menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Jarak kediaman keluarga Jonson dari sekolah chiara bisa terbilang jauh, untuk pulang pergi Chiara harus menghabiskan waktu 2 jam, hingga saat ini Chiara tertidur dimobil menunggu mobil sampai dirumah sang kakek.
Setelah sampai Chiara langsung menuju kamarnya dan bersih bersih, hari ini opa Jeremy dan oma Veni tidak dirumah, mereka mengunjungi perkebunan teh dipuncak, jadilah Chiara sendirian dirumah, ya ada beberapa asisten rumah tangga juga sih tapi tetap saja mereka kan sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing.
Pukul 5 sore, Chiara tiba tiba ingin makan burger dan kentang goreng, dia Tidak ingin delivery melainkan ingin membeli langsung dan makan ditempat jadilah dia bergegas ke tempat yang menjual apa yang dia inginkan saat ini juga, tak perlu berdandan, cukup Dengan celana hotpants selutut, atasan crop top putih yang dilapisi Hoodie warna blue sky, rambutnya dibiarkan tergerai indah, dan tak lupa sandal jepit kesayangannya.
"non chia mau kemana?", tanya pak supir yang ditugaskan kakek Jeremy mengantar jemput Chiara ke sekolah,
"chia mau ke resto dekat sini kok pak, pengen burger", jawab Chiara,
"bapak antar ya non", tawar pak supir,
"gak usah pak, dekat kok, chia bawa mobil sendiri saja, sekalian pengen jalan jalan sore pak", kata Chiara,
"tapi non chia hati hati ya non, soalnya saya dikasih mandat tuan Jeremy untuk mengantar non chia kemanapun", kata pak supir,
"iya pak, tenang chia pasti hati hati, chia berangkat dulu ya pak, tolong kasih tahu bibi chia keluar sebentar", ucap Chiara, yang diangguki oleh pak supir,
"non chia mau pakai mobil yang mana?",
"yang merah itu aja pak", tunjuk chia pada mobil merah yang muat 4 orang itu, pak supir pun memberikan kunci mobil pada Chiara.
Chiara mengemudikan mobil berwarna merah itu perlahan, tak perlu terburu buru karena dia memang ingin menikmati jalan jalan sore, hanya 10 menit Chiara sampai ditempat yang dia tuju, dia memarkirkan mobil dan segera masuk kedalam Resto itu.
Chiara duduk di kursi yang dekat Dengan pintu, karena konsep resto itu full kaca yang mana kalau dilihat dari dalam kita bisa melihat aktifitas di luar sedangkan orang diluar tak bisa melihat yang didalam, Chiara duduk anteng menunggu pesanannya seraya memainkan ponselnya.
Hingga atensinya tertuju pada 2 anak kecil yang kira kira berusia 8 tahun dengan 1 anak lagi menggendong 1 anak yang Chiara perkirakan berusia 5 atau 6 bulan, ditangan mereka masing masing membawa karung, mungkin isinya adalah hasil mereka memulung pikir Chiara.
Chiara bisa melihat dua anak itu menatap kearah resto, entah apa yang mereka pikirkan, hingga mereka berhenti didepan resto itu, Chiara hatinya terenyuh melihat pemandangan itu hingga dia memutuskan keluar untuk menemui ketiga anak itu.
"hallo adik adik, kalian sedang apa?", tanya chiara, sambil mengelus pipi anak yang berada digendongan kakaknya, mungkin,
"emmm, kami, kami gak ngapa ngapain kok kak", jawab salah satu anak itu takut takut, mereka hawatir diusir karena ketahuan berhenti didepan resto itu,
"Kalian sudah makan belum?", tanya Chiara lembut,
"emmm, bee belum kak", jawabnya masih takut takut,
"temenin kakak makan yuk, kakak lapar tapi gak ada teman makan, Kalian mau kan temenin kakak makan?", tanya Chiara Dengan nada dibuat memelas,
"enggak kak, gak usah, kamu gak kayak makan ditempat seperti ini", jawab anak satunya yang menggendong bayi,
"kata siapa kalian gak pantas, semua pantas kok makan disini, yuk mau yah temenin kakak, perut kakak udah laper banget ini", bujuk Chiara, kedua anak itu saling pandang seolah bertanya pendapat, hingga akhirnya keduanya mengangguk pelan, Chiara pun senang, dan mengandeng tangan anak anak itu, sebelumnya Chiara menitipkan karung mereka pada pak satpam.
begitu masuk para pengunjung menatap pada Chiara yang datang dengan anak anak Dengan pakaian lusuh, banyak yang melihat kagum pada Chiara, gadis cantik Dengan wajah blasteran tapi memliki sikap empati yang begitu tinggi, Chiara memanggil kembali salah satu waiters untuk menambah pesanan,
"kakak cantik, boleh gak kalau makanan kamu dibungkus saja?", tanya salah satu anak itu,
"kenapa, kalian gak mau nemenin kakak makan ya?", tanya chiara dibuat sedih,
"emmm bukan kak, kalau makanannya dibungkus nanti kita bisa makan bersama ayah dan ibu kami kak", jawab polos mereka, hati Chiara mencelos seketika, bahkan disaat mereka lapar mereka masih ingat akan kedua orang tuanya,
"kita makan bersama disini, nanti kakak akan belikan buat ayah dan ibu kalian oke", kata Chiara,
"gak usah kakak cantik, kamu sudah terlalu banyak merepotkan", kata anak itu,
"gak ada yang merepotkan", jawab Chiara,
"makasih kakak cantik", ucap mereka tulus,
"sama sama", kata Chiara,
Tak lama makanan mereka pun datang, Chiara melihat anaknya yang menggendong adiknya itu kesusahan makan jadi Chiara berinisiatif mengambil alih anak bayi itu, beruntung si bayi anteng dipangkuan Chiara jadi Chiara juga Tidak kesulitan makan, sesekali tangan si bayi seolah ingin mengambil makanan ditangan Chiara membaut Chiara tersenyum gemas,
"apa adik kalian ini sudah mulai makan?", tanya Chiara,
"sudah kak, usianya sudah mau 8 bulan", jawab anak itu, Chiara kira anak bayi itu baru berusia 5 atau 6 bulan karena Memang terlihat kecil, ternyata sudah mau 8 bulan.
ponsel Chiara berbunyi, tertera nama opa Jeremy yang ternyata melakukan panggilan video Chiara pun mengangkatnya,
"hallo opa", sapa Chiara,
"hallo chia, kamu dimana dan siapa anak kecil itu?", tanya opa Jeremy saat melihat Chiara memangku bayi,
"oh ini, mereka ini anak anak yang menemaninya Chiara makan opa karena Chiara kesepian gak ada temen makan", ucap Chiara mengarahkan ponselnya pada kedua anak yang sedang anteng makan, sambil mengedipkan mata memberikan kode pada opa Jeremy,
"oh baiklah, dasar cucu opa ini memang, oh ya opa sama Oma akan menginap dibandung, jadi kamu baik baik dirumah ya", ucap opa Jeremy,
"oke opa, opa dan Oma juga hati hati ya disana", kata Chiara dengan senyum cantiknya,
panggilan selesai, anak bayi sudah kembali digendong sang kakak karena Chiara menuju kasir untuk membuat seraya mengambil makanan yang akan diberikan pada anak anak itu,
"kakak cantik terdiam kasih banyak ya, kakak cantik baik sekali", ucap tulus anak anak itu,
"sama sama sayang", kini mereka sudah berada di depan resto, dan chiara menyerahkan makanannya anak anak itu, tapi chiara melihat ada minimarket didepan resto itu, Chiara jadi kepikiran sesuatu,
"ikut kakak bentar yuk", ajak Chiara, seraya menggandeng tangan kedua anak itu, Chiara mengajaknya menuju mini market,
"pilih apapun yang kalian mau, oke", ucap Chiara menyerahkan satu keranjang pada anak itu,
"kakak cantik Tidak usah, kakak sudah membelikan kami makanan", tolak mereka,
"kakak akan sedih kalau kalian menolak", ucap Chiara dibuat sesedih mungkin, membuat anak anak itu jadi bingung dan akhirnya mereka pun memilih makanan dan kebutuhan mereka, Chiara tak tinggal diam, dia pun mengambil satu keranjang dan mengambil berbagi macam kebutuhan dapur untuk anak anak itu, tak lupa juga susu formula, biskuit bayi, dan beberapa cemilan dan makanan bayi untuk si kecil.
selesai, Chiara menyuruh mereka menunggu didepan minimarket saja dan dia akan mengambil mobilnya karena yang mereka beli sangat banyak, agar tidak repot, tak lupa Chiara memasukkan karung yang dibawa anak anak tadi kedalam bagasi mobilnya, beruntung isinya tidak banyak jadi muat.
Chiara memasukkan semua belanjaan ke dalam jok belakang, Chiara menyuruh anak yang tidak menggendong adiknya di depan dan yang menggendong adiknya di Jok belakang, dan Chiara akan mengantarkan anak anak itu pulang.
senyum tampan tersungging dari bibir sexy seorang pemuda yang ternyata mengawasi Chiara dan anak anak itu sejak berada di restoran.
"menarik", gumamnya,
"tuan apa kita sudah bisa melanjutkan perjalanan?", tanya sang asisten, pasalnya tak ada tak ada hujan sang tuan meminta tetap berhenti padahal air minum sudah didapatkannya sejak tadi.
"ikuti mobil merah itu", perintah pemuda itu, yang tak lain adalah axelio, sang asisten hanya menuruti meskipun dia sendiri bingung.
Awalnya axelio menyuruh asistennya membeli minuman di minimarket depan restoran tempat Chiara makan tadi, saat menatap keluar axelio menangkap sosok gadis galak yang tadi memelototinya disekolah, pandangannya jadi terpaku saat melihat senyum cantik Chiara saat ngobrol dengan anak anak kecil itu, henya Dengan melihat saja, axelio bisa tahu apa yang sudah dilakukan chiara si gadis galak, ditambah Chiara yang membawa anak anak itu ke minimarket dan membelanjakan anak anak itu banyak sekali kebutuhan sehari hari.