Penantian Panjang

Adrian merasa lapar sekali ia beranjak ke dapur barangkali ada makan yang tinggal menghangatkan saja, ia lalu membuka lemari es matanya sedikir kaget melihat lemari es yang kosong, tumben sekali biasanya kulkas penuh dengan makanan.

"kemarin ibu lupa memberi uang belanja sama bibi, dan hari ini bibi izin pulang kampung" ucap ibu Zulaikha yang sontak mengagetkan Adrian.

"Adrian laper banget bu" ucap Adrian sambil meringis

"kayaknya masih ada stock mie instan,gimana kalo kita makan mie instan saja" ucap ibu Zulaikha

"boleh bu,Ayah sudah lama tidak makan mie instan" ucap Ayah Usman.

Adrian pun mengangguk dan tersenyum, Ibu Zulaikha menyuruh Adrian menunggu dimeja makan. Adrian lalu mendorong kursi roda sang Ayah menuju ke meja makan.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya mie instan pun matang, mereka menyantap mie tersebut dengan penuh kenikmatan dan kehangatan.

*****

Fara masih berusaha menghubungi Fikri namun masih sama nomor ponselnya belum aktif, Fara merasa cemas dengan keadaannya dan merasa putus asa.

"mungkin memang tak ada jalan lain, ia memang harus menutupi kehamilannya dari siapa pun. Biarlah Adrian yang menjadi ayah dari janin yang ada dirahimnya, ia tidak mungkin jujur pada Adrian dan akan membuat karirnya hancur bukan cuman karirnya keluarganya pun akan malu" batin Fara.

Fara lalu merebahkan tubuhnya diranjang, entah mengapa dia merasa lapar lagi padahal baru satu jam lalu ia makan malam dengan kedua orangtuanya.

ia merasa ingin memakan buah mangga, ia lalu bangun dari ranjangnya dan keluar dari kamar, berjalan menuju dapur dan membuka kulkas, tapi didalam kulkas hanya ada buah anggur dan jeruk.

Mukanya langsung cemberut, Fara duduk di sofa ruang tamu lalu mengambil hpnya. Ia berencana memesan mangga diaplikasi online, untung saja kedua orangtuanya tidak dirumah, kalo mereka melihat tingkahku yang aneh ini mungkin mereka akan curiga.

Setelah menunggu 1 jam akhirnya pesanan Fara sampai. Ia langsung buru-buru membawa mangga itu ke dapur dan mengupasnya,lalu membuat sambel rujak yang pedas.

malam itu Fara menghabiskan 1 buah mangga muda,rasanya nikmat sekali. Fara membersihkan dapurnya dan memasukan kupasan mangga kedalam plastik lalu membuangnya kesampah,agar tidak ada yang tau.

Fara lalu merebahkan tubuhnya di kasur, sekarang dirinya sudah merasa lega dan tenang untuk tidur karna keinginannya sudah terwujud. Fara lalu memejamkan matanya karna sudah terlalu mengantuk.

****

Keesokan harinya Adrian ingin pergi ke restoran, karna sudah lama sekali ia tidak kerestoran, ia akan bangkit dari kesedihannya. Ia tidak mau restorannya bangkrut karna ia yang terlalu lama terbelenggu dalam kesedihannya.

Adrian sudah bersiap dan keluar dari kamarnya, ia lalu berpamitan dengan Ayah dan ibu, ia tidak ikut sarapan karna ingin sarapan direstorannya. Adrian lalu melajukan mobilnya dengan perlahan.

Disepanjang perjalanan Adrian berusaha menata hatinya, menghilangkan kenangannya tentang Suci,dan berusaha membuka hatinya untuk Fara.

Adrian lalu mengambil Hpnya dan mencari kontak Fara, ia mengirim pesan kepada Fara untuk mengajaknya makan siang direstorannya. Adrian ingin mengenal Fara lebih dekat lagi.

Sesampainya di restoran Adrian memarkirkan mobilnya, lalu turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam restoran. Sekelebat bayangan Suci melintas difikirannya, namun ia segera menghilangkan fikiran itu.

Adrian disambut oleh karyawannya, mereka memberi selamat kepada Adrian atas pertunangannya, Adrian hanya menjawab dengan senyuman, lalu menyuruh semua karyawannya kembali bekerja.

Adrian lalu masuk ke dalam ruangannya,ia melihat banyak sali berkas-berkas diatas mejanya. Adrian menarik nafas panjang lalu berjalan ke meja kerjannya.

Adrian meminta tolong kepada karyawannya untuk dibawakan nasi goreng seafood juga jus alpukat ke ruangannya. Sebelum mengerjakan semua berkas-berkasnya ia harus mengisi tenaga dulu agar bisa menyelesaikan semuanya dengan benar.

Sesudah sarapan Adrian lalu bergegas mengerjakan semua kerjaannya, ia sangat sibuk diruangannya. Keadaan restoran pun juga sangat ramai seperti biasa.

tiba-tiba ada seorang wanita yang mencari Adrian,ia menanyakan Adrian kepada mbak Irma.Mbak irma langsung mengantarkannya ke ruangan Adrian.

Tok tok

" masuk" ucap Adrian singat

Perempuan itu pun masuk kedalam ruangan Adrian, Adrian lalu melihat ke arah perempuan itu. Ternyata yang datang adalah Fara, ia agak mengerutkan dahinya,bertanya-tanya kenapa Fara tiba-tiba datang ke restorannya. Ia lalu teringat pagi tadi telah mengirim pesan kepada Fara untuk mengajaknya makan siang di restorannya.

Adrian lalu bangun dari kursinya dengan tersenyum, lalu menghampiri Fara dan menyuruhnya untuk duduk. Ia meminta maaf karna tidak menjemputnya, ia sangat sibuk hari ini. Fara agak heran dengan sikap Adrian yang tiba-tiba baik kepadanya.

Adrian lalu menyuruh karyawannya untuk membawakan makanan keruangannya, Adrian menyuruh Fara menunggu sebentar karna ingin mengerjakan pekerjaannya yang hampir selesai.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya maka makannya sudah datang, Adrian pun sudah selesai mengerjakan pekerjaannya. Mereka lalu makan siang bersama, sambil menikmati makannya Adrian sesekali menanyakan tentang kegiatan Fara sebagai dokter.

Adrian juga menanyakan apa makanan kesukaan Fara, Fara sedikit agak tersentuh dengan sikap Adrian sekarang, tiba-tiba ditengah makan siang itu Fara merasa perutnya tidak enak dan ingin muntah. Fara lalu meminta izin dengan Adrian untuk pergi ke toilet.

Fara lalu berlari kearah toilet,Adrian merasa jika Fara sedang sakit,karna biasanya ia adalah seorang yang ceria dan banyak bicara tapi kali ini ia hanya tersenyum saja mendengar ocehan Adrian.

setelah beberapa saat Adrian menunggu, akhirnya Fara kembali ke ruangan Adrian.

"kamu sakit fara" tanya Adrian sedikit cemas,

"hanya masuk angin biasa saja, nanti kasih minyak angin juga sembuh kok" jawab Fara dengan lembut.

setelah Fara sedikit enakan, Fara izin pamit kepada Adrian karna ingin beristirahat dirumah, Adrian menawarkan diri untuk mengantarkan Fara pulang, namun Fara menolak.

Fara mengucapkan terimakasih atas makan siangnya dan juga sikap baik Adrian kepadanya, Adrian hanya menjawab dengan senyuman.

Fara lalu keluar dari ruangan Adrian, Adrian mengikutinya dari belakang dan mengantarkannya sampai depan restoran.

Setelah Fara pergi ia laku kembali ke ruangannya, dalam batinnya ia tidak tega memelihat Fara nyetir sendiri karna sedang tidak enak badan, tapi karna Fara menolaknya ia jadi sungkan untuk memaksanya.

Adrian melanjutkan pekerjaannya, hari ini ia full berada direstoran agar pekerjaannya karna jika tidak kerjaannya akan menumpuk. Ia harus membereskan pekerjaan dan juga mempersiapkan pernikahannya.

Hari ini saja ibunya sudah menelfonnya untuk membahas seragam keluarga dan keperluan lainnya, tapi ia meminta ibunya untuk menundanya karna ia banyak kerjaan.

Ternyata begini rasanya akan menggelar pernikahan, apalagi pernikahannya yang singat ini.