NovelToon NovelToon
Demi Menjaga Kewarasan

Demi Menjaga Kewarasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Jelita Putri Maharani adalah seorang perempuan cantik berumur 27 tahun yang menjadi piatu sejak dia masih duduk di kelas V SD.

Suatu ketika, papa Jelita sakit keras dan sebelum meninggal dia meminta putri kesayangannya itu untuk menikah dengan Rico Putra Permana, pria tampan berumur 30 tahun anak dari sahabat papanya dengan maksud agar Jelita ada yang menjaga.

Namun siapa sangka, 2 bulanan setelah pernikahan, Jelita mulai melihat sifat asli suami, mertua dan adik iparnya yang membuat emosi Jelita makin lama makin naik.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Yuk simak novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 31 Ungkapan Hati David

Begitu tiba di taman kota, David pun mencari tempat untuk memarkir mobilnya. Karena saat itu adalah malam minggu, suasana taman kota lumayan ramai pengunjung.

"Kamu pingin makan apa, Ta?" tanya David saat mereka melewati beberapa penjual makanan dan minuman yang ada di sepanjang trotoar taman.

"Kita keliling dulu ya Vid, biar ketemu makanan yang pas," sahut Jelita seraya sepasang matanya membaca jenis-jenis makanan dan minuman yang tertulis di banner.

Selama 30 menitan, dua insan beda gender itu pun jalan kaki berkeliling sepanjang trotoar taman kota. Akhirnya David memilih membeli sate tahu, sedangkan Jelita membeli roti bakar rasa kacang campur coklat. Untuk minumannya, mereka kompak memilih membeli air mineral botol.

Setelah membeli makanan dan minuman, David dan Jelita pun lalu mencari tempat duduk yang nyaman dan tidak terlalu ramai di area dalam taman kota itu.

"Sebentar lagi kamu ulang tahun ya, Ta?" kata pemuda itu sambil mengunyah sate tahu.

"Kamu kok masih inget ulang tahunku sih, Vid?" Jelita pura-pura bertanya seraya makan roti bakar rasa kacang campur coklat kesukaannya.

"Ya ingetlah Ta, kan kita pernah jadian dan merayakan ulang tahun bareng," David sengaja mengingatkan Jelita pada kenangan masa lalu mereka.

"Kamu nanti mau merayakan ulang tahun dimana?" tanya pemuda ganteng itu.

"Entahlah Vid, aku belum tahu. Kalau aku mau merayakan ulang tahun malah jadi inget sama Papaku," Jelita tiba-tiba merasa sedih karena teringat dan kangen dengan papanya.

"Maaf banget ya Ta kalau aku sudah membuat kamu sedih," David merasa bersalah.

"Mungkin tahun ini aku gak akan merayakan ulang tahunku dulu. Suasana hatiku masih belum stabil kalau mau mengadakan acara-acara yang mengingatkan aku sama Papa," ucap perempuan cantik tersebut terus terang.

"Iya Ta, aku maklum. Kehilangan orang yang kita kasihi rasanya pasti sedih banget. Sekali lagi aku minta maaf ya karena waktu Papamu meninggal aku gak bisa datang, soalnya aku dapat kabarnya baru 2 minggunan setelahnya," pemuda itu kembali merasa tidak enak hati.

"Iya Vid gak pa pa."

Obrolan mereka terhenti selama beberapa detik dan mulai terasa canggung karena David merasa salah bicara. Untuk mengatasi suasana itu, mereka pun makan dan minum sambil menyaksikan pemandangan di taman tersebut.

"Boleh aku tanya sesuatu, Ta?" lanjut pemuda itu.

"Kamu mau tanya apa? Kedengarannya kok serius banget," Jelita merasa aneh dengan pertanyaan David.

"Selama kamu menikah dengan Rico, kamu sudah diapain saja?" tanya pemuda ganteng tersebut hati-hati takutnya nanti membuat Jelita sedih lagi.

"Diapain bagaimana maksudmu, Vid?" perempuan cantik itu pura-pura tidak paham dengan arah pembicaraan David.

"Ya semisal dicium, dipegang-pegang atau dipaksa begituan," timpal pemuda tersebut tidak enak hati tapi nekat bertanya karena sangat ingin tahu.

"Kalau menurutmu bagaimana?" Jelita malah balik bertanya yang membuat David jadi kikuk.

"Aku ya gak tahu Ta, aku kan bukan paranormal," ujar pemuda itu.

"Kalau kamu gak bisa nebak ya aku gak mau jawab," Jelita sengaja menggoda.

"Kalau menurutku sih dia gak brani ngapa-ngapain kamu, Ta. Bisa jadi kalian tidur di ranjang terpisah," tebakan David jitu mengingat Jelita bukan tipe perempuan gampangan.

"Kamu kok tanya hal seperti itu kenapa, Vid? Menurutku kok aneh. Padahal kita cuma temenan lo," ucap Jelita terus-terang.

"Kalau semisal aku bilang aku gak sekedar menganggap kamu sebagai teman gimana, Ta?" tanya pemuda ganteng itu dengan hati-hati lagi.

"La terus kamu menganggap aku sebagai apa, Vid?" Jelita sengaja memancing kejujuran David.

"Kalau aku bilang aku mau mengejar kamu lagi dan pingin kita jadian lagi gimana, Ta? Kamu setuju gak?" pemuda tersebut akhirnya mengungkapkan isi hatinya.

"Kamu pingin kita jadian lagi? Memangnya kamu gak malu pacaran sama janda?" buru Jelita.

"Kenapa aku harus malu? Kamu jadi janda kan bukan karena keinginanmu Ta," jujur David.

"Kamu serius mau ngejar aku lagi?" perempuan cantik itu ingin memastikan perasaan David.

"Iya Ta, aku serius. Kalau bisa ya nikahin kamu juga," ujar pemuda tersebut.

"Beneran nih?" cecar Jelita.

"Beneran Jelitaa. Malah aku sudah ngomong sama kedua orang tuaku dan Omaku dan mereka setuju," terang David yang membuat Jelita kaget campur bengong karena pemuda tersebut sudah bertindak sejauh itu.

"Kamu sudah gibahin aku ke anggota keluargamu ya? Kamu tega banget sih, Vid," perempuan cantik tersebut pura-pura marah.

"Itu namanya bukan gibah Jelita, tapi memberitahu," David mencoba meluruskan.

"Gimana Ta? Kamu ngijinin aku ngejar kamu lagi gak?" pemuda itu tampak tidak sabaran.

"Ya itu hak kamu kalau kamu mau ngejar aku lagi, tapi aku gak bisa memberi kepastian," balas Jelita apa adanya.

"Gak pa pa Ta, aku bakal sabar menunggu sampai kamu siap, yang penting kamu gak marah kalau aku kejar lagi," David merasa senang karena mempunyai kesempatan lagi.

"Memangnya kamu mau ngejar aku sampek berapa kilo?" goda perempuan cantik tersebut.

"Ya tergantung kamu larinya seberapa jauh, Ta," David mengimbangi candaan Jelita.

"Terserah kamulah," timpal perempuan itu.

"Trimakasih ya Ta."

*

"Gimana Buk? Ibuk bisa ketemu dan ngobrol sama Mbak Elvira gak?" tanya Sisca penasaran.

"Ibuk sudah ketemu dan ngobrol sama Elvira, tapi dia nya gak mau balikan sama Rico," jawab Dewi apa adanya.

"Di sana ketemu sama Jelita songong sama Ratih si kuntilanak lagi, jadi Ibuk belum puas ngobrolnya dengan Elvira. Ternyata toko baju itu miliknya Jelita," imbuh istrinya Baskoro.

"Toko baju sebesar itu miliknya Jelita? Beneran Buk?" gadis itu lumayan kaget.

"Mulutnya Jelita sendiri yang ngomong begitu. Brengsek bener tuh perempuan, berarti dia sengaja menyembunyikan sebagian harta kekayaan kedua orang tuanya dari kita," sahut Dewi dongkol.

"Jangan-jangan masih ada toko lain yang gak Jelita beritahu ke kita," tebak Sisca.

"Bisa jadi," timpal wanita berumur 48 tahun itu singkat.

"Gimana caranya ya agar kita bisa ikut merasakan harta warisan peninggalan kedua orang Jelita," pikiran licik Dewi mulai on.

"Dulu kan Sisca pernah kasih masukan, gimana kalau kita minta bantuan dukun saja. Dukun yang murah kan ada. Buat saja Jelita itu nurut sama omongan kita. Gak perlu guna-guna tingkat tinggi seperti pelet, santet atau apalah," otak gak waras Sisca ikutan aktif.

"Tapi Ibuk sudah gak punya duit lo Sis, duit sisa kompensasi dari Elvira kan disimpan sama Mas mu," ucap istrinya Baskoro

"Gampang itu, Buk. Sisca kan bisa bilang ke Mas Rico kalau butuh biaya untuk kuliah. Lagian Sisca juga masih punya cincin yang bisa dijual. Gimana? Ibuk setuju gak?" gadis itu memberikan solusi yang langsung disetujui oleh ibunya.

1
Saad Kusumo Saksono SH
bagus
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Idahas 3105
sdh numpang gak mau bantu2 lagi
Idahas 3105
beuhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!