Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERTANGKAP BASAH
"kalian ada hubungan apa, ? " suara berat seorang laki-laki remaja mengejutkan kedua saudara itu. Zee terkejut sampai terbatuk-batuk.
Uhuuk.. Uhuuk..
Abi menepuk tengkuk zee, kemudian memberikan segelas air, zee meminumnya sampai habis.
Abi menatap tajam laki-laki di depan nya, "carilah meja yang lain, " ucap abi kesal pada ilham, remaja yang sudah mengejutkan mereka tadi.
"kalian pacaran, " tanya ilham penasaran.
"bukan urusan lo, " abi menarik tangan zee berdiri dan berjalan ke arah kasir, ilham menyeringai menatap punggung mereka yang mulai tak terlihat.
Abi dan zee sudah berada di parkiran, abi naik ke atas motor di ikuti oleh zee.
"udah, " tanya abi.
"sudah, "
Abi melajukan motor nya lebih cepat, langit terlihat mendung, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Zee mengeratkan pelukannya.
Sampai dirumah zee dan abi langsung masuk kamar, setelah mencuci muka dan berganti pakaian, zee naik ke atas ranjang.
Triiiiinggg... Triiiinngggg. . .
Suara dering ponsel zee mengema diseluruh kamar.
Zee menggangkat panggilan video dari reynard, sedari pagi laki-laki ini belum menghubungi nya.
["hai bee, "]
reynard tiduran di atas ranjang dengan posisi menelungkup. Tampak pria itu seperti bangun tidur, karena wajah bantalnya.
'tidak adil, bagaimana bisa, dia tetap tampan meski bangun tidur. 'batin zee
'lihat lah senyum nya yang mengoda itu, gemes banget. 'sambungnya lagi.
["bee.."]
Suara berat itu menyadarkan zee dari pesona reynard.
["ya rey.. "]
zee membenamkan sebagian wajahnya di bantal, sehingga hanya memperlihatkan mata dan dahinya.
["aku mau lihat wajah kamu, kenapa di tutupi, " ]protes reynard. ia sudah sangat rindu dengan kekasihnya itu, meski baru sehari tidak bertemu, reynard benar-benar sudah jatuh hati kepada zee.
["aku malu.., "] ucap zee dengan suara manja.
Reynard tersenyum manis mendengar suara zee, laki-laki itu paling suka ketika zee bermanja dengan nya.
[ "kenapa malu sayang, aku kangen loh, " ]ujar reynard lembut.
Blush...
Wajah zee sudah merah karena malu, sumpah, jantung zee rasanya mau meledak. Gadis itu tidak lagi bisa bicara, otaknya seperti berhenti.
Jantungnya terus berpacu dengan cepat.
["baby, kenapa diam saja, are you okay,? "]
Zee kembali sadar, otaknya pun sudah normal lagi, meskipun jantungnya masih sedikit berdebar.
["rey... Bisa tidak jangan memanggil ku seperti itu, jan-jantung ku rasanya mau meledak, "] zee dengan terbata berusaha jujur, jika gadis lain merasa senang di panggil seperti itu, lain dengan zee, bukan tidak senang, ia hanya ingin menjaga kesehatan jantungnya.
Reynard tertawa lepas mendengar ucapan zee, tawa yang sangat bahagia, membuat zee yang malu-malu ikut tersenyum mendengar tawa reynard.
Setelah cukup lama tertawa, reynard mengelap sudut matanya yang berair.[ "bee... Liatin muka kamu dong, aku benar-benar kangen sayang. " ] pinta reynard pelan, tapi masih terdengar oleh zee.
Dengan perasaan malu dan jantung berdebar, zee menggangkat wajahnya, saat ini keduanya saling bertatapan, reynard menatap zee dengan intens, tanpa sadar zee menggigit bibir bawahnya karena gugup.
Reynard menghela nafas dalam, ia memejamkan matanya sebentar, lalu kembali menatap pujaan hati nya itu,
["baby tolong jangan mengodaku, aku merasa tersiksa, "] ucap reynard dengan suara berat menahan gairah, ia sangat tergoda melihat bibir sensual zee, ditambah lagi saat gadis itu menggigitnya semakin tampak seksi.
["ha.. Kapan aku mengoda kamu, aku cuma diam aja loh, "] jawab zee polos.
["hem, kamu memang tidak mengodaku, otakku saja yang sedang rusak, "] tutur reynard yang sekarang posisinya sudah duduk.
["rey udah malam aku tidur ya, "] ucap zee pelan, entah kenapa ia takut jika laki-laki itu marah.
Reynard melihat zee menguap beberapa kali.
[ "oke baby, kita lanjutkan besok di sekolah, miss you, " ]ucap reynard lembut.
["miss you to rey, "] balas zee tersenyum manis.
Telepon berakhir dengan perasaan keduanya tengah berbunga-bunga, tidak sabar rasanya menunggu pagi. Entah kenapa sekarang waktu terasa lambat berputar.
......................
Di dalam kamar tampak seorang gadis , sudah memakai seragam sekolah, ia memaki skincare paginya, memoles bibirnya dengan liptin favoritenya, kemudian menyemprot sedikit parfume ke baju, lalu ketangan, ia menggosok-gosokan nya kemudian mengoleskan ke arah leher.
Zee menatap pantulan nya di cermin, ia tersenyum puas melihat penampilannya. Merasa sudah cukup, gadis itu menyambar tas sekolahnya juga ponselnya, kemudian melangkah keluar kamar.
Saat membuka pintu kamar, zee melihat abi melangkah ke arah nya dengan seragam sekolah.
"mau bareng, " tawar abi ketika sudah berjalan sejajar dengan zee.
"okee, "
Di meja makan terlihat daren, daniel dan bunda risa sudah duduk di kursi. Mereka bertiga menatap ke arah tangga dimana zee dan abi berjalan beriringan sambil bercanda. Ada rasa iri dan sedih di hati daniel, seharusnya dia yang berada di posisi itu, namun pria itu menyadari kesalahannya.
Kini kedua remaja itu sudah duduk di kursi meja makan, kemudian mulai menyantap sarapan nya. Tidak ada yang bersuara, hanya suara dentingan sendok yang saling beradu yang terdengar.
"hem, "daren berdehem, setelah semua orang selesai dengan makanan nya.
"hem... Hem. " daren berdehem kedua kalinya, abi menggangkat wajahnya dan menatap ayah sambungnya itu. Sementara zee, sibuk dengan ponselnya.
"abi... Papa dan bunda kamu akan keluar kota hari ini, papa pergi dinas, selama satu minggu, " ucap daren menatap abi sebentar lalu melirik ke arah zee, "kalian bertiga tinggal di rumah baik-baik, jaga adik perempuan kalian, jangan pulang terlalu malam, " tambahnya lagi.
Bagi yang tidak tau, pasti akan menggangap pria itu ayah yang baik, tapi tidak bagi zee, ia sudah tidak menginginkan perhatian itu lagi.
Zee berdiri dari duduknya, kemudian melangkah keluar tanpa suara, ia bahkan tak melirik mereka sama sekali.
Abi ikut berdiri dari duduknya, kemudian menyalami bunda risa dan papa daren, dengan daniel abi melakukan salam sesama laki-laki.
Zee sudah memakai helm, ia naik ke atas motor. Abi melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
.
.
.
Di Sma Aksara, empat remaja tampan most wanted utama sekolah itu sedang berjalan seperti seorang model, wajah tampan dengan senyum mengoda membuat siswi perempuan berteriak heboh.
Sudah biasa bagi mereka mendengar bisik-bisik kagum dari para wanita, meski banyak siswi yang meneriaki namanya reynard tidak terpengaruh sedikitpun, ia terus berjalan dengan kedua tangan dalam sakunya terlihat keren dan cool.
"abi kemana sih, kok belum sampai, tumben banget tu anak telat. " celetuk saka.
"parkiran, " ucap reynard datar. Ia melangkahkan kaki nya dengan cepat, bukan mencari abi, bukan, tapi laki-laki itu ingin menunggu kekasihnya. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu gadis itu.
"ck... Panjang banget langkah kaki lo rey, ada apa dengannya tidak sabaran sekali. "ketus denis kesal.
Langkah kaki reynard berhenti di pintu masuk dekat koridor, mata tajam laki-laki itu menatap dingin sepasang manusia yang baru turun dari motor. Reynard mengepalkan kedua tangan nya di saku celana.
" anjiiir, itu abi sama azeeyra kan."ucap saka tak tau situasi.
" diam lah tokek, "geram denis.
" tahu, lo ngak mencium aroma terbakar, "tambah seno dengan nada meledek.
empat orang jantan itu terus berjalan menuju parkiran, reynard mempercepat langkahnya, dengan tatapan tidak lepas dari kedua orang itu. Mata ke empat orang itu melotot saat melihat abi mengacak rambut zee."astaga ada apa ini, "gumam saka.
" perang dunia ke tiga, " seno bergumam, sambil melirik reynard yang berjalan dengan rahang mengeras.
Zee masih bercanda ria dengan abi, keduanya belum menyadari keberadaan reynard yang sudah sangat dekat. Mata tajam reynard semakin menggelap saat melihat zee memberikan tas nya kepada abi, rahang laki-laki itu semakin mengeras karena menahan amarah yang sudah di puncaknya.
"senang nya punya abang, bisa bawain tas sekolah, "ucap zee senang.
" bang nanti pulang sekolah temenin ke mall ya, udah lama ngak main kesana. "
"sama teman aja, abang ada urusan di markas, " tolak abi, ia paling tidak suka pergi ke mall, menurut laki-laki itu mall adalah tempat yang membosankan.
zee menarik-narik jaket abi seperti anak kecil meminta permen. "ngak mau, aku mau pergi sama abang, " zee merengek dalam mode manja.
Reynard mengepalkan tinjunya kuat mendengar kalimat manja gadis itu.
"bee.. Mau pergi kemana? "Tanya reynard menahan amarah.
Pergerakan zee terhenti saat suara dingin sesorang yang sangat di kenalinya. Zee dan abi menoleh dan terkejut saat melihat reynard dengan tatapan amarah.
Glek.. .
'Ya tuhan, kenapa aku merinding melihat tatapan rey, gila apa dia marah, aku seperti tertangkap basah sedang selingkuh, aduh.... Bagaimana ini. 'batin zee dalam hati.
"rey... , " zee menatap abi sebentar, lalu kembali menatap rey.
Reynard menarik tangan zee ke sampingnya, laki-laki itu menatap zee dengan mata tajam, melihat tatapan dingin reynard membuat zee semakin merinding. Zee menelan salivanya berkali -kali.
"rey gue... " kalimat abi terhenti ketika reynard menggangkat tangan nya ke atas. laki -laki itu masih menatap zee, menunggu gadis itu bersuara.
"bee... "panggil reynard lagi.
Zee menarik nafas dalam, ia menatap abi, laki-laki itu menganggukkan kepalanya, pergerakan itu tak luput dari mata tajam milik reynard.
" mau aku jelasin sekarang, atau nanti pas pulang sekolah. "tanya zee menatap manik hitam milik reynard.
" di rooftop, SEKARANG. "jawab rey tegas, kemudian meninggalkan parkiran dengan langkah cepat.
zee mendekat ke arah abi. " bang, apa boleh aku cerita sama rey? "zee minta persetujuan abi, karena ini bukan hanya tentang dirinya tapi juga tentang laki-laki itu. Abi mengangguk kan kepala. " harus cerita, semuanya..., jangan sampai salah paham. "jawab abi panjang lebar.
Tiga lelaki yang sedari tadi memperhatikan mereka pun merasa penasaran. Mereka saling tatap tidak paham, dengan hubungan kedua orang di depan mereka ini. "apa mereka pacaran, "bisik saka penasaran.
"mana aku tahu, "sahut denis singkat.
Zee meninggalkan area parkiran, ia berjalan cepat menuju rooftop dengan perasaan berdebar, penasaran dan juga takut.