di dadanya.

“Putra ku yang berharga ini harus mendapatkan wanita yang lebih baik dari mu!”

“Kalau bukan dalam keadaan mendesak saat itu, aku pasti tidak akan setuju dengan pertunangan mu dengan Calix”

“Lihat kau hanyalah gadis biasa”

“Mungkin saja karena tidak mendapat pendidikan yang baik, kau telah menggoda putra ku sedari kecil!” Cora mencecar Odelia dengan perkataan kejamnya, di belakang Cora Calix memperhatikan Odelia ia ingin melihat apa yang akan di lakukannya.

“Cora! Hentikan!” Tuan Harvey menarik tangan istrinya.

“Lepaskan! putra ku telah menghabiskan waktu dengan gadis biasa ini”

“Aku tidak dapat menerimanya, setiap kali memikirnya hidup ku terasa berat” Cora berteriak dan mengacungkan jari pada Odelia.

“Terimakasih atas makan malam ini Tuan Emerson” Odelia segera pergi meninggal mereka, ia mengepal tanganya menahan amarahnya dan berjalan keluar restoran.

“Apa yang kau lakukan!” Tuan Harvey menatap tajam pasa istrinya, mengambil kotak itu segera mengejar Odelia.

“Catherine, Tunggu!” Tuan Harvey menghentikan Odelia setelah keluar dari pintu restoran.

“Bawalah ini, atas permintaan ayah ku” Tuan Harvey memberikan kotak perhiasan langsung pada tangan Odelia.

“Aku benar-benar meminta maaf atas kejadian ini” Tuan Harvey merasa bersalah atas Odelia.

Odelia tidak mengatakan apapun, tersenyum tipis dan pergi meninggalkan Tuan Harvey.

......................

Di depan toko Penelope menatap restoran dengan gelisah, terdapat makanan di sampingnya namun Penelope tidak memakanya. Ia merasa khawatir dengan Odelia saat melihat sebuah kereta berhenti di depan restoran terlihat Calix turun bersama ibunya kemudian memasuki restoran.

“Pen?”

“Kamu sendirian?” Adrian turun dari kudanya saat melihat Penelope duduk di depan toko seorang diri.

“Ian, aku menunggu Catherine di restoran itu” Penelope melihat Adrian yang menghampirinya.

"Catherine, mendapatkan undangan seseorang?” Adrian terkejut mendengar hal itu, menatap restoran.

“Saat kami berpesta di toko siang ini, kedua orang tua Calix menemui Catherine di sana”

“Mereka memberikan undangan makan malam di sana”

“Dan Catherine menemui mereka, aku khawatir saat melihat ibu Calix memasuki restoran bersama Calix” Penelope menjelaskan pada Adrian.

Adrian pun mengerti kekhawatiran Penelope, terutama mengenai bibinya.

Saat mereka berbicara, terlihat di depan restoran Tuan Harvey mengejar

Odelia dan memberikanya sesuatu kemudian berbicara denganya.

Odelia pergi berjalan menuju Penelope, di belakangnya Tuan Harvey dapat melihat Adrian bersama Penelope. Kemudian ia kembali memasuki restoran,

Adrian menatap Tuan Harvey untuk sesaat.

“Cath, sesuatu terjadi pada mu” Penelope segera menghampiri Odelia.

“Mereka memberikan ku ini” Odelia membuka kotak itu depan keduanya.

“Perhiasan! Sebanyak ini” Penelope terkejut melihat isi perhiasan ini sementara Adrian ikut terkejut namun saat melihat wajah Odelia ia nampak kesal akan sesuatu.

“Untuk apa perhiasan ini?” Penelope terheran.

“Awal mereka memberikan ku ini atas perpisahan pertunangan ku dengan Calix”

“Namun aku menolaknya, kemudian Tuan Emerson mengatakan ini tanda terimakasih kami karena telah menyelamat Tuan Laurent”

“Entahlah mana yang benar di antara keduanya” Odelia menjelaskan pada keduanya dengan dingin.

Penelope dan Adrian saling menatap satu sama lain dengan bingung.

“Terdapat beberapa perhiasan nenek di dalamnya” Adrian menyadari setelah mengamati berbagai perhiasan di dalam kotak itu.

“Apa?” Penelope melihat ke dalam kotak perhiasan.

“Ambil perhiasan itu” ujar Odelia.

“Mungkin kakek ingin memberikanya pada mu” Adrian mengenal kakeknya dengan baik.

“Mungkin itu benar, Cath” Penelope setuju dengan Adrian.

“Tidak, aku tidak memilikinya” nada bicara Odelia berubah.

“Kakek menyayangi mu walaupun kamu dan Calix berpisah”

“Mungkin kakek ingin memberikan ini sebelum perpisahan kalian” Adrian membujuk Odelia.

“Ya itu benar, Cath. Pasti Tuan Laurent ingin memberikan ini pada mu” Penelope mendukung Adrian.

“Aku tidak ingin memilikinya” Odelia berkata dingin dan mendorong kotak perhiasan itu pada Penelope kemudian pergi meninggalkan keduanya.

Penelope terkejut menerima kotak itu dari tangan Odelia, Adrian segera menyusulnya.

“Cath, tunggu!”

“Apa mereka mengatakan sesuatu pada mu?” Adrian berhasil menyusul Odelia dan memegang tangannya.

“Lepaskan! aku tidak ingin berbicara dengan mu saat ini” Odelia melepaskan tangannya dari Adrian dan pergi meninggalkannya.

“Apa yang terjadi?” Penelope menghampiri Adrian melihat Odelia sudah berjalan jauh.

“Ia tidak membicarakannya, mungkin paman atau bibi ku mengatakan sesuatu padanya” Adrian menatap punggung Odelia yang semakin menjauh.

“Lalu apa yang harus kita lakukan?” Penelope.

“Kita penuhi keinginannya, aku akan memisahkan perhiasan nenek untuknya” Adrian melihat kotak di tangan Penelope.

“Ya itu lebih baik, saat sampai di rumah mungkin ia akan mau membicarakannya” Penelope dan Adrian segera berjalan pulang menuju rumah Catherine.

...----------------...

1
Jovanka
Apakah sesungguhnya Ael pangeran dari negeri tetangga?? suka gemes dgn interaksi odelia dan Ael 😁
Tilia: /Doge/ hehehe /Chuckle/
total 1 replies
Diane J
✨✨
Tilia: ,,❣️❣️❣️
total 1 replies
Jovanka
semangatt !!!
Tilia: Semangat ✨✨✨
Terimakasih kak ,❣️
total 1 replies
Dayra Malay
Bingung harus ngapain tanpa cerita ini setiap malam 😔
Tilia: Di tunggu ya kak 😊
update secepatnya 🚀
total 1 replies
Bridget
Kisahnya bikin aku lebih semangat menghadapi hidup!❤️
Tilia: Makasih Kak /Heart/
Semangat terus 💪🏻....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!