Apa jadi nya, jika hidup mu yang datar dan membosankan tiba-tiba berubah berwarna. Semua itu, karena kehadiran orang baru.
Alin yang sudah lama di tinggal Mama nya sedari kecil, menjadi anak yang murung dan pendiam. Hingga tiba suatu hari, sang Papa membawa Ibu Tiri untuk nya.
Bagaimana kah sikap Ibu Tiri, yang selalu di anggap kejam oleh orang-orang?
Akan kah Alin setuju memiliki Mama baru?
Jawaban nya ada di novel ini.
Selamat membaca... 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Brak..
Krak..
"Kalian gagal lagi? Cuma mele-nyapkan satu manusia saja tidak bisa. Malah, salah satu dari kalian yang jadi korban."
"Seperti nya ada yang melindungi nya dari jauh. Kami bahkan tidak melihat wanita itu beranjak."
"Cari tahu siapa yang melindungi nya. Tidak mungkin jika itu suami nya. Pria itu tidak akan pernah bisa mengingat apapun lagi."
"Baik."
Suara ponsel berdering. Pria yang sedang marah-marah itu begitu takut mengangkat ponsel nya. Namun, jika di abaikan, ia juga yang nanti nya akan mendapat masalah.
"Halo,,"
"Bagaimana."
"Gagal lagi, Pak."
"Gagal lagi? Apa tidak ada di antara kalian yang becus mengurus satu wanita saja."
"Bukan begitu, Pak. Mereka berkata jika wanita itu ada yang melindungi. Bahkan salah satu anggota saya kehilangan nyawa nya."
"Cuih, itu sudah jadi kewajiban kalian jika ma-ti saat bertugas. Aku tidak mau tahu. Jangan sampai kita semua dalam bahaya jika ia sempat mendengar mendapatkan ingatan nya kembali."
"Apa ingatan nya tidak bisa di hapus permanen dulu?"
"Ada yang menyelamatkan nya dulu. Sehingga aku gagal melakukan nya. Aku tidak mau tahu. Ku tunggu kabar baik dari kalian secepatnya. Kerahkan semua pasukan jika perlu."
"Tapi, bagaimana kalau kepolisian turun tangan. Ia sering berada di tempat umum. Maka nya kami tidak berani sembarangan."
"Pintar-pintar nya kalian lah itu."
Tut..
Panggilan pun langsung berakhir begitu saja. Pria itu mengusap kening nya. Ia tidak mau kehilangan salah satu anggota lagi. Namun, ia juga tidak mungkin diam saja. Nyawa nya yang akan menjadi taruhan.
"Kerahkan semua pasukan kita. Aku tidak mau tahu. Wanita itu dan keluarga nya, harus ma-ti hari ini juga."
"Tapi, apa tidak berlebihan? Apalagi wanita itu selalu berada di tempat umum."
"Itu bukan urusan kita. Yang penting, kita habisi saja dia dulu. Urusan warga sipil, biar menjadi urusan yang lain."
Mereka semua pun bersiap untuk melakukan eksekusi hari itu juga. Semua pasukan di kerahkan. Mereka tidak bisa menunggu untuk waktu yang lama.
*****
Hari itu adalah hari terakhir Alin mengikuti ujian. Rencana nya, sehabis ujian mereka akan langsung berangkat. Aisyah yang akan mengurus semua hal tentang Alin nanti nya. Yang penting, Alin dan Aslan selamat dulu.
"Bunda, habis ujian kita pergi nya?"
"Iya sayang. Nanti masalah yang lain akan Bunda urus. Kamu tenang aja ya."
"Baik, Bunda. Bunda juga nungguin Alin di sekolah?"
"Jelas dong sayang. Biar Papa saja yang dirumah. Soal nya tugas Papa buatin kita bekal untuk di jalan nanti."
"Loh, emang nya nanti nggak ada yang jualan makanan?"
"Ada. Banyak. Tapi, aku nggak bisa makan selain makanan buatan kamu sayang. Nggak usah repot. Masak yang simple aja."
"Iya deh. Apapun itu untuk istri ku."
Selama beberapa hari ini, para agen yang di tugaskan untuk mengepung rumah mereka, tidak bisa masuk ke dalam.
Aisyah bahkan memasang kaca anti peluru di rumah nya. Seluruh bagian rumah Aisyah, sudah di pasangkan pengamanan yang super duper ekstra.
Tidak ada yang bisa masuk ke rumah itu. Jika mencoba memaksa masuk, maka tamat lah riwayat mereka. Aisyah tidak pernah main-main dengan nyawa orang yang akan menjadi kan nya target.
Oleh karena itu, para agen pembunuh bayaran yang ingin menghabisi Aisyah, harus menunggu ia keluar dari rumah.
Mengingat sepak terjang Aisyah, mereka tidak berani asal dalam melangkah.
Setelah beberapa menit berkendara, Aisyah dan Alin telah tiba di sekolah. Alin langsung mengikuti ujian, sedangkan Aisyah sedang melihat-lihat sekitar sekolah Alin.
Tidak ada yang mencurigakan. Untuk sementara ini masih aman. Namun, Aisyah tidak membuka kaca mata milik nya. Pasti ada sesuatu yang telah terjadi.
Aisyah pun langsung menemui kepala sekolah untuk mengurus masalah Alin yang akan ikut bersama nya. Kepala Sekolah pun setuju untuk bekerja sama.
Lama Aisyah berbincang dengan kepala sekolah. Ia ingin mengorek sedikit informasi tentang siswa yang bernama Andra.
Namun, kepala sekolah hanya mengatakan jika Andra hanya lah murid sekolah biasa. Aisyah pun tidak bertanya apapun lagi.
Tidak lama kemudian Alin sudah selesai mengikuti ujian. Mereka pun pulang dengan mengendarai sepeda motor.
Namun, di jalan yang sepi, Aisyah curiga dengan beberapa sepeda motor yang mengikuti mereka sejak tadi.
Aisyah pun mempercepat laju sepeda motor nya agar Alin tidak kenapa-kenapa.
Dor..
Dor..
Dor.
Tembakan di lepaskan begitu saja oleh salah satu dari mereka. Untung saja baik Alin ataupun Aisyah sudah memakai mantel anti peluru.
Aisyah mempercepat laju nya. Di tempat itu lumayan sepi. Pantas saja mereka ingin membu-nuh nya di tempat seperti itu.
"Bunda, itu tadi apa?"
"Bukan apa-apa kok sayang. Kamu pegangan yang erat ya. Bunda akan ngebut. Kita ke butik teman Bunda dulu sebentar."
"Baik Bunda."
Aisyah langsung pergi ke butik milik Calista. Ada yang harus ia lakukan di butik itu. Para pembunuh itu pasti tidak akan berani mendekat.
"Mana Calista?" Tanya Aisyah pada salah satu karyawan nya Calista.
"Bu Aisyah tidak tahu? Bu Calista sekarat di rumah sakit. Beberapa hari yang lalu, ada yang datang ke sini dan membuat kekacauan."
"Apa? Mengapa kau tidak menghubungi ku?"
"Kami dilarang memberitahukan Bu Aisyah."
"Jadi, mereka sudah tahu penyamaran ku, rupa nya. Baiklah. Aku akan ke kamar Calista."
Aisyah dan Alin pun masuk ke kamar itu. Hanya Calista dan Aisyah yang tahu jalan masuk ke sana.
Setelah masuk, Aisyah pun melihat kamera Cctv saat Calista di siksa. Ternyata Pria itu. Pria yang beberapa hari yang lalu menginginkan butik ini.
Di sana terdengar, jika Pria tua itu ingin mengetahui siapa Aisyah. Namun Calista tidak buka mulut sampai ia berada di ambang kematian. Aisyah tidak menyangka Calista bisa sangat setia.
Aisyah langsung membuka hijab dan baju nya begitu saja. Untuk apa lagi ia menyamar. Toh musuh-musuh nya sudah tahu ia seperti apa.
Ternyata selama ini, ia hanya di jadikan lelucon oleh mereka. Mereka sudah tahu tentang penyamaran Aisyah dan hanya diam saja.
"Bunda, ngapain Bunda bu-ka ba-ju? Mau ganti kostum lagi kita?"
"Tidak sayang. Bunda akan melakukan hal penting hari ini. Kamu diam saja. Dan jangan jauh dari Bunda."
"Baik Bunda."
Saat semua nya telah terlepas. Alin begitu terkejut. Ternyata selama ini Bunda nya sangat cantik. Ia tidak bertanya apapun.
Ia hanya begitu takjub dengan wajah dan bentuk tubuh Bunda nya yang ada di depan nya saat ini.
"Bunda cantik." Ucap Alin tiba tiba.
wis enak tak tinghal sek..ngadem dipulau..me time lah
keluarga menjadi taruhan bila tdk sesuai dg agensi misterius fbi or cia buatan para yahudi luaran sana
jd ingetlah.. sama ga pahamny, merasa msh ada simpenan bahan kimia di dlm tubuh, pas puasaan ga minum blas pil kb. jadi lah anak.. stlh 8th anak barep q..😍❤😘😄🤣😂😆😅🤨😃
konecting masa lampau yg dialihkan
krn agen akan memiliki 2 kepribadian bahkan terhapuskan, agar tidak terditeksi
ga bahaya ta
🤣😂🤔😃😀😁🤨😆😅😄
krn kl cungkring malah buat kita kelihatan cpt tua wajahnya
😭😭😭/Smug//Slight//Smug/