NovelToon NovelToon
Kencan Buta Terakhir

Kencan Buta Terakhir

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Park Eun-mi, seorang gadis Korea-Indonesia dari keluarga kaya harus menjalani banyak kencan buta karena keinginan keluarganya. Meski demikian tak satupun calon yang sesuai dengan keinginannya.

Rayyan, sahabat sekaligus partner kerjanya di sebuah bakery shop menyabotase kencan buta Eun-mi berikutnya agar menjadi yang terakhir tanpa sepengetahuan Eun-mi. Itu dia lakukan agar dia juga bisa segera menikah.

Bagaimana perjalanan kisah mereka? Apakah Rayyan berhasil membantu Eun-mi, atau ternyata ada rahasia di antara keduanya yang akhirnya membuat mereka terlibat konflik?

Yuk! Simak di novel ini, Kencan Buta Terakhir. Selamat membaca.. 🤓

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 34

"Ada yang perlu ku omongin sama kamu", ucap Rayyan saat Eun-mi baru tiba di toko.

"Ada apa?", Eun-mi bingung melihat Rayyan yang sepertinya hendak bicara serius dengannya.

"Kita ke atas aja", sahut Rayyan lalu berjalan menuju tangga.

Rayyan kemudian memberi isyarat pada David kalau dia ada perlu sebentar. David mengangguk paham.

"Ada apa sebenarnya sih Ray?", tanya Eun-mi saat mereka sudah duduk di sofa.

"Tentang Asna", sahut Rayyan pendek.

Eun-mi hanya mengangkat alisnya.

"Gimana kalau aku bilang, David suka sama Asna. Kamu tenang aja, dia gak bermaksud main-main kok. Maksudku, dia berniat untuk menjadikan Asna sebagai isterinya", ucap Rayyan.

Mendengar itu wajah Eun-mi langsung sumringah.

"Beneran Ray? David ngomong gitu?", Eun-mi hampir tak percaya.

David mengangguk pelan.

Tapi sesaat kemudian wajah Eun-mi berubah. Kini malah terlihat khawatir.

"Tapi, David kan belum tahu masa lalu Asna. Gimana kalau dia keberatan dengan itu?", Eun-mi termenung sendiri mengingat apa yang telah Asna alami.

"Apa sih yang sebenarnya terjadi sama Asna?", Rayyan semakin penasaran.

Eun-mi melihat Rayyan dengan kesal, lalu menghela nafas.

"Kamu gak perlu tahu, David yang perlu. Sekarang tolong panggilin David, aku mau bicara berdua sama dia", pinta Eun-mi.

Rayyan melongo mendengar perkataan Eun-mi. Ia benar-benar setia kawan, tak tergoyahkan sama sekali.

Beberapa saat kemudian David sudah duduk berhadap-hadapan dengan Eun-mi.

"Apa benar kata Rayyan kalau kau menyukai Asna?", tanya Eun-mi.

David kaget, tak menyangka mendapatkan pertanyaan itu. Ia mengira Eun-mi ingin bicara masalah pekerjaan dengannya.

David kini jadi tersenyum malu, sikapnya jadi salah tingkah. Dari situ Eun-mi langsung tahu kalau jawabannya adalah iya.

"Iya", jawab David.

"Kau sadar kan kalau ada yang berbeda pada Asna? Ia tak pernah tersenyum dan sangat jarang bicara", ucap Eun-mi dengan wajah serius.

David ikut menjadi serius mendengar ucapan Eun-mi.

"Iya, aku sadar tentang itu", sahut David, hanya itu yang dia katakan.

Kini Eun-mi yang menjadi bingung. Tidak seperti Rayyan yang terkesan lebih normal karena langsung ingin tahu apa yang terjadi pada Asna, David sepertinya tidak begitu.

"Apa.. kau tidak penasaran mengapa dia begitu?", tanya Eun-mi lagi.

"Tentu saja aku penasaran, tapi apa hakku untuk mengorek masa lalunya. Rasanya kurang pantas", jawab David, Eun-mi mengangguk-angguk membenarkan.

Ia senang karena David bersikap dewasa tentang keadaan Asna. Tapi itu tidak menjamin dia bisa menerima Asna setelah mengetahui semuanya. Eun-mi hanya bisa berharap.

"Dengar, aku akan bicara dengan Asna tentang ini. Tapi aku terpaksa untuk memintamu agar tak terlalu berharap. Asna.. orang yang cukup sulit untuk didekati, apalagi sampai membalas perasaanmu. Jadi, kuharap kau bersabar dan berdoa semoga dia mau membuka hatinya untukmu", pesan Eun-mi, kemudian ia berdiri.

"Baiklah, aku ke bawah dulu. Kau silahkan lanjutkan pekerjaanmu".

David ikut berdiri lalu mengangguk.

"Terima kasih banyak Nona Park", ujarnya yang ditanggapi Eun-mi dengan senyum dan anggukan halus.

*********

Rayyan sedang berada di kantor In-ho. Dengan percaya diri ia melangkah menuju resepsionis. Kali ini dia tidak akan membiarkan wanita itu kembali membentak dan mencurigainya. Apalagi sekarang ia sudah berusaha tampil rapi.

Tapi saat sampai di sana, ia mendapati wanita berbeda yang sedang bertugas di situ. Itu berarti, kartu yang sudah ia siapkan takkan bisa ia pakai untuk mengalahkan resepsionis yang satu ini.

"Permisi.. apa aku bisa bertemu dengan Tuan Jeong. Aku sudah ada janji dengannya. Namaku Rayyan Aditya", sapa Rayyan sesopan mungkin.

Wanita itu kemudian melihat catatannya.

"Oh, Tuan Rayyan. Tentu saja, Tuan Jeong sudah menunggu anda. Anda bisa langsung ke ruangannya, beliau bilang anda sudah tahu", sahutnya.

Rayyan sedikit kaget, berbeda sekali dengan wanita sebelumnya. Seharusnya memang seperti ini. Apa susahnya memeriksa catatan atau mengkonfirmasi pada yang bersangkutan sebelum memutuskan menerima atau menolak. Apalagi kalau sampai menuduh yang macam-macam.

"Terima kasih banyak Nona", Rayyan kemudian mengikuti wanita itu untuk membuka akses masuk ke area lift menuju lantai atas.

Beberapa saat kemudian ia sudah berada di ruangan In-ho.

"Jadi, apa hal penting yang ingin kau bicarakan?", tanya In-ho setelah menyajikan minuman dingin untuk Rayyan.

"Begini, aku minta maaf sebelumnya. Mungkin yang aku sampaikan ini akan sedikit mengganggumu. Tapi aku perlu kejelasan dan konfirmasi darimu", sahut Rayyan, dahi In-ho sampai mengerut dibuatnya.

"Apa itu?", tanya In-ho dengan wajah sedikit khawatir.

Rayyan menunjukkan video yang diambil oleh David tempo hari saat perayaan ulang tahun Dae-ho. Terlihat jelas kalau sikap In-ho berubah kikuk setelah melihatnya. Ia lalu mengembalikan ponsel Rayyan, tapi kini sepertinya ia tak berani menatap mata Rayyan.

"In-ho, kau akan menikah dengan Eun-mi beberapa minggu lagi. Aku merasa ini sesuatu yang kurang pantas kau lakukan saat pernikahan kalian sedang dipersiapkan. Dan yang lebih buruk lagi, Asna adalah teman baik Eun-mi. Bagaimana perasaan Eun-mi saat mengetahui hal ini?", Rayyan tak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya.

In-ho yang selama ini dia anggap manusia yang hampir sempurna, ternyata telah membuatnya kecewa atas sikapnya. Tapi sekuat mungkin Rayyan berusaha untuk tidak berprasangka buruk. Karena itulah dia memutuskan untuk mengkonfirmasi hal ini langsung pada In-ho.

"Ray.. maafkan aku. Tapi.. sepertinya aku.. tak bisa melanjutkan perjodohan ku dengan Eun-mi".

Rayyan ternganga.

1
kartini aritonang
akhirnyaaa ....happy end...makasih othor aku suka ceritamu. Sayang seribu sayang hanya sedikit yang baca. Tetap semangat thor berkarya 💪💪🥰🥰
Puspa Indah: Makasih banyak atas like dan komennya. Alhamdulillah, novelku ada yang suka. Biar yang baca masih dikit, tapi rasanya sudah senang banget. Sekali lagi makasih ya..🤓
total 1 replies
kartini aritonang
kenapa nggak jujur aja sih eun mi sama rayyan? jadi nyesel nanti kalo sempat rayyan pulkam ke indo
kartini aritonang
bau baunya in ho naksir asna ya thor
Tutupet
baca sampai sini dulu
Puspa Indah: Makasih 😃
total 1 replies
Puspa Indah
Kritik sangat diharapkan. Sekeras dan setajam apapun dipersilahkan asal disertai penjelasan supaya bisa jadi pembelajaran demi perbaikan kualitas. Pisau kalau gak di asah sampai klenger mana bisa tajam, jadinya malah gak guna. Jadikan saya pisau, dan anda semua adalah batu asahannya. Thanks✌️😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!