NovelToon NovelToon
Ku Yakin Bahagia Datang

Ku Yakin Bahagia Datang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Gendhis Az-Zahra Bimantoro harus menerima takdir kematian ayahnya, Haris Bimantoro dalam sebuah kecelakaan tragis namun ternyata itu adalah awal penderitaan dalam hidupnya karena neraka yang diciptakan oleh Khalisa Azilia dan Marina Markova. Sampai satu hari ada pria Brazil yang datang untuk melamarnya menjadi istri namun tentu jalan terjal harus Gendhis lalui untuk meraih bahagianya kembali. Bagaimana akhir kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karma Bagi Mereka yang Jahat

Tak hanya Maya Indri, rupanya kedua orang tuanya juga ikut menikmati uang haram dari wanita selingkuhan Prasojo itu. Fakta ini semakin menambah panjang daftar kejahatan yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Tak pelak, BM Media, di bawah komando Malizi, semakin gencar memberitakan kasus ini. Mereka bahkan dengan sengaja meliput ke rumah orang tua Maya Indri, seolah ingin mempermalukan keluarga tersebut di depan publik.

"Ini adalah karma bagi mereka," kata Malizi, dengan nada yang penuh dendam. "Mereka sudah terlalu lama hidup dalam kemewahan hasil dari kejahatan."

Malizi, yang masih menyimpan dendam atas perlakuan Khalisa dan Marina terhadapnya di masa lalu, kini memiliki kesempatan untuk membalasnya. Ia memanfaatkan BM Media sebagai alat untuk mengungkap kebenaran dan menghukum orang-orang yang bersalah.

"Kita harus membuat mereka merasakan apa yang pernah saya rasakan," kata Malizi, kepada anak buahnya. "Kita harus membuat mereka malu dan menyesal atas perbuatan mereka."

Tim BM Media pun bekerja keras untuk mewujudkan keinginan Malizi. Mereka membuat berita yang menarik dan informatif, serta menyebarkannya melalui berbagai platform media sosial. Mereka juga tidak segan-segan untuk menampilkan foto dan video yang memperlihatkan kondisi rumah orang tua Maya Indri.

"Kita harus membuat berita ini menjadi viral," kata Malizi. "Kita harus membuat semua orang tahu tentang kejahatan yang mereka lakukan."

Berita tentang keterlibatan orang tua Maya Indri dalam kasus ini pun dengan cepat menyebar di masyarakat. Banyak yang merasa geram dan marah dengan perbuatan mereka.

"Mereka tidak punya malu," kata seorang warga. "Mereka sudah tua, tapi masih saja mau menerima uang haram."

"Mereka harus dihukum seberat-beratnya," timpal warga yang lain. "Mereka sudah merusak nama baik keluarga."

Malizi, yang melihat berita ini sebagai kesempatan emas, terus menginstruksikan kepada timnya untuk memberitakan kasus ini secara intensif. Ia ingin semua orang tahu tentang kejahatan yang dilakukan oleh Maya Indri dan keluarganya.

****

Setelah Maya Indri, giliran beberapa pejabat daerah korup, petugas kepolisian, dan preman bayaran yang menjadi sasaran. Mereka semua adalah kaki tangan Khalisa dan Marina, yang digunakan untuk menindas warga lemah dan menjalankan bisnis haram mereka.

Satu per satu, mereka ditangkap dan dibawa ke hadapan hukum. Masyarakat yang selama ini geram dengan perbuatan mereka, merasa puas karena keadilan akhirnya ditegakkan.

"Mereka semua harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka," kata seorang warga. "Mereka sudah terlalu lama berbuat jahat."

"Ini adalah pelajaran bagi kita semua," timpal warga yang lain. "Jangan pernah bermain-main dengan hukum."

Penangkapan para pejabat daerah korup, petugas kepolisian, dan preman bayaran ini merupakan hasil dari kerja keras tim investigasi yang dipimpin oleh Malizi. Mereka berhasil mengumpulkan bukti-bukti yang kuat tentang keterlibatan mereka dalam kejahatan yang dilakukan oleh Khalisa dan Marina.

"Kami tidak akan pernah menyerah dalam mengungkap kebenaran," kata Malizi. "Siapapun yang terlibat dalam kejahatan ini, pasti akan ditangkap."

Malizi, yang kini menjabat sebagai CEO BM Media, memanfaatkan jaringannya untuk memberitakan penangkapan para pelaku kejahatan ini secara luas. Ia ingin semua orang tahu tentang kejahatan yang mereka lakukan dan hukuman yang akan mereka terima.

"Kita harus membuat mereka jera," kata Malizi. "Kita harus membuat mereka menyesal seumur hidup mereka."

Berita tentang penangkapan para pejabat daerah korup, petugas kepolisian, dan preman bayaran ini pun menjadi viral di media sosial. Banyak orang yang memberikan komentar positif dan mendukung tindakan tegas yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

"Ini adalah langkah yang tepat," kata seorang netizen. "Kita harus membersihkan negeri ini dari orang-orang yang korup dan jahat."

"Saya harap mereka semua mendapatkan hukuman yang setimpal," timpal netizen yang lain.

Penangkapan para pelaku kejahatan ini menjadi bukti bahwa hukum di Indonesia masih berlaku. Bahwa keadilan masih bisa ditegakkan, meskipun membutuhkan waktu dan perjuangan yang panjang.

****

Kasus kejahatan yang dilakukan oleh Khalisa dan Marina tidak hanya melibatkan orang-orang besar, tetapi juga menyeret beberapa pihak yang dianggap "kecil". Dua di antaranya adalah dokter dan perawat yang ternyata turut serta dalam memberikan obat pelemah kepada Bismo atas perintah Khalisa dan Marina. Keduanya pun harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di meja hijau.

Di persidangan, Bismo hadir sebagai saksi. Dengan suara yang lantang dan penuh emosi, ia menceritakan bagaimana Khalisa dan Marina telah menyiksanya dan Gendhis selama mereka berkuasa. Bismo mengungkapkan semua perbuatan keji yang telah dilakukan oleh dua wanita itu, termasuk pemberian obat pelemah yang hampir merenggut nyawanya.

"Mereka tidak punya hati nurani," kata Bismo, dengan mata yang berkaca-kaca. "Mereka telah membuat saya dan adik saya menderita."

Kesaksian Bismo membuat suasana persidangan menjadi tegang dan penuh haru. Para hadirin yang hadir di persidangan tidak bisa menahan air mata mereka. Mereka merasa iba dengan apa yang telah dialami oleh Bismo dan Gendhis.

"Saya berharap keadilan akan ditegakkan," kata seorang hadirin. "Mereka harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka."

Setelah mendengarkan kesaksian dari Bismo dan saksi-saksi lainnya, hakim pun menjatuhkan vonis kepada dokter dan perawat tersebut. Keduanya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara.

"Perbuatan kalian telah melanggar sumpah profesi kalian," kata hakim. "Kalian telah mencoreng nama baik profesi kalian."

Vonis yang dijatuhkan kepada dokter dan perawat ini disambut baik oleh masyarakat. Mereka merasa bahwa keadilan telah ditegakkan.

"Ini adalah pelajaran bagi kita semua," kata seorang warga. "Jangan pernah menyalahgunakan profesi kita untuk melakukan kejahatan."

"Semoga kejadian ini tidak akan pernah terulang lagi," timpal warga yang lain.

****

Kondisi Khalisa di sel tahanannya semakin memburuk dari hari ke hari. Ia seringkali berteriak histeris seperti orang yang hilang akal. Tangisannya pecah di tengah malam, memecah kesunyian sel penjara. Kemudian, tawanya tiba-tiba meledak, tanpa alasan yang jelas.

Tak jarang, Khalisa terlihat ketakutan, seperti melihat sesuatu yang tidak kasat mata. Matanya melotot, tubuhnya gemetar, dan ia berteriak histeris.

"Lepaskan aku! Lepaskan aku!" teriaknya, dengan suara yang parau. "Aku tidak bersalah! Aku tidak melakukan apa-apa!"

Namun, tidak ada yang menghiraukan teriakannya. Ia sendirian di dalam sel sempit itu, bergelut dengan pikiran dan ketakutannya sendiri.

Kondisi Khalisa ini membuat para petugas penjara khawatir. Mereka takut jika Khalisa akan menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, mereka meningkatkan pengawasan terhadap Khalisa.

"Kami harus berhati-hati dengan Khalisa," kata seorang petugas penjara. "Dia bisa tiba-tiba menjadi agresif."

"Kami juga harus memastikan bahwa dia tidak menyakiti dirinya sendiri," timpal petugas yang lain. "Dia bisa saja mencoba untuk bunuh diri."

Kondisi Khalisa ini menjadi bukti bahwa kekuasaan dan kekayaan tidak menjamin kebahagiaan. Bahwa setiap perbuatan pasti ada akibatnya. Dan Khalisa, harus menerima kenyataan pahit ini.

1
Mika Su
sangat relate sskali
Serena Muna: terima kasih kakka
total 1 replies
Mika Su
sangat menarik sekali
Mika Su
aku kok gedeg ya liat tokohnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir juga di novel aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!