Ini adalah kisah pemuda yang bereinkarnasi dari bumi Dunia daratan bawah ke dunia daratan tengah tempat manusia mempunyai kekuatan dan bisa berkultivasi , ikutilah kisah perjuangan dan perjalanan Yin jue yang akan menjadi penerus Dewa Naga dan mendapatkan harta Karun warisan dari Dewa Naga untuk meningkatkan kekuatanya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmat sodiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 13 : kembali ke kota Xinchang
.
.
Sertelah menunggu lama akhirnya Yin Kun dan Yin Lun datang membawa istri Patriak Yin Bei yang di ikat ke dua tangannya ke belakang
Yin Baohu yang melihat Yin Xhie sudah datang , dia lalu menghampiri nya dan membelai halus dengan tangan nya .
Oh cantik nya sayang ku , mau kah kau jadi selir ku , aku akan memanjakan mu setiap malam , akan ku berikan kau keindahan surga yang sesungguhnya...'' kata Yin Baohu sambil membelai pipi mulus itu dengan lembut .
CIH DASAR . .ANJ**G . LAKNAT . MESUM . .
Cuiihhh...
Yin Xie meludahi muka Yin Baohu, tapi Yin Baohu dengan sigap .menghindari nya .
'' Ku beri kau waktu dalam satu minggu , barang kali kau berubah pikiran .
'' Tak sudi aku . ! melihat mu saja aku MUAK . .! kata Yin Xhie sambil memalingkan wajahnya .
.
He he he . .
Cantik cantik jangan galak galak nanti akan pudar kecantikan mu .
'' Yin Kun dan Yin Lun kalian bawa patriak dan para tetua ini jebloskan ke penjara bawah tanah , jangan lupa ambilah cincin penyimpanan para tetua itu sebagai bonus untukmu . .
.
'' Aku akan mengurus calon istriku ini...'' kata Yin Baohu sambil menggoda Yin Xhie yang semakin benci padanya .
Yin Kun dan Yin Lun pun menurutinya sesuai dengan perintah Yin Baohu .
Yin Baohu membawa istri Patriak sekte ke kamar untuk di kurung nya di sana , karena Yin Baohu sangat mengagumi kecantikan Yin Xhie jadi dia tidak mungkin tega menjebloskannya ke penjara .
.
Di dalam dimensi kalung giok jiwa.
.
Hari berganti hari bulan berganti bulan, tak terasa sudah satu tahun Yin Jue berlatih jurus ini , dia sekarang benar-benar sudah menguasai jurus Telapak Naga Kehampaan ini .
Sekarang Yin Jue sudah bisa menciptakan siluet naga berdiameter 1 meter yang ber elemen kan api dan es dari kehampaan , serangan ini sangat cocok untuk serangan menyelinap yang akan mengagetkan musuh nya. .
Aku sekarang lebih baik kembali saja ke Goa yang di ujung Jurang Kematian , mungkin guruku sudah menunggu nya .
Yin Jue pun mengaliri Qi ke dalam kalung giok jiwa sambil membayangkan ruangan di dalam goa yang ada di jurang kematian .
swuusshhhh. .
di dalam goa di jurang kematian
Yin Jue muncul di dalam goa tempat dulunya di berlatih , dia mengedarkan kesadaran nya mencari guru Lou Feng , tapi dia tidak merasakan keberadaan guru nya .
Dia terus menyusuri goa tapi tidak menemukan keberadaan gurunya , kemudian dia melihat tempat tidur kakeknya , dia melihat ada kertas dan lencana yang ada di atas tempat tidur itu .
Dia melihat lencana itu , lencana itu bertuliskan gunung pedang dan ada gambar gunung dan gambar pedang di tengah tengahnya, lalu di membaca isi dalam surat itu. .
Juer maafkan aku tidak bisa mengajarimu ilmu ku seutuhnya , aku ada masalah penting di dalam sekte ku yang mengharuskan aku kembali , datang lah ke sekte Gunung Pedang di kekaisaran Yuan di wilayah tengah dan tunjukan lencana emas yang ku tinggal kan itu pada penjaga sekte ,teruslah berlatih dan jadi lah kuat , Lou Feng
Emmmh , rupanya guru ku adalah orang penting di dalam Sekte Gunung Pedang ini , tunggulah aku guru , karena aku pasti akan berkunjung ke sana suatu hari nanti . .
Yin Jue pun keluar dari jurang Kematian kemudian dia melompat dan terbang menuju hutan yang ada di atas jurang kematian , dia menurun kan basis kultivasi nya sampai ke ranah perunggu bintang 7 .
Karena rata rata anak umur 15 tahun berada di ranah perunggu bintang 7 , karena jika Yin Jue menunjukan basis kultivasi nya yang sekarang pasti akan menggemparkan kekaisaran Wei .
Sesampai nya di hutan yang ada di atas jurang Kematian Yin jue pun memasuki hutan itu untuk berburu mustika siluman , dia semakin masuk ke dalam hutan , Yin Jue mencoba mengedarkan kesadaran nya untuk mencari keberadaan hewan siluman berada .
Dia menemukan beberapa kelompok serigala taring api lalu memburunya dan mengambil mustika nya serta memasukan tubuh serigala yang telah di bunuh .
Kemudian Yin Jue berpindah pindah tempat untuk mencari posisi yang paling tepat untuk mengunakan serangan kejutan , dia melihat 8 ekor siluman serigala taring api lagi , Yin Jue lalu memperagakan tangan sesuai pola jurus Telapak Naga Kehampaan.
Tiba tiba muncul siluet Naga dari kehampaan di sekitar Serigala Taring Api itu dan menghantam 8 ekor serigala itu hingga mati .
Yin Jue pun mengambil mustika yang ada di kepala serigala itu dan juga menyimpan tubuh serigala taring api ke dalam cincin nya .
Dia kembali berburu lagi semakin masuk kedalam hutan , tapi Yin Jue hanya menemukan hewan siluman level 4 saja , seharian itu Yin Jue sudah membunuh banyak siluman di sana .
Setelah sore hari kemudian yin Jue memutuskan untuk berhenti berburu , dia lalu tidur di atas dahan.
Keesokan harinya Yin Jue kembali berburu hewan siluman di sana , setelah di rasa cukup kemudian Yin Jue memutuskan untuk pulang kembali ke klan nya .
Yin Jue melompat lompat di atas dahan dari pohon satu ke pohon lainnya mengunakan ilmu meringankan tubuh , tak terasa dia sekarang sudah ada di wilayah hutan terluar .
Yin Jue kemudian turun ke bawah , dia memilih berjalan kaki saja agar tidak ada yang curiga , sampai akhirnya sampailah dia di depan gerbang , dia lalu memasuki gerbang itu yang tanpa penjagaan , Yin Jue pun melihat sekelilingnya mencari keberadaan penjaga , tapi dia tidak menemukan satu pun penjaga .
Ini aneh kenapa kotanya jadi sepi seperti ini dan tidak ada penjaga yang bertugas sama sekali . .
Lebih baik aku mencari kedai saja untuk mencari informasi , apa yang telah terjadi pada kota ini , karena ada yang mengganjal di pikiran ini .
Dia akhirnya menemukan kedai sederhana , dia masuk ke dalam ke kedai tersebut .
'' Tuan muda apa ada yang bisa ku bantu . ? tanya pelayan kedai tersebut .
'' Aku pesan makan sederhana saja sama minum nya teh saja nona...'' jawab Yin Jue pelan .
'' Mohon di tunggu tuan muda...''
'' Kemudian Yin Jue menunggu makanan pesananya sambil mendengarkan pembicaraan pelanggan , tapi mereka yang makan di kedai itu pun tidak ada yang membicarakan informasi sedikit pun tentang keadaan kota ini .
Sertelah menunggu lima menit makanan pun datang bersama minum nya , Yin Jue langsung menyantap makanan dan minuman itu sampai habis .
'' Pelayan berapa harga semuanya ? kata Yin Jue pada pelayan di dekat nya .
'' Cuma 15 koin perak tuan . ! jawab pelayan itu .
Yin Jue pun mengambil 1 koin emas dari dalam cincin nya kemudian di berikan pada pelayan itu .
'' Tuan tunggu kembalian di sini , aku akan mengambilnya.
'' Tidak usah nona , ambil saja kembaliannya untukmu , tapi tolong jawablah pertanyaan ku
'' Kenapa kota ini terlihat sepi dan kemana para penjaga kota berada...? tanya Yin Jue
'' Ini tuan , kemarin lusa ada perampokan di semua sudut jalan kota ini , yang di lakukan oleh kelompok berpakaian hitam dan memakai topeng tengkorak berwarna merah , mungkin warga sekarang banyak yang masih trauma sehingga para pedagang di pinggir jalan tidak jualan lagi .
Kelompok itu juga menyerang klan Yin ,
'' Apa klan Yin di serang...? ucap Yin Jue kaget.
'' Iya tuan muda....'' jawab pelayan itu .
'' Ya sudah aku pergi dulu terima kasih atas informasinya...''
Yin Jue pun keluar kedai dan berlari ke arah klan nya , aku berharap mereka semua masih selamat karena penyerangan itu . . guman Yin Jue dalam hati nya .
Sesampainya di depan Klan , Yin Jue melihat Klan nya sangat sepi , para penjaga gerbang pun tak ada yang bertugas seperti biasa nya , kemana mereka semua nya dia terus menyusuri halaman Klan nya , di sini ada banyak bekas noda darah yang sudah mengering .
Yin Jue berspekulasi bahwa mungkin anggota Klan nya banyak yang jadi korban atas penyerangan pembunuh bayaran Iblis Darah ini .
Dia terus menyusuri Klan nya untuk mencari informasi tentang penyerangan ini , barang kali masih ada sisa anggota klan masih hidup .
.
.
.
.
####
.