NovelToon NovelToon
Aku Yang Ditinggalkan

Aku Yang Ditinggalkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cerai / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Muliana95

Ana, istri yang ditinggal merantau oleh suaminya. Namun, baru beberapa bulan ditinggal, Ana mendapatkan kabar jika suaminya hilang tanpa jejak.
Hingga hampir delapan belas tahun, Ana tidak sengaja bertemu kembali suaminya.
Bagaimana reaksi suaminya dan juga Ana?
Yuk, ikuti kisahnya dalam novel berjudul AKU YANG DITINGGALKAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fatimah Sakit

Fatimah tidak patah semangat, dia tetap mencari keberadaan Sahil. Bahkan Fatimah mulai mendatangi beberapa orang yang dianggap sebagai orang pintar.

Dia menghabiskan banyak biasa, bahkan itu bukan masalah, baginya anaknya lah, yang terpenting.

Apalagi, saat mengingat Ana yang sudah hamil besar. Ana yang tidak mau terus-terusan menerima uluran dari tangannya mulai bekerja sebagai tukang cuci gosok.

Dia bahkan tidak mempermasalahkan perutnya yang semakin membesar, karena dengan bekerja dia sedikit bisa melupakan kerinduannya pada Sahil.

Bahkan tidak jarang saat sendirian, Ana meneteskan air matanya.

"Pulang lah, bang ... Aku harap kamu bisa melihat saat anak yang kamu dambakan lahir." monolog Ana.

Hati Ana bahkan lebih hancur saat Arkan menanyakan kabar tentang Ayahnya. Arkan yang mulai cemburu saat ada temannya yang diantar bahkan dijemput oleh Ayahnya.

Fatimah pulang dengan tangan kosong. Rasa sedih dan kecewa sangat mendominasi, namun dia harus kuat. Apalagi, mengingat Ana yang sebentar lagi akan melahirkan.

Fatimah mulai menginap di rumah Ana, karena semasa itu masih menggunakan jasa dari paraji.

Dan kebetulan Fatimah sendiri bisa melakukan hal itu.

"Ibu mau membuat acara untuk anak-anak yatim, karena ibu mau mereka mendoakan Sahil agar cepat pulang, atau paling tidak, jika dia telah tiada, dia bisa diterima disisi-Nya." ujar Fatimah saat memijit pinggang Ana.

"Bu, aku yakin bang Sahil masih hidup. Jika ibu mau berdoa tentang keselamatan atau agar dia pulang aku baru setuju." ujar Ana.

"Baiklah, jika itu maumu. Tapi kan kamu tau sendiri, dari orang-orang pintar, ada yang mengatakan jika Sahil telah tiada." lanjut Fatimah.

"Dan ibu percaya?" tanya Ana sedikit emosi.

"Bu, bang Sahil itu masih hidup. Aku bisa merasakannya." isak Ana sensitif.

Fatimah pun memilih mengalah, karena dia tahu perasaan Ana. Dia paham bagaimana sensitifnya perasaan ibu hamil.

Beberapa hari kemudian, Ana merasakan kontraksi hebat. Dia yang ditemani tidur oleh Fatimah langsung membangunkan ibu mertuanya.

Untuk ibu kandung Ana, kebetulan sudah tiada sejak beberapa tahun terakhir.

Fatimah langsung membantu Ana. Dia juga keluar untuk memanggil istri dari abang tertua Ana.

Dini hari, Ana sudah sering merasakan mulas di perutnya. Bahkan Fatimah dengan sabar memijit pelan pinggang Ana.

"Sebentar, Ibu cek dulu." ujar Fatimah.

"Kepala bayi udah kelihatan. Nanti jika mulas kembali datang. Kamu ngeden dengan kuat ya." ujar Fatimah memberi instruksi.

Beberapa saat kemudian, Ana berhasil melahirkan seorang putri dengan selamat. Harapannya sia-sia. Karena, nyatanya Sahil tidak kunjung sampai saat dia berhasil melahirkan.

"Kamu kuat nak, terimakasih karena telah melahirkan cucu perempuan yang cantik untuk ibu." ujar Fatimah mencium pucuk kepala Ana.

Ana terisak, sedih karena Sahil tidak bersamanya, dia kecewa karena nyatanya Sahil tidak pernah tahu dia hamil.

Hari-hari terus berlanjut. Sampai sekarang Sudah beberapa tahun semenjak Sahil pergi.

Flashback off ...

"Ibu, ini gajiku bulan ini." ujar Arkan menyerahkan beberapa lembar uang merah untuk Ana.

"Ini cukup, lainnya kamu simpan ya. Kamu tabung, untuk masa depanmu." ujar Ana mengambil lima lembar uang Arkan.

"Ibu ambillah, semuanya. Nanti ibu gak usah ikut nanam padi lagi." pinta Arkan.

"Ibu masih kuat, lagian dengan ikut menanam padi ibu merasa punya teman." balas Ana lembut.

Arkan memasuki kamarnya, dia langsung memasukan uang tersebut ke celengan, dan sebagian lagi di masukkan ke dompetnya.

Kemudian Arkan merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Bagaimana caranya agar aku bisa membahagiakan ibu dan Kayla?" gumam Arkan.

Arkan memang menginginkan agar ibunya tidak lagi ke sawah, dia tahu jika ibunya berbohong. Dia sadar, bahwa sesungguhnya ibunya tidak lagi sekuat dulu.

"Arkan, boleh ibu masuk?" terdengar suara orang tercintanya dari luar.

"Masuklah bu, pintu tidak di kunci." sahut Arkan.

"Nenek masuk rumah sakit, jadi kita akan kesana. Kamu juga ikut ya." ucap Ana membuka pintu kamar Arkan.

"Kayla?" tanya Arkan.

"Dia lagi siap-siap, nanti biar ibu sama Kayla. Kamu sendiri aja." ujar Ana sebelum meninggalkan kamar Arkan.

Ana bergegas ke kamar untuk bersiap. Sedangkan Arkan mengganti pakaiannya dan juga menyisir sedikit rambutnya.

"Semoga Nenek baik-baik aja." harap Arkan.

Fatimah merupakan sosok nenek yang baik, tidak hanya pada Arkan dan Kayla. Tapi pada semua cucu-cucunya. Tentu saja yang paling spesial adalah Arkan dan Kayla. Namun, sebisa mungkin Fatimah memberi pengertian. Semua itu karena tanggung jawabnya untuk mengganti peran Sahil, walaupun tidak akan sepenuhnya bisa.

Beruntung, Fatimah memiliki cucu-cucu yang sangat pengertian, sehingga semuanya pun sangat sayang pada Arkan dan juga Kayla.

Mereka tiba ke rumah sakit setelah melalui hampir tiga puluh menit di perjalanan, Fatimah sendiri sudah berada di ruang rawat inap.

"Bagaimana keadaan ibu?" tanya Ana menyalami mertuanya.

Dan Fatimah hanya tersenyum tanpa mampu menjawab pertanyaan Ana.

"Ibu kenapa mbak?" tanya Ana pada Rima.

"Sebelumnya ibu muntah terus-menerus, bahkan dia tidak bisa makan nasi sesuap pun. Hingga akhirnya, ibu tidak sadarkan diri. Makanya, aku dan Raksa membawanya kesini. Beruntung, ibu sudah sadar, walaupun masih sedikit lemah." terang Rima menjelaskan.

"Nek, nenek cepat sembuh ya." ujar Kayla memijit lembut kaki Fatimah.

Arkan dan Raksa berdiri disisi ranjang sebelah kanan. Sedangkan Rima dan Ana berada disebelah kiri. Dan Kayla di kaki sebelah kiri.

"Nenek mau makan? Biar Arkan bantu suapin." tanya Arkan lembut.

Fatimah membuka mata dan menggeleng lemah.

"Sedikit saja ya Nek." kembali membujuk.

Karena mendengar rayuan-rayuan dari Arkan dan Kayla, akhirnya Fatimah kembali membuka mata. Dan dia juga mau disuapi makanan oleh Arkan.

"Sudah ..." ujar Fatimah lirih.

Rima senang, walaupun hanya dua suap, setidaknya perut ibunya tidak lah, kosong.

"Mbak udah menghubungi yang lainnya?" tanya Rima.

"Sudah, namun mereka tidak bisa pulang. Mungkin terkendala dengan biaya." lirih Rima.

"Semoga aja ibu gak apa-apa." harap Ana dengan sedih.

Ana sangat menyayangi Fatimah. Baginya, Fatimah sudah seperti ibu kandungnya.

Raksa dan Arkan meminta izin untuk keluar, lagian mereka sudah ditegur agar jangan terlalu ramai di ruangan, biar tidak mengganggu istirahat pasien.

"Kita ke kantin aja yok." ajak Raksa pada adik sepupunya.

Selisih umur mereka sekitaran lima tahun. Dan sekarang umur Arkan sendiri sudah dua tiga tahun.

"Bagaimana dengan kerjaan mu? Lancar?" tanya Raksa saat mereka duduk di kantin.

"Lancar, dan aku berencana membuka counter sendiri. Tapi ..."

"Kenapa? Kendala di biaya?" tebak Raksa.

Arkan membuang napas kasar. "Iya, tabungan sih ada, cuma belum cukup." lirih Arkan.

"Tenang aja, jika nenek sembuh. Aku akan minta pada nenek." ujar Raksa.

"Eh jangan ..." larang Arkan. "Bukankah, nenek udah lama tidak menerima jasa pijit?" tanya Arkan lagi.

Raksa langsung tertawa. "Tabungan nenek banyak, dan kamu merupakan cucu kesayangannya, jadi bisa lah." kekeh Raksa.

"Gak bang, aku gak mau. Aku dan keluargaku sudah terlalu sering menerima uluran tangan nenek. Aku gak mau jika bang Raksa dan sepupu-sepupu kita lainnya cemburu." lirih Arkan.

"Kamu benar ..." sahut Raksa, membuat Arkan mengangkat wajahnya.

"Jadi, selama ini mereka cemburu?"

1
kaylla salsabella
semoga Kinan dapat karma nya
Nur Nuy
ga mati ak tuh anak pelakor, telen tuh warisan gak akan berkah hidupnya sahil pelakor kinan
kaylla salsabella
ealah Kinan ...Kinan 🤦🤦
Muliana: /Sob//Sob/
total 1 replies
Nur Nuy
astaghfirullah jahat banget tuh pelakor najis, semoga sebelum kejadian ketahuan busuknya dasar iblis, udah rebut laki orang mau jahat juga najis banget, ana udah pergi aja yang jauh biarin mereka pada berantem
Nur Nuy: 😄😄😄😄😁
Muliana: Aku juga setuju, biar Ana dengan kehidupannya. Biarkan Sahil bersama Kinan.
total 2 replies
Nur Nuy
dasar pelakor tetap pelakor jir, emang niat nya ga bener tuh si jalang,ya wajar lah Ana yang ngurus dia yang wajib dapat arisan, lagian pede banget lu udah nolongin segitu aja besar kepala, liat ana belasan tahun ditinggal apa dia nuntut kan engga, lu malah manfaatin orang hilang ingatan dasar jalang
kaylla salsabella
Kinan ...kinan
holipah
betul sekali
Nur Nuy
yang salah om kamu Kayla, mereka gatau menau kejahatan bapaknya jadi gausah kesel ama mereka lah kasian mereka juga dibohongin suami bapak
Diah Ratna
lanjut thor.
ana yg tersakiti,Kinan yg menikmati
Muliana: /Heart//Heart/ berasa baca pantun /Chuckle/
total 1 replies
Saadah Rangkuti
rasakaan!!!
Nur Nuy
astaghfirullah gila dua bersaudara itu😡
Muliana: /Sob//Sob/
total 1 replies
kaylla salsabella
rasain kalian firman dan Jefri
Muliana: mampus gak tuh
total 1 replies
kaylla salsabella
ye ...ye ..ye bagaimana firman Jefri .....
Muliana: Rasain kalian, karma berlaku kan?
total 1 replies
Giandra
kejujuran memang pahit tapi setelah itu g ada lagi beban yang ditanggung maka berlaku jujurlah disetiap perbuatan walaupun itu sangat berat.
Muliana: Iya, biar semua tahu dan keluarganya malu /Good/
Muliana: Setuju, walaupun menyakitkan, kejujuran harus ditegakkan
total 3 replies
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Muliana: /Heart//Heart/
total 1 replies
Nur Nuy
jijik udah seranjang ama kinan gausahlah ana balik lagi, mau dia udah dapat ingatan nya, mending cerai aja udah
Nur Nuy: yup betul author
Muliana: Aku setuju, dari pada terbayang-bayang dan selalu makan hati kan?
total 2 replies
kaylla salsabella
semoga cepat ketangkap mereka
Muliana: Dan dapat karma /Sob/
total 1 replies
Saadah Rangkuti
biadab,!!!
Muliana: Sangat !!! /Angry/
total 1 replies
kaylla salsabella
itu si hil ...hil perlu di bawain 🔨🔨ya biar cepat sadar

dan si Jefri dan firman perlu di ruqyah 😁😁
Muliana: Boleh pinjam gak? Mungkin di rumah Kinan gak ada /Joyful/
total 1 replies
Uswatun Hasanah
Lanjut Author ....
Muliana: /Heart//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!