NovelToon NovelToon
Teman Diatas Ranjang

Teman Diatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen School/College
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: redwinee

Catherine dulunya adalah murid kutu buku yang polos dan kerjaannya hanya belajar di perpustakaan. Namun suatu hari, dia terlibat taruhan dengan Bastian. Mereka mereka memulai sebuah taruhan gila dan semenjak itu hidup Catherine benar-benar berubah drastis. Bastian mengajarinya hal-hal aneh dan liar yang tidak pernah Catherine ketahui ataupun coba sebelumnya.

Intinya, Bastian dan Catherine adalah teman di atas ranjang.

Hubungan mereka hanya sebatas sebagai teman yang saling memanfaatkan untuk memuaskan nafsu.

Tidak kurang, tidak lebih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon redwinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Friends With Benefit

Sudah lewat beberapa hari sejak ujian terakhir kali dilaksanakan dimana hal itu juga sebagai penentu nasib Catherine nantinya terhadap taruhannya dengan Bastian itu.

Catherine percaya diri bahwa dia sudah mempersiapkan diri dengan baik namun tak menutup kemungkinan dirinya juga gugup. Sebab Bastian tampaknya benar-benar menanggap serius ujian itu.

Bastian datang tepat waktu saat hari ujian dan pria itu menyelesaikan ujiannya dalam waktu yang terbilang cukup singkat. Bastian menjadi orang pertama yang mengumpulkan lembar jawaban membuat seisi kelas terkejut. Entah karena pria itu memang bisa menjawab soalnya atau karena asal-asalan menjawab.

Kemudian hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu dimana hasil ujian mereka akan kelaur dan di umumkan ke kelas.

Dosen sudah berjalan masuk ke dalam kelas sembari menenteng lembaran kertas ujian mereka. Itu adalah ujian berbasis kertas.

“Untuk ujian kali ini, bagi yang mendapat nilai sempurna adalah Catherine. Selamat,” ujar dosen itu mengumumkan diikuti suara tepuk tangan dari seisi kelas.

Catherine tersenyum puas sekaligus bahagia, akhirnya kerja kerasnya terbayarkan. Catherine benar-benar belajar setiap malam untuk ujian kali ini dan hasil yang ia dapatkan juga memuaskan.

Saat Catherine mengedarkan pandangannya hendak membungkuk sebagai bentuk balasan sopan atas teman-teman seisi kelasnya yang sudah bertepuk tangan untuknya, Catherine tidak sengaja berpapasan mata dengan Bastian yang duduk agak ujung.

Catherine sudah hendak memutuskan kontak mata mereka sebelum terhenti karena Bastian yang tiba-tiba membuka mulutnya, tampak mengisyaratkan sesuatu kepadanya.

“Selamat,” ujar Bastian dari jauh tanpa mengeluarkan suara.

Catherine bisa membacanya dari gerak-gerik mulut pria itu. Bastian menyelamatinya. Catherine yang tidak tahu harus bagaimana bereaksi akhirnya hanya langsung berbalik ke depan.

“Tapi ada hal mengejutkan lagi untuk kalian hari ini,” ujar dosen tersebut membuat seisi kelas kembali hening dan menancapkan fokus kembali ke depan.

“Ternyata ada satu orang lagi yang berhasil meraih nilai sempurna di ujian kali ini,” lanjut si dosen membuat seisi kelas mendadak ricuh kembali.

Semua orang langsung sibuk menerka-nerka siapa lagi yang mendapat nilai sempurna itu selain Catherine.

“Ini juga benar-benar mengejutkan untukku, tetapi selamat untuk Bastian,” ujar si dosen sembari bertepuk tangan keras.

Sontak saja seisi kelas tercengang dengan fakta itu. Semua orang terkejut diikuti suara siulan dan tepuk tangan meriah yang memenuhi suasana kelas saat itu.

Berbeda dengan Catherine yang duduk mematung di tempatnya. Tubuh Catherine serasa membeku dan otaknya seakan berhenti bekerja.

Bastian mendapat nilai yang sempurna.

Bastian memenangkan taruhan itu.

Mampus.

 

Setelah pembagian nilai, kelas hari ini selesai dengan lebih cepat disusul liburan mereka yang akan datang sebentar lagi. Perlahan satu per satu mulai berjalan kelaur kelas meninggalkan Catherine yang masih termenung memikirkan bagaimana nasibnya itu.

Catherine masih sibuk melamun, bahkan tidak sadar akan kehadiran Bastian yang tengah berjalan mendekatinya itu.

Bastian sekarang sudah berdiri tepat di depan Catherine sebelum meletakkan kedua tangannya apda meja Catherine membuat wanita itu terkesiap sejenak sebelum mendongakkan kepalanya ke atas membuat pandangan mereka bertemu untuk sejenak.

“Hai,” sapa Bastian dengan nada santainya seperti biasa.

“Bagaimana bisa?” tanya Catherine masih dengan nada tidak percayanya. Jujur ia masih tidak menyangka bahwa Bastian akan mendapat nilai sempurna di ujian kali ini, apalagi dilihat dari betapa tidak seriusnya Bastian saat berkuliah.

Bastian hanya terkekeh kecil melihat raut wajah Catherine itu.

“Maksudmu nilaiku?” tanya Bastian dan Catherine menangguk.

“Bolos bukan berarti aku tidak belajar. Aku hanya tidak suka belajar di keramaian seperti dirimu. Di rumah aku belajar sendiri,” ujar Bastian menerangkan.

Namun Catherine tampaknya tidak percaya, wanita itu menyipitkan matanya sembari melemparkan tatapan menelitinya ke arah Bastian.

“Tidak mungkin, apa kau berbuat curang? Kau menyogok dosen itu?” tuduh Catherine.

Bastian lagi-lagi terkekeh kecil, “Aku sudah terlahir pintar Catherine. Hanya perlu waktu yang singkat bagiku untuk menguasai materi itu,” ujar Bastian lagi yang terkesan sombong itu.

Catherine mendengus sekali, “Ucapanmu itu tidak bisa dipercaya.”

Bastian lagi-lagi tertawa, kenapa pria itu banyak sekali tertawa ketika berhadapan dengannya akhir-akhir ini?

“Jadi apa yang harus kulakukan?” tanya Catherine kemudian yang menerima kekalahannya itu dengan lapang dada. Catherine adalah orang yang bisa menepati janji dan perkataannya.

Catherine menerima nasibnya itu, hutangnya tidak lunas namun sekarang malah nambah masalah yang mengharuskan Catherine terus berinteraksi dengan Bastian itu.

Bastian tersenyum miring, “Melihat kau yang menyerahkan diri seperti ini terlihat menyenangkan.”

Bastian kemudian memajukan tubuhnya membuat Catherine refleks memundurkan tubuhnya hingga menabrak sandaran kursi yang sedang ia duduki itu. Tubuh Bastian yang menjulang tinggi di depannya itu mendominasi keadaan dan berhasil membaut Catherine mati kutu.

Catherine mendadak gugup ketika Bastian mulai mengikis jarak mereka kian dekat saat Bastian menundukkan kepalanya membuat tatapan mereka kembali bertemu.

“Apa yang kau lakukan?”

Bastian terus mendekatkan wajahnya ke arah Catherine, bahkan saat ini wanita itu bisa merasakan deru napas milik Bastian yang menerpa pelan wajahnya itu. Keadaan kelas saat itu hanya tersisa mereka berdua jadi bisa dipastikan keadaan saat itu sangatlah hening dari suara.

“Apa kau tahu arti dari friends with benefit?” tanya Bastian sembari menatap lurus kedua manik milik Catherine.

Entah kenapa raut Bastian berubah serius, tidak ada senyum jahil maupun kekehan nakalnya itu lagi.

Catherine mengerjap beberapa kali sebelum menangguk pelan, “Tahu.”

“Dan apa itu? Jelaskan kepadaku, aku ingin mendengarnya,” perintah Bastian.

Catherine diam-diam mengigit bibirnya saat tanpa ia sadari pandangan Bastian jatuh pada bibir wanita itu yang ia gigit. Bastian tahu, tiap kali Catherine merasa gugup, maka wanita itu akan mengigiti bibirnya itu.

“Teman yang saling memanfaatkan? Kau akan memberikan perintah dan aku harus menurutinya,” jawab Catherine memberikan penjelasannya.

“Kau benar-benar tidak tahu apa artinya itu ya?” tanya Bastian lagi yang semakin membaut Catherine gugup.

“Memang seperti itukan?” Catherine balik bertanya sembari membuang wajahnya ke arah samping untuk memutuskan kontak mata mereka. Catherine tidak tahan dengan tatapan serius milik Bastian itu, seolah pria itu bisa menyelami isi pikirannya hanya dengan melakukan kontak mata dengannya.

Bastian akhirnya kembali mengelaurkan tawa kecilnya, “Baiklah, anggap saja seperti itu.”

Catherine hanya terdiam saat pikirannya kembali menerawang jauh teringat akan penjelasan Poppy kemarin malam. Teman tapi mencium…

Entah kenapa pandangan Catherine seakan bergerak dengan sendirinya dan berakhir pada bibir Bastian. Pandangan Catherine jatuh pada bibir Bastian itu.

Dengan jarak sedekat itu, Bastian bsia melihat setiap gerak-gerik kecil milik Catherine. Mulai dari menghindari tatapannya, mengigit bibirnya akrena gugup dan sekarang wanita itu yang terang-ternagan menatap ke arah bibirnya itu.

“Kalau begitu, perintah pertama yang harus kau turuti…”

1
Elmi Varida
ikut nyimak thor..
Chung Chung
Up
Chung Chung
Jangan up 1, up, 2,3 tak puas baca
Wineeeee: Ditunggu kakk, besok aku bakal usahain double updatee 😚
total 1 replies
Chung Chung
Up 2,3
Chung Chung
Up
partini
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!