Putri, seorang mahasiswa semester 3 dengan pribadi yang tenang dan lembut, menyimpan rahasia kecil.
ia bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah kafe. Namun, yang seharusnya menjadi tanda ketangguhan dan tanggung jawab, menjadi sumber perundungan. Teman-temannya membuat dugaan bahwa Putri bekerja karena kekurangan ekonomi.
Situasi memburuk ketika Fabian menyebarkan berita bohong bahwa dia dan Putri pernah tidur bersama, sebuah tuduhan yang sepenuhnya tidak berdasar. Berita ini seperti api di tengah hutan kering, seketika Dia harus menghadapi masalah yang serius.
Meski demikian, Putri tetap tangguh, menahan semua kepedihan dengan anggun. Namun, di tengah kegelapan ini, ada cahaya yang mulai muncul dari sosok Rafiy, siapakah Rafiy ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovey Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Sehabis selesai rapat Aza ngecek HP nya karena selama rapat tadi ia me silent hp nya, ia kini berada di ruangan nya dan ia tidak mengira banyak panggilan masuk dari Haira dan ada pesan juga, bahkan Haira sempat mengirimi lokasi terkini, 'ada apa ini?' Batin Aza
Aza mencoba menghubungi Haira
...MY Wifey ❤️...
Haira
Halo?
^^^Aza^^^
^^^Baby^^^
^^^maaf baru buka pesanmu,^^^
^^^ada apa babe?^^^
Haira
Aku menelepon mu beberapa kali,
kamu dimana?
^^^Aza^^^
^^^Maaf ya, aku baru selesai rapat,^^^
^^^aku gak sempet bukak hp,^^^
^^^dan hp ku aku silent^^^
Haira
Ohh gitu, yaudah gpp
^^^Aza^^^
^^^Tadi kamu sharelock,^^^
^^^Ada apa? kamu dimana?^^^
Haira
Bukan apa-apa itu.
aku dirumah kok.
tadi aku udah pesen grabfood
buat antar ke kamu
Mungkin sebentar lagi sampai
Kamu tunggu ya
^^^Aza^^^
^^^Yaampun istriku so sweet banget sih,^^^
Haira
Hmm iya, cepetan pulang ya
Aku kangen
^^^Aza^^^
^^^Baru tadi pagi ketemu udah kangen aja, kangen apa ini? Kangen nglakuin yg kayak tadi malem ya?^^^
Haira
Ihhh sayang bukan itu,
Kamu nih, sukanya godain aku mulu
^^^Aza^^^
^^^Eheee habisnya kamu gemes sih,^^^
^^^duuhh jadi pengen cubit pipinya, hmm andaikan^^^
^^^kamu disamping aku pasti udah aku cubit pipinya^^^
Haira
Ahhhh apaan sih,
yaudah kamu lanjut kerjanya
dan jangan lupa nanti kalau
udah sampe dimakan ya,
aku tunggu pulangmu sayang
^^^Aza^^^
^^^😁😁 Iyaa Haira sayang^^^
^^^Love u^^^
Haira
Love u too muaah 💋
Tut tut tut
***
"Aku pulang" Aza membuka pintu rumah dan disambut oleh Haira , Haira mencium tangan Aza
"Kamu beliin kan?"
"Iya, aku udah beli, niih" Aza memberikan makanan yg Haira pesan, tadi sebelum Aza pulang Haira sempat nitip sesuatu, dan katanya Haira pengen banget makan itu, jadi dia menyuruh Aza untuk membelikannya
"Makasih ya, oh ya aku punya kejutan buat kamu, tapi sebelum itu kamu mandi dulu" Haira mengambil kresek makanan yang Aza ulurkan kepadanya
"Kejutan? Apaan sih? Bikin penasaran aja deh"
"Yaudah sih, mandi aja dulu, aku juga mau makan ini dulu" Haira lalu pergi ke ruang makan untuk memakan makanan yang sudah Aza beliin
Aza menuruti perkataan Haira dan ia lalu bergegas mandi sedangkan Haira sedang asik melahap makanannya
***
"Jadi apa kejutannya?" Aza yg kini sedang dipijat oleh Haira di tempat tidur
"Tunggu" Haira menghentikan pijitannya dan mencari sesuatu yang telah ia siapkan, setelah ketemu ia menyembunyikannya di belakang badannya, membuat Aza makin penasaran
"Apa sih?"
"Hadep sana dulu" Haira menyuruh Aza untuk menghadap ke depan membelakanginya
Haira pun mengambil duduk di belakang Aza lalu mengeluarkan benda itu
"Sayang kamu tutup mata dulu" pinta Haira
"Kok pake tutup mata segala"
"Please"
Aza menurut dan ia kini menutup matanya.
Haira melingkarkan tangannya di leher Aza dan membawa benda itu ke depan mata Aza
"Buka matanya" Haira menyuruh Aza Membuka mata
Aza lalu membuka matanya dan sangat terkejut melihat apa yang ada didepannya, kemudian ia mengambil benda itu dari tangan Haira, dan dia berbalik menghadap Haira
"Ini beneran? Dua garis biru? Berarti....Positif?" Aza menunjukkan testpack yang kini ia pegang
Haira mengangguk, Aza lalu memeluk Haira, ia sangat bahagia begitupun dengan Haira
"Aku seneng banget, aku gak nyangka bakal secepet ini, makasih ya" Aza terharu dan masih memeluk Haira
Aza lalu melepaskan pelukannya dan kini ia berpindah mengusap perut Haira yang belum terlihat buncit
"Aigoo, disini ada dedek, apa kamu bisa denger Papa sayang?"
Haira tersenyum
"Mana bisa, baru juga 1 minggu" Haira mengelus rambut Aza yang sedang berusaha mengajak ngobrol janin anaknya
Aza lalu berganti bersandar pada dada Haira
"Apaan ni? Bayi gede?" Haira yang masih mengelus rambut Aza yang kini berada di dadanya
Aza mempoutkan bibirnya
"Nanti kalau ada dedek, lupa lagi sama aku"
"Mana mungkin, kan kamu yg ngebuat dedeknya"
"Berarti kemarin waktu kita ngelakuin itu, udah ada dedek ya?" Tanya Aza
"Iya udah, tapi aku juga gak tau, baru tau tadi, abisnya aku mual-mual mulu, jadi aku cek" ucap Haira
"Aduhhh, dedek gpp kan? Papah kemarin kasar bangett ya?" Aza kembali duduk yang tadi bersandar di dada Haira dan mengelus perut Haira lagi
"Iya kasar bangett" saut Haira
"Maaf ya, Aku gk tau loh, kalau kamu lagi hamil waktu itu" Aza berhenti mengelus perut Haira dan menatap Haira
"Iya gpp sayang"
"Yahhhhh udah gk bisa minta jatah dong" Aza mempoutkan bibirnya
"Masih bisa lah, tapi pelan-pelan aja ya"
"Hmmm.. demi keselamatan dedek bayi, Yaudah deh" Aza masih cemberut
"Dasar" Haira mengacak rambut Aza
"Oh ya babe, besok kita periksa ke dokter yahh" Kata Aza
"Iya sayang"
***
.
.
.
.
.
.
.