Mencari Ibu

“Tenang! Semua akan baik-baik saja,” ujar Finn dengan tatapan tajam yang tertuju pada mobil yang berhenti di depannya.

Yona semakin ketakutan saat melihat penumpang di dalam mobil yang mengepungnya itu keluar semua. Tubuh kekar dan wajah mengerikan. Salah satu orang keluar dan mengetuk kaca mobil dengan keras agar Finn segera membukanya.

“Jangan dibuka, Kak! Lebih baik kita pergi sekarang!” cegah Yona mencengkeram lengan Finn.

“Kamu di dalam saja. aku yang akan menghadapi mereka,” Finn berkata dengan tenang.

“Kak, kumohon! Kita pergi saja sekarang!” mohon Yona dengan tatapan mengiba. Namun Finn tidak peduli. pria itu membuka pintu dan keluar.

Finn sama sekali tidak takut dengan orang yang berdiri di hadapannya itu. meskipun wajahnya menyeramkan.

Pria itu kemudian melayangkan pukulan pada Finn, namun Finn berhasil menghindar. Seorang lagi mendekat. Kemudian Finn mencegah dengan gerakan tangan.

“Saya tidak bermaksud mengganggu anda. kedatangan saya ke sini untuk bertemu dengan seseorang,” ucap Finn. Menatap penuh waspada pada beberapa orang yang sudah siap memberikan pelajaran.

“Lebih baik cepat angkat kaki dari kawasan ini sekarang juga. atau kamu tidak akan bisa menghirup udara bebas di dunia ini lagi,” ujar salah satu dari mereka.

“Aku akan tetap ke sini sebelum aku bertemu dengan orang yang aku cari,” Finn tidak putus asa.

Ucapan Finn ternyata membuat beberapa pria itu geram. Karena baginya, Finn justru menantang. Setelah itu mereka menyerang Finn.

Finn dengan sigap menghindar serangan. Datang lagi serangan dari orang yang berbeda, dan Finn masih mampu melawan. Namun saat semuanya sudah menyerang bersamaan, Finn kualahan. Terlebih dirinya hanya seorang diri.

“Hentikan!!” teriak Yona yang keluar dari mobil dengan cepat. Melindungi Finn agar tidak diserang oleh orang-orang itu.

“Rupanya kamu datang dengan wanita cantik. Akan sangat menyenangkan bagi kami jika menikmatinya dulu!” ujar pria itu mencemooh.

“Jangan harap!” Finn sangat marah, kemudian ia langsung menendang pria itu tepat mengenai barang berharganya yang berada di antara dua pahanya.

Ulah Finn itu membuat beberapa orang lainnya semakin geram dan kembali menyerangnya. Yona sangat ketakutan. Ia menjauh dari Finn agar tidak mendapatkan pukulan. Tapi ia juga kasihan dengan Finn karena tidak ada yang membantunya.

“Tolong, Kak Finn!!” teriak Yona saat tanpa ia sadari ada seseorang lagi yang kini menangkapnya.

Finn menoleh ke arah Yona. Tampak Yona ketakutan dalam kekuasaan pria menyeramkan itu. ia pun memilih untuk menyerah. Tapi hanya sementara.

“Aku akan melepaskan wanita ini, asal kamu tidak datang lagi ke sini,” ucapnya bernada ancaman.

Finn mengangguk sambil mengangkat tangannya. setelah itu melepaskan Yona begitu saja. Finn pun segera mengajak Yona masuk ke dalam mobil.

“Aku akan datang lagi ke sini, sampai aku bertemu dengan Jendra.” Finn segera masuk ke dalam mobil dan melajukannya, meninggalkan tempat itu.

**

“Kak Finn terluka!” ucap Yona masih ketakutan.

Finn tidak peduli dengan luka yang ada di wajahnya. Sudut bibirnya juga mengeluarkan darah, namun ia tidak merasakan sakit sama sekali. dia masih penasaran, sebenarnya siapa Jendra. Apakah Jendra benar seorang mafia seperti yang pernah dikatakan oleh Madam Jolie waktu itu. apakah Jendra adalah boss dari beberapa pria tadi.

“Kak, kita hentikan saja pencarian ini!” ucap Yona dan mampu mengalihkan perhatian Finn.

Finn seketika menghentikan mobilnya. Tatapannya sangat tajam pada Yona. Bisa-bisanya Yona mudah menyerah begitu saja. sudah sejauh ini melangkah, ia pun bertekad membantu Yona supaya bisa bertemu dengan ibunya, namun justru Yona menyerah begitu saja.

“Kamu sadar dengan yang kamu katakan barusan, Yona? Kita sudah melangkah sejauh ini dan kamu menyerah begitu saja?” ucap Finn dengan tatapan tajam. Nada suaranya yang seperti membentak semakin membuat Yona takut. Ia baru melihat kemarahan Finn.

Mata Yona berkaca-kaca. Harusnya ia mempersiapkan mentalnya dengan kuat sebelum memutuskan mencari ibunya. Karena Yona tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Aku.. aku takut. Aku takut membuat orang lain terluka,” jawab Yona dengan suara bergetar.

“Takut? Sedari awal kamu sudah membuat orang terluka. Kamu sudah melukai hati ayah kamu, apa kamu lupa Yona? Dan sekarang kamu sudah semakin dalam melukai hati ayah kamu, lalu kamu akan menyerah begitu saja tanpa mendapatkan hasil apapun? Seperti itu?”

Yona menggelengkan kepalanya. Ia membuang pandangannya ke samping sambil terisak. ia tahu kalau selama ini sudah melukai perasaan ayahnya dengan cara membohongi pria itu. namun yang dimaksud Yona, ia tidak ingin melukai orang lain lagi. seperti yang dialami Finn baru saja.

“Maafkan aku!” ucap Yona dengan lirih. Ia tidak mampu menyembunyikan tangisnya lagi.

Finn menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia menormalkan emosinya sebentar, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan kembali ke hotel.

Selama dalam perjalanan, keduanya sama-sama diam. Yona belum bisa berpikir jernih atas kejadian yang baru saja dialaminya.

Setibanya di hotel, Finn dan Yona berjalan menuju kamar mereka masing-masing. Finn yang lebih dulu masuk ke kamarnya, karena kamar Yona berada setelah kamar Finn.

“Aku tidak ingin membuat Kak Finn terluka. Biar aku obati lukanya,” ujar Yona berdiri di ambang pintu kamar Finn.

Finn menoleh. Kemudian ia menarik Yona masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintu dengan rapat, menghimpit tubuh Yona di balik pintu kamar itu.

“Aku rela terluka demi membantumu, Yona! Aku harap kamu tidak menyerah begitu saja,” ucap Finn dengan tatapan dalam.

“Maafkan aku, Kak. Baik, aku akan tetap melanjutkan mencari ibu…”

Ucapan Yona terputus saat tiba-tiba bibirnya dibungkam dengan bibir Finn. Tubuhnya didekap erat oleh pria itu.

.

.

.

*Happy Reading!!