Ema harus membayar setimpal dengan apa yang di lakukan oleh bosnya untuk menyelamatkan dua adiknya dari orang tua yang Toxic
Gadis itu berpikir jika dia hanya perlu bekerja lebih keras di perusahaan Grey namun salah pria itu mengincar hal lain dari gadis itu
.
.
Grey tertarik pada Ema gadis sederhana dengan mental kuat, namun latar belakang pria itu membuat dia tidak bisa meresmikan hubungannya menjadikan Ema sebagai kekasih gelapnya
Pria itu harus menikah dengan perempuan sempurna juga
.
.
Bagaimana keputusan Grey? sedangkan Ema yang sudah tersudut oleh keluarga tunangan Grey hingga gadis tu memutuskan akan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertengkaran
Project yang semakin besar dan semuanya sibuk untuk bekerja mepersiapkan segala sesuatu yang di perlukan oleh perusahaan, termaksud Ema yang menjadi bagian penting dalam membuat proposal
Walau Gadis itu masih sangat muda nyatanya kemampuan gadis itu mampu menarik perhatian para atasan untuk percaya kepadanya terutama Neon yan sering memuji kemampuan Ema di depan banyak orang
Kini Ema semakin percaya diri dengan diri dan kemampuan yang dia miliki, bersinar di kantor seperti wanita karir yang cemerlang mengerjakan segala sesuatunya dengan wibawa dan tetap rama hingga menjadi orang favorit di departemennya
Ema gadis muda yang kini juga di lirik banyak pria di sana bukan hanya karena kepintaran tapi gadis itu kian hari semakin cantik tubuh yang dulu kurus sekarang berisi
Kulit nya juga semakin putih dan mulus tidak heran banyak pria yang tertarik kepada gadis belia itu termaksud Grey
Pria yang entah sampai kapan menghindari pertunangannya karena hatinya yang masih sibuk bekerja atau memang tidak nyaman dengan rencana pernikahan yang tidak dia inginkan hanya untuk sekedar menjalankan bisnis keluarga
Hidupnya yang selalu berisi dengan pekerjaan bahkan menikah pun karena pekerjaan juga
"Pak.. ini laporan proposal departemen kami". Gadis yang yang setiap hari melapor dan membuat hati Grey kesal tak terduga kini duduk di depan pria itu seperti biasa "Ada yang anda butuhkan? saya mungkin akan menambah beberapa rencana tapi semua saya akan lapor pada anda seperti biasa"
Lagi dan lagi Grey menatap Ema dengan sinis dia tidak tahu harus apa menghadapi gadis itu bersifat dingin seperti pada orang lain dia tidak mampu
Apa lagi yang akan kau ejek huh... hahahah aku sudah berubah, semuanya sudah ganti kalo mata mu sakit berarti kau sudah gila. Ema mengumpat dalam hatinya dia sudah mempersiapkan hatinya jika saja pria itu mulai mengomel tentang hidupya lagi . Ayo kau mau menghina tempat tinggal ku lagi?
"Kenapa kau melihat ku seperti itu? kau mengumpat ku kan!?".
"ti..tidak pak, tentu saja tidak".IYA AKU MENGHINA MU LOH, ANDA ITU SANGAT BERCELA!
"Kau pasti mengejek dan menghina ku, kau pikir aku bodoh?!". Bentak Grey membuat Ema hanya bisa menunduk
Kena omel lagi... . Batin gadis itu
Neon yang baru masuk keruangan itu hanya bisa menghela nafas setiap hari akan menghadapi mood Grey yang tak beraturan ketika berada di dekat Ema
Tapi satu hal yang dia syukuri jika Grey sebenarnya lebih bersemangat jika sudah bertemu tatap muka dengan Ema
Lebih baik aku pesan makan siang, aku yakin mereka akan lapar setelah perdebatan mereka. Gumam Neon memesan makanan melalui ponselnya
"Pak...!". Kini sesuatu berbeda membuat ruangan itu menjadi tegang, Ema dengan berani berdiri di hadapan Grey menatap pria itu dengan tajam "Saya pikir anda sudah keterlaluan! anda bisa menghina saya tapi tidak dengan kedua adik saya mereka tumbuh dengan baik dan menjadi anak yang sopan". Persetan dengan siapa kau, hanya kedua adik ku yang ku miliki sekarang
"Duduk!". Perintah Grey kini tidak di indahkan oleh Ema
"Tarik kata-kata anda tadi!"
Wah wah gadis itu berani sekali memerintah seorang Grey, apa yang di katakan Grey ya? apa dia menghina adik Ema?. Neon menatap mereka dari dekat "Hei kalian..."
"DIAM". Kedua orang di sana menatap Neon dengan marah menjadikan pria itu sebagai pelampiasan mereka
"Ema ku bilang duduk dan tunjukan sopan santun mu!". Kini Grey ikut berdiri menatap gadis itu kebawah karena tinggi tubuhnya "Aku atasan mu! kau tahu kemungkinan terburuknya!"
"Saya tidak peduli! bahkan jika anda memecat saya! tarik kata-kata anda kembali". Gadis itu tanpa takut membentak Grey "Anda pikir anda itu siapa? hanya karena anda boss saya? ingat anda itu hanya manusia bisa jangan terlalu besar kepala dan sombong"
"Kau!". grey tidak percaya dia kalah berdebat kali ini, dan gadis muda itu berani melawannya secara langsung?
"Cih anda keterlaluan!". Ema memutuskan untuk keluar tanpa permisi dengan sopan, gadis itu benar-benar sangat marah sekarang
Neon bahkan meneguk ludahnya dengan kasar pekerlahian mereka sekarang di luar batas wajar, bahkan Ema melawan dan tidak takut di pecat, Neon tidak mendengar pertengkaran kedua orang itu tadi dengan jelas
Membuat dia tidak mengerti akan mengenai apa, tapi karena Ema marah dan menyinggung adiknya pria itu bisa menarik sebuah kesimpulan jika Grey sudah menghina adiknya
"Heh Grey! jangan katakan kau menghina dua bocah itu...". Ucap Neon
"Apa salahnya... mereka berdua tumbuh tanpa bimbingan orang tua yang baikan?". Grey mengepal tangannya dia sendiri sadar kalau dia sudah keterlaluan dia hanya ingin Ema tetap berada di sana dan menghabiskan waktu makan siang dengannya .
Neon menepuk jidatnya bagaimana bisa seorang Grey yang terkenal sangat berwibawa bisa mengatakan hal seperti itu "Aku harap kau bisa menurunkan ego mu Grey, minta maaflah padanya.. gadis seperti Ema tidak akan takut kehilangan pekerjaan jika itu menyangkut keluarga dan orang terdekatnya"
"kenapa kau sok tahu?". aku bahkan hanya tahu garis besar mengenai gadis itu... ck ini bukan urusan ku juga salah dia juga kenapa berani membentak ku, orang lain tidak akan berani melakukan ini padaku
Neon berdecak dia memikirkan cara agar nanti sore dia bisa mempertemukan kedua orang itu, jika didiamkan maka akan semakin sulit
Dalam waktu dekat project akan di mulai Ema sendiri akan memiliki peran penting di tambah Neon juga akan berencana keluar dari perusahaan dia sangat berharap jika Ema bisa mengganti posisinya saat ini
Makan siang datang Neon memberikan Grey satu kotak makanan seperti biasa, tapi jangankan membuka makanan itu Grey bahkan tidak meliriknya
Neon memutuskan untuk keluar dari ruangan mengantarkan makanan untuk seseorang yang harus menerimanya
"Di mana Ema?". tanyanya pada salah satu karyawan di departement tempa Ema bekerja
"Dia ada di dapur bersama para OB pak" ucap mereka, maka Neon berjalan ke sana sampai dia bisa mendengar isakan seorang gadis dengan beberapa orang yang membujuk nya
Ema menangis dan bersandar di bahu Lina, gadis itu nampak sangat sedih
"Ema...". Panggil pria itu tapi Ema bahkan tidak ingin melihatnya dia semakin memperdalam wajahnya di pelukan Lina sampai Juleha kini dengan berani mencoba berbicara dengan wakil pimpinan itu
"Pak... sebenarnya Ema sudah sering menangis seperti ini, ketika kembali dari ruangan pak Presdir". jelas wanita paruh baya itu membuat Neon cukup terkejut
Ah Grey memang keterlaluan kenapa aku tidak sadar selama ini, Ema pasti menanggung semuanya secara diamkan. Neon kecewa
novel ini itu sangat menarik. aku suka bgt sama novel ini
semangat kak buat episode selanjutnya
baca juga novel aku judul nya istri kecil tuan mafia /Smile//Smile/