Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istana Kerajaan
Karbala membawa Mega J kembali dan kini mereka telah berada tepat di dalam Istana kerajaan, dimana Mega J seketika muak melihat sekitarnya. Mega J masih tak ingin kembali, dia benar-benar ingin keluar dari wilayah Kerajaan Rajawali.
Saat masuk ke dalam Mega J langsung dibawa ke kamar putri Rosa, dimana betapa tak percayanya Mega J melihat putri Rosa masih hidup. Padahal sudah bertahun-tahun lalu kejadian penyerahan itu.
Mega J langsung berlari ke arah putri Rosa yang kini sedang terbaring tak sadarkan diri. Disana sudah ada Rajawali yang duduk tak jauh pula dari tempat putri Rosa terbaring.
"Putriku Rosa selama ini masih hidup. Tapi tabib kerajaan tak bisa memprediksi kapan dia bangun." ucap Rajawali.
"Memangnya bagaimana caranya membuat putri Rosa bangun?" tanya Mega J.
"Entahlah. Kata tabib dia juga tidak mengerti, kenapa putri Rosa tak kunjung bangun. Padahal dia masih bernapas."
"Bolehkah aku menyentuhnya..." Mega J meminta izin pada Rajawali, meski dia sangat membenci Rajawali tapi dia tetap masih memiliki sopan santun.
Rajawali mengangguk mengizinkan Mega J untuk menyentuh putrinya. Mega J pun menyentuh tangan putri Rosa, menggenggamnya, lalu mencium tangan itu.
"Putri.... Aku kira selama ini kamu telah tiada... aku selalu ingin bertemu dengan mu sedekat ini....
Dari awal aku ingin berterimakasih kepadamu, kamu pernah membantu rakyat biasa seperti ku dan rakyat kerajaan Bagaskara lainnya dari belenggu Pangeran dan Raja Baskara.
Kau seharusnya segera bangun putri dari tidurmu.... Agar aku bisa tunjukkan keindahan hutan dan rumah pohon ku....
Putri....." tak sanggup lagi Mega J berkata-kata. Dia menangis dan menyembunyikan wajahnya ke sambil masih memegangi tangan putri Rosa. Sedangkan putri Rosa masih tak sadarkan diri.
Rajawali berjalan mendekati Mega J yang duduk di dekat putrinya. Dia sentuh pundak Mega J sambil berkata,
"Aku ingin meminta satu hal kepadamu sebagai seorang Raja hal ini juga suatu perintah untukmu...."
Mega J pun menoleh. Tanpa bertanya apa. Rajawali melanjutkan perkataannya.
"Tinggallah disini. Sebagai pengganti anakku. Putriku sangat mencintaimu. Aku tahu dia pasti menginginkan dirimu... Maukah kau tinggal disini dan menjadi Adipati untukku di Kerajaan?" tanya Rajawali.
"Sudah ada Karbala." ucap Mega J.
"Dia prajurit kepercayaan ku dia hanya seorang Marquess bagiku bukan Adipati ku..." ucap Rajawali.
Mega J pun berdiri dari duduknya, dan menjawab. "Baiklah Raja... aku berada disini dan menerima perintah mu untuk menjadi Adipati hanya karena putri Rosa. Jika nanti putri Rosa telah sadar dari tidur panjangnya, aku akan kembali ke rumah pohonku." ucap Mega J. Langsunglah Rajawali menghambur memeluk Mega J.
Di sisi lain, ada yang dari tadi menjaga di depan ruang kamar Putri Rosa. Yang tak lain adalah Karbala. Dia seketika geram melirik ke arah Rajawali dan Mega J.
"Ternyata aku hanya lah Marquess bagi Raja, tak lebih?!! Selama ini aku kira aku telah menjadi Adipati Kerajaan! Ternyata....." sambil menggeramkan giginya dan tangannya mengepal kuat. "Kurang ajar!" pekiknya dalam hati.
...****************...
Matahari telah menyingsingkan sinarnya. Pagi itu semua kegiatan dilakukan selayaknya seperti biasa, seperti sebelum adanya Mega J dalam hidupnya. Walaupun dia tahu, sedikit sulit menjalani kehidupan yang kini. Sebelumnya, walaupun tak ada seorang Mega J tak terasa sulit, bahkan dengan kesendiriannya selama ini malah membuatnya bahagia.
Tapi kini, setelah kembalinya Mega J ke tempat asalnya, Hanna merasa sedikit kesulitan menjalankan kehidupannya, dia merasa sedikit kesepian, dan dia merasa....
"Apakah aku jatuh cinta?" itu terus yang menjadi pertanyaannya saat ini.
Walaupun dia tahu jelas, Mega J datang hingga kembali lagi, hanya dalam hitungan bulan saja. Bahkan Mega J berada bersama-sama dengan dirinya tak lebih dari dua bulan. Waktu yang cukup singkat, namun cukup mengenang di hati Hanna.
Berangkat ke sekolah untuk mengajar, seorang diri. Pulang dirumah tinggal sendirian tanpa ditemani siapapun. Dia yang telah menjadi yatim piatu sejak lama harusnya telah terbiasa dengan semua kesepian itu. Tapi kini dia benar-benar kesepian.
Hanna pergi ke sebuah pusat perbelanjaan di Singason. Untuk mengusir rasa kesepiannya. Dia membeli banyak makanan, dan mulai memakannya disalah satu kursi makan yang tersedia disana.
Seseorang mendekati tempat duduknya, "Sory.... bisakah aku duduk sebentar disini?" tanya orang itu. Dia seorang laki-laki tampan, tubuhnya berotot, memiliki senyum yang manis, kulitnya agak gelap.
"Tentu. silahkan." jawab Hanna, dia sambil menikmati makanan yang hampir memenuhi seluruh mejanya.
Sedangkan laki-laki itu yang duduk di depannya, Hanna tak sadar, bahwa kini tatapan laki-laki itu memperhatikan dia makan sebanyak itu.
Saat Hanna sadar, "Emm... Maaf.... Apakah anda ingin berkata sesuatu?" ucap Hanna. Karena merasa laki-laki di depannya itu mungkin ingin mengatakan sesuatu.
"Namaku Marvel. Aku hanya kelelahan memutari tempat ini, begitu besar. Jadi aku hanya ingin duduk saja." ucap Marvel.
"Maaf jika pemandangan mu jadi kacau dengan melihatku makan sebanyak ini." ucap Hanna, sambil terkekeh.
Marvel tersenyum, "Tentu tidak. Hal biasa melihat perempuan makan lahap. Tapi kamu serang muslimah, ini baru kali pertama aku melihatnya."
"Ah masak? Di Singason kan mayoritas Islam."
"Iya, aku tahu. Tapi aku bukan asli Singason."
"Oh... begitu, kamu berasal dari mana?"
"Dari Kota Bajarza. Kota sebelah.. Tapi di Bajarza tidak ada pusat perbelanjaan sebesar disini.
"Oh itu.. Ya kamu benar! Pusat perbelanjaan di Singason memanglah yang besar. hingga membuat mu mudah lelah saat berkeliling didalamnya.
"Bolehkah aku mengenal siapa kamu?" ucap Marvel kemudian.
"Oh ya Allah! Aku lupa mengenalkan diriku!" pekik Hanna sambil menepuk kepalanya sendiri. "Aku Hanna Delisha. Panggil saja Hanna. Rumah ku dekat sini, jadi selama berkeliling disini, aku tak merasa capek karena sudah biasa.
"Baiklah Hanna aku harus melanjutkan perjalananku. Senang bertemu denganmu, aku akan mengunjungi rumahmu kapan-kapan jika boleh."
"Tentu boleh. Senang bertemu denganmu!!!" ucap Hanna sedikit melantangkan suaranya.
Marvel telah melenggang pergi. Laki-laki yang baru dikenalnya itu, bisa langsung mengubah moodnya segitu mudahnya.
.
.
.
Lanjutannya besok 😘