Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melatih Fisik
"Betulkah begitu Saudara Chang. Kamu tidak takut kepadanya?"
"Hahaha mengapa harus takut kepadanya?"
Mereka berdua kemudian tertawa bersama. Yuo San kemudian memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan saudara juga. Yuo San mengira Boqin Changing sepantaran dengannya berusia belasan tahun. Dia tidak tahu bahwa Boqin Changing ternyata baru berusia tujuh tahun.
"Saudara Chang aku pamit dulu. Terima kasih atas bantuanmu hari ini. Aku berutang budi padamu "
"Tidak masalah Saudara San. Jika terjadi masalah lagi kamu bisa memberitahuku.
Kemudian Yuo San pergi meninggalkan kediaman Boqin Changing menuju rumahnya. Boqin Changing kemudian melanjutkan latihannya lagi yang tertunda. Sesekali dia akan bermeditasi sambil menggenggam rumput naga untuk mempercepat kultivasinya .
Guru Tian baru kembali ke rumah pada sore harinya. Sepertinya hari ini kegiatannya cukup banyak. Dia segera mandi dan beristirahat sebentar.
Malamnya pasangan murid anak tersebut makan malam bersama. Mereka berbincang bincang tentang kegiatan mereka hari ini. Boqin Changing hanya bercerita bahwa dia hanya bersih bersih halaman rumah dan sedikit berlatih saja seharian. Dia tidak menceritakan peristiwa yang terjadi antara dirinya dengan Ruo dan San.
"Chang'er aku tahu mungkin ini tergesa gesa. Namun jika kamu mau kita bisa mulai berlatih besok."
"Benarkah guru. Jika begitu mari kita lakukan." ucap Boqin Changing berbinar binar.
"Hohoho semangat sekali muridku ini."
...*****...
Esok paginya Guru Tian dan Boqin Changing sudah berada di halaman rumah. Hari ini Guru Tian sudah berjanji untuk melatih muridnya tersebut.
"Chang'er coba tunjukan jenis beladiri yang kamu kuasai. Aku ingin melihat sejauh mana pemahaman dan kekuatanmu terkait beladiri"
"Baik guru."
Boqin Changing bersiap untuk menunjukan kekuatannya. Dia bertekad menunjukkan kekuatan aslinya kepada gurunya agar latihan mereka selanjutnya menyesuaikan tingkatan kekuatannya.
Aura pendekar menengah kemudian merembes keluar dari tubuh Boqin Changing. Dia kemudian mengeluarkan jurus-jurus pukulan tangan kosongnya. Beberapa batu besar di halaman milik gurunya hancur ketika bersentuhan dengan tangannya. Dia kemudian memperlihatkan beberapa jurus lain yang umum dikuasai pendekar Kekaisaran Qin.
Guru Tian hanya berdecak kagum melihat kekuatan dari muridnya. Dia merasa walau muridnya masih berada di ranah pendekar menengah namun kekuatannya mengimbangi pendekar ahli. Tiba-tiba dia tidak percaya diri bisa mengajar Boqin Changing dengan baik.
"Luar biasa Chang'er kemampuanmu memang sangat baik. Guru kagum kepadamu"
"Terima kasih guru untuk pujiannya."
Guru Tian akhirnya menurunkan ilmu beladiri milik sektenya kepada Boqin Changing. Untuk awalnya dia akan menurunkan ilmu tangan kosong milik sekte ini. Walaupun sekte ini mempunyai spesialisasi penggunaan pedang, namun para muridnya tetap diajarkan jurus tangan kosong sebagai bentuk perlindungan diri lainnya.
"Chang'er perhatikan ini adalah jurus tangan kosong milik sekte kita aku akan mengajarkannya."
Guru Tian kemudian memperagakan beberapa gerakan beladiri tangan kosong milik Sekte Dua Pedang Petir. Dia kemudian meminta Boqin Changing menirukan.
Sebetulnya Boqin Changing sudah sangat menguasai jurus tangan kosong dari sekte ini, bahkan dia bisa menyempurnakannya. Hal ini karena pemahamannya tentang teknik pukulan dan seni berpedang sudah pernah mencapai ranah dewa. Dia pun mulai menirukan jurus yang diperlihatkan gurunya.
"Tidak mungkin. Ini tidak mungkin..." ucap Guru Tian sambil jatuh tertunduk.
Dia melihat gerakan yang ditampilkan Boqin Changing barusan adalah gerakan paling sempurna yang pernah dia lihat. Muridnya tersebut bahkan bisa menirukan gerakannya dengan lebih baik dalam sekali percobaan. Gila ini gila menurut Guru Tian.
"Tunggu Chang'er coba kita coba jurus yang lain lagi"
Guru Tian kemudian mengajarkan jurus baru dan lagi lagi dalam sekali percobaan Wang Tian mampu menirukannya dengan lebih sempurna.
"Anak ini luar biasa. Dia bisa menghafal semua gerakan dalam sekali percobaan. Gerakannya bahkan lebih bagus dariku." gumam Guru Tian.
Hari itu juga materi jurus yang seharusnya akan dijalani Boqin Changing selama sebulan, habis diselesaikan hanya dalam waktu sehari. Guru Tian hanya tersenyum kaku melihat bakat mengerikan muridnya.
"Chang'er hari sudah sore. Kita lanjutkan lagi latihannya besok. Kurasa saat ini yang kamu butuhkan lebih ke pelatihan fisik. Besok pagi akan kita mulai."
"Baik guru."
Guru Tian kemudian berjalan meninggalkan Boqin Changing menuju ke rumahnya. Mentalnya agak berantakan melihat muridnya mampu menguasai jurus tangan kosong yang dia pelajari bertahun tahun dengan lebih baik. Namun di sisi lain ada perasaan bangga di dirinya bisa mempunyai murid sehebat Boqin Changing.
Malam harinya setelah makan malam, pasangan guru murid ini beristirahat masing masing di kamar. Seperti biasa sebelum tidur Boqin Changing akan menyerap rumput naga terlebih dahulu. Dia berharap bisa secepatnya mencapai ranah pendekar raja agar bisa mencari kembali bola kristal pemanggil.
...*****...
Esok harinya Wang Tian dan Boqin Changing kembali berlatih. Mereka menuju lembah tedekat sambil berlari tanpa ilmu meringankan tubuh. Boqin Changing diberikan beban yang berat di punggungnya agar fisiknya meningkat. Hal itu berlangsung terus menerus selama tiga bulan.
Ketika Boqin Changing sudah terbiasa dengan berat sebelumnya maka Guru Tian akan menambah berat bebannya. Hal itu berlangsung terus menerus sampai berat beban yang dibawa Boqin Changing lebih dari 100 kg.
Orang orang yang melihat Boqin Changing membawa beban yang sebegitu besar langsung bergidik ngeri. Sebelumnya tidak ada satupun murid yang dilatih sekeras itu. Pelatihan keras Boqin Changing sebetulnya juga atas permintaannya. Dia meminta kepada Guru Tian untuk melatih fisiknya dengan keras. Jika dia sudah tidak sanggup mengangkat bebannya dia akan menyerah.
Namun tiga bulan ini, tidak ada tanda tanda bahwa Boqin Changing menyerah dengan pelatihannya. Dia masih tetap bersemangat berlatih di bawah arahan Guru Tian. Kadang kadang saat ada arahan gurunya untuk latihan beladiri, Boqin Changing masih tetap membawa bebannya. Gerakannya masih tetap bagus walaupun sedikit melambat.
Patriak Zhou dan penghuni sekte sangat memperhatikan latihan ekstrem Boqin Changing. Hanya dalam waktu tiga bulan, karena dilatih terus menerus di alam terbuka nama Boqin Changing mulai dikenal. Ketika mereka mengetahui bahwa Boqin Changing baru berusia tujuh tahun semua orang langsung kaget. Anak ini kemudian dianggap jenius sekte yang akan mengharumkan nama Sekte Dua Pedang Petir.