Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.
Saatnya pembalasan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Ayah pengecut
Anton yang baru saja pulang dari kegiatan OSIS, kini merebahkan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruang tengah lantai dua.
Sebagai siswa kelas tiga, dia disibukkan dengan banyak kegiatan dan juga persiapan untuk turun dari jabatan ketua OSIS.
Memang Anton sangat rajin di sekolah, dia adalah murid teladan yang baik dan ramah. Selain menjadi ketua OSIS, dia juga ketua kelas.
Siapa yang tidak kenal Anton Anggara dari SMA Nusantara? Siswa teladan yang juga terkenal menjadi selebgram, selebtok dan lainnya. Pengikutnya di sosmed mencapai 5 juta orang.
Setiap Minggu dia mendapatkan Endorse dari berbagai produk terkenal.
Dia juga sangat berprestasi sebagai siswa SMA.
Hidupnya sempurna, sangat sempurna.
Anton mengernyitkan dahinya melihat adiknya, Andre, terlihat agak kesusahan menaiki tangga.
Anton yakin dirinya memiliki tubuh yang besar, tapi Andre kelihatannya tidak melihat dia.
Andre yang jalan agak pincang hari ini itu langsung saja masuk ke kamar Ricky yang telah kosong.
Kosong disini itu maksudnya penghuninya sudah tidak ada. Kalau isi kamarnya masih tetap ada.
Anton yang penasaran dengan adiknya yang aneh itu pun berdiri dan mengikutinya.
Saat Anton sudah sampai, dia pun melihat Andre yang mengangkat kursi gaming milik Ricky, hendak menghancurkan etalase kaca berisi berbagai action figure mahal milik Ricky.
Anton tidak menghentikan adiknya, dia hanya menonton dengan santai sambil bersandar di dekat pintu.
Andre terus saja memecahkan etalase dengan kursi, terlihat penuh amarah.
“Udah ngamuknya?“ Tanya Anton setelah Andre berhenti dan melemparkan kursi ke sembarang arah.
Andre pun berbalik, melihat kakaknya yang menonton dengan santai tersebut.
”Bang… kau harus dengarkan ceritaku, percayalah padaku kali ini—“
”Kakimu kenapa pincang? Jangan bilang jatuh dari motor karena balapan lagi, aku tahu balapannya itu hari ini.“ Anton tidak menunggu ucapan Andre selesai, sudah menyahutinya.
Andre yang mendengar itu mengalihkan pandangannya, ”ini semua karena si babi, bang! Abang nggak bakalan percaya kalo aku bilang si babi ikutan balap motor dan juara satu, kan? Dia bahkan membawa motor Ducati yang aku pengen waktu itu Bang, 1,5 miliar!“
Anton mengernyitkan dahinya, ”hah? Jangan ngawur, Ndre!“
Andre berdecak malas, lalu mengeluarkan ponsel pintarnya, menunjukkan vidio pada kakaknya.
”Dia makek nama samaran, Riki Narendra, makanya aku baru tahu itu dia, pas dia buka maskernya.“
Anton yang melotot tidak percaya melihat sepupunya ada disana, menerima hadiah, dengan penampilan tidak biasa, menoleh pada Andre tidak percaya.
”Kau bilang siapa tadi?“
”Ricky—“
”Bukan, nama samaran dia.“
”Riki Narendra, R-I-K-I. Kenapa emangnya bang?“
Anton terlihat gusar, dia mengembalikan ponsel pintar Andre pada pemiliknya.
”Itu nama kakaknya cewek yang kamu hamili, bodoh! Yang kita nyuruh orang buat nabrak dia waktu itu!“
”Bu-bukannya dia mati— bang! Jangan-jangan si babi tahu itu dan dia makek nama Riki Narendra buat neror kita, Abang tahu kan si babi benci banget sama kita!“
Anton menggeleng pelan, ”nggak mungkin Ndre, si babi nggak mungkin sepintar itu! Lagipula cuma kita berdua yang tahu.“
”Kalo dia tahu, gimana bang?“
Anton menoleh pada adiknya, menyunggingkan senyuman miring, lalu dia menepuk bahu Andre.
”Andre, kalo dia tahu, emang kenapa? Lagipula ayahnya nggak berkutik di depan papa, kan?“
Lalu, Anton melihat action figure yang sebagian berserakan di lantai karena Andre telah memukuli etalasenya.
Anton berjalan menuju etalase, berjongkok dan mengambil salah satu action figure.
”Kamu kan tahu dia sayang banget sama benda bodoh ini…“
Melihat itu, Andre pun menyeringai, ”abang emang pinter banget! Dia pasti ngamuk kalo kita jual semua itu, kan?“
Anton pun tertawa, ”dia berani main-main dengan kita, dia harus tahu tempatnya ada dimana.“
***
”RICKY!!“
Baru saja Riki membuka pintu apartemennya, dia sudah melihat Edwin yang tidak sabaran itu memaksa masuk.
Penampilan Edwin kali ini sangat kacau, dia juga memiliki beberapa luka dan lebam di di wajah dan tubuhnya.
Kakinya pun berjalan terseok-seok.
”Ayah? Kau kenapa?“ Tanya Riki setelah menutup pintu dan menghampiri ayahnya yang telah duduk di sofa.
Edwin terlihat menyedihkan.
”Seharusnya aku yang tanya padamu, apa yang kau lakukan pada Andre? Lututnya tergores, cukup besar, jalannya agak pincang dan dia bilang itu ulahmu.“ kata Edwin.
Riki mengangkat satu alisnya, ”aku? Ayah percaya ucapan dia?“
Edwin menghela nafas berat, ”tentu saja tidak, tapi Edward marah. Andre dan Anton mengatakan banyak hal yang tidak masuk akal, Rik. Mereka bilang kau ikut balapan motor sport, memakai motor sport seharga 1,5 miliar, dan mereka bahkan mengatakan kau curang saat balapan. Kau menendang Andre hingga dia oleng dan jatuh, makanya kaki dia bisa luka. Dan apa kau tahu apa yang kakak ku perbuat padaku?“
Riki mulai menatap ayahnya dengan serius, ”apa, yah?“
Lalu Edwin menunjukkan lukanya di kaki sebelah kiri, ”dia membuatku pincang juga sekarang.“
Oke, ini ngeri banget, kan?
Riki benar-benar akan senang jika dia bukan bagian dari keluarga itu, dia mohon!
Bagaimana bisa Edward melakukan hal sekeji itu pada adiknya sendiri padahal ucapan putranya belum ada bukti yang jelas.
”Tidak apa Rik, aku melakukan ini untukmu, daripada kamu yang dilukai, lebih baik aku saja, kan? Ini udah nggak sakit kok. Menurut dokter, kaki ku akan segera sembuh sekitar satu bulanan.“ ucap Edwin.
Jadi maksudnya sebenarnya Edward akan melukai kaki Riki, namun Edwin memohon untuk melukainya saja menggantikan Riki?
”Rik?“ panggil Edwin yang heran melihat Riki terbengong seolah dia baru saja melihat film paling horor di dunia.
Edwin menepuk bahu Riki, ”ayah nggak marah kok, ayah juga tahu kamu nggak mungkin nglakuin itu. Kamu jujur aja sama ayah, Rik.“
Riki pun mengusap wajahnya, frustasi dengan nasibnya sendiri.
”Ayah, aku emang ikut balapan itu, tapi aku sama sekali nggak bikin si Andre pincang, dia itu jatuh sendiri di tikungan. Gara-gara itu dia kalah dariku, dan menyalahkan semuanya padaku. Dan motor itu… aku beli sendiri, ayah.“
Edwin sempat terbengong sebentar, sampai kemudian dia sadar dan segera bertanya.
”kamu beli sendiri itu gimana caranya, Rik?“
Riki tersenyum kecil, lalu menunjukkan sesuatu di ponsel pintarnya.
Edwin makin terbengong melihat apa yang ditunjukkan Riki.
”Aku punya saham di WCB Bank, ayah tahu Bank terbesar di negara kita itu sahamnya selalu naik dan memberikan profit yang besar, kan? Ayah juga tahu aku mengumpulkan uang dari game. Apakah sekarang aneh jika aku memiliki saham dan motor sport?“
Kaki Edwin benar-benar lemas dibuatnya. Ternyata putranya bisa main saham juga, ya? Syukurlah Riki tidak bodoh seperti yang dia pikirkan.
Riki heran melihat Edwin seperti mau menangis. Karena dia canggung melihat reaksi tidak biasa dari Edwin, dia pun segera berdiri.
”Ayah udah sarapan? Ayo sarapan denganku — oh iya, kenapa ayah nggak tinggal disini aja, yah? Nggak perlu tinggal sama orang-orang nggak tahu diri itu.“
Bahu Edwin merosot mendengar ucapan putranya, ”ayah nggak bisa Rik…“
”Pengecut, ayah sangat pengecut.“
Edwin menundukkan kepalanya, ”ayah tahu itu, maaf Ricky.“
Seandainya kamu tidak pengecut, putramu tidak akan bunuh diri, Edwin bodoh…
mau lanjut atau nggak thor
lanjut thor