Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 22
Ketika Yenrou telah di atas kasur dan hendak memejamkan matanya. Dia masih sempat berkata kepada Sengthai:
"Sengthai, semua barang-barang yang kita dapatkan tadi, tolong di susun di ruangan penyimpanan. Sedangkan kotak dan barang-barang dari penyimpanan ayahku, tolong pisahkan tempatnya. Jangan satukan dengan harta benda para bajingan-bajingan itu. Aku ingin melihat kenangan dari mereka suatu saat." Pinta Yenrou dengan mata yang hampir tutup.
Tidak berapa lama Yenrou sudah berada di alam mimpi.
Sementara itu Sengthai melakukan seperti apa yang di perintahkan nona-nya. Dengan telaten dia menyusun semua barang-barang tersebut di sebuah bangunan yang ada di dalam ruang dimensi.
Ruang dimensi terlihat seperti taman yang memiliki rerumputan dan pepohonan. Dan juga mata air ajaib yang masih sedikit. Itu terpengaruh dari tingkatan ilmu bela diri Yenrou.
Semakin tinggi ilmunya, maka mata air tersebut akan semakin melimpah.
***
Ketika di pagi hari, orang-orang di kediaman Gu belum menyadari hal apa yang telah menimpa gudang penyimpanan mereka.
Tetapi setelah rapat pagi selesai. Pamannya, Gu Yurong pergi ke gudang penyimpanan untuk melihat hadiah apa yang patut dia berikan kepada Permaisuri, saat ulang tahunnya nanti.
Dia berteriak dengan kencangnya, badannya yang gemuk sedikit linglung dan terjatuh dengan bunyi yang nyaring.
Semua pelayan dan pengawal berlari datang setelah terdengar kegemparan di ruang penyimpanan keluarga Gu.
Neneknya dan juga para istri-istrinya berdatangan. Jantung mereka seperti hendak lepas semua.
Ketika neneknya melihat itu, dia sangat marah dan memerintahkan pelayannya untuk melihat, apakah ruang penyimpanan miliknya aman atau tidak.
Dan masing-masing dari istrinya juga melakukan hal yang sama.
Saat ini Gu Yurong telah di baringkan karena dia terkena stroke. Sebelah badannya telah kaku.
Beberapa saat kemudian, para pelayan yang tadi mereka utusan berdatangan satu persatu.
Dengan tubuh yang gemetar, mereka menyampaikan apa yang telah mereka lihat. Semua kosong...
Mereka menjerit sejadi-jadinya dan ada di antaranya yang pingsan. Begitu juga nenek tua itu, dia sudah tidak sadarkan diri. Dan kini sedang di bawa ke kamarnya untuk di periksa tabib.
Kabar ini langsung tersiar ke dalam istana, begitu juga dengan istana timur dan selatan.
Kaisar mengepalkan tangannya kuat. 'Siapa yang berani merampok gudang penyimpanan sampai tidak tersisa hanya waktu satu malam?' Gumamnya.
Dia juga merasa resah akan hal ini. Karena ini akan membuat nama kekaisarannya menjadi buruk. Apalagi sampai mereka tidak menemukan pelakunya.
"Cari sampai ketemu pelakunya!" Perintah Kaisar ketika menerima laporan tersebut dari pengawal
'Siapa yang mereka singgung sampai mendapatkan balasan seperti ini?' Semua orang saling berbisik.
Tapi tiba-tiba Kaisar teringat Gu Yenrou. Tapi dia menepisnya, karena Gu Yenrou terkenal tidak kompeten. Dan juga tidak mungkin dia bisa mengangkat kotak-kotak besi itu dalam semalam.
Sementara di istana selatan, ketika pangeran ke tiga mendengar hal itu. Dia langsung teringat akan Yenrou.
"Periksa Yenrou, apa yang dia lakukan tadi malam sampai saat ini?" Dia mengutus pengawal rahasianya yang lain.
"Baik pangeran." Ucapnya dan berlalu dengan cepat.
'Tapi itu sangat mustahil kalau dia.' Zhong Rei Yu juga berfikiran sama seperti Kaisar.
Tidak berapa lama, pengawal yang tadi dia utus telah kembali.
"Bagaimana?"
"Malam ini, nona Yenrou tidur di kamarnya dan dia bangun sedikit lebih siang, pangeran." Lapornya dengan mengacungkan kedua kepalan tangannya ke depan.
Zhong Rei Yu mencubit dagunya beberapa kali. Entah mengapa kepalanya sedikit sakit memikirkan hal ini.
'Bagaimana bisa? Dan siapa?' Itu yang berulang-ulang timbul di dalam pikirannya.
Karena gudang yang di rampok ada 5 dan semuanya kosong. Tidak mungkin satu orang pelakunya.
Tapi mengapa tidak satupun yang menyadari atau mendengar sesuatu. Sementara mereka tidak semuanya tertidur.
Karena menurut pengakuan para penjaga, mereka sama sekali tidak ada tertidur.
Karena kebanyakan perampok akan membuat para pengawal terlebih dahulu tidak sadarkan diri. Tapi mereka berkata bahwa mereka tidak tidur semalaman.
Kepalanya terasa mau pecah memikirkan itu.
Sementara pamannya berulangkali bangun dan pingsan kembali ketika mengingat apa yang baru terjadi.
Para pelayan saling menyalahkan dan banyak yang ingin keluar dari kediaman Jendral Gu.
Sebagian ada yang mengaitkannya kepada Gu Yenrou. Mereka terkena sial karena telah mengusir anak yatim piatu dari rumahnya.
Dan masih banyak cerita-cerita lain yang mereka sangkut pautkan. Sampai-sampai mereka berkata horor.
lagi dong kak,tambah penasaran karena samasekali tidak ada gambaran dipikirin daku /Sneer/