NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:534
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Rumah Sinta

Se Pulang Sekolah.

Laili mengambil motornya yang ada di tempat parkir.

"Gue pulang dulu ya Li" kata Diva

"Iya hati-hati"

Laili pun bergegas keluar dari sekolahnya, namun Laili melihat Sinta di Halte sendirian.

"Sin kok masih disini, nunggu jemputan?" Tanya Laili

"Enggak gue nunggu taxi yang lewat"

"Disini jarang banget ada taxi, gue anterin aja, gimana"

"Ga usah, ga papa"

"Udah ayok naik"

"Tapi"

"Naik, ga papa"

Akhirnya Sinta pun naik ke motor Laili. Laili pun mengantar Sinta sampai rumahnya.

Di Depan Rumah Sinta.

"Ayok masuk dulu" kata Laili

"Ga usah Sin, nanti gue dicariin nyokap gue"

"Ayoklah ga papa" kata Sinta sambil menarik tangan Laili

Laili pun masuk ke dalam Rumah Sinta yang cukup besar.

"Duduk dulu" kata Sinta

Allea pun duduk di kursi ruang tamu Sinta.

"Al ayok masuk kamar gue" kata Sinta

"Tapi"

"Ayok" kata Sinta sambil menarik tangan Laili

Sinta dan Laili pun masuk ke kamar.

"Banyak banget boneka lo" kata Laili

"Iya, kalau lo mau ambil aja ga papa"

"Enggak, makasih"

"Lo juga suka boneka?" Tanya Sinta

"Suka, gue punya boneka satu di rumah namanya Timi"

"Timi, boneka apa?"

"Boneka domba"

"Wah kayaknya lucu, kapan-kapan boleh dong gue main ke rumah lo"

"Boleh"

"Oh ya, yuk makan"

"Eh ga usah, gue masih kenyang"

"Ga usah bohong gue tau lo laper Li"

Sinta dan Laili pun makan bersama-sama.

"Sin, nyokap sama bokap lo mana?" Tanya Laili

"Nyokap gue sibuk sama keluarga barunya, bokap gue juga sama sibuk sama keluarganya, jadi gue disini sendirian"

"Sendirian terus yang masak ini semua siapa?"

"Pembantu gue nama nya Bi ida, tapi Bi ida pulang kalau semuanya udah selesai"

"Sorry Sin, gue ga tau maaf ya buat lo sedih"

"Ga papa kok, udah lanjut makan lagi"

Mereka pun melanjutkan makan, selesai makan mereka menonton Tv bersama-sama. Terlalu enak menonton Tv sampai-sampai mereka pun tertidur.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.

"Aduh mampus gue, udah jam segini" kata Laili

"Emangnya kenapa?" Tanya Sinta

"Gue bisa di marahin sama nyokap gue, kalau gitu gue pulang dulu ya"

Laili pun bergegas untuk pulang, Sinta pun di rumah sendirian lagi.

***

Di rumah.

Papa Laili sudah menunggu Laili di ruang tamu.

"Bagus ya kamu, baru pulang kemana aja kamu?" Tanya Papa

"Maaf Pa, aku dari rumah temen abis ngerjain PR bareng" kata Laili berbohong

"Jangan bohong kamu, Papa tau kamu abis main ya di rumah temen kamu" kata Papa sambil menunjukkan vidio saat Laili bersama Sinta pulang bersama.

"SINI KAMU" bentak Papa

Papa pun menghajar Laili menggunakan sapu kayu yang ada di belakang rumah.

PLAK

PLAK

PLAK

BUGH

BUGH

BUGH

"BERANI KAMU YA BOHONGIN PAPA, MAU JADI APA KAMU, HAH?"

"JANGAN PERNAH BOHONG LAGI SAMA PAPA YA KAMU, ANAK GA TAU DI UNTUNG"

"ANAK HARAM, MENDING KAMU MATI AJA"

"ANAK GA GUNA"

"Pa ampun pa, sakit" rintih Laili

"Pa udah pa, ampun"

"DIEM KAMU, KAMU SAMA AJA KAYAK MAMA KAMU YA TUKANG BOHONG, GA TAU DI UNTUNG"

PLAK

PLAK

BUGH

BUGH

Laili juga beberapa kali di tendang oleh Papanya.

"Pa ampun Pa, sakit, sakit" rintih Laili

PLAK

"KAMU JANGAN PERNAH BOHONGIN PAPA LAGI YA, DAN JANGAN PERNAH DEKETIN TEMEN KAMU ITU NAMANYA SINTA KAN, JAUH-JAUH DARI DIA, NGERTI KAMU" bentak Papa

"I-iya Pa" kata Laili

Papa yang sudah puas menghajar Laili, Papa pun pergi.

"Urus anakmu itu, anak haram" kata Papa

"Dia bukan anakku" kata Mama

Laili yang mendengar itu, Laili pun menangis di kamar mandi. Rasa sakit hatinya, mendengar orang tua berbicara seperti itu, sudah terbiasa Laili mendengar kata-kata itu dari ia kecil sampai sekarang.

Tak di anggap, tak di perdulikan, dan tak di inginkan.

BRUKK

Laili jatuh pingsan.

BYURR

"BANGUN KAMU"

"NGEREPOTIN ORANG AJA, BANGUN"

Laili pun terbangun dari pingsannya.

"I-iya Ma" kata Laili

"Jangan buat Papa kamu emosi terus ya, kamu itu udah enak tinggal disini jadi jangan ngerepotin, Ngerti kamu" kata Mama

"I-iya Ma, ngerti"

"Masak sana, Bi Ijah lagi sakit jadi ga ada yang masak"

"Iya Ma"

Laili pun memasak Ayam Goreng, Sayur SOP, dan sambal kecap.

"Ini Ma makanannya" kata Laili

Tiba-Tiba.

PYARRRR

"MASAKAN APA INI, GA ENAK, KAMU BISA MASAK GA SIH?"

"ASIN BANGET, AYAMNYA JUGA GOSONG GIMANA SIH"

"SINI KAMU" bentak Mama

Mama pun lansung menyuapi Laili dengan kasar.

"AYOK MAKAN, MAKAN"

"KAMU MAU NGERACUNIN SAYA YA, MAKAN NIH, MAKANAN GA ENAK"

"Ma ampun aku ga tau kalau itu ke asinan Ma, Ampun"

"Ga ada kata ampun ya buat kamu, makan nih makan"

"Ma ampun Ma"

Mama juga memberikan makanan kucing kepada Laili.

"Nih makan, makanan kucing cocok buat kamu, makan"

Laili pun memuntahkan isi perutnya.

"MAKAN, JANGAN DI MUNTAHIN MENJIJIKKAN" kata Mama

"Ma cukup Ma, ampun, maaf Ma Laili ga kuat" kata Laili

"Ga perduli, kamu itu ga tau diri"

"Ma Ampun"

BRUKKK

Laili pun jatuh pingsan di tangan Mamanya. Mama pun membiarkan Laili pingsan tanpa membangunkan Laili.

"Anak ga tau diri" kata Mama, sambil meninggalkan Laili

***

Laili terbangun pagi-pagi sekali, Laili dibangunkan oleh pembantunya Bi Ijah.

"Neng bangun Neng" kata Bi Ijah

"Neng"

"Ampun Ma, Ampun" kata Laili

"Tenang Neng ini Bibi"

"Bibi"

"Iya Neng ini Bibi, Neng Laili ga papa?" Tanya Bibi

"Ga papa Bi, sekarang udah pagi Bi"

"Iya Neng, udah jam tujuh"

"Jam Tujuh"

"Iya Neng"

Laili pun bergegas mandi selesai mandi ia lansung berangkat ke sekolah.

"Neng ga makan dulu, Neng?" Tanya Bi Ijah

"Enggak Bi, nanti aja" kata Laili

Laili pun berangkat menggunakan sepedah motor miliknya. Badan Laili terasa panas kepalanya juga pusing, tapi ia harus berpura-pura kuat agar ia bisa ke sekolah.

"Aku harus kuat" kata Laili pada dirinya sendiri

Sesampainnya di Sekolah.

Laili lansung memarkirkan sepedah motornya, Laili pun bergegas ke kelas.

"Permisi, maaf bu saya telat" kata Laili

"Lagi sepuluh kali putaran di lapangan" kata Bu Ratna

"Baik bu"

Laili pun berlari sepuluh kali putaran di lapangan sekolah.

Tiba-Tiba.

BRUKKK

Laili pun jatuh pingsan.

"LAILI" teriak Sinta

Sinta yang melihat Laili jatuh pingsan, Sinta pun menolong Laili, Sinta lansung membawa Laili ke UKS.

Lama Laili pingsan akhinya Laili pun terbangun.

"Akhinya lo bangun juga" kata Sinta

"Aku dimana?" Tanya Laili

"Lo di UKS, tadi lo pingsan, badan lo panas banget tadi" kata Sinta

"Gue harus ke kelas" kata Laili

"Eh jangan, udah lo istirahat aja dulu disini"

"Ga usah gue udah sehat kok"

"Tapi lo masih lemes Li"

"Enggak, gue harus ke kelas"

Laili pun pergi ke kelas, dan mengikuti pelajaran.

"Laili, apa kamu sudah membaik?" Tanya Bu Ratna

"Sudah Bu"

"Baik kalau begitu buka buku kamu halaman enam puluh tujuh kerjakan soal nomor satu sampai lima belas itu ya" kata Bu Ratna

"Baik bu"

Laili pun mengerjakan soal tersebut.

"Li, lo beneran ga papa, wajah lo pucet banget lo?" Tanya Diva

"Ga papa kok, gue baik-baik aja"

"Lo yakin Li"

"Iya, lo ga mau pulang aja gitu, minta bokap lo buat jemput lo" kata Diva

"Eng-enggak usah gue ga papa"

"Tapi Li"

"Udah ga papa kok"

"Oke kalau gitu"

Tak lama kemudian bell istirahat pun berbunyi.

Ting Ting Ting.

Semua murid pun pergi ke kantin.

"Li ke kantin yuk" kata Lussy

"Gue nitip aja ya, gue males ke kantin" kata Laili

"Oh oke, nitip apa?"

"Ayam geprek sama pop ice taro"

"Oke"

Lussy, Diva dan Luna pun pergi ke kantin bersama, tak lama kemudian Sinta menghampiri Laili yang sedang di kelas sendirian.

"Kok lo ga ke kantin?" Tanya Sinta

"Gue males, jadi tadi gue nitip makanan deh"

"Wajah lo pucet banget Li, lo ga papa?"

"Ga papa kok"

Tak lama kemudian Lussy membawakan pesanan Laili.

"Nih Li"

"Makasih ya"

"Iya"

Laili pun langsung makan, dan menghabiskan makanan tersebut dengan cepat.

"Laper Li?" Tanya Luna

"Iya"

"Pantes cepet banget makannya"

"Iya, soalnya kemarin malam aku lupa belum makan"

Ting Ting Ting.

Bell masuk tanda pelajaran berikutnya akan di mulai, semua murid pun bergegas kembali ke kelas.

Pelajaran pun di mulai.

Dua jam kemudian.

Ting Ting Ting.

Bell kembali berbunyi tanda jam pulang sekolah. Semua murid pun bergegas untuk pulang.

Laili yang hampir terjatuh karena ia pusing, badannya sudah tak kuat lagi sebenarnya.

"Li, lo ga papa?" Tanya Diva

"Ga papa kok, gue harus cepet pulang"

"Li, istirahat dulu, disini"

"Ga usah gue bisa kok, gue harus pulang"

"Kenapa sih, Div?" Tanya Sinta

"Ini Laili hampir pingsan, gue suruh istirahat dulu ga mau"

"Li istirahat dulu" kata Sinta

"Ga usah gue harus cepet pulang"

"Lo yakin, lo kuat?"

"Iya gue yakin kok"

Tiba-Tiba.

BRUKKK

Laili jatuh pingsan, semua panik, Sinta, Diva, Lussy dan Luna pun membawa Laili ke Rumah Sakit.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!