NovelToon NovelToon
YOU'RE MINE BRIANNA

YOU'RE MINE BRIANNA

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:403.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Arashka

Selamat datang di novel kedua author!!
Terimakasih sudah mampir dan baca di sini❤
Seperti biasa author bikin novel dengan minim konflik karena novel author adalah hasil kehaluan author yang direalisasikan dalam bentuk kisah sempurna tanpa cela sedikitpun😆

Happy reading love!


BRIANNA STANFORD, wanita cantik pemilik mata heterochromia dijadikan jaminan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya. Kakaknya meminta suntikan dana kepada pengusaha muda multinasional ALLARD LEONARDO SMIRNOV dengan alasan untuk membangun kembali perusahaannya yang hampir colaps. Bagaimana nasib Brianna ditangan Allard? Akankah cinta tumbuh diantara keduanya? Sedangkan Brianna sudah mengikrarkan bahwa dirinya tidak akan pernah menikah.

Simak terus ceritanya❤

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Aku ingin pulang sekarang." Ujar Brianna tiba-tiba saat sahabat-sahabatnya baru saja keluar dari kamarnya.

"Tak bisakah menunggu besok? Ini sudah malam, dan kakimu masih sakit, honey." Jawab Allard yang kini duduk di ranjang bersama Brianna.

"Ada dirimu yang bisa menggendongku. Memangnya hanya wanita itu saja yang bisa kau gendong?" Sindir Brianna dengan pedas.

"Kau marah padaku?" Tanya Allard dengan polosnya.

"Tidak." Jawab Brianna dengan wajah kesalnya.

"Kau cemburu padanya?" Tanya Allard.

"Menurutmu?" Brianna mengangkat sebelah alisnya.

"Honey, dia sahabatku. Tak mungkin aku mencintainya. Kau cemburu padanya itu adalah sesuatu yang sangat keliru." Ujar Allard mencoba menjelaskan.

"Keliru? Jadi menurutmu aku seperti ini adalah sebuah kesalahan? Jadi menurutmu mengabaikan janji untuk menjemput kekasihmu dan kau malah menggendong wanita lain, itu adalah sesuatu yang biasa saja? Begitu maksudmu?!" Tanya Brianna yang mulai emosi.

Ia tak bisa berpura-pura menjadi baik-baik saja, sedangkan hatinya sedang terbakar rasa cemburu.

"Dia butuh bantuanku, honey. Dia ketakutan." Jawab Allard sambil menghela nafas berat.

"Lalu menurutmu aku tak butuh bantuanmu? Aku tak ketakutan? begitu?!" Sahut Brianna dengan marah.

"Baby, kau tak biasanya seperti ini. Sudahlah jangan di perpanjang." Jawab Allard.

Brianna menatap tajam Allard dan tidak berkata apa-apa. Brianna seakan-akan lelah untuk mendebat Allard yang sampai kapanpun akan tetap dengan pendiriannya bahwa mereka hanya bersahabat.

Brianna mendecih setelah ia mendengar jawaban dari Allard. Ia tak menyangka bahwa pikiran Allard sangatlah tidak peka. Akhirnya Brianna berjalan menuju kopernya meski dengan langkah yang pincang. Ia mengemas barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper.

"Sayang kau mau pergi kemana? Jangan seperti itu, baby." Ujar Allard mencoba untuk mencegah kepergian Brianna.

Brianna tak mendengarkan ucapan Allard dan terus saja mengemas barang-barangnya.

"Oke oke, aku minta maaf padamu baby. Maaf aku tidak peka, tapi aku jamin aku hanya bersahabat dengan Greisy, tak lebih dari itu. Maafkan aku, hmm?" Allard menarik tubuh Brianna dengan pelan dan menatap mata Brianna dengan lekat.

Brianna hanya diam dengan emosi yang masih tertahan. Brianna sebenarnya bingung, ia tak mengerti dengan perasaannya yang saat ini ia rasakan. Apakah wajar jika dirinya seperti ini? Apakah berlebihan? Apakah rasa cemburu memang seperti ini? Brianna sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Baby maafkan aku, hmm?" Allard kembali memastikan. Ia menggenggam tangan Brianna lalu menariknya ke dalam pelukannya.

"Maafkan aku juga. Aku terlalu sensitif akhir-akhir ini." Jawab Brianna yang akhirnya memaafkan Allard.

"Kau tak salah, baby. Ini salahku yang tidak peka padamu." Allard melepaskan pelukannya dan kedua tangannya menangkup wajah Brianna.

Lalu Allard mencium bibir Brianna dan melumatnya. Brianna membalas ciumannya dan tersenyum.

'Tak ada salahnya aku mempercayai kekasihku.' gumam Brianna dalam hatinya.

"Honey, di sini semakin dingin. Mau melakukan sesuatu yang menyenangkan sekaligus membuat kita hangat?" Ucap Allard berbisik.

Brianna tertawa kecil. "Memangnya kegiatan seperti apa yang menyenangkan dan sekaligus menghangatkan itu?"

Allard mendekatkan wajahnya lalu mengarahkan bibirnya ke telinga Brianna dan berbisik. "Bercinta denganku, honey."

Brianna kembali tertawa kecil lalu mencium bibir Allard. "Ayo, aku menunggu kau memulai kegiatan itu."

Allard tersenyum dan memulai adegan pembukanya dengan ciuman mesra di bibir Brianna. Ciuman itu semakin lama semakin menggairahkan dan menuntut. Kedua tangan Brianna kini sudah bergelayut manja di leher Allard.

Allard pun membawa Brianna ke atas ranjang dengan cara menggendongnya ala bridal style. Allard merebahkan tubuh Brianna dan Allard membuka resleting dress Brianna hingga akhirnya dress itu ia tarik ke bawah dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.

Kini ciumannya beralih ke leher dan dada Brianna. Di detik berikutnya, Allard melepaskan kancing kemejanya dengan cepat begitu juga dengan Brianna yang sedang melepas pengait bra juga g-stringnya.

"Aku suka gerak cepatmu, baby." Ujar Allard dengan tatapan mata penuh kabut gairah.

"Aku hanya mempermudah tugasmu honey. Untuk sementara aku belum bisa memberimu service terbaik karena kakiku masih sakit." Jawab Brianna yang sudah telentang tanpa menggunakan sehelai benangpun.

"Kau diam saja. Aku yang akan bergerak." Jawab Allard lalu ia kembali mencium Brianna.

Tangan Allard mengangkat tangan Brianna ke atas kepala Brianna dan saling bertautan dengan tangannya. Allard menciumi leher dan dada Brianna bahkan ia memilin nipple Brianna menggunakan lidahnya.

"Aahhh..." Desahan yang terdengar seksi di telinga Allard membuatnya semakin bergairah.

Tangan Allard mulai menyusuri area pangkal paha Brianna dan membuat Brianna semakin mendesah. Tubuhnya bergeliat di bawah tubuh Allard. Allard melihat raut wajah Brianna saat mendesah penuh gairah. Allard sangat menyukai hal itu karena menurutnya itu terlihat sangat seksi.

"You are so beautiful, honey." Ucap Allard dengan suara baritonenya yang seksi.

Allard tak lama melakukan foreplaynya. Ia mulai melakukan penyatuannya dengan Brianna saat milik Brianna sudah sangat basah dan siap untuk dimasuki.

"Aahhh." Desah Allard.

Brianna pun melingkarkan kedua kakinya di pinggang Allard dan tangannya bermain-main di dada bidang Allard.

"Mengapa kau begitu nikmat Brianna, aahh.." Desah Allard sembari menatap Brianna yang juga sedang mendesah.

Melihat bibir Brianna yang terbuka, Allard segera menghajarnya dengan ciuman ciuman panasnya. Lidahnya bermain di dalam sana mengabsen deretan gigi putih dan rapih milik Brianna. Brianna membalasnya tak kalah panas. Lidah Brianna pun mencari-cari kemana arah lidah Allard bergerak.

Allard terus menghentak-hentakkan pinggulnya dengan sangat lihai. Brianna berinisiatif untuk mengangkat kedua kakinya dan bertumpu di bahu Allard. Kedua tangan Allard memeluk kaki Brianna dan masih terus menghantam milik Brianna dengan miliknya.

"Aahhh..." Desah Brianna dengan keras karena ia merasakan kejantanan Allard masuk secara keseluruhan ke dalam dirinya.

"Faster baby.." Pinta Brianna dengan seksi.

"Are you sure? Kakimu tak sakit sayang?" Tanya Allard dengan suara dan nafas yang terengah.

"Yang saat ini ku rasakan hanya sebuah kenikmatan, honey." Jawab Brianna.

"Baiklah.." Ucap Allard.

Allard pun menambah kecepatan gerakannya hingga desahan mereka terdengar saling bersahutan.

*Ahh.. Ahhh.. i'm cuming baby ahh.." Desah Allard sambil terus bergerak.

"Me too.. Ahh.." Jawab Brianna.

"Aaahhhhh..." Ucap Brianna dan Allard saat mereka merasakan puncaknya bersama.

Setelah percintaannya yang panas, Allard merebahkan dirinya di samping tubuh Brianna. Mereka masih mengatur nafas masing-masing, karena percintaan yang tanpa banyak gaya tapi cukup menguras energi itu membuat tubuh mereka di basahi peluh.

"Al, bagaimana dengan Hana?" Tanya Brianna yang mengkhawatirkan sahabatnya.

"Dia menemani Daniel karena Daniel terluka parah." Jawab Allard.

"Wanita itu entah dari mana munculnya tapi bagaimana bisa dia bertemu dengan kakakmu?" Tanya Brianna.

"Entahlah. Aku belum menanyakan secara jelas kronologisnya." Jawab Allard. "Kau tak usah khawatir honey. Hana justru sangat baik-baik saja." Ujar Allard yang tahu bahwa sang kekasih saat ini sedang mengkhawatirkan sahabatnya.

"Lalu bagaimana dengan tamu undangan, apakah ada yang terluka?"

"Beberapa ada yang terluka, tapi untungnya bukan luka tembak atau yang lainnya. Kebanyakan luka yang dialami mereka karena mereka terjatuh saat mencari tempat berlindung dan sudah ditangani oleh tim medis yang tadi dipanggil oleh Axel." Jawab Allard menjelaskan.

Brianna hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah perbincangan yang cukup lama, mereka memutuskan untuk menginap satu malam lagi di resortnya. Dan rencananya besok pagi mereka baru akan pulang sembari menjenguk Daniel yang masih di rawat di rumah sakit.

"Aku sudah mengantuk" Ujar Brianna sembali membalikkan tubuhnya membelakangi tubuh Allard.

Allard menaikkan selimutnya hingga menutupi seluruh tubuh keduanya karena saat ini mereka tidak menggunakan pakaian apapun. Allard memeluk tubuh Brianna dengan erat di balik selimutnya.

"Good night, baby." Allard mencium puncak kepala Brianna dan mencium bahunya beberapa kali.

"Hmm, good night." Jawab Brianna.

*

*

Pagi harinya Allard terbangun lebih dulu dan melihat di sampingnya sosok Brianna masih tertidur dengan pulas. Allard menciun bahu dan belakang lehernya berkali-kali hingga akhirnya Brianna bergerak mengubah posisi menghadap pada Allard, tapi matanya masih saja terpejam.

Brianna malah memeluk Allard dan merebahkan kepalanya di dada bidang Allard. Allard tersenyum, tangannya menyentuh pipi Brianna dan mengusapnya perlahan.

"Bangunlah pemalas. Makan pagi sudah siap. Apa kau tak lapar? Semalam kita melewatkan makan malam. Ujar Allard membangunkan Brianna.

"Hmm. Aku sangat lapar." Brianna berucap dengan suara seraknya.

Brianna pun mengerjapkan matanya dan berusaha untuk melawan cahaya yang masuk ke dalam matanya.

"Good morning handsome." Ujar Brianna dengan tangan yang memgusap pipi berjambang Allard lalu mengecup bibirnya.

"Morning my future wife." Jawab Allard tak kalah gombal.

"Future wife?" Brianna keheranan.

"Hmm, aku tak ingin menundanya lagi sayang. Maukah kau membangun rumah tangga bersamaku? Menciptakan keluarga yang harmonis seperti ibu dan ayahmu, juga seperti orang tuaku. Menemaniku sejak aku bangun tidur hingga tertidur lagi. Mengisi rumah kita dengan tawa anak-anak kita." Ucap Allard dengan serius.

"Wait, kau melamarku dengan kondisi kita bangun tidur dan tidak memakai apapun? Sungguh romantis dan anti mainstream." Jawab Brianna terkekeh.

"Baby jangan merusak suasana. Meski tanpa adanya dekorasi cantik, tanpa gaun indah yang membalut tubuhmu, tapi menurutku ini romantis dan langka karena aku menawarkannya setelah kita bercinta semalam dan tubuh indahmu hanya dibalut dengan selimut tebal ini." Ujar Allard.

"Apakah aku harus menjawabnya sekarang?" Tanya Brianna.

"Tak perlu. Karena jika kau saat ini menolak pun, aku akan tetap memaksamu untuk menikah denganku." Jawab Allard lalu tangannya yang panjang mencoba menarik laci meja nakas dan merogohnya ke dalam mencari sesuatu.

Tak lama, Allard mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah maroon beludru. Di dalamnya terdapat sebuah cincin berlian bintang merah muda. Dimana cincin itu adalah salah satu cincin berlian termahal. Entah kapan Allard menyiapkannya.

Brianna terkejut hingga matanya membola dan mulutnya terbuka. "Honey, kau serius?"

"Tentu saja." Jawab Allard. Lalu ia menarik tangan Brianna dan memakaikannya di jari manis Brianna yang lentik. Kemudian Allard mencium jari manis Brianna yang kini sudah tersematkan cincin di sana.

"Honey.. I love you so much." Ujar Brianna lalu menghujami wajah Allard dengan ciuman-ciumannya.

"I love you too baby." Jawab Allard dengan tawa renyahnya.

Bisa ditebak setelah ini mereka akan melakukan apa. Tak mungkin Allard menyia-nyiakan kesempatan di pagi hari yang dingin ini. Cuaca yang sangat mendukung membuat Allard semakin semangat untuk berolahraga ranjang.

TBC

Jangan lupa like komen follow vote dan hadiahnya yaa

Ramein lapak aku di sini biar aku makin semangat update dan memenuhi keinginan para readers. Aku akan usahakan untuk selalu update meskipun terkadang ribet ngurusin anak 😅

Happy Reading love💕

1
Ririn Nursisminingsih
knapa thor visualnya banyakan jesica tokoh utamanya kan briana sama al...
Ririn Nursisminingsih
syukurin al...rasain loo
Ririn Nursisminingsih
mkanya prioritas 1 istri jg bodoh kamu al...menyesal kmu al bila terjadi sama anakmu
Ririn Nursisminingsih
halah si ulet bulu mulai baraksi awas briana ada pelakor
Ririn Nursisminingsih
suami idaman banget
Ririn Nursisminingsih
suka a sama briana yg bar2
Ririn Nursisminingsih
a mampir thor visualnya kereeen .a suka karakter cowoknya pria2 yg matang😍😍
Alvivia
terima kasih thor...
Yhunie Andrianie
aq curiga ini ulah jeffrey, ya tuhan klo itu bnr, bnr" jahat skli kau jeff😭😭
Alvivia
apakah hana jodoh daniel
♊Gemini06
Luar biasa
Alvivia
i like it
Alvivia
q msh setia padamu thor...
Alvivia
cerita yang menarik....semangat thor...lanjutkan karya2 mu...ku tunggu
Alvivia
kok agak curiga ya..
Alvivia
hai thor.....q mulai baca novelmu...semangat ..
devi mawar
ok... lanjut
Fajar Ayu Kurniawati
.
Alvivia: q suka..
total 1 replies
Maggie Toth Lim
lelaki lemah x menghargai istri
Fajar Ayu Kurniawati
.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!