Sarah tidak menyangka jika ia akan di pertemukan dengan seorang duda yang memiliki 2 putra lucu, imut, dan tampan. Tentu saja ketampanan itu berasal dari ayahnya. Namun sayang Dia berjanji tidak ingin menjalin hubungan apalagi menikah setelah istrinya mengkhianatinya. Namun saat bertemu Sarah ia melanggar janjinya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16: Sayang
"Tapi janji dulu sama mommy kalau kamu cuma beli satu mainan saja. Mainan di rumah masih banyak. Itu saja tidak kamu pakai, kan sayang kalau cuma di simpan aja nak" aku heran dengan anak yang satu ini, Dia hobi sekali mengoleksi mainan tapi jarang dipakai. Kemarin saja saat aku membawa mereka jalan-jalan Dami merengek karena aku hanya membeli satu mainan saja. Berbeda dengan Darren ia lebih suka mengoleksi buku-buku.
" Hehehe....Ia mom, Dami janji cuma beli satu mainan saja" ucapnya pada ku.
"Darren apa kamu juga mau membeli sesuatu?" tanya ku pada Darren.
"Nothing mom" jawab Darren.
*****************************************
Setelah anak-anak tidur aku mencium mereka lalu beranjak menuju dapur karena aku haus. Sekarang sudah pukul 10 malam. Para pelayan sudah tidur, rumah tampak sepi. Aku mengambil air dingin yang ada di dalam kulkas sambil bersenandung ria. Ku teguk minuman yang ada di tangan ku, saat aku berbalik aku terkejut. Hampir saja ku semburkan minuman yang ada di dalam mulut ku saat melihat Devano berdiri di depan ku.
"Astaga Bapak mengagetkan ku saja, huh... kalau aku jantungan bagaimana?" ucap ku sambil mengusap dada ku.
"Perasaan dari tadi aku memanggil mu, kamu saja yang tidak mendengarnya" ujar Devano.
"Ta..tapi kenapa bapak ada di sini, ".
"Ini rumah ku, terserah saya mau di sini atau tidak" ucapnya ketus.
"Maksud ku bukannya bapak di luar kota" ucap ku padanya.
"Pekerjaan ku sudah selesai, jadi aku pulang lebih cepat. Aku sudah bilang jangan panggil aku pak, aku tidak suka".
"Tapi kan itu.."
"Kalau begitu aku akan memanggil mu sayang" ucapnya pada ku spontan membuat ku kaget.
"APA?.., saya rasa Pak Devano sedang mabuk".
"Aku tidak mabuk sayang" ia semakin mendekat ke arah ku lalu mendekat kan wajahnya ke wajah ku. Aku bisa mencium aroma parfum mahalnya. Aroma yang begitu maskulin.
"Semakin kamu sering memanggil ku pak, itu artinya aku akan sering memanggil mu dengan sayang" ucapnya di depan wajah ku. Lalu berjalan menuju kulkas.
"Astaga, apa pria ini sudah gila? bisa-bisanya dia seperti ini" batin ku.
"Dasar sinting" ucap ku pelan.
"Aku mendengarnya sayang, jangan mengumpat".
Lihatlah bahkan pendengarannya bisa setajam itu. Perasaan aku mengucapkannya dengan pelan.
"Apa tidak ada makanan? aku lapar sekali. Dari tadi siang aku tidak makan" ucapnya pada ku.
"Ada pak, eh.. maksud ku Dev" jawab ku.
"Sekarang kamu memanggil ku Dev?, tapi sepertinya aku lebih suka dengan panggilan yang pertama. Yang pertama saja yah" ucap nya padaku dengan wajah polos anak-anak ketika meminta sesuatu. Wajahnya sekarang terlihat seperti Dami. Sepertinya ia sedang mengerjai ku. Sekarang ia bahkan memasang senyum smirk nya pada ku.
"Aku akan memanaskan makanannya dulu" ucap ku untuk mengakhiri percakapan. Sebenarnya aku sedang gugup saat ini. Apalagi karena panggilan Devano padanya.
Setelah aku memanaskan makanannya aku membawanya ke meja makan lalu memberikannya pada Devano. Kemudian aku pamit untuk tidur. Saat aku hendak pergi, ia menahan tangan ku.
"Temani aku makan, please" pintanya pada ku.
"Ada apa dengan pria ini, kenapa sekarang Dia seperti bukan dirinya. Jauh berbeda saat kami baru bertemu" ucapku dalam hati.
kemarin bilangnya dya gak mau dekat wanita apalagi mempunyai hubungan dengan yg namanya wanita, trus waktu disinggung Darren soal devano yang suka cium wanita berbeda dan dibenarkan devano. sekarang bilangnya lagi banyak wanita yg menggodanya tapi tdk ada yg bisa mencuri perhatianku...cium kan wanita berbeda" kan salah satu mereka berhasil.menarik perhatian devano.
jadi yg bener gmn devano sebagai duda? jangan bilang saat malam pertama dengan Sarah, bilangnya gak ada senikmat ini dari wanita" yg pernah q tiduri.
hadeuwwww
konsisten dong Thor jangan plin paln biar gak kesel juga bacanya .
benarkah selama ini Alex mencintai Sarah?
dan juga pesona Sarah kalah jauh dari Selena bagi Alex