Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
"Naretta , katakan sama aku siapa yang menghamili mu ?" bentak Dean ketika mereka duduk berdua di sofa depan tv .
Setelah dirawat semalaman di rumah sakit , paginya Naretta sudah diperbolehkan dan kini kedua sudah sampai apartemen milik mereka .
"Dean , biar Naretta istirahat dulu . Dia belum sepenuh nya pulih ". Ucap Sasya yang baru saja membantu Naretta duduk disofa . Dan Kaivan yang berdiri tak jauh dibelakang mereka .
"Kak Sasya gak usah ikut campur , ini masalah rumah tangga ku kak ". Teriak Dean
"Sekarang katakan pada ku siapa yang menghamili mu ? Apa kau diperkosa atau kau menjual diri selama aku pergi keluar kota!" , tuduh nya pada Naretta
Naretta yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepala nya dan menatap Dean dengan perasaan tak percaya . Bagaimana bisa pria yang ia cinta bisa mengatakan hal seperti itu ? . Dada nya terasa sesak menahan sakit akibat bentakan suami nya itu ditambah perkataan Dean yang begitu mengiris hati nya .
"Dean!!!." bentak Kaivan
"Kau ini suami macam apa ? Istri mu belum pulih . Jangan membentak nya .. Seharus nya kau menjaga mental nya bukan malah membuatnya down seperti ini ". Ucap Kaivan dengan nada tinggi .
"Kak , aku hanya bertanya tentang siapa anak yang dikandung Naretta ini ". Teriak Dean dengan suara tak kalah tinggi .
"Kalau kau tak ingin mengakui anak didalam kandungan Naretta , biar aku saja yang akan merawat nya jika lahir nanti ". Ucap Kaivan
Dean memicingkan matanya menatap Kaivan ,"Apa jangan-jangan kak Ivan yang menghamili Naretta ?" tuduhnya
"Ya , aku yang menghamili Naretta .." ucap Kaivan jujur
Naretta membulatkan mata nya tak percaya jika Kaivan akan berani mengakui nya , begitu juga dengan Sasya yang langsung membungkam mulut nya karena terkejut .
"Kau ...B*d*b*h kak ". Dean sudah siap melayangkaan Bogeman untuk Kaivan dan pria itu pun tak menghindar . Dia benar-benar ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya .
Tak masalah jika ia harus babak belur asal Naretta tidak menjadi sasaran kemarahan Dean.
Buugghh ...
Buuugghhh ....
Buuugghhh ...
Dean benar-benar menghajar tubuh Kaivan hingga babak belur , wajah nya pun tak luput dari serangan tangan Dean .
Kaivan tak berniat membalas , dia ingin Dean melampiaskan seluruh amarah nya pada nya karena ia juga bersalah telah menghamili adik ipar nya itu .
"DEAN ... BERHENTII !! ". Teriak Sasya sambil terus menangis , ia melihat Dean menghajar Kaivan membabi buta .
Naretta menutup mata dan telinganya karena tak sanggup melihat kedua pria itu berkelahi , air mata nya terus mengalir .
Dengan terpaksa Sasya melerai kedua nya dengan cara memeluk Dean dari belakang .
Kaivan sendiri sudah ambruk dilantai , hidung nya mengalir darah segar . Seluruh tubuh nya juga sudah memar .
"Ku mohon berhenti .." lirih Naretta yang masih memejamkan mata dan menutup telinga , sungguh dia begitu takut ketika melihat ada orang berkelahi .
Tubuhnya sudah gemetar .
Dean melirik Naretta sekilas lalu melepas pelukan Sasya dan berjalan masuk kedalam kamar .
Braaakkk ....
Dean menutup pintu dengan kencang hingga membuat Sasya dan Naretta berjingkat kaget .
Sasya mendekati Kaivan , dilihat nya pria itu tengah merintih kesakitan sambil memegang dadanya . Sudut bibirnya pun sudah berdarah karena sobek .
"Kak .." panggil Sasya pelan sembari mengangkat kepala Kaivan dan menaruhnya dipangkuannya , bibir Sasya bergetar menahan isak tangis yang akan kembali tumpah .
"Nar-reett-aa .." ucap Kaivan terbata-bata
"Tahan sebentar ya kak , aku akan menelpon ambulans ". Ucap Sasya lalu mengambil ponselnya dan menelpon ambulans .
.
.
.
Tak lama ambulans datang dan segera membawa Kaivan untuk lekas diberi penanganan . Disana Sasya setia menunggu sembari merapalkan doa untuk Kaivan .
.
Naretta masih berada diapartemen , dirinya tak tahu lagi harus bagaimana ? Hanya pulang kerumah orang tua nya yang terlintas dipikiran nya saat ini .
Menangis terlalu lama , nyata nya membuat wanita yang tengah berbadan dua itu kelelahan hingga tertidur disofa depan tv .
Dean keluar dari kamar dan mendapati Naretta yang sudah tertidur dengan masih menyisakan isakan tangis juga lelehan air mata yang masih membasahi kedua mata nya .
Sebenarnya Dean tak tega melihat Naretta seperti itu , tapi apa boleh dibuat . Hati nya masih sakit dan belum bisa menerima kenyataan jika bayi yang dikandung istrinya itu adalah anak dari kakak angkat nya .
Dean kembali ke kamar dan sudah berganti pakaian , dia menyambar kunci mobil yang ada diatas meja lalu pergi keluar apartemen . Tujuannya kali ini adalah club , mungkin bisa menenangkan pikiran nya saat ini meski pun hanya sementara .
.
Sedang dirumah sakit Sasya masih setia menemani Kaivan yang belum sadarkan diri dengan sungkup oksigen yang terpasang menutupi hidung serta mulut nya .
"Kak , apa yang kakak katakan tadj benar . Jika yang menghamili Naretta adalah kak Ivan sendiri ?" gumam Sasya dengan mata berkac-kaca , seolah belum percaya dengan apa yang terjadi .
Sasya menelungkupkan kepala nya disisi ranjang dan tangannya memegang tangan Kaivan . Tak lama ada pergerakan perlahan dari jari Kaivan .
Sasya mendongak dan menatap Kaivan yang sudah sadar kan diri , buru-buru ia memanggil dokter .
"Kak.. Kakak udah sadar ?" tanya Sasya lirih sembari ia mengucap syukur dalam hati .
Tak berselang lama dokter datang dan segera memeriksa keadaan Kaivan .
"Syukurlah pasien baik-baik saja , mungkin nanti hanya merasakan perih juga ngilu akibat bekas pukulan juga memar nya ". Ujar dokter menjelaskan
"Apa perlu dirawat inap dok ?" tanya Sasya
Dokter mengangguk ,"Ya pasien harus menjalani rawat inap selama 3 hari , nanti kami akan selalu menantau keadaan pasien ".
"Ada yang ditanyakan lagi ? Kalo tidak saya permisi .." ucap dokter
"Terimakasih dok .."
Dokter tersenyum kemudian pergi meninggalkan ruang rawat Kaivan .
"Sya .. Di-mana Naa-retta ?" tanya Kaivan terbata-bata .
"Kak , kakak baru aja sadar kenapa nanyain Naretta , seharusnya kakak pulihin dulu kesehatan kakak ". Omelnya kesal karena kakak nya lebih mementingkan Naretta daripada kesehatannya .
"Sya , to-long panggilin Naretta kemari .." pinta Kaivan
"Kak , aku gak tau Naretta dimana ? Mending kak Ivan pulihkan dulu kesehatannya jangan mikir yang lain-lain dulu ". Ucap Sasya lalu bangkit dari duduknya dan keluar meninggalkan Kaivan .
Sasya tidak pergi jauh , dia hanya duduk diluar ruangan rawat Kaivan .
"Naretta .. kamu kenapa bikin keluarga ku jadi berantakan gini , aku membenci mu".
.
.
.
apakah narreta sudah selesai masa idahnya????