Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua puluh Tiga
"Are you okey?" tanya Anjar dengan nada yang begitu lembut saat melihat mata Viona sudah mulai berkaca kaca.
Dengan cepat Viona menggelengkan kepalanya dengan dibarengi tetesan demi tetesan cairan bening yang keluar dari mata indahnya.
Melihat itu Anjar langsung berpindah tempat duduk untuk pindah kesamping Viona. Anjar menarik tubuh Viona masuk kedalam pelukan nya.
Anjar mendekap erat tubuh Viona yang kini mulai bergetar karena menangis. Anjar mengusap lembut rambut hingga punggung gadis itu.
Viona pun akhirnya bisa melepaskan semua sesak didadanya yang selama ini begitu menghimpit. Seakan terus mencekik hingga bernafas pun rasanya begitu berat. Namun, saat bertemu kembali dengan Anjar rasanya beban itu mulai berkurang meski hanya sedikit.
"It's okay. Semua akan baik baik saja. Tenanglah, aku sudah kembali dan aku tidak akan membiarkan kamu sendiri lagi. Kamu boleh menangis sepuasnya didepan aku. Keluarkan semua beban yang selama ini sudah membuatmu merasa sesak dan sulit bernafas. Aku disini Vio, aku akan selalu menemanimu." bisik Anjar yang semakin membuat tangis Viona pecah.
Viona mengeratkan pelukannya ditubuh kekar Anjar. Viona menenggelamkan wajah cantiknya yang kini sudah basah oleh air mata didada bidang pemuda yang dulu begitu tengil dan juga jail itu. Namun, kini pemuda itu sudah berubah menjadi pria dewasa yang memiliki kepribadian yang sedikit lebih tenang dan kalem.
Akan tetapi, tanpa keduanya sadari, ada seseorang yang tengah menatap dingin dan juga datar pada mereka berdua.
...***...
Hampir satu jam Viona menangis didalam pelukan Anjar. Hingga wajahnya kini sudah memerah dengan mata yang sembab.
Anjar mengurai pelukannya ditubuh Viona lalu mengusap lembut wajah cantik yang kini sudah basah oleh air mata itu.
"Sudah lebih baik?" tanya saat netra mereka bertemu dan saling tatap.
Viona kembali menjawab dengan sebuah anggukan kepala. Rasanya terlalu sulit bagi Viona untuk mengeluarkan suaranya saat ini.
Yang dibutuhkan nya saat ini hanya sebuah ketenangan agar dirinya bisa kembali berpikir rasional. Agar bisa memikir apa yang akan dia lakukan kedepan nya bersama dengan bayi nya nanti.
"Ayo aku antar pulang. Kamu pasti lelah dan butuh istirahat." lanjut Anjar membantu Viona untuk bangkit dari duduknya.
Akan tetapi, saat keduanya akan beranjak. Tiba tiba saja, suara bariton seseorang menghentikan langkah mereka yang berniat pergi meninggalkan tempat itu.
"Viona akan pulang bersama ku."
Deg...
Seketika, Langkah Viona dan juga Anjar langsung terhenti saat suara bariton seseorang tiba tiba menyerukan nama Viona.
Mendengar hal itu, baik Viona maupun Anjar sama sama menoleh ke arah sumber suara. Tubuh Viona langsung saja menegang saat melihat siapa pemilik suara yang menghentikannya dan juga Anjar.
"Maaf, tapi anda siapa ya? Apa, anda mengenal sahabat saya Vio?" tanya Anjar pada pria asing yang baru saja Anjar lihat dan kini tengah berdiri didepan nya.
Menatap dingin dan datar pada dirinya. Anjar merasa jika pria didepan nya ini tengah menatap tak suka padanya.
Tapi tidak suka kenapa? Ini bahkan pertama kalinya mereka bertemu. Masa sudah nggak suka ajah? batin Anjar bermonolog.
"Untuk itu, kamu tanya saja sama Viona. Siapa saya dan apa kami saling mengenal atau tidak." jawabnya penuh penekanan.
"Jar, aku pulang sama dia saja ya. Kami saling mengenal kok dan kebetulan kami satu arah jadi aku bisa nebeng sama dia." ucap Viona yang akhirnya memilih mengalah dan mengikuti apa yang dikatakan oleh suaminya, William.
Ya, pria itu ternyata adalah William. Sudah hampir satu jam William menelusuri jalan untuk mencari dimana keberadaan Viona. Namun hasilnya nihil karena disepanjang jalan yang dilaluinya sama sekali tidak melihat keberadaan wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya itu.
Hingga William pun akhirnya menepikan mobilnya ke sebuah cape karena merasa lapar setelah menelusuri jalan untuk mencari istrinya. Niat hati ingin mengisi perut karena lapar setelah berkeliling mencari Viona, William malah menemukan sang istri yang sedang bersama dengan seorang pria asing dan tengah menangis tersedu didalam pelukan seorang pria itu.
Sejenak, William merasa ada kekesalan dan juga rasa marah di dalam hatinya saat tidak kunjung menemukan Viona. Yang ternyata, sang istri kini tengah berada didalam dekapan seorang pria asing yang belum pernah William lihat sebelumnya.
Demi menetralkan kembali perasaan nya. William pun akhirnya memutuskan untuk duduk disalah satu meja yang tidak jauh dari meja dimana Viona dan Anjar berada.
Selain karena merasa lelah, William juga rupanya sedikit kepo dengan pembicaraan yang di lakukan oleh Viona dan juga teman pria nya itu. Namun, setelah menunggu beberapa saat. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut wanita itu. Yang William dengar hanyalah isak tangis pilu darinya.
"Tapi dia siapa Vio? Aku nggak akan membiarkan kamu pulang dengan orang sembarangan." tanya Anjar yang begitu enggan melepaskan pelukannya dibahu Viona meski beberapan kali Viona mencoba melepaskan tangan kekar itu dibahunya.
"Kenapa tidak dijelaskan? Jika aku ini adalah suami kamu? Apa kamu berniat menutupi, jika kamu ini sudah menikah dan menjadi seorang istri?" lanjut William yang tidak hanya membuat Anjar kaget, tapi Viona juga.
Pasalnya, bukan kah sebelum melakukan ijab kabul kemarin. Jelas jelas William lah yang mengatakan jika tidak ada seorang pun yang boleh tahu tentang pernikahan mereka.
Lalu apa ini? Kenapa tiba tiba William mengakui pernikahan mereka didepan Anjar? batin Viona bertanya tanya.
"Jawab Vio. Apa benar dia suami kamu?" tanya Anjar lagi saat melihat Viona hanya diam terpaku, menatap bingung ke arah William.
...****************...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*
dn ikhlas mengikuti kata hati kak author 🙏 mau di bawa ke mna alur ceritanya sgt bagus, 💪❤️🔥