NovelToon NovelToon
Bukan Salah Takdir

Bukan Salah Takdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti
Popularitas:160k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Memilik cinta yang begitu besar tak menjamin akan bertakdir. Itulah yang terjadi pada Rayyan Rajendra. Mencintai Alanna Aizza dengan begitu dalam, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Di mana bukan nama Alanna yang dia sebut di dalam ijab kabul, melainkan adiknya, Anthea Amabel menggantikan kakaknya yang pergi di malam sebelum akad nikah.

Rayyan ingin menolak dan membatalkan pernikahan itu, tapi sang baba menginginkan pernikahan itu tetap dilangsungkan karena dia ingin melihat sang cucu menikah sebelum dia menutup mata.

Akankah Rayyan menerima takdir Tuhan ini? Atau dia akan terus menyalahkan takdir karena sudah tidak adil?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Mengeksplore

Berkali-kali Rayyan menghela napas kasar karena meeting tahunan tidak akan selesai dalam waktu singkat. Sudah sore, tapi masih berlanjut. Apalagi, para petinggi Zenth Corporation hadir, minus Erzan yang memang bertugas di Zurich.

Jam sembilan malam rapat baru ditutup. Rayyan pun menghela napas lega. Dasinya sudah dia kendurkan. Ponselnya pun baru dia aktifkan kembali.

"Mau ngopi dulu enggak?" Sang papi sudah membuka suara.

"Adek mau langsung pulang. Istri Adek sendirian di apart."

Jawaban yang begitu tegas seraya berdiri bersiap meninggalkan ruang meeting. Alvaro tersenyum melihat Rayyan dengan sikap yang sekarang.

"Makasih ya, Var."

Atensi Alvaro mulai teralihkan. Dia menatap ke arah ayah sang sahabat yang menatapnya dengan begitu teduh.

"Sudah mau menurunkan ego untuk Rayyan."

Alvaro malah tertawa. Dia membuang napas panjang sebelum membalas perkataan papi Restu.

"Saya ditakdirkan hanya untuk sebatas mengagumi saja, Pak Restu. Tuhan tak mengijinkan saya untuk memiliki."

"Sakit kan rasanya?"

"Lebih sakit terus memaksa. Pada nyatanya dia tak suka."

Papi Restu tersenyum dan menepuk pundak Alvaro dengan begitu lembut.

"Saya bangga sama kamu, Var."

Berbicara dengan Restu Ranendra adalah kebanggan tersendiri untuknya. Pria itu jarang sekali bersuara. Hanya ditatap saja semua orang akan menunduk takut. Sekarang, Alvaro begitu beruntung karena dia bisa berbicara dengan seorang Restu Ranendra.

.

"Sayang," panggil Rayyan ketika masuk ke apartment.

Tak ada jawaban apapun membuat Rayyan segera menuju kamar. Dilihatnya sang istri sudah berada di bawah selimut. Rayyan pun menghela napas lega.

Kecupan di kening membuat Anthea membuka mata dengan pelan. Dilihatnya sang suami sudah ada di sampingnya. Tangan Anthea segera memeluk lengan kekar Rayyan.

"Udah makan?" Anthea menggeleng.

"Makan dulu, yuk."

Anthea mulai mendudukkan tubuhnya. Dia menatap ke arah Rayyan yang sudah membenarkan rambut Anthea yang berantakan.

"Mau makan aku apa makan nasi?"

Rayyan terkejut dengan ucapan Anthea. Kembali dia dikejutkan dengan ditariknya kedua tangan dan diletakkan di dalam piyama yang Anthea gunakan. Tanpa menunggu lama Rayyan segera meremasnya dan itu membuat Anthea melenguh. Bibir Rayyan pun mulai menyusuri leher putih sang istri. Di mana terdapat beberapa tanda cinta yang dia buat semalam.

"Kenapa kamu nakal?" bisik Rayyan dengan tangan yang tak mau diam.

"Tadi gak sengaja aku nonton film begituan yang versi Jepang. Malah aku yang gak kuat nahan dan terus berdoa supaya kamu cepat pulang."

Rayyan pun tertawa. Dia terus melanjutkan aksinya hingga sang istri meminta Rayyan untuk cepat memasukkan senjatanya ke dalam goa yang sudah becek.

"Emmmhh!!"

Wajah Anthea percis seperti wanita Jepang yang ada di film dewasa. Begitu membuat birahinya naik tak terkendali.

Rayyan terus berpacu hingga Anthea berteriak karena sudah ada yang muncrat dari kue apemnya. Alih-alih lelah, Anthea malah menyuruh suaminya untuk terlentang. Dan kini dia yang memanjakan Rayyan dengan mulut yang terus mengocok torpedo sang suami yang berdiri tegak.

"Sayang, udah."

Anthea terus melanjutkan aksinya dan torpedonya mulai berkedut menandakan akan menyembur. Rayyan mulai menumbangkan tubuh istrinya, dan dengan cepat memasukkan toperdonya ke goa sang istri. Digenjot dengan gerakan cukup cepat dan cairan hangat dapat Anthea rasakan.

Rayyan kini berbaring di samping Anthea yang tengah mengatur napas. Bibir pink itu Rayyan kecup dan mainkan sebentar.

"Istri aku nakal ternyata, ya."

Anthea tersenyum dengan pipi yang merona. Lalu, membenamkan wajahnya di dada Rayyan.

"Kalau lagi pengen, jangan malu buat minta ke aku."

Anthea tak menjawab. Namun, tangannya sudah melingkar erat di pinggang sang suami. Kegiatan suami-istri begitu membuat candu Anthea juga Rayyan. Bahkan, mereka melakukan kegiatan itu berulang karena napsu yang terus menghampiri.

.

"Morning, Sayang."

Rayyan sudah rapi dengan kemejanya. Sedangkan Anthea masih berada di bawah selimut.

"Badan aku sakit semua," keluh Anthea.

Rayyan mendekat ke arah sang istri. Mengusap lembut rambut Anthea.

"Maaf ya, Sayang. Soalnya makin ke sini makin enak."

Anthea tersenyum. Rayyan mengecup singkat bibir sang istri. Dan sebuah kalimat terucap.

"Love you."

"Love you too, Mas."

Tubuh Rayyan membeku untuk sesaat ketika mendengar panggilan yang Anthea berikan kepadanya.

"Gak sopan kan kalau aku manggil kamu nama terus. Sedangkan hubungan kita udah sejauh ini."

Saking bahagianya dia memeluk tubuh Anthea dengan sangat erat. Lengkungan senyum terukir dari bibir Anthea. Padahal dia hanya melakukan hal kecil, tapi mampu membuat Rayyan bahagia bukan main.

.

"Mas, kapan kita kembali ke rumah yang di Tangerang?"

"Kamu mau kembali bekerja?" Rayyan sudah menatap Anthea dengan serius.

"Boleh kan? Soalnya kalau di rumah terus aku bosan."

Sorot manik cantik itu seperti penuh harap. Rayyan mengangguk pelan dengan seulas senyum.

Menikmati malam dengan bersantai sambil menonton televisi yang ada di ruang tamu. Sesekali mereka bercanda, dan juga bermesra. Namun, candaan itu berubah menjadi kebablasan. Di mana Anthea sudah berada di pangkuan sang suami yang tengah asyik melumat bibir satu sama lain. Tangan Rayyan sudah mulai meraba ke sana ke mari. Sesekali terdengar lenguhan disela sesapan candu.

Rayyan memilih tinggal di apartment karena tidak ada yang akan mengganggu mereka bercumbu. Mau melakukan di manapun bebas karena hanya mereka berdua yang ada di sana. Beda halnya jika di rumah yang ada di Tangerang. Di mana ada Mbok Arum juga dan akan membuatnya tak leluasa mengeksplor tempat untuk main kuda-kudaan.

Bibir Rayyan sudah berada di leher Anthea. Dia senang sekali meninggalkan jejak cinta di leher istrinya. Sudah ada tiga jejak bekas semalam. Dan malam ini akan dia berikan lagi.

"Stempel alam yang menandakan kamu adalah milik aku."

Anthea tersenyum dan kembali mencium bibir Rayyan dengan rakus. Tangan Rayyan sudah membuka satu per satu kancing piyama Anthea. Dia sudah seperti kucing kelaparan dan ingin menerkam kue ape mengkal yang tersuguh di depannya. Baru saja hendak melahap benda kecil seperti chocochips, suara bel terdengar. Mereka berdua pun kalang kabut. Rayyan segera melihat ke arah kamera yang ada di pintu.

"Achel."

"Amang buka!!!!"

Suara anak kecil itu terdengar dari arah kamera. Setelah baju sang istri sudah rapi, barulah Rayyan membuka pintu.

"Lama!!"

Balita itu mengomel dan menyerobot masuk. Berlari ke arah Anthea dan segera memeluknya.

"Achel Miss Anteu."

"Anteu juga kangen Achel"

Rayyan menghela napas kasar ketika melihat dua perempuan berbeda usia itu tengah melepas rindu. Sedangkan ada yang masih mengganjal di bawah perut.

"Achel mau nginep di sini. Mau bobo sama Anteu."

"HAH?"

Segera Rayyan menatap sang kembaran yang hanya bisa nyengir.

"Anak gua udah seminggu tantrum pengen ketemu bini lu, Yan. Malam ini aja, ya," pinta Reyn dengan wajah memelas.

"Mpok, belalai anak gajah gua udah berdiri ini," bisik Rayyan tak malu.

"Pake sabun aja dulu. Kalau satu sabun kurang entar gua beliin sekardus," balasnya dengan berbisik pula.

"MONYET!"

Reyn pun tertawa. Si kembar tak identik itu tak memiliki batasan dalam hal pembahasan. Terlihat mereka memang sangat dekat.

"Anteu, lehel Anteu kok melah?" tanya Achel dengan sangat polos.

Anthea kaget, segera menatap ke arah sang suami di mana Rayyan pun mulai sedikit gugup. Matanya melirik ke arah Reyn yang menggedikkan bahu sambil menahan tawa. Sedangkan balita itu tengah menghitung jumlah tanda merah yang Rayyan tinggalkan di leher Anthea

"... Lima."

Achel menatap sang Tante dengan tatapan yang penuh tanya. Sedangkan Anthea tak bisa berkata.

"Itu alergi, Chel," ujar Rayyan

"Butan!" sanggah Achel.

"Achel pelnah liat di lehel Mami." Reyn pun tersedak minuman yang akan masuk ke tenggorokan.

"Tapi, kata Papi Achel gak boleh bilang ke Mami. Kalau Achel bilang nanti hantunya malah dan bakal Didit lehel Mami lagi."

"Iya, hantunya papi lu, Chel," gumam Rayyan sangat pelan. Sontak Reyn mencubit pinggang Rayyan hingga dia mengaduh kesakitan.

"Ampun, Mpok! Ampun!"

"Apa janan-janan hantu yang didit lehel Anteu dan Mami itu sama?"

"Telus, hantuna cewe apa cowo?"

...*** BERSAMBUNG ***...

1400 kata bonus untuk kalian. Kalau sampe komennya sedikit awas aja sih 😒

1
betters
pundung mah merugikan
Maya Lara Faderik
tamat kah..
Yus Nita
kontak bathin si Tuan, namaa ny di sebut
Rahmawati Abdillah
udah mampir ya ,nie selalu setia menanti next episode si lala
Salim S
anaknya abang Er plek ketiplek papanya, karena waktu aruna ngidam yg di kerjain para kulkas 12 puntu kalau anaknya Reyn tantruman kaya s Tuan,dan anaknya Rayyan yg satu sabar nya kaya Pangeran yg satu tantruman kaya s Tuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/....kurang thor bonchap nya....lanjuuut
Salmi Ati
wah rumah papi restu kayak pasar malam klo semua cucu dan menantunya kumpul
sum mia
bikin ngakak aja kalau mereka para bocil cucu papi Restu kumpul . dan si El tetep jadi Radja yang berpengaruh . bukan hanya para bocil bahkan yang dewasa pun ikutan kicep dengar teriakannya . 🤣🤣🤣🤣
aku dah baca kak , tapi baru 1 bab , ini baru bisa dan sempat buka NT . pasti lanjut baca lah kak . seru juga bikin greget .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍 bonchap nya ditambah lagi juga masih mau kak fie
DozkyCrazy
mauuuu
DozkyCrazy
😁😁 dasaar
Herman Lim
tambah donk Thor
Nining Dwi Astuti
dah baca yg baru ini lg nunggu bonchap lagi siapa tau khilaf kasih yg banyak bonchapY🤣🤣🤣🤣✌🏻
Purnama Pasedu
rame dech
Ita Rosdiana
udah ka, lanjut bonchap dong
NadiraDira
udah kesana thor...lanjutkannnn
aisya
yaaaaa lg seruuuuu.... lanjut lagiiiiii
Novita Sari
lagi dong thour,lucu klau ada ank2 balita
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
boncap nya kurang othor ,mash pengen lanjuuuuuuut lg

oke otw ke yg baru
Saadah Rangkuti
sudah kok thor 🥰
Ida Farida
sudah donk kak
herni herni
aku udah melipir episode 1 kak. lagi nggu lanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!