NovelToon NovelToon
Benang Merah Penyihir Kolot

Benang Merah Penyihir Kolot

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Penyeberangan Dunia Lain / Pembaca Pikiran
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Gaurika Jolie

Sudah tamat^^
Difiar Seamus seorang penyihir penyedia jasa pengabul permintaan dengan imbalan sesuka hatinya. Tidak segan-segan Difiar mengambil hal berharga dari pelanggannya. Sehingga manusia sadar jika mereka harus lebih berusaha lagi daripada menempuh jalan instan yang membuat mereka menyesal.

Malena Safira manusia yang tidak tahu identitasnya, pasalnya semua orang menganggap jika dirinya seorang penjelajah waktu. Bagi Safira, dia hanyalah orang yang setiap hari selalu sial dan bermimpi buruk. Anehnya, mimpi itu merupakan kisah masa lalu orang yang diambang kematian.

Jika kalian sedang putus asa lalu menemukan gubuk tua yang di kelilingi pepohonan, masuklah ke dalam penyihir akan mengabulkan permintaan kalian karena mereka pernah mencicipi rasanya ramuan pengubah nasib yang terbukti ampuh mengubah hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaurika Jolie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hilang Arah, Bar Penyihir Tujuannya

Wanita bernama Diana yang masih mengenakan pakaian baletnya menatap tajam pria diduga ayahnya. Mereka saling melempar tatapan sengit.

Suasana ruang keluarga menjadi panas oleh dua orang yang tidak mau mengalah. Mereka kekeh mempertahankan ego masing-masing.

“Aku mau fokus lomba balet dulu, Ayah! Nanti kalau kalah baru fokus PNS!”

“Mumpung sekarang buka pendaftaran CPNS kamu harus manfaatkan!”

“Tapi, aku udah usaha buat lomba ini, Yah! Bisa nggak sih Ayah nggak usah jadiin aku sebagai pengganti Abang? Aku ini Diana, anak perempuan Ayah yang punya kehidupan sendiri!” teriak Diana seraya memukul dadanya berulang kali.

Ayahnya terkejut sampai hatinya terasa sakit. “Berani kamu bicara sama Ayah pakai nada tinggi? Ayah membesarkan kamu dari kecil sampai dewasa biar masa depan cerah!”

Diana menggelengkan kepala disusul air matanya menetes. “Karena Ayah lihat aku sebagai Abang. Coba kalau Abang nggak gagal jadi PNS, pasti Ayah nggak peduli sama aku, kan?”

Pria itu gelagapan seolah tidak bisa berkata-kata lagi. “Po—pokoknya, kamu besok harus daftar PNS! Kalau enggak kamu harus ke luar dari rumah ini!”

Anak perempuannya setuju tanpa berpikir ulang. “Aku memilih jadi anak durhaka daripada berusaha mewujudkan keinginan Ayah yang hanya mementingkan diri sendiri! Nggak hanya ke luar dari rumah, aku bakalan ke luar dari KK!”

“Baiklah itu yang kamu mau, kan? Ayah nggak akan biayai hidup kamu!”

“Nggak masalah, aku bisa menghidupi diri sendiri!”

Setelah mengatakan hal itu, Diana pergi dari rumah dengan membanting pintu yang seketika Safira ikut berpindah tempat ke jalan raya yang langsung menepi karena berada di tengah jalan.

Tiba-tiba saja ada bus rem blong melaju di turunan yang mengarah ke lampu lampu merah.

Tiinnn!!

"Minggir! Rem blong!" teriak sang supir merentangkan sebelah tangan.

Semua orang disuruh menyingkir, tetapi ada satu mobil yang tidak mengetahui instruksi orang-orang sehingga terlindas bus besar itu. Mereka bernapas lega mobil itu menyelamatkan banyak orang karena menghentikan bus yang oleng.

Safira yang menyaksikan secara langsung ketakutan serta berteriak. “Siapapun itu tolong pengemudi di dalam!”

Mereka tidak mendengar teriakan Safira, tetapi langsung eksekusi bus itu yang menghimpit mobil berwarna hitam. Safira menggila setelah darah bercucuran mengenai aspal yang berubah menjadi merah gelap.

“Aku mohon, cepat pindah tempat! Aku takut!"

Namun, tidak terjadi apa pun. Safira memilih menutup mata. Jantungnya berdebar kencang membayangkan keadaan korban di dalam.

“Ayah! Maafkan Diana!”

Sontak Safira membuka telapak tangannya melihat wanita itu menangis tersedu-sedu di samping korban yang berlumuran darah. Safira berlari menghampiri korban yang akan dimasukkan ke ambulan. Ternyata korban itu ayah Diana.

Safira membungkam mulutnya tidak menyangka jika gadis itu juga mengalami hal buruk. “Pantas aja dia melamun di bawah pohon.”

“Aku janji ikuti permintaan Ayah, tapi udah terlambat. Aku menyesal...."

Safira mengigit jari. "Gimana, nih?"

Ketika Safira hendak memeluk Diana, dirinya tersedot lubang hitam yang membawanya kembali pada kehidupan yang seharusnya. Setelah kesadarannya pulih, Safira bernapas lega setidaknya tidak seperti dulu yang dianggap meninggal dunia.

“Pakaian pasien yang nggak aku suka!” cibir Safira lalu melepas selang infus.

“Apa, Dok? Kalian menyerah sama Ayahku karena nggak ada harapan hidup?”

“Bukan. Lebih tepatnya kami pasrah karena selama seminggu pasien nggak ada kemajuan. Jalan satu-satunya berharap akan ada keajaiban yang datang. Kalau enggak, jalan satu-satunya melepas alat bantu pasien."

Diana menggeleng berulang kali. Wajahnya tampak putus asa, meminta kesempatan waktu. "Dok, jangan menyerah! Hanya Ayah yang aku punya di hidupku. Tolong selamatkan Ayahku bagaimanapun caranya!”

"Baiklah kalau itu keinginan wali pasien. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, cukup bantu doa aja. Semoga pasien lekas menunjukkan tanda-tanda baik."

Suara tangisan seorang wanita menyayat hati Safira. Dadanya terasa sakit karena mimpinya pasti berkaitan dengan apa yang terjadi saat ini. Tiba-tiba saja air matanya lolos seolah merasakan penderitaan yang sama.

“Arghh!”

Teriakan Safira menggema di seluruh ruangan dengan menjambak rambutnya yang panjang. Wajahnya pucat seperti menahan beban pikiran berat. Safira beranjak dari kasur lalu menarik tirai, ternyata banyak orang yang melihat Safira dengan terkejut.

‘Aku nggak mau terus-terusan melihat masa lalu orang lain! Aku nggak kuat ikut menanggung penderitaan mereka!’ batin Safira saat berjalan pura-pura jika yang teriak tadi bukan dirinya.

Safira berjalan dengan linglung tanpa tujuan yang jelas. Tatapan Safira kosong karena memikirkan tentang alasan dirinya bisa masuk ke mimpi orang dan melihat masa lalu mereka.

“Apa aku dikutuk seseorang karena melakukan hal buruk di masa lalu?”

Banyak hal bisa menjadi penyebab dirinya seperti ini. Sepanjang jalan hanya memikirkan tentang sebab-akibat yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya sampai dirinya lolos dari satpam rumah sakit.

Orang-orang menunjukkan tatapan iba saat melihat pasien kabur melintas di pinggir jalan. Mereka sampai menyentuh dadanya seolah ikut merasakan beban yang diderita.

Kakinya otomatis berjalan seperti sudah ada yang mengatur tujuan. Safira langsung sadar setelah dirinya berada di tempat yang dikelilingi pepohonan. “Hah? Aku di mana? Kenapa bisa sampai tempat ini?”

Karena penasaran dengan tempat itu, Safira berjalan lagi dan bertemu gubuk tua. Seketika dia ingat tentang gubuk tua yang diceritakan dua orang yang dia temui. “Katanya ada penyihir yang bisa mengabulkan permintaan setelah minum jamu. Gubuk ini juga pernah aku lihat dari atas gedung waktu itu.”

Tanpa pikir panjang, Safira masuk ke dalam untuk memastikan jika ada penyihir nyata atau hanya teknik marketing saja. Ketika dirinya masuk ke dalam, pintu di belakangnya langsung tutup.

Kring!

Betapa terkejutnya Safira saat ini. Dirinya melihat sekeliling seraya menutup mulutnya yang melongo. “Nggak masuk akal! Mana bisa gubuk tua dalamnya semegah ini. Tempat apa ini?”

Telapak tangannya langsung dicubit sekeras-kerasnya hingga meringis kesakitan. “Ini nyata!”

“Maaf, Bar Penyihir belum buka. Kamu bisa kembali nanti,” ucap Samuel yang tiba-tiba muncul setelah mendengar lonceng berbunyi.

Safira yang masih terpana melihat sekeliling itu langsung balik badan. Mereka terkejut saling menunjuk satu sama lain.

Wanita berbaju rumah sakit itu langsung berlari menghampirinya penuh minat.

“Kamu yang takut anjing itu, kan?”

1
iyantaritari
meleleh aku bang
iyantaritari
omgg
iyantaritari
tiba tiba banget
iyantaritari
jahat banget mulut mertua
iyantaritari
caranya biar bisa ke sana gimana?
iyantaritari
widih agak laen emang
watix14
kasian juga loh, penyihir butuh bersenang2 juga
watix14
setuju si, tapi untuk rakyat kecil uang memang segalanya
miyantoroo
ada apa denganmu pak penyihir?
cahyaningtyasss
yaampunnn
cahyaningtyasss
tetap aja kamu salah
cahyaningtyasss
sama aku juga mau
miyantoroo
coba dulu
watix14
Rekomendasi novel yang pas untuk dibaca tengah malam buat begadang. Aman dari dosa dan hawa panas. pokoknya kalian harus baca
watix14
keren banget jamu racikan penyihir kolot
watix14
secepat itu?
watix14
sisain setetes aja
watix14
memang aku juga gitu
watix14
samuel si serba bisa
watix14
siapasih safira itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!